ujung jari tengah, panjang klavikula, jarak antara simfisis pubis sampai ke tumit dan jarak dagu sampai ke vertex. Pada mayat yang hanya berupa kerangka atau potongan
tubuh, tinggi badan diperoleh berdasarkan rumus regresi, faktor multiflikasi atau rasio bagian tubuh terhadap tinggi badan. Untuk populasi orang Indonesia telah
didapat rumus tinggi badan berdasarkan panjang tulang tibia dan fibula, yang ditemuka n oleh Atmadja dkk pada tahun 1990. Atmadja, 1990
Adanya rumusan hubungan antara tinggi bahu dengan tinggi badan akan dapat banyak membantu perhitungan tinggi badan, secara lebih tepat terutama jika
korban adalah mayat terpotong tanpa kepala tetapi dengan bagian badan lain utuh. Dalam penelitian ini, hubungan tersebut dicoba untuk diungkapkan yaitu
terutama untuk mengetahui kuatnya hubungan regresi keduanya serta bentuk hubungannya.
1.2.1. Rumusan Masalah
Bagaimana menentukan tinggi badan korban hanya dari data tinggi bahunya saja?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum Mencari metode perkiraan tinggi badan berdasarkan tinggi bahu pada orang
Indonesia.
1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mencari rumus regresi antara tinggi badan dengan tinggi bahu pada pria
Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Mencari rumus regresi antara tinggi badan dengan tinggi bahu pada
wanita Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.
Para dokter di Indonesia, baik yang bertugas di perkotaan maupun pedesaan dapat mempergunakan tinggi bahu sebagai salah satu unsur
dalam proses identifikasi korban-korban tidak dikenal yang diantar penyidik, dimana korban tersebut tidak utuh lagi tanpa kepala.
2. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Tulang Manusia
Tulang manusia berbeda dengan tulang hewan dalam hal struktur, ketebalan, ukuran dan umur penulangan osifikasi. Setiap manusia memiliki 190 tulang, dan
tulang ini dibedakan menjadi tulang panjang, pendek, pipih dan tidak teratur. Tulang panjang kita dapati pada tangan dan kaki seperti humerus, radius, ulna, femur, tibia
dan fibula. Tulang pendek meliputi tulang belikatklavikula, metacarpal dan metatarsal jari tangan dan kaki. Tulang pipih terdapat pada tulang-tulang atap
tengkorak seperti frontal, parietal dan occipital. Tulang tidak teratur adalah tulang vertebra dan basis cranii. Indriati, 2004
2.1.1 Anatomi Tulang
Secara umum, rangka orang dewasa memiliki dua komponen struktur yang mendasar yaitu tulang spongiosa dan kompaktakortikal. Struktur kompaktakortikal
terdapat pada bagian tepi tulang panjang meliputi permukaan eksternal. Pada bagian internal tulang, terdapat struktur spongiosa seperti jala-jala sedangkan bagian tengah
tulang panjang kosong atau disebut cavitas medullaris untuk tempat sumsum tulang. Indriati, 2004
Pada persendian, tulang kompakta ditutupi oleh kartilagotulang rawan sepanjang hidup yang disebut tulang subchondral. Tulang subchondral pada
persendian ini lebih halus dan mengkilap dibanding tulang kompakta yang tidak terletak pada persendian. Contohnya adalah pada bagian distal humerus atau siku.
Selain itu, tulang subchondral pada sendi juga tidak memiliki kanal Haversi. Indriati, 2004
Universitas Sumatera Utara