Penatalaksaan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan DBD

Dina Marini : Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Mengenai DBD Pada Keluarga Di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009, 2010. Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, bervariasi dari hanya sekedar dapat diraba just palpable sampai 2-4cm dibawah lengkungan iga kanan. Proses pembesaran hati, dari tidak teraba menjadi teraba dapat meramalkan perjalanan penyakit DBD. d. Syok Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis menghilang setelah demam turun. Demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut nadi dan tekanan darah, ujung ekstremitas terasa dingin, disertai dengan kongesti kulit. Perubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi sebagai akibat dari perembesan plasma yang dapat bersifat ringan atau sementara Depkes RI, 2001.

2.1.5. Penatalaksaan

Setiap pasien yang diduga menderita demam dengue DD atau demam berdarah dengue DBD sebaiknya dirawat di tempat terpisah dengan pasien penyakit lain, yakni pada kamar yang bebas nyamuk diberi kelambu Hendarwanto, 2001. Pengobatan DBD bersifat suportif. Tatalaksana didasarkan atas adanya perubahan fisiologi berupa perembesan plasma dan perdarahan Depkes RI, 2001. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan keluarga jika ada salah satu atau lebih anggota keluarganya diduga terkena DD atau DBD yakni memberi minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak seperti air susu, teh, atau oralit. Untuk menurunkan demam, beri kompres air dingin atau air es dan berikan obat penurun panas misalnya parasetamol dengan dosis untuk anak-anak sebanyak 10-20 mgKg berat badan dalam 1 hari dan untuk dewasa 3x1 tablet tiap hari. Setelah itu jangan lupa dibawa segera ke dokter atau petugas puskesmas pembantu atau bidan desa atau perawat atau ke PuskesmasRumah Sakit terdekat Depkes RI, 1995.

2.1.6. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan DBD

Dina Marini : Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Mengenai DBD Pada Keluarga Di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009, 2010. Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya Aedes aegypti harus diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah memberantas jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD PSN-DBD. Oleh karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali Depkes RI, 1995. PSN-DBD bisa melalui penggunaan insektisida untuk langsung membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa. Malation adalah insektisida yang lazim dipakai sekarang ini. Cara penggunaan malation ialah dengan pengasapan thermal fogging atau pengabutan cold fogging. Ada juga insektisida yang bertujuan membunuh jentik-jentik nyamuk, yakni temephos abate. Cara penggunaan abate ialah dengan pasir abate sand granules ke dalam sarang- sarang nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan cara PSN-DBD tanpa menggunakan insektisida adalah 3M, yakni menguras bak mandi, tempayan atau TPA minimal seminggu sekali karena perkembangan telur untuk menjadi nyamuk memerlukan waktu 7-10 hari. Selanjutnya menutup TPA rapat-rapat, dan langkah terakhir dari 3M yakni membersihkan halaman rumah dari barang-barang yang memungkinkan nyamuk tersebut bersarang atau bertelur Hendarwanto, 2001.

2.2. Perilaku