Mukhlis Rambe : Analisis Investasi Aktiva Tetap Pada CV. Simpati Taxi, 2007. USU Repository © 2009
1. Tanah : yang merupakan hak milik atau hak guna usaha yang dimiliki
perusahaan untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang merupakan tempat berdirinya bangunan, tempat parkir semua kenderaan operasional.
2. Bangunan : yang terdiri dari kantor pusat, kantor cabang dan gudang,
yang merupakan bangunan untuk salah satu prasarana kegiatan operasional. Kantor cabang yang didirikan diberbagai kota, kantor pusat
berada di Jl. Sisinga mangaraja No. 37 C yang diperoleh pada tahun 1992 dengan masing-masing umur ekonomis 20 tahun tahun.
3. Kenderaan : perusahaan ini bergerak dibidang jasa pengangkutan orang
oleh karena itu kenderaan ini adalah aktiva tetap berwujud yang paling
utama, semua kenderaan ini adalah taxi type L300.
4. Inventaris Kantor : yang terdiri dari Lemari arsip, Komputer, AC, mesin
hitung, kipas angin, printer dan lain sebagainya yang diperoleh pada tahun 1994 dengan umur ekonomis rata-rata 3 tahun
5. Inventaris gudang : seperti alat-alat perbaikan, alat - alat perawatan
kenderaan, ban bekas yang belum terjual dan bagian-bagian kenderaan operasional lainnya.
C. Pengeluaran Dalam penggunaan aktiva tetap
Mukhlis Rambe : Analisis Investasi Aktiva Tetap Pada CV. Simpati Taxi, 2007. USU Repository © 2009
Selama penggunaan aktiva tetap kita tidak dapat menghindarkan diri dari pengeluran-pengeluaran untuk aktiva tetap itu. Pengeluaran perlu diketahui dan
dianalisis karena kemungkinan pengaruhnya terhadap harga pokok akhirnya akan mempengaruhi penyusutan.
Menurut Sofyan Syafri dalam Akuntansi Aktiva tetap 2002:48.
Pengeluaran dikelompokkan menjadi dua macam anatara lain: a. Pengeluaran Biaya Revenue Expenditure
Suatu pengeluaran dianggap pengeluaran biaya jika pengeluaran itu dianggap menambah harga pokok dalam arti bahwa biaya itu harus
dibebankan keperkiraan laba rugi. b. Pengeluaran Modal Capital Expenditure
Suatu pengeluran dianggap Capital Expenditure jika pengeluaran itu menambah harga pokok yang bersangkutan dalam arti pengeluran itu
dikapitalisasis. Jika pengeluaran dianggap Capital Expenditure maka hal ini berarti bahwa pembebanan ke perkiraan laba rugi tidak
sekaligus tetapi ditangguhakan dan akan dialokasiakan melalui pembebanan biaya penyusutan selama maa penggunaannya.
Untuk dapat membedakan antara revenue expenditure dengan capital expenditure didalam akuntansi diberikan pedoman bagaimana cara
membedakannya yaitu dilihat dari
Mukhlis Rambe : Analisis Investasi Aktiva Tetap Pada CV. Simpati Taxi, 2007. USU Repository © 2009
1 Segi keuntungan
Jika pengeluaran itu memberikan keuntungan selama lebih dari 1 tahun dalam arti pengeluran dapat menambah kegunaan aktiva itu maka
dianggap sebagai capital expenditure. Sedangkan jika manfaatnya hanya dalam tahun bersangkutan biasanya pengeluaran itu dianggap sebagai
Revenue expenditure.
2 Kebiasaan
Jika pengeluaran itu sifatnya lazim atau rutin dikeluarkan dalam periode tertentu maka dianggap sebagai revenue expenditure. Sedangkan jika
pengeluran sifatanya tidak lazim maka dianggap sebagai capital expenditure.
1 Jumlah
Jika pengeluran itu jumlahnya relative besar dan sifatnya penting biasanya dianggap sebagai capital expenditure sedangkan jika pengeluaran relative
kecil dianggap sebagai Revenue expenditure.
Pengeluaran – pengeluaran yang terjadi di CV. SIMPATI TAXI antara lain ;
1 Pemeliharaan
Mukhlis Rambe : Analisis Investasi Aktiva Tetap Pada CV. Simpati Taxi, 2007. USU Repository © 2009
Pemeliharaan yaitu biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap dalam kondisi yang baik maintenance, biaya ini sifatnya rutin dan tidak menambah
umur aktiva dan dianggap sebagai Revenue Expenditures. Pada CV. SIMPATI TAXI pemeliharaan ini difokuskan pada kenderaan operasional,
biaya pemeliharaan ini terdiri dari penggunaan kampas rem, oli transmisi, oli gerdang, oli hidrolik, penggunaan oli untuk seluruh bagian mesin saat
kenderaan beroperasi serta serat untuk perawatan AC .total biaya pemeliharaannya sebesar RP. 80.000.000,00
2 Reparasi
Yaitu pengeluaran untuk memperbaiki aktiva dari kerusakan atau mengganti alat-alat yang rusak sehingga dapat dipergunakan kembali.
Dalam hal ini CV. SIMPATI TAXI penggantian ban, baik ban mentah maupun ban vulkanisir senilai Rp. 30.000.000,00
3. Penambahan addition Yaitu menambah atau memperluas fasilitas yang dimiliki suatau aktiva dan
pengeluaran ini diangggap sebagai Capital Expenditures pada CV. SIMPATI TAXI contohnya adalah Karoseri senilai Rp. 50.000.000.
D. Metode Perolehan Aktiva Tetap.