Analisis Strategi Bisnis Jasa Transportasi CV. Simpati Taxi Medan
(2)
DAFTAR HASIL WAWANCARA
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ir. Ucok Rahmat Martua Harahap
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Jabatan : Pemilik CV. Simpati Taxi
2. Nama : Abdul Muluk Lubis Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 46 tahun
Jabatan : Kepala Kantor Cabang Letda Sujono Medan 3. Nama : Bambang
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 30 tahun
Jabatan : Pengemudi CV. Simpati Taxi Medan 4. Nama : Lisnawati
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 40 tahun
Jabatan : Sekretaris CV. Simpati Taxi Medan
Karakteristik responden yang terakhir adalah pelanggan CV. Simpati Taxi Medan yaitu bapak M. Rasid, Ibu Damayanti dan bapak Husin.
(3)
Bagaimana strategi bisnis jasa transportasi yang diterapkan dalam CV. Simpati Taxi dalam mempertahankan maupun mengembangkan usaha tersebut.
RESPONDEN
DAFTAR PERTANYAAN JAWABAN ATAS PERTANYAAN
Pemilik CV. Simpati Taxi Pemilik CV. Simpati Taxi
GAMBARANPERUSAHAAN
Bagaimanakah sejarah
singkat mengenai pendirian CV. Simpati?
CV.SIMPATI TAXI berdiri pada tanggal 21 Januari 1993 dihadapan Syahril Sofyan, SH oleh Alisyahbana Harahap, SE selaku direktur Hj. Rosti Siregar selaku komisaris
Bagaimana struktur
organisasi perusahaan?
(diberikan dalam bentuk file)
Bagaimana pembagian tugas
pada masing‐masing?
(diberikan dalam bentuk file)
Apakah makna gambar/logo
CV. Simpati Taxi yang terdapat pada armada
Simpati singkatan dari Sidimpuan Taxi dan tanda halilintar adalah lambing perluasan perusahaan Adakah jaminan 122irri122
dan kesehatan yang
diberikan perusahaan?
Ada terutama untuk para penegmudi
dan penumpang
ARMADA
Bagaimana tentang
kepemilikan armada?
Kepemilikan armada CV. Simpati Taxi adalah kepemilikan perorangan
Apakah disediakan oleh perusahaan atau kah per
orangan?
Disediakan oleh perorangan loket
hanya memberangkatkan armada
saja. Berapa unit semua armada
yang ada pada CV. Simpati Taxi?
Semua armada yang ada pada perusahaan yaitu berjumlah 50 unit Berapa jumlah unit armada
yang disediakan per hari?
Jumlah unit armada yang disediakan per hari 25 unit
Apa jenis transportasi yang di gunakan?
Jenis transportasi yang di gunakan yaitu armada L300
Mengapa lebih memilih jenis transportasi dengan armada L 300?
Karena dari segi kenyamana dan keluasan serta kelapangannya
Kenapa perusahaan bapak
tidak memilih jenis armada bus?
Dilihat dari kebutuhan serta
kenyamanan para pengguna armada,
pemilik lebih tertarik menggunakan armada L 300
(4)
penumpang angkutan armada dalam satu taxi?
TRAYEK
Berapa trayek yang menjadi
tujuan perusahaan?
Ada 6 trayek yaitu: Psp, Sibolga, Btg Toru, Pyb, Simp Gambir, Natal Berapakah 123irri123 yang
ditetapkan oleh CV. Simpati Taxi pada setiap trayek?
123irri123 yang ditetapkan oleh CV. Simpati Taxi pada setiap trayek Dari Rp.130.000 – Rp.170.000 Sesuai dengan jauhnya tujuan
Pemilik CV. Simpati Taxi
Trayek yang paling banyak berangkat dari kantor pusat?
Trayek yang paling banyak berangkat yaitu tujuan Padang Sidimpuan dan Sibolga
Jam berapa keberangkatan armada di mulai oleh
perusahaan?
Pagi mulai dari jam 09.00 WIB – 10.00 WIB
Malam hanya ada jam 20.00 WIB
SDM
Berapa jumlah karyawan yang terdapat pada
perusahaan?
Orang dan tidak tetap sekitar 16 orang
Bagaimana tentang
recruitment
supir/pengemudi?
Dilihat dari pengalaman serta memiliki KTP, SIM, dan kartu keluarga kepada perusahaan Berapa karyawan dibagian
pengambilan/penitipan
barang?
Dibagian pengambilan/penitipan
barang ada 2 karyawan Berapa karyawan dibagian
ticketing?
Karyawan dibagian ticketing berjumlah 2 orang
Berapakah pembekalan
berupa uang yang diberikan
kepada pengemudi dalam
satu trip pada saat
melakukan perjalanan?
Setiap keberangkatan pengemudi
diberi biaya sebesar Rp. 1.200.000 yaitu untuk satu trip (pulang – pergi), termasuk untuk bahan bakar, makan di perjalanan, dan uang saku
Apakah ada ketentuan atau peraturan yang dilakukan supir dengan penumpang saat dalam perjalanan?
Menjaga nama baik perusahaan
selalu senyum kepada penumpang
dan bertegur sapa
Pemilik CV. Simpati Taxi
Apa sajakah yang menjadi hak dan kewajiban setiap supir yang ada pada
perusahaan?
Hak pada supi menerima gaji, kewajiban mematuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan Adakah tunjangan hari raya
(THR) yang diberikan
perusahaan kepada
pengemudi?
Ada yaitu Tunjangan Hari Raya
Keagamaan
FASILITAS
Fasilitas apa saja yang
(5)
untuk para penumpang? toilet, ruang tunggu, kantin, ruang sholat, ruang istirahat, tempat penitipan barang, tempat parkir Bagaimana cara penjualan
tiket yang dilakukan pada
perusahaan?
Penjualan tiket yang masih melakukan manual dan belum menggunakan teknologi yang sedang
berkembang
Bagaimana cara pemesanan
tiket?
Via telphon yang mempermudah
pelanggan tanpa harus ke loket Adakah pelayanan antar
jemput pada CV. Simpati taxi?
Ada, selama masih berada dalam
medan
PERSAINGAN
Bagaimana perusahaan
menghadapi persaingan
yang semakin tinggi?
Melakukan pelayanan yang terbaik
dengan mengetahui keinginan
penumpang dan mengutamakan
kesehatan serta kenyamanan
penumpang
Pemilik CV. Simpati Taxi
Persaingan apa yang paling berat dalam perusahaan?
Persaingan yang paling berat yaitu dengan hadirnya armada kijang inova
Bagaimana cara perusahaan
dalam menarik penumpang?
Cara perusahaan dalam menarik penumpang yaitu dengan
memberikan pelayanan yang
dibutuhkan oleh para penumpang Bagaimana cara bapak dalam
meningkatkan keunggulan
bersaing dengan jasa transportasi sejenis lainnya?
Melakukan pelayanan semaksimal
mungkin dengan adanya antar jemput, kekonsistenan waktu
keberangkatan, serta memberikan
tempat persinggahan yang keamanan dan kebersihan baik, serta pelayanan karyawan yang ramah tamah
Bagaimana perusahaan
bapak menyikapi persaingan yang ada?
Dengan melakukan perubahan
menajemen dan strategi yang lebih baik dengan cara mengetahui apa yang menjadi keunggulan bersaing
perusahaan
Langkah apa yang dilakukan perusahaan pada saat menjelang libur dan tahun baru?
Dengan memperbanyak jumlah unit
armada yang akan berangkat
Bagaimana perusahaan
memberikan kepuasan
kepada konsumen?
Bertanggung jawab dan melakukan pelayanan yang baik serta
memberikan kepercayaan
(6)
Simpati Taxi
semakin meningkat apa fasilitas yang mendukung
pada perusahaan?
sholat, ruang istirahat, tempat penitipan barang, tempat parker serta layanan antar jemput
Bagaimana mutu pelayanan
keadaan tertentu pada supir setelah tiba dan akan
berangkat kembali?
Mutu pelayanan yang dilakukan oleh
perusahaan akan melakukan
keberangkatan kembali pada malam hari jika supir tiba di loket pada pagi hari. Jadi pengemudi bisa
beristirahat pada siang hari Apa alasan bapak memilih
tempat didirikan cabang di daerah tertentu?
Alasannya karena suku pada daerah tertentu misalnya di Jl.Letda soejono mayoritas suku mandailing dan akan banyak bepergian ke daerah
Tapanuli dan Madina karena merupakan daerah asal Apa yang menjadi peluang
bapak sehingga bisa bertahan lama dalam menjalankan bisnis ini?
Peluangnya eratnya rasa kekeluargaan yang ada dalam perusahaan, karena ini merupakan
pertama yang menggunakan armada
L300 dan keseragaman merek yang ada pada armada yang menjadikan 125irri khasnya
Apa yang menjadi hambatan bapak dalam perusahaan ini?
Hambatannya yang pasti banyaknya pesaing sejenis dengan pelayanan yang tidak jauh berbeda terutama dengan banyaknya muncul mobil pribadi seperti kijang inova Kepala kantor
cabang CV. Simpati Taxi
Bagaimana kondisi armada yang akan melakukan perjalanan?
Kondisi armada yang akan berangkat melakukan perjalanan harus
dipastikan layak beroperasi dan
melakukan pengecekan mesin
Bagaimana cara memelihara
armada pada perusahaan?
Dilakukan service atau perawatan mesin secara rutin dan mengecek kondisi mesin
Bagaimana tentang jam
keberangkatan armada?
Pdg Sidimpuan dan Sibolga
berangkat jam 09‐10. Btg Toru, Pyb, Simp Gambir, Natal berangkat jam 20.00 WIB
Bagaimana cara penumpang
menandai armada yang akan di naiki oleh penumpang?
Sesuai dengan tujuan dan nomor pintu yang ada pada armada sama dengan yang ada pada tiket
penumpang
Bagaimana jangka waktu keberangkatan pada setiap trayek?
Jangka waktu keberangkatan serentak baik yang berangkat pagi
maupun yang berangkat malam
Supir atau
pengemudi
Kira‐kira Berapa jarak tempuh yang biasanya dituju
Jangka waktu keberangkatan serentak baik yang berangkat pagi
(7)
Taxi Bagaimana dengan kondisi jalan yang ditempuh dalam setiap tujuan trayek?
Kondisi jalan yang ditempuh dalam setiap tujuan trayek tergantung tujuan yang saat ini rusak parah yaitu tujuan sibolga banyak ditemukan jalan yang berlubang‐ lubang
Sekretaris CV. Simpati Taxi
Bagaimana cara perusahaan
menanggapi komentar para
penumpang agar tetap mau
menjadi langganan?
Yaitu dengan cara menanggapi keluhan ataupun komentar penumpang dengan cepat dan
memperbaiki kedepannya untuk
lebih baik Pelanggan CV.
Simpati Taxi
Apa yang membuat
bapak/ibu lebih memilih CV. Simpati Taxi dari pada jenis taxi yang lainnya
Karna kenyamanan dan keramahan
para pengemudi
(8)
Daftar Pustaka
Anoraga Pandji, 1997. Manajemen Bisnis, Semarang
David. Fred R, 2002.Manajemen Strategi Konsep, PT. Prenhallindo, Jakarta Dirgantoro, Crwon, 2001. Manajemen Stratejik: Konsep, Kasus, dan
Implementasi. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Hitt A. Michael dkk, 2001.Manajemen Strategi Daya Saing & Globalisasi. Salemba Empat, Jakarta
Jatmiko RD, 2004. Manajemen Stratejik, Edisi 1, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Kotler, Philip, 2000. Marketing, jilid satu, cetakan kedelapan, penyunting
bahasa Herujati Purwoko, Penerbit Erlangga, Jakarta
Nasution, M.N (2004), Manajemen Transportasi, Edisi Kedua, Penerbit Ghalia
Rangkuti Freddy, 2009. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Salim Abas, 1993. Manajemen Transportasi, Jakarta.
Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Stratejik. Jakarta: Erlangga
Sugiyono (2005), Metode Penelitian Bisnis, cetakan kedelapan, Penerbit Alfabeta, Bandung
Tunggal, Amin, Widjaja. 1999. Pengantar Manajemen Stratejik. Harvarindo, Jakarta
Wiratha Made, 2005. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Penerbit Andi, Yogyakarta
Yazid, (2005), Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi, Edisi I, Penerbit Ekansi Full, Yogyakarta
(9)
Skripsi
Cristiawan, Ferdiansyah, Rhizal, 2010. Strategi Bisnis Warung Soto Ayam “Cak
Suep” Pada Perumahan Delta Sari Indah di Waru Sidoarjo. Skripsi.
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Surabaya
Efendi, Batara. 2012. Strategi Persaingan Bisnis Studi Etnografi tentang
Penerapan Strategi Persaingan Bisnis Pada Perusahaan Otobus CV.
Makmur Medan. Skripsi. Departemen Antropologi Sosial. Universitas
Sumatera Utara. Medan
Firdaus, Farizan. 2011. Perumusan Strategi Bersaing pada Industri Ttansportasi
Trayek Jakarta-Bandung: Studi Kasus PT. Primajasa Perdanarayautama.
Skripsi. Program Studi Teknik Industri.Universitas Indonesia. Jakarta Sirait, Novalyna, Rouly. 2013. Strategi Bisnis Jasa Transportasi pada CV. Sartika
Group Medan. Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis.
Universitas Sumatera Utara. Medan
(10)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif secara deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan, yakni secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik populasi atau bidang tertentu. Untuk menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun implikasi. (Wiratha 2005:155)
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat terjadinya masalah penelitian. Adapun yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah CV. Simpati Taxi Jl. Sisinga Mangaraja No.37 C Medan.
3.3 Informan Penelitian
Adapun informan dalam penelitian ini adalah informan kunci yaitu orang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang di perlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci yaitu direksi CV. Simpati Taxi Medan. Dan informan tambahan merupakan orang yang terlibat langsung dalam intraksi sosial yang di teliti pada penelitian ini yang menjadi informan tambahan yaitu para karyawan CV. Simpati taxi Medan.
(11)
3.4 Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social (Singarimbun, 2006:33)
Adapun konsep dari penelitian ini adalah:
1. Strategi bisnis
Strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik. Penyediaan nilai bagi pelanggan menjadi focus strategi bisnis, sehingga strategi harus membicarakan tentang siapa pelanggan yang akan dituju, apa yang dibutuhkan pelanggan, dan bagaimana perusahaan akan bersaing dan melayani pelanggan tersebut.
2. Jasa transportasi
Jasa Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan adanya transportasi dapat memudahkan individu melakukan kegiatannya baik kegiatan bisnis maupun kegiatan pribadi sesuai dengan budaya, adat-istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah.
(12)
3. CV. Simpati Taxi
CV atau Commanditaire Vennontschap yang biasa disebut Persekutuan Komanditer merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan besama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. CV Simpati Taxi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi yang berpusat di Jl. Sisinga Mangaraja No. 37C Medan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada kegiatan pengumpulan data langkah-langkah yang harus ditempuh bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih lengkap. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data maupun data skunder yaitu merupakan sumber data yang tidak langsung kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain dan dokumen. Dalam rangka mendiskripsikan variable-variabel penelitian sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan cara utama untuk mengumpulkan data atau informasi dalam penelitian kualitatif, dimana peneliti ingin mendapatkan secara langsung dari responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara berstruktur yaitu wawancara yang dilakukan berdasarkan pada suatu pedoman atau catatan yang berisi butir-butir atau pokok-pokok
(13)
pemikiran mengenai hal yang ditanyakan pada waktu interaksi tatap muka langsung antara peneliti dan responden.
2. Pengamatan
Pengamatan merupakan metode yang pertama kali digunakan dalam penelitian ilmiah, dimana peneliti dapat secara langsung mengetahui sasaran yang akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti menentukan elemen-elemen utama yang menjadi sasaran pengamatan. Dalam hal ini peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa sedang melakukan penelitian. Seperti halnya dalam interview peneliti juga menggunakan observasi tak berstruktur.
3. Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa, yang dapat berupa tulisan, gambar atau karya tulis akademik yang telah ada. Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaaan metode pengamatan dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Badgan, (Sugiyono 2005:244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah di pahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Dalam penelitian ini analisa data yang digunakan dengan metode deskriptif kualitatif dan analisis yang digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT
(14)
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
strengths dan opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
weakness dan threats. Strengths, opportunity, weakness, threat merupakan
faktor-faktor strategi perusahaan yang perlu dianalisi dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut pula analisis situasi dengan modal analisis SWOT. (Rangkuti 2009:18-19)
Cara melakukan analisis SWOT melakukan identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, setelah faktor-faktor teridentifikasi maka dilakukan pembobotan serta ranking. Bobot dikalikan rating setiap faktor mendapatkan skor untuk faktor-faktor tersbut, untuk penghitungan bobot, 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting).
Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Susun dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
3. Dalam kolom 3 hitung reting untuk masing-masing faktor untuk memberikan skala mulai dari 4 sampai dengan 1 berdasarkan faktor pengaruh tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi reting +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi +1. Pemberian nilai reting adalah kebalikannya, misalnya jika ancamannya
(15)
sangat besar, retingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit retingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 sampai dengan 1,0.
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan sejenisnya.
Setelah faktor-faktor strategis internal perusahaan diidentifikasi, maka IFAS
(Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategis internal, melalui tahapan:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masig faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting berdasarkan pengaruh faktor tersebutterhadap posisi strategi perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor untuk memberikan skala mulai dari 4 sampai dengan 1, berdasarkan faktor
(16)
pengaruh tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan bersifat positif diberi nilai mulai dari 1 sampai dengan 4 (sangat baik). Sedangkan faktor yang bersifat negatif kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai perusahaan rendah diberi nilai 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan reting pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 sampai 1,0.
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya.
6. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4 memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategisinternalnya.
Jumlah bobot untuk opportunity dan threat adalah 1.00, kemudian jumlah bobot strength dan weaknes juga 1. Rating opportunity mulai dari angka 1 (kurang berpengaruh), 2 (cukup berpengaruh), 3 (berpengaruh) dan 4 (sangat berpengaruh), berdasarkan factor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Nilai opportunity dan threat selalu bertolak belakang misalnya apabila faktor threat lebih besar, diberi nilai 4. Begitu pula pemberian nilai untuk
strength dan weaknes. Dalam analisis SWOT berdasarkan score yang didapat
(17)
strength mengungkuli (+) weakness (-) maka didapat empat kuadran rekomendasi. Adapun gambar diagram Cartesius analisis SWOT, dapat dilihat pada gambar 3:1. Menetapkan bobot berdasarkan kontribusi atas pengaruh strength atau
weakness terhadap pencapaian tujuan dan misi atau visi perusahaan. Semakin
besar bobotnya, berarti semakin tinggi kontribusi/pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan dan misi atau visi CV.Simpati Taxi. Menetapkan rating dengan membandingkan posisi setiap faktor dengan melihat kondisi yang ada pada persaingan, untuk faktor yang sama misalnya, bila faktor streght lebih baik dari usaha pesaing, maka ratingnya bisa 4 (sangat berpengaruh).
Cara menentukan matriks posisi organisasi strategi umum antara lain:
1. Sumbu horizontal (X) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertical (Y) menunjukkan peluang dan ancaman.
2. Posisi perubahan ditentukan dengan hasil analisis jika peluang lebih besar dari pada ancaman maka nilai y>0 dan sebaliknya jika ancaman lebih besar dari pada peluang maka nilai y<0.
3. Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan maka nilai x>0 dan sebaliknya jika kelemahan lebih besar dari pada kekuatan maka nilai x<0.
(18)
Gambar 3:1 Diagram Analisis SWOT
Berbagai Peluang
3.Strategi Turn Around 1. Strategi Agresif
Kelemahan Kekuatan
4. Strategi Defensit 2. Strategi Difersifikasi
Berbagai Ancaman
Sumber: Rangkuti (2009:19)
Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strateginya menerapkan strategi yang dapat mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi difersivikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan
(19)
masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Menetapkan bobot berdasarkan kontribusi atas pengaruh strength atau weakness terhadap pencapaian tujuan dan misi atau visi perusahaan. Semakin besar bobotnya, berarti semakin tinggi kontribusi atas pengaruh terhadap pencapaian tujuan dan visi atau misi CV. Simpati Taxi. Penetapan reting dengan membandingkan posisi setiap factor dengan melihat kondisi yang ada pada persaingan, misalnya untuk faktor yang sama, bila factor strength lebih baik dari pada usaha pesaing, maka reting yang diberikan 4 (sangat berpengaruh).
Menurut Rangkuti (2009) Proses penyusunan perencanaan strategi analisis SWOT melalui tiga tahap analisis yaitu:
1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis, data dapat dibedakan menjadi dua data yaitu data eksternal dan data internal. Data ekternal yang dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan adalah ekonomi, pemerintah dan sosial politik. Dan data internal yang dapat
(20)
diperoleh didalam perusahaan adalah laporan keuangan, kegiatan sumber daya manusia dan kegiatan pemasaran.
2. Tahap Analisis
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Agar dapat dianalisis dari empat strategi yang ada yang mana kemungkinan bagi organisasi untuk bergerak maju. Apakah strategi SO (Strength-opportunities), yaitu strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya, strategi WO (Weakness-Opportunities), yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada, strategi ST (Strenght-Therats), yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman, strategi WT (Weakness-Therats), yaitu berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman. 3. Tahapan Pengambilan Keputusan
Pada tahap ini, pengkajian ulang dari empat strategi yang telah dirumuskan pada tahap analisis. Kemudian diambillah keputusan dalam menentukan strategi yang paling menguntungkan, efektif dan efisiensi bagi perusahaan berdasarkan matriks SWOT dan akhirnya dapat disusun suatu rencana strategi yang akan dijadikan pegangan pada saat melakukan kegiatan selanjutnya.
(21)
Adapun Kombinasi Strategi Matriks SWOT Dapat Dilihat Pada Tabel 3:1
Sumber: Rangkuti (2009) dalam buku “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”.
INTERNAL
EKSTERNAL
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
OPPORTUNIES (O) STRATEGI SO Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
STRATEGI WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
TREATHTS (T) STRATEGI ST
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan
(22)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat perusahaan
CV. SIMPATI TAXI Medan adalah salah satu perusahaan jasa transportasi darat yang kegiatan utamanya adalah mengantar penumpang sampai ketujuan dengan selamat dan berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin selama dalam perjalanan.
CV.SIMPATI TAXI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan pengangkutan. Berdirinya CV.SIMPATI TAXI ini di prakarsai oleh Bapak Drs. H. Aziz Fachri Harahap yang pada saat itu menjabat sebagai ketua biro personalia dan sekarang dikelolah oleh Bapak Ir. Ucok Rahmat Martua Harahap yang beralamat di Jl. Sisinga Mangaraja No. 37 C Medan.
CV.SIMPATI TAXI berdiri pada tanggal 21 Januari 1993 dihadapan Syahril Sofyan, SH oleh Alisyahbana Harahap, SE selaku direktur Hj. Rosti Siregar selaku komisaris. Berdirinya izin perusahaan di dukung oleh Surat Keterangan Dinas Perhubungan No. 55121/348/KI/1993, Surat Keterangan (SK) Walikota No. 55125/2993/SK/1993 dan Surat Keterangan (SK) Dirjen Perhubungan Darat No. AJ.206/1145/LLAJ/120612/1993.
(23)
khususnya untuk keluarga bpk Drs. H. Aziz Fachri Harahap karena anak-anak beliau banyak yang bisa mengendarai mobil dan umumnya bagi masyarakat sekitar sesuai dengan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat dari daerah kampung halamannya yaitu di Padang Sidimpuan. Pada awalnya hanya memiliki 2 unit armada, dan trayek yang ditempuh hanya Medan-Padang Sidimpuan, armada yang digunakan pertama kali yaitu mobil Fanther yang muatannya sebanyak 8 orang.
Karena banyaknya permintaan dari calon penumpang keberbagai tujuan, maka pada tahun 1994 perusahaan ini memperluas trayeknya yaitu Medan-Sibolga, Medan-Panyabungan, dan Medan-Batang Toru.
Dilihat dari kebutuhan serta kenyamanan para pengguna armada, pemilik lebih tertarik menggunakan armada L 300 karena dari segi kenyamana dan keluasan serta kelapangannya. Menurut pengakuan bapak Ir. Ucok Rahmat Martua Harahap selaku pemilik saat ini CV.Simpati Taxi adalah CV yang pertama kali menggunakan armada L300 yaitu pada tahun 1994. Selain bergerak dibidang transportasi penumpang, perusahaan juga memiliki ekspedisi pengiriman barang.
Pada dasarnya bisnis ini sangat membahayakan, karena situasi ekonomi saat itu ditandainya dengan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Perusahaan ini mengalami penurunan penumpang karena calon penumpang lebih memilih naik bus dari pada taxi, disebabkan karena bus menawarkan tarif harga yang lebih murah.
(24)
Akan tetapi perusahaan masih mampu bertahan dengan memberikan fasilitas yang lebih baik terhadap para calon penumpang yaitu dengan adanya antar jemput bagi penumpang dan menjadikan transportasi yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan saat dalam perjalanan serta adanya kedekatan yang terjalin antara penumpang dengan pengemudi dan mampu bersaing dalam persaingan bisnis yang semakin meningkat.
Perusahaan juga memiliki logo yang membedakannya dari para pesaing sejenis yang merupakan ciri khas CV. Simpati Taxi seperti yang terdapat pada armada yang digunakan oleh CV. Simpati Taxi pada gambar 4:1 dibawah ini:
Adapun makna dari logo tersebut adalah
(25)
: tanda petir atau Ronggur (bahasa Mandailing) yang merupakan nama anak bungsu bapak Ir. Ucok Rahmat Martua Harahap selaku pemilik bisnis yang melambangkan agar bisnis ini menyambar keberbagai daerah.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara komponen-komponen bagian dari posisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi merinci pada pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana berbagai tingkatan aktivitas yang berkaitan satu sama lain sampai tingkat tertentu, atau dengan kata lain menggambarkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab semua karyawan di dalam sebuah perusahaan. Adapun bentuk struktur organisasi pada CV. SIMPATI TAXI adalah sebagai berikut :
Gambar 4:2 Struktur Organisasi CV. Simpati Taxi Medan
Bendahara
Direktur
Sekretaris
Kap. Cabang
Kap. Station
Petugas Petugas Loket
(26)
Sesuia dengan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dan dari system operasional yang ada pada struktur organisasi, perusahaan memberikan jasa transportasi darat dengan kualitas yang terbaik serta menjadikan transportasi yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan bagi para pelanggannya.
4.1.3 Uraian Tugas
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap masing-masing jabatan seperti yang tertera pada struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama
a. Bertanggung jawab kepada semua karyawan yang ada dalam perusahaan.
b. Merumuskan kebijakan utama dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai tujuan umumperusahaan.
2. Bendahara
a. Menangani laporan keuangan perusahaan baik harian, mingguan, bulanan dan sampai tahunan.
b. Mencatat hal-hal yang berhubungan dengan keuangan seperti hasil penjualan tiket.
(27)
3. Kepala Kantor Cabang
a. Memimpin pekerjaan yang meliputi bidangnya masing-masing, sehingga pelaksanaan kerja dapat menciptakan keselarasan perlakuan dalam penyelesaian tugas.
b. Memberikan laporan setiap keberangkatan kepada direktur mengenai jumlah armada yang akan berangkat.
c. Kepala kantor cabang wajib menjaga nama baik CV. Simpati Taxi.
4. Sekretaris
a. Mencatat segala transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan
b. Membuat setiap laporan- laporan yang di kerjakan baik laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
5. Kepala Stasiun
a. Mempunyai tanggung jawab yang berhubungan dengan kelancaran armada yang akan berangkat dan armada yang akan tiba di stasiun dalam bongkar muat barang
b. Bertanggung jawab langsung di lapangan termasuk mengatasi masalah-masalah internal maupun eksternal perusahaan.
6. Petugas Expedisi
(28)
b. Mencatat dan mempertanggung jawabkan segala pengeluaran barang yang ada di gudang
c. Mengawasi dan mencatat barang yang masuk dan barang yang keluar.
7. Koordinator Supir
a. Mengatur semua supir dan penumpang yang akan berangkat
b. Mengatur pengantaran dan penjemputan penumpang yang berasal dari loket maupun dari asal tujuan penumpang.
8. Petugas Loket
Petugas loket terdiri dari 4orang karyawan, adapun tugasnya adalah:
a. Melayani pembelian tiket kepada calon penumpang baik yang dating langsung keloket maupun via telephone
b. Melayani pengiriman barang
c. Melayani rental taxi
4.2 Jaminan Sosial dan Kesehatan
4.2.1 Program Sosial
CV. Simpati Taxi mengadakan program jaminan sosial untuk karyawan dengan ruang lingkup:
(29)
1. Jaminan kecelakaan kerja
2. Jaminan kematian
3. Jaminan hari tua, dimana besarnya uang pengobatan, santunan kematian dan hari tua di sesuaikan dengan peraturan yang sudah ditetapkan perusahaan.
4.2.2 Asuransi Kecelakaan Diri dan Kematian
CV. Simpati Taxi memberikan fasilitas asuransi kecelakaan diri dan kematian kepada pengemudi dalam hal ini di tutup dalam polis asuransi kecelakaan diri dan kematian karena kecelakaan dari PT. Jasa Raharja.
4.2.3 Program Kesehatan
Program kesehatan pada perusahaan sampai saat ini belum pernah di lakukan baik oleh perusahaan sendiri ataupun kerjasama dengan pihak lain seperti Dinas Kesehatan.
4.2.4 Upah, Tunjangan Hari Raya Keagamaan, dan Bonus
1. Upah
Pengemudi CV. Simpati Taxi Medan mendapat upah kerja secara borongan artinya pengemudi mendapat upah sesuai dengan berapa kali ia bekerja, sesuai dengan trip keberangkatan.
(30)
Perusahaan wajib memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRKRK) kepada pengemudi, yang pada saat hari raya keagamaannya sudah mempunyai masa kerja tiga bulan secara terus-menerus atau lebih. Besarnya tunjangan ditentukan oleh perusahaan.
3. Bonus
Pengemudi yang berhak menerima bonus adalah pengemudi yang masih bekerja dan mempunyai masa kerja minimal satu tahun yang berjalan dan pengemudi yang mengundurkan diri atau putus hubungan kerjanya sebelum tanggal 1 Desember tidak berhak atas bonus. Besarnya bonus ditetapkan oleh perusahaan dan di dasarkan kepada prestasi kerja masing-masing pengemudi.
4.3 Penyajian Data
Berdasarkan pengamatan di lapangan melalui hasil wawancara dan pengamatan serta observasi yang telah di lakukan oleh penulis baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pemilik CV. Simpati Taxi, serta para karyawan atau yang terlibatdi dalam CV. Simpati Taxi demi tercapainya data yang akan diteliti dan membantu peneliti dalam mempermudah segala penelitian. Dari pengamatan dan wawancara yang di lakukan oleh penulis maka dapat di peroleh data untuk mengetahui situasi dan kondisi CV. Simpati Taxi.
Untuk mendukung kegiatan transportasi yang dilakukan, maka perusahaan ini telah membuka beberapa trayek dengan tujuan beberapa kabupaten di daerah Tapanuli dan Madina (Mandailing Natal), Yaitu:
(31)
1. Medan – Padang Sidimpuan
2. Medan – Sibolga
3. Medan – Batang Toru
4. Medan – Panyabungan
5. Medan – Simpang Gambir
6. Medan – Natal
JADWAL KEBERANGKATAN DAN TARIF ONGKOS CV. SIMPATI TAXI TABEL 4:1
Asal Tujuan Waktu Tarif Ongkos
M
E
D
A
N
Padang Sidimpuan 09.00 WIB Rp.130.000
Sibolga 10.00 WIB Rp.110.000
Batang Toru 20.00 WIB Rp.120.000
Panyabungan 20.00 WIB Rp.140.000
Simpang Gambir 20.00 WIB Rp.160.000
Natal 20.00 WIB Rp.170.000
Sumber: CV. Simpati Taxi 2014
Berdasarkan wawancara dengan informan kunci, jadwal keberangkatan yang ditetapkan oleh CV. Simpati Taxi bertujuan agar membantu kegiatan
(32)
operasional perusahaan. Adapun jadwal keberangkatan pada malam hari dikarenakan keadaan jalan yang akan di tempuh rusak, menghindari kepadatan jalan sehingga jarak tempuh yang akan di tuju bisa di capai yaitu seperti: Medan – Batang Toru bisa mencapai 8-9 jam, Medan –Panyabungan 10-12 jam, Medan – Simpang Gambir 12 – 14 jam, Medan – Natal 15-16 jam.
Jumlah unit armada yang berangkat setiap hari yaitu sebanyak 15 – 20 unit dan apabila hari libur, seperti: liburan semester bagi mahasiswa, libur tahun baru dan natal serta liburan menjelang lebaran dan di sebabkan oleh faktor ekonomi suatu daerah, maka armada yang akan di berangkatkan sebanyak 50 unit dengan jadwal keberangkatan yang berbeda.
Penjelasan mengenai jadwal keberangkatan bus pada perusahaan yaitu sesuai pada tabel 4:2 berikut:
Tabel 4:2
Jumlah Keberangkatan Armada Dari Medan
Asal Keberangkatan
Tujuan Jumlah keberangkatan
Medan Padang Sidimpuan 6 keberangkatan
Medan Sibolga 5 keberangkatan
Medan Batang Toru 4 keberangkatan Medan Panyabungan 4 keberangkatan
Medan Simpang Gambir 3 keberangkatan
(33)
Sumber: data yang di olah 2014
Kepemilikan armada CV. Simpati Taxi adalah kepemilikan perorangan loket hanya memberangkatkan armada saja, perawatan armada di tanggung oleh pemilik serta pengemudi, akan tetapi perusahaan berhak menyeleksi dan memberhentikan pengemudi secara langsung, pemilik armada juga berhak untuk menentukan atau mengajukan pengemudi.
Adapun jumlah pengemudi CV. Simpati Taxi yaitu sebanyak 16 orang yang terdiri dari supir batangan yaitu supir yang pengemudinya hanya sendiri tanpa dibantu oleh supir pembantu mulai dari Medan sampai pada tujuan , supir raun yaitu supir yang mengantar penumpang sampai di tempat dan supir bantu yaitu supir yang disediakan oleh supir batangan untuk dijadikan cadangan saat dalam perjalanan, pengemudi pada perusahaan ini mayoritas bersuku Mandailing baik yang tinggal di daerah maupun yang tinggal di Medan. Setiap keberangkatan pengemudi diberi biaya sebesar Rp. 1.200.000 yaitu untuk satu trip (pulang - pergi), termasuk untuk bahan bakar, makan di perjalanan, dan uang saku.
Adapun kapasitas penumpang angkutan CV. Simpati taxi yaitu sebanyak delapan penumpang dengan posisi tempat duduk seperti gambar dibawah :
(34)
Gambar 4:3 Posisi Tempat Duduk CV. Simpati Taxi Medan
Menurut hasil wawancara secara formal maupun informal. Ada beberapa alasan penumpang mengapa memilih CV.Simpati taxi yaitu sebagi berikut : Karna disediakan antar-jemput bagi pelanggan, Berangkat sesuai jadwalnya, Tarif yang ditetapkan sesuai dengan jarak yang ditempuh, Karyawannya ramah terhadap penumpang, Mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang, Selalu menjaga kebersihan armada, Merasa nyaman dengan tempat duduk yang disediakan armada, Terjalinnya intraksi antara pengemudi dengan penumpang.
Melalui wawancara yang di lakukan oleh penulis kepada pemilik CV. Simpati Taxi Medan sekaligus informan kunci, maka hasil yang di peroleh yaitu: mengenai penerapan strategi bisnis yang di lakukan oleh perusahaan CV. Simpati Taxi serta pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Wawancara juga menemukan beberapa faktor yang menjadi faktor kekuatan dan kelemahan yang berasal dari internal perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
a. Melakukan pelayanan dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang dan terjalinnya intraksi antara pengemudi dengan penumpang.
(35)
c. Fasilitas yang disediakan sangat baik dan berfungsi dengan baik seperti toilet, ruang tunggu, kantin, ruang sholat, ruang istirahat, tempat penitipan barang, tempat parkir.
d. Menjaga kebersihan armada dan selalu merawat, menjaga dan memperbaiki armada.
e. Menyediakan dan mempersiapkan armada yang memadai dan memiliki kondisi yang baik demi kepercayaan pelanggan.
f. Pemesanan tiket bisa melalui via telphon yang mempermudah pelanggan tanpa harus ke loket.
g. Adanya jaminan sosial dan kesehatan yang disediakan oleh perusahaan.
2. Weakness (kelemahan)
a. Promosi yang dilakukan perusahaan masih kurang dan belum menggunakan teknologi yang saat ini berkembang, seperti internet.
b. Trayek yang dilalui masih sedikit.
c. Armada yang tersedia masih sedikit dibandingkan dengan pesaing sejenis
d. Manajemen yang digunakan masih kurang professional pada perusahaan.
e. Penjualan tiket masih melakukan manual dan belum menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini.
(36)
f. Tidak bisa memberhentikan karyawan secara langsung karena rasa kekeluargaan yang masih terjalin kuat.
g. Belum ada program kesehatan pada perusahaan maupun kerjasama dengan pihak lain seperti dinas kesehatan.
Selain itu melalui wawancara dengan informan yakni karyawan CV. Simpati Taxi juga didapati yang menjadi faktor eksternal perusahaan yang berupa peluang dan ancaman bagi perusahaan yaitu:
1. Opportunity (peluang)
a. Meningkatkan mobilitas yang tercakup dalam trayek
b. Penyediaan jalan raya yang dapat memperlancar perjalanan yang disediakan oleh pemerintah
c. Memanfaatkan teknologi yang semakin canggih
d. Memperbanyak tujuan trayek
e. Pengadaan armada melalui kerjasama dengan pihak perbankan dan pihak
leasing,
f. Menjalin hubungan dengan biro perjalanan yang bekerjasama dengan perusahaan
(37)
a. Banyaknya pesaing sejenis, terutama yang menggunakan armada kijang inova
b. Banyaknya pesaing sejenis yang memiliki pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan
c. Adanya gangguan yang yang tidak terduga saat dalam perjalanan misalnya mogok, pecah ban, dan lain sebagainya
d. Kondisi jalan yang tidak terawat sehingga mengakibatkan tingginya kerusakan armada.
4.4 Analisis Data
Berdasarkan wawancara dengan pemilik dan para karyawan CV. Simpati Taxi dilapangan dan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diperoleh data untuk mengetahui situasi dan kondisi CV. Simpati Taxi. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis kepada pemilik perusahaan tersebut maka dapat diperoleh data sebagai berikut yang keseluruhannya telah di rangkum dalam tabel analisis IFAS dan EFAS di bawah ini, untuk keterangan tabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tingkat kepentingan / Bobot : 0,00-0,05 ( tidak penting) 0,06-0,10 ( cukup penting) 0,11-0,15 ( penting)
0,16-0,20 ( sangat penting) Tingkat Kepuasan / Rating : 4 ( sangat berpengaruh)
(38)
3 ( berpengaruh) 2 ( cukup berpengaruh) 1 ( kurang berpengaruh).
Lingkungan perusahaan yang pertama yaitu analisis IFAS pada CV. Simpati Taxi di mana analisis ini di tunjukkan pada faktor sukses yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari CV. Simpati Taxi, dan untuk kekuatan lingkungan internal perusahaan terdiri dari beberapa hal yang pertama adalah melakukan pelayanan dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang dan terjalinnya intraksi antara pengemudi dengan penumpang.
Kemudian yaitu menyediakan pelayanan antar-jemput, bagi pelanggan yang dapat membantu kenyamanan penumpang dan waktu yang lebih efektif untuk konsumen. Selanjutnya yaitu menyediakan fasilitas yang disediakan sangat baik dan berfungsi dengan baik seperti toilet, ruang tunggu, kantin, ruang sholat, ruang istirahat, tempat penitipan barang, tempat parkir sebagai penambah peningkatan kepuasan konsumen dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin tinggi.
Selanjutnya yang menjadi kekuatan bagi perusahaan adalah menjaga kebersihan armada dan selalu merawat, menjaga dan memperbaiki armada agar tetap bersih serta menyediakan dan mempersiapkan armada yang memadai dan memiliki kondisi yang baik demi kepercayaan pelanggan. Dan selanjutnya adalah pemesanan tiket bisa melalui via telephon yang mempermudah pelanggan tanpa
(39)
harus ke loket cukup hanya dengan menghubungi ticketing untuk keberangkatan yang akan di tuju.
Lingkungan yang kedua yaitu internal terdapat beberapa kelemahan dari CV. Simpati Taxi, kelemahan ini terdiri dari enam hal, hal pertama yang menjadi salah satunya yaitu promosi yang dilakukan perusahaan masih kurang dan belum menggunakan teknologi yang saat ini berkembang, seperti internet dan teknologi-teknologi yang sekarang lagi berkembang yang dapat mempermudah perusahaan agar lebih di kenal oleh masyarakat, dan lain sebagainya.
Kemudian yaitu trayek yang dilalui masih sedikit serta armada yang tersedia masih sedikit dibandingkan dengan pesaing sejenis. Selanjutnya adalah manajemen yang digunakan masih kurang professional pada perusahaan tersebut. Serta yang menjadi kelemahan perusahaan adalah penjualan tiket yang masih melakukan manual dan belum menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Kemudian tingginya rasa kekeluargaan yang menyebabkan pemilik tidak bisa memberhentikan karyawan secara langsung karena rasa kekeluargaan yang masih terjalin kuat.
Dari kesimpulan di atas data juga menghasilkan tabel IFAS yang berisikan bobot serta reting yang diperoleh dari analisis lingkungan internal perusahaan.
(40)
Tabel 4:3
Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Sumber : Data yang diolah tahun 2014
Dari hasil analisis pada tabel 4:3 IFAS faktor Sternght mempunyai total nilai skor 2,18 sedangkan faktor Weakness mempunyai total nilai skor 0,72.
Strenght (kekuatan) Bobot Rating Nilai Skor
Pelayanan dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang dan terjalinnya intraksi antara pengemudi dengan penumpang
0,15 4 0,60
Pelayanan antar-jemput bagi pelanggan 0,11 4 0,44 Fasilitas yang disediakan sangat baik dan
berfungsi dengan baik seperti toilet, ruang tunggu, kantin, ruang sholat, ruang istirahat, tempat penitipan barang, tempat parkir
0,12 4 0,48
Menjaga kebersihan armada dan selalu merawat, menjaga dan memperbaiki armada
0,10 3 0,30
Pemesanan tiket bisa melalui via telphon yang mempermudah pelanggan tanpa harus ke loket
0,12 3 0,36
Sub Total 0,60 2,18
Weakness (Kelemahan)
Promosi yang dilakukan perusahaan masih kurang dan belum menggunakan teknologi yang saat ini berkembang, seperti internet
0,14 2 0,28
Trayek yang dilalui masih sedikit 0,07 2 0,14
Penjualan tiket masih secara manual 0,06 2 0,12 Manajemen yang digunakan masih kurang
professional pada perusahaan
0,08 2 0,08
Tidak bisa memberhentikan karyawan secara langsung karena rasa kekeluargaan yang masih terjalin kuat
0,05 2 0,10
Sub Total 0,40 0,72
(41)
Seperti halnya pada IFAS, maka pada faktor-faktor strategi eksternal EFAS juga di lakukan identifikasi yang hasilnya ada pada tabel 4:4.
Mengetahui strategi dalam sebuah perusahaan dengan cara melihat analisis lingkungan bisnis yang kedua yaitu analisis lingkungan eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang yang dimiliki perusahaan serta ancaman perusahaan yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan.
Untuk peluang yang dimiliki oleh CV. Simpati Taxi terdiri dari beberapa hal yaitu meningkatkan mobilitas yang tercakup dalam trayek dari pada konsumen, kemudian penyediaan jalan raya yang dapat memperlancar perjalanan yang disediakan oleh pemerintah agar tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Selanjutnya memanfaatkan teknologi yang semakin canggih agar lebih berkembang untuk meningkatkan persaingan bisnis, kemudian memperbanyak tujuan trayek sampai ke pelosok desa.
Selanjutnya adalah pengadaan armada yang melalui kerjasama dengan pihak perbankan dan pihak leasing. Dan yang terakhir yang menjadi peluang dari perusahaan ini adalah menjalin hubungan dengan biro perjalanan yang bekerjasama dengan perusahaan agar dapat meningkatkan perusahaan menjadi lebih lancer dan berkembang.
Analisis lingkung bisnis yang kedua yaitu ancaman yang terdiri dari yang berasal dari eksternal perusahaan, dan ancaman yang pertama pada perusahaan ini yaitu banyaknya pesaing sejenis, terutama yang menggunakan armada kijang inova atau mobil pribadi yang menyediakan pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan.
(42)
Kemudian adanya gangguan yang tidak terduga saat dalam perjalanan misalnya mogok, pecah ban, dan lain sebagainya yang mengakibatkan konsumen tidak puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan. Dan yang terakhir yang menjadi ancaman dalam perusahaan ini adalah kondisi jalan yang tidak terawat sehingga mengakibatkan tingginya kerusakan armada dan mengakibatkan perjalanan kurang lancar serta jarak tempuh juga akan semakin lama terutama tujuan Sibolga yang saat ini kondisi jalan banyak di temukan lubang-lubang bahkan pada waktu musim hujan jalan tersebut sulit digunakan karena jalan yang ditempuh licin tepatnya didaerah tikungan Tarutung / Sibolga.
(43)
Tabel 4:4
Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
Opportunity (Peluang) Bobot Rating Nilai Skor
Meningkatkan mobilitas yang tercakup dalam trayek
0,07 2 0,14
Penyediaan jalan raya yang dapat
memperlancar perjalanan yang disediakan oleh pemerintah
0,11 4 0,44
Memanfaatkan teknologi yang semakin canggih
0,10 4 0,40
Pengadaan armada melalui kerjasama dengan pihak perbankan dan pihak leasing
0,06 3 0,18
Menjalin hubungan dengan biro perjalanan yang bekerjasama dengan perusahaan
0,07 2 0,14
Sub Total 0,41 1,30
Threats (Ancaman)
Banyaknya pesaing sejenis, terutama yang menggunakan armada kijang inova
0.16 3 0,48
Banyaknya pesaing sejenis yang memiliki pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan
0,14 3 0,42
Adanya gangguan yang yang tidak terduga saat dalam perjalanan misalnya mogok, pecah ban, dan lain sebagainya
0,16 2 0,32
Kondisi jalan yang tidak terawat sehingga mengakibatkan tingginya kerusakan armada
0,13 2 0,26
Sub Total 0,59 1,48
(44)
Sumber : data yang di olah tahun 2014
Dari hasil analisis pada tabel 4:4 IFAS faktor Opportunity mempunyai total nilai skor 1,30 sedangkan threats mempunyai total nilai skor 1,48.
Analisi SWOT adalah analisis mengenai kondisi internal perusahaan (IFAS) dan lingkungan eksternal perusahaan (EFAS) yang selanjutnya akan di jadikan dasar dalam merancang suatu strategi perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang ada, menghadapi ancaman baik yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi, serta mempergunakan peluang yang ada dengan baik yang dilaukan melalui pengoptimalan kekuatan yang telah dimiliki oleh CV. Simpati Taxi dalam menghadapi persaingan. Berdasarkan hasil yang telah diperhitungkan pada tabel IFAS dan pada Tabel EFAS, maka diperoleh jumlah skor sebagai berikut: Kekuatan (Strenght) : 2,18 Kelemahan (Weakness) : 0,72 Peluang
(Opportunity) : 1,30 Ancaman ( Threat) : 1,48.
Tabel 4:5 PILIHAN STRATEGI INTERNAL EKSTERNAL
Difersifikasi Kuadran II S > W T > O
2,18 > 0,72 1,48 > 1,30
Matriks posisi strategi dan evaluasi tindakan dikenal dengan Matriks SPACE yaitu kerangka empat kuadran yang menunjukkan empat pilihan strategi, dan strategi manakah yang paling sesuai untuk dipilih oleh suatu perusahaan
(45)
tertentu, dibawah ini adalah gambar yang menunjukkan posisi CV. Simpati Taxi yang digambarkan dalam matriks SPACE berikut ini:
Gambar 4:4
DIAGRAM ANALISIS SWOT
Peluang (1,30)
3.Strategi Turn Around 1. Strategi Agresif
Kelemahan (0,72) Kekuatan (2,18)
4. Strategi Defensit 2. Strategi Difersifikasi
Ancaman (1,48)
Sumber : data diolah tahun 2014
Gambar 4:3 Diagram Cartesius Analisis SWOT CV. Simpati Taxi Medan.
Dari gambar diatas diketahui bahwa CV. Simpati Taxi berada pada kuadran strategi difersifikasi yaitu pada kuadran II yang menyatakan bahwa meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya, dan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dan dapat dilakukan melalaui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.
Penerapan strategi yang memperkuat strategi difersifikasi antara lain yaitu:
(46)
2. Stabilitas Stategy
3. Growth Strategy
Horizontal Strategy
Vertical Strategy
4. Diversification Strategy
5. Merger and Join Venture
Dari total nilai masing-masing faktor digambarkan dalam rumusan matriks SWOT, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4:6
Rumusan Kombinasi Strategi Matriks SWOT
STRENGHT (S) WEAKNESS (W)
OPPORTUNITY(O) STRATEGI (SO) 2,18 + 1,30 = 3,48
STRATEGI (WO) 0,72 + 1,30 = 2,02
THREAT (T) STRATEGI (ST) 2,18 + 1,48 = 3,66
STRATEGI (WT) 0,72 + 1,48 = 2,2
Sumber : data diolah 2014
Matriks SWOT ini menggambarkan dan memberikan informasi bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang yang dimiliki serta ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan melalui kekuatan dan kelemahan internalnya untuk menghasilkan alternatif strategi.
Alternatif strategi tersebut terdiri dari strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan yang terakhir adalah strategi WT. Pada strategi SO yaitu strategi yang
(47)
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Dari strategi SO yang dapat diterapkan oleh perusahaan antara lain yaitu meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan untuk memperlancar bisnis dalam persaingan yang semakin ketat dan meningkatkan inovasi jasa antar jemput bagi penumpang, menjalin hubungan yang baik dengan para penumpang, serta meningkatkan fasilitas yang diinginkan penumpang seperti AC (pendingin) dan ful music yang memberikan kepuasan bagi pelanggan. Melakukan pengembangan pasar dengan membuka kantor cabang dan meningkatkan kerjasama dengan biro perjalanan.
Strategi yang kedua yaitu WO, merupakan memanfaatkan peluang yang ada dalam perusahaan dengan meminimalkan kelemahan yang ada. Alternatif strategi yang dapat diterapkan pada strategi WO adalah melakukan perbaikan dalam bidang promosi dengan menggunakan tegnologi yang saat ini berkembang seperti internet, melakukan pengembangan pasar dengan penambahan trayek serta memperbanyak kontor cabang. Selanjutnya menjalin hubungan kerjasama dengan para pembisnis dalam penambahan armada perusahaan antara lain yaitu
Alternatif strategi ST yang diterapkan oleh perusahaan dalam menghadapi ancaman-ancaman eksternal perusahaan antara lain yaitu meningkatkan daya saing melalui penyediaan armada kijang inova dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen serta menyediakan fasilitas yang berfungsi dengan baik dalam bersaing pada perusahaan lain, mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dan melakukan peningkatan yang terkait tentang armada didalam perusahaan dan
(48)
adanya pengembangan pasar dan melakukan pengembangan jasa, serta meningkatkan reputasi perusahaan agar dapat memperkuat brand image dipikiran masyarakat.
Strategi yang terakhir yaitu strategi WT dimana perusahaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang terjadi pada perusahaan. Alternatif strategi WT yang dapat diterapkan antara lain yaitu meningkatkan kegiatan promosi untuk tetap bertahan dan memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat mengenai perusahaan, terjalinnya hubungan yang baik antara perusahaan dengan para penumpang, meningkatkan kualitas SDM yang baik didalam perusahaan serta bersikap tegas dan bijak terkait dalam pemilihan pengemudi yang professional, serta mengetahui dan mengikuti perkembangan jaman yang saat ini berkembang dan melakukan perubahan secara berlahan dalam mencapai usaha yang baik dengan menggunakan teknologi yang ada.
Tabel dibawah ini merupakan tabel yang menjelaskan mengenai matriks SWOT serta berisi data mengenai mengenai keempat alternative strategi tersebut:
Tabel 4:7
Kombinasi Strategi Matriks SWOT
STRENGTHS (S)
-Pelayanan dengan mengutamakan kenyamanan dan
WEAKNESSES (W)
- Promosi yang dilakukan perusahaan masih kurang dan belum menggunakan
FAKTOR INTERNAL
FAKTO
R
EKST
ER
(49)
dan terjalinnya intraksi antara pengemudi dengan penumpang
- Pelayanan antar-jemput bagi pelanggan
-Fasilitas yang
disediakan sangat baik dan berfungsi dengan baik seperti toilet, ruang tunggu, kantin, ruang sholat, ruang istirahat, tempat penitipan barang, tempat parkir
-Menjaga kebersihan armada dan selalu merawat, menjaga dan memperbaiki armada -Pemesanan tiket bisa melalui via telphon yang mempermudah pelanggan tanpa harus ke loket
berkembang, seperti internet
- Trayek yang dilalui oleh perusahaan masih sedikit - Armada yang tersedia masih sedikit
dibandingkan dengan pesaing lainnya -Manajemen yang digunakan masih kurang professional pada perusahaan -Tidak bisa memberhentikan karyawan secara langsung karena rasa kekeluargaan yang masih terjalin kuat
(50)
OPPORTUNIES (O)
-Meningkatkan mobilitas yang tercakup dalam trayek
- Penyediaan jalan raya yang dapat memperlancar perjalanan yang
disediakan oleh pemerintah - Memanfaatkan
teknologi yang semakin canggih
- Pengadaan armada melalui kerjasama dengan pihak perbankan dan pihak leasing dan biro perjalan
- Menjalin hubungan dengan biro perjalanan yang bekerjasama dengan perusahaan
STRATEGI SO
-Meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dalam mempertahankan usaha untuk menghadapi persaingan yang semakin tinggi
-Menciptakan dan meningkatkan inovasi baru yaitu dengan menyediakan armada kijang inova
-Meningkatkan fasilitas untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan -Meningkatkan
pengadaan armada melalui jaringan
kerjasama dengan pihak perbankan serta biro perjalanan
-Menjalin kerjasama
STRATEGI WO
-Melakukan perbaikan dalam bidang promosi dengan menggunakan tegnologi yang saat ini berkembang, seperti internet
-Adanya pengembangan pangsa pasar dengan memperbanyak rute dan tujuan trayek
-Melakukan peningkatan manajemen perusahaan yang profesional dan bijaksana dalam ha SDM - Melakukan kerjasama dengan para investor dalam penambahan jumlah unit armada
(51)
yang baik dengan mitra bisnis
TREATHTS (T)
-Banyaknya pesaing sejenis, terutama yang menggunakan armada kijang inova
- Banyaknya pesaing sejenis yang memiliki pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan
perusahaan
- Adanya gangguan yang yang tidak terduga saat dalam perjalanan misalnya mogok, pecah ban, dan lain sebagainya - Kondisi jalan yang tidak terawat sehingga
mengakibatkan tingginya
STRATEGI ST
-Meningkatkan daya saing melalui penyediaan armada kijang inova dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen serta menyediakan fasilitas yang berfungsi dalam bersaing pada perusahaan lain
-Mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dan melakukan peningkatan yang terkait tentang armada didalam perusahaan
-Adanya pengembangan
STRATEGI WT
-Meningkatkan kegiatan promosi untuk tetap bertahan dan memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat mengenai perusahaan -Menjalin hubungan baik dengan para penumpang -Meningkatkan kualitas SDM yang baik didalam perusahaan serta bersikap tegas dan bijak terkait dalam pemilihan pengemudi yang profesional -Mengetahui dan
(52)
Sumber : data diolah 2014
Dengan diperolehnya total nilai IFAS yaitu sebesar 2,90 dan totol nilai EFAS sebesar 2,78 maka perusahaan saat ini sedang tumbuh dan berkembang meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi difersivikasi (produk/pasar) yaitu lebih meningkatkan kualitas jasa dan pangsa pasar. Penerapan strategi yang telah direkomendasikan pada pembahasan diagram analisis SWOT, maka CV. Simpati Taxi perlu melakukan strategi utama yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan yaitu:
Stabilitas Stategy, Growth Strategy, terdiri dari 2 komponen yaitu
Horizontal Strategy dan Vertical Strategy yaitu terdiri dari integrasi kebelang dan
integrasi kedepan, Diversification Strategy yang seharusnya perusahaan memiliki
kemampuan terhadap pengendalian distributor. CV. Simpati Taxi memiliki kemampuan yang besar dalam mengatur dan menjalin hubungan dengan para kerusakan armada pasar dan melakukan
pengembangan jasa -Meningkatkan reputasi perusahaan agar dapat memperkuat brand image dipikiran masyarakat
jaman yang saat ini berkembang dan melakukan perubahan secara berlahan dalam mencapai usaha yang baik dengan
menggunakan teknologi yang ada
(53)
pelanggan dan biro perjalanan yang bekerja sama dengan baik agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak dalam jangka panjangtanpa adanya pihak yang dirugikan.
Strategi stabilitas adalah strategi yang melayani masyarakat dengan menyediakan produk atau jasa. Strategi stabilitas diterapkan agar perusahaan dapat meningkatkan laba dengan melakukan efisiensi operasi, mengubah kemasan atau menetapkan harga baru. Alasan perusahaan memilih alternatif strategi stabilitas adalah :
1. Perusahaan berjalan baik atau berhasil baik dengan cara-cara yang ada. 2. Resiko kegagalan strategi stabilitas kecil.
3. Lingkungan tempat perusahaan beroperasi relatif stabil, atau hampir tidak ada ancaman serius terhadap kelangsungan perusahaan.
Growth Strategy merupakan strategi pertumbuhan yang di terapkan oleh
perusahaan secara terus-menerus seperti ekspansi perusahaan dengan diversifikasi produk untuk mendapatkan pangsa pasar. Dalam hal ini pertumbuhan produk yang dilakukan CV. Simpati Taxi yaitu dengan menambah trayek dan membuka kantor cabang di berbagai daerah yang dirasakan sangat berpotensial dan belum banyaknya dimasuki oleh para pesaing sejenis dan adanya tujuan trayek yang dilakukan atau ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
Horizontal Strategy adalah strategi untuk meningkatkan atau mendapatkan
pengendalian para pesaing. CV. Simpati Taxi dapat menjalin hubungan kerjasama dengan para pesaing pada trayek yang sama dalam bentuk pengalihan penumpang apabila jumlah penumpang telah melebihi kapasitas yang sudah ditetapkan. Dalam
(54)
bentuk kerja sama lain yaitu CV. Simpati Taxi dapat bekerjasama dengan para pesaing dengan tujuan trayek yang berbeda apabila memperoleh penumpang dengan tujuan tertentu dan tujuan tersebut tidak terdapat didalam rute trayek CV. Simpati Taxi.
Integrasi kebelakang yaitu strategi yang digunakan ketika perusahaan pemasok saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan CV. Simpati Taxi terjalinnya hubungan baik dan kerjasama dengan biro perjalanan yang sudah terjalin dengan baik, misalkan CV. Simpati Taxi mengalami penumpang yang overload maka CV. Simpati Taxi segera mengalihkan dan meminta bantuan kepada biro perjalanan yang bekerjasama dengan CV. Simpati Taxi agar penumpang yang sudah ada segera terselesaikan dan teroperasikan.
Integrasi kedapan yaitu melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. CV. Simpati Taxi memiliki kemampuan yang besar dalam mengatur dan menjalin hubungan dengan biro perjalanan yang bekerjasama dengan baik agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak dalam jangka panjang tanpa adanya pihak yang dirugikan.
Diversification Strategy yaitu menambah produk atau jasa baru, akan
tetapi berhubungan secara umum. Adapun panduan kapan diversifikasi strategi digunakan menjadi bisnis yang efektif adalah:
1. Saat suatu organisasi bersaing pada industri yang tidak tumbuh.
2. Adanya penambahan produk yang baru, akan tetapi berkaitan secara signifikan untuk mendorong penjualan produk saat ini.
(55)
3. Pada saat produk yang baru, tetapi berkaitan dapat ditawarkan pada harga yang sangat kompetitif.
4. Ketika produk baru yang berkaitan memiliki tingkat penjualan musiman yang menyeimbangkan puncak penjualan yang dimiliki perusahaan saa ini.
5. Ketika produk perusahaan saat ini pada tahap penurunan dari siklus hidup suatu produk.
6. Pada saat adanya tim manajemen yang kuat.
Difersifikasi Horizontal merupakan akuisisi pada perusahaan yang lini bisnis yang sangat berbeda, yaitu menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini. Berikut kapan strategi Unrelated
diversification digunakan agar menjadi strategi yang efektif:
1. Pada saat pendapatan yang dihasilkan produk atau jasa perusahaan saat ini akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak berkaitan.
2. Saat organisasi bersaing dalam industri yang sangat kompetitif dan tidak tumbuh, seperti pendapatan yang rendah.
3. Ketika jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan produk baru ke pelanggan.
4. Pada saat produk baru memiliki pola penjualan dengan produk perusahaan saat ini.
Dari pembahasan mengenai hasil penulis ataupun penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dapat diketahui bagaimana strategi bersaing atau strategi
(56)
bisnis yang digunakan dan diterapkan oleh CV. Simpati Taxi dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis yang semakin ketat dari waktu ke waktu. Persaingan dalam melakukan suatu kegiatan bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari, karena kecenderungan dari setiap individu untuk mengikuti pola keberhasilan dari pesaing lainnya.
Hasil pembahasan pada analisis lingkugan eksternal perusahaan memberikan gambaran bahwa persaingan yang sangat sulit teratasi keberadaannya, banyaknya bermunculan bisnis sejenis yang memiliki pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan, adanya gangguan tak terduga saat dalam perjalanan misalnya mogok, pecah ban dan lain sebagainya, semakin banyaknya perusahaan sejenis yang bermunculan menawarkan kualitas pelayanan lebih baik dalam lingkungan eksternal perusahaan mempunyai pengaruh yang sangat signifikan bagi CV. Simpati Taxi ditengah persaingan bisnis jasa transportasi.
Dengan semakin banyaknya bisnis jasa transportasi baru yang bermunculan menjadi ancaman cukup serius bagi CV. Simpati Taxi, terutama berdampak pada makin tingginya intensitas persaingan dalam bisnis jasa transportasi. Dalam analisis lingkungan internal yang telah dibahas menunjukkan bahwa CV. Simpati Taxi saat ini memiliki kekuatan utama yaitu pelayanan dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang dan terjalinnya intraksi antara pengemudi dengan penumpang, pelayanan antar-jemput bagi pelanggan, fasilitas yang disediakan sangat baik dan berfungsi dengan baik seperti
(57)
tempat parker, menjaga kebersihan armada dan selalu merawat, menjaga dan memperbaiki armada.
Hal ini menjadikan CV. Simpati Taxi dapat memantapkan penerapan strategi dalam mengoptimalkan sejumlah kekuatan internalnya dalam membenahi apa yang menjadi kelemahannya, memaksimalkan peluang-peluang yang ada, dan menghadapi ancaman-ancaman baik yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapinya diwaktu yang akan datang, dimana ancaman yang utama adalah banyaknya bisnis sejenis yang baru muncul saat ini terutama pesaing yang menggunakan armada kijang inova yang menawarkan pelayanan dan fasilitas yang lebih baik kepada penumpang.
Strategi yang diberikan kepada CV. Simpati Taxi yang utama yaitu pengembangan pasar dalam memperkenalkan produk atau jasa dan meningkatkan penjualan melalui pelayanan semaksimal mungkin, dengan cara penggunaan teknologi dalam penjualan tiket atau promosi, serta mengembangkan produk atau jasa dan memperkenalkan produk ke area geografis yang baru.
Penerapan strategi lain yaitu penetrasi pasar dalam bentuk peningkatan pangsa pasar produk yang dihasilkan perusahaan melalui promosi yang lebih efektif dan pelayanan yang baik serta membuka beberapa kantor cabang agar masyarakat lebih mengenal CV. Simpati Taxi dan tingginya ingatan penumpang terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan sehingga mengakibatkan penumpang loyal terhadap jasa transportasi tersebut, bahkan dibenak masyarakat hanya ada jasa transportasi CV. Simpati Taxi.
(58)
Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis maka strategi yang diterapkan ataupun strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan atau bisnis CV. Simpati Taxi yaitu pada tipe strategi terdapat dua strategi yang utama yaitu pengembangan pasar dan penetrasi pasar, tipe strategi yang terdiri dari adanya penetapan sasaran organisasi dengan mengikat kekuatan internal dan eksternal, dan adanya perumusan strategi dengan cara tertentu untuk dapat mencapai sasaran sehingga tujuan utama akan tercapai, serta pimpinan perusahaan dapat memahami posisi perusahaannya dan langkah apa saja yang akan dilakukan agar perusahaan tetap berkembang.
(59)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari analisis secara keseluruhan pada perusahaan CV. Simpati Taxi Medan sebagai jasa transportasi yang menjadi objek penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat dua kategori faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh pada CV. Simpati Taxi yaitu lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan dan lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman baik sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi oleh perusahaan.
2. Berdasarkan matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary), total skor yang diperoleh CV. Simpati Taxi Medan untuk faktor internal adalah 2,90, dimana dengan adanya pengembangan pangsa pasar memperbanyak rute dan tujuan trayek, selain kondisi internal ada juga analisis kondisi eksternal. Berdasarkan matriks EFAS ( Ekternal
Factors Analysis Summary), total skor yang diperoleh CV. Simpati Taxi
Medan untuk faktor eksternal adalah 2,78, dimana dalam meningkatkan kualitas SDM yang baik didalam perusahaan serta bersikap tegas dan bijak terkait dalam pemilihan pengemudi yang professional.
(60)
3. Berdasarkan diagram analisis SWOT diketahui bahwa CV. Simpati Taxi berada pada kuadran strategi difersifikasi yaitu pada kuadran II yang mendukung strategi ST, dimana strategi yang diterapkan adalah strategi menyatakan bahwa meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya, dan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dan dapat dilakukan melalaui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.
4. Penerapan strategi ST yang dapat dilakukan oleh CV. Simpati Taxi Medan antara lain sebagai berikut : strategi stabilitas, growth Strategy,
horizontal strategy , integrasi kebelakang, integrasi kedapan,
diversification strategy , dan difersifikasi horizontal.
5. CV. Simpati Taxi lebih memprioritaskan strategi pengembangan pasar dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh CV. Simpati Taxi kepada para penumpang dan penetrasi strategi yaitu untuk meningkatkan pangsa pasar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis jasa transportasi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di CV. Simpati Taxi, peneliti ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan akan berguna bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan sebagai berikut:
(61)
sehingga tetap menjadi pilihan masyarakat dan mampu meningkatkan pangsa pasarnya.
2. Manajemen perusahaan harus dapat bersikap tegas dalam menentukan pengemudi yang professional dan berpengalam dalam mengemudi tanpa melihat adanya unsur kekeluargaan, karna pengemudi merupakan kunci utama saat dalam perjalanan.
3. Untuk mengantisipasi persaingan yang akan datang CV. Simpati Taxi harus meningkatkan pelayanannya agar konsumen tetap memutuskan menggunakan armada CV. Simpati Taxi. Misalnya untuk fasilitas, CV. Simpati Taxi sebaiknya menyediakan tempat dan bangku tunggu yang cukup untuk menampung penumpang di loket dan terbuka terhadap informasi yang terjadi agar tidak ketinggalan dari pesaing sejenis serta penggunaan tegnologi canggih yang dapat membantu untuk mempromosikan CV. Simpati Taxi agar lebih dikenal oleh masyarakat.
4. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih menyempurnakan penelitian ini untuk memberikan karya yang lebih baik serta memperluas permasalahan yang akan diteliti.
(62)
BAB II
KERANGKA TEORI
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.
2.1 Strategi
2.1.1 Pengertian Strategi
Strategi menempatkan parameter-parameter sebuah organisasi dalam pengertian menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi merupakan rencana besar dan rencana penting. Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit. (Anoraga, 1997:338)
Dalam buku Manajemen Bisnis (1997) Pandji Anoraga mengemukakan beberapa defenisi mengenai strategi yaitu:
1. Kamus Saku Oxford: Strategi merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal menuju posisi yang layak rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis dan politik.
2. Alferd chandler (1962): Strategi adalah penetapan tujuan dan sasaran jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan.
(63)
3. Buzzel & Gale (1987): Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen, yang memiliki dampak besar pada keuangan.
2.1.2 Tipe Strategi
Strategi tingkat bisnis berkaitan dengan posisi suatu industri perusahaan relative dengan para pesaingnya. Perusahaan-perusahaan yang memiliki posisi industri yang sudah mapan dan menguntungkan lebih mampu menangani kekuatan persaingan. Oleh karena itu, sangat menentukan bagi perusahaan untuk memilih sebuah strategi yang tepat menurut kompetensi dan peluang lingkungan yang dimilikinya, ketika sudah dipilih, strategi tersebut harus diimplementasikan secara konsisten.(Michael dkk, 2001:160)
Menurut Dirgantoro (2001:84) ada beberapa tipe strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan antara lain:
1. Concertration Strategy
Concertration Strategy merupakan strategi yang memfokuskan perusahaan
dalam satu lini yang telah menjadi pilihan perusahaan untuk di kembangkan.
2. Stabilitas Stategy
Stabilitas Stategy merupakan strategi yang memfokuskan perusahaan kepada
lini bisnis yang sudah ada sebelumnya yang sudah ada di pertahankan dan di kembangkan.
(64)
3. Growth Strategy
Growth Strategy merupakan strategi pertumbuhan yang di terapkan oleh
perusahaan secara terus-menerus seperti ekspansi perusahaan dengan diversifikasi produk untuk mendapatkan pangsa pasar.
Growth Strategy dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:
1. Horizontal Strategy
Horizontal Strategy adalah pertumbuhan perusahaan dengan mengakuisisi
perusahaan pesaing yang memiliki lini bisnis yang sama dengan memperbesar pangsa pasar, meningkatkan penjualan, dan ukuran perusahaan.
2. Vertical Strategy
Vertical Strategy adalah pertumbuhan perusahaan dilakukan dengan
mengakusisi perusahaan yang lain yang berasal dalam saluran distribusi.
Vertical Strategy terbagi atas dua bagian yaitu: backward integtration
adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol untuk pemasok perusahaan. Dan forword integtration yaitu melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer.
4. Diversification Strategy
Diversification Strategy merupakan pertumbuhan perusahaan yang satu
bergabung dengan mengakuisisi dengan lini bisnis. Ada dua jenis strategi diversifikasi yaitu: contentric diversification (akuisisi pada perusahaan yang mempunyai tegnologi, produk dan pasar yang sama), dan unrelated
(65)
diversification (merupakan akuisisi pada perusahaan yang lini bisnis yang sangat berbeda).
5. Merger and Join Venture
Merger merupakan strategi pertumbuhan perusahaan yang satu bergabung
dengan perusahaan yang lainnya untuk membentuk suatu perusahaan yang baru. Sedangkan Join Venture adalah strategi perusahaan yang bekerjasama antara satu perusahaan dengan perusahaan lain untuk mengerjakan sebuah bisnis yang tidak dapat dikerjakan oleh sepihak.
Menurut Fred R David (2002) dalam buku “Manajemen Strategi Konsep” mengemukakan tipe strategi antara lain:
1. Integrasi ke depan
Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan control atas distributor atau pengecer. Saat ini sangat banyak pemasok yang menjalankan strategi integrasi kedepan dengan situs web untuk menjual produk langsung kepada konsumen.
2. Integrasi ke belakang
Integrasi ke belakang yaitu strategi yang mencari kepemilikan atau kendali lebih besar pada perusahaan pemasok. Strategi ini sangat tepat kalau perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalaka terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
3. Integrasi horisontal
Integrasi horizontal merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari kendali lebih besar atas perusahaan pesaing. Kecenderungan yang
(66)
paling signifikan dalam menajemen strategi ini adalah bertambahnya pengguna integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Marger, akuisisi, dan pengambilalihan di antara pesaing dapat menggali skala ekonomis dan meningkatkan pengalihan sumber daya serta kompetensi.
4. Penetrasi Pasar
Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar pada pasar yang sama dengan usaha pemasaran yang lebih intensif. Strategi penetrasi pasar sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan Strategi penetrasi pasar dengan mengkombinasikan pemasaran promosi dan harga, yaitu menaikkan jumlah penjualan, meningkatkan anggaran iklan, dan meningkatkan aktivitas publisitas.
5. Pengembangan pasar
Pengembangan pasar yaitu termasuk memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ada ke wilayah geografis baru, menambah segmen baru mengubah dari bukan pemakai jadi pemakai, dan menarik pelanggannya pesaing.
6. Strategi Pengembangan Produk
Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan
(67)
strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar.
2.1.3 Jenis-jenis Strategi
Dalam buku Manajemen Stratejik (2004) RD.Jatmiko mengemukakan empat prinsip alternative strategi korporasi generik yang dapat dipilih perusahaan untuk setiap bisnisnya dengan tujuan utama untuk mencapai misi dan sasaran stratejiknya, yaitu:
1. Pertumbuhan/Ekspansi yaitu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan penjualan. Diterapkan pada saat pasar/industri sedang tumbuh dan ekonimi prospektif dan lingkungan eksternal yang baik.
2. Stabilitas yaitu bertujuan untuk meningkatkan probabilitas. Diterapkan pada pasar industri yang telah jenuh.
3. Penciutan atau penyehatan yaitu bertujuan untuk mengeliminasi kerugian dan memotong biaya. Diterapkan pada saat ekonomi krisis dan lingkungan eksternal berubah drastis.
4. Kombinasi yaitu meningkatkan pendapatan dan mengeliminasi kerugian dan biaya. Diterapkan pada saat transisi ekonomi dan perusahaan multiproduk, atau multi devisi, atau portofolio bisnis.
2.2 Strategi Bisnis
2.2.1 Pengertian Strategi Bisnis
(68)
pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik. Penyediaan nilai bagi pelanggan menjadi focus strategi bisnis, sehingga strategi harus membicarakan tentang siapa pelanggan yang akan dituju, apa yang dibutuhkan pelanggan, dan bagaimana perusahaan akan bersaing dan melayani pelanggan tersebut (RD. Jatmiko, 2004:135).
2.2.2 Formulasi Strategi Bisnis
Formulasi strategi-strategi bisnis mencakup pembuatan keputusan pada tingkat devisis bisnis atau unit bisnis. Strategi tingkat unit bisnis, atau tingkat devisi harus konsisten dengan strategi tingkat korporasi secara keseluruhan. Pendekatan formulasi strategi bisnis didasarkan pada “ Analisis Kompetitif” dari Michael E. Porter.(RD. Jatmiko, 2004:139)
Michael E. Porter dalam buku Keunggulan Bersaing mengatakan:
“Jika suatu bisnis ingin mencapai keunggulan bersaing, maka bisnis tersebut
harus membuat suatu pilihan tentang jenis (type) keunggulan bersaing yang akan dicapai dan ruang lingkup dimana keunggulan bersaing akan dicapai “ Semua barang untuk semua orang “ merupakan resep strategi yang biasa-biasa saja dan menghasilkan kinerja dibawah rata-rata, sebab hal ini berarti bahwa suatu bisnis untuk memiliki keunggulan bersaing “.
2.3 Faktor Internal
Kemampuan organisasi mencapai kinerja yang diinginkan sangat dipengeruhi oleh lingkungannya bagaimanapun organisasi tidak akan mampu
(1)
10. Buat teman-teman seperjuangan magang yang semangat dan pantang menyerah dalam mengerjakan laporan magang Dewi, Sandri, Kris, Fahru, Tri, Jendra dan Abdi
11.Sahabat-sahabat penulis Dewi Fajar Rastiti, Fajri Fahlevi, Sufriati, Mei Samosir, Dwi
12.Sahabat-sahabat kos 12 kak Dian Sirait yang bersedia menemani penulis selama penulisan skripsi ini, kak Maya yang selalu membantu penulis dalam pengeditan skripsi, kak yustina yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13.Teman –teman mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis 2010 kelas A dan kelas B untuk kebersamaan kita selama empat tahun ini.
14.Seluruh teman-teman kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya program studi Ilmu Administrasi Bisnis.
15.Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Namun demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca atau memberikan ide baru untuk penulis selanjutnya.
Medan, Maret 2014
Penulis
(2)
DAFTAR ISI
ABSATRAK
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Penelitian Terdahulu ... 5
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi ... 9
2.1.1 Penegrtian Strategi ... 9
(3)
2.1.3 Jenis-jenis Strategi ... 13
2.2 Strategi bisnis ... 14
2.2.1 Pengertian Strategi bisnis ... 14
2.2.2 Formulasi Strategi ... 15
2.3 Faktor Internal ... 15
2.4 Faktor Eksternal ... 16
2.5 Jasa... 17
5.1.1 Pengertian Jasa ... 17
5.1.2 Karakteristik Jasa ... 17
2.6 Transportasi ... 19
6.1.1 Pengertian Transportasi ... 19
6.1.2 Peranan Transportasi ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 24
3.2 Lokasi Penelitian ... 24
3.3 Informan Penelitian ... 24
3.4 Defenisi Konsep ... 25
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.6 Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 35
(4)
4.1.2 Struktur Organisasi ... 38
4.1.3 Uraian Tugas ... 39
4.2 Jaminan Sosial dan Kesehatan ... 41
4.3 Penyajian Data ... 43
4.4 Analisis Data ... 49
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Saran ... 71
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT ... 31
Gambar 4.1. Logo CV. Simpati Taxi ... 37
Gambar 4.2. Struktur Organisasi ... 38
Gambar 4.3 Posisi Tempat duduk CV. Simpati Taxi ... 46
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kombinasi Strategi Matriks SWOT ... 34
Tabel 4.2 Jadwal Keberangkatan dan Tarif Ongkos CV. Simpati Taxi ... 44
Tabel 4.3 Jumlah Keberangkatan Armada dari Medan ... 45
Tabel 4.4 Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary) ... 52
Tabel 4.5 Matriks EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) ... 55
Tabel 4.6 Pilihan Strategi ... 56
Tabel 4.7 Rumusan Kombinasi Strategi Matriks SWOT ... 58