Langkah C : Tingkat kinerja

54 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 2.18. Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor F MI Sumber : MKJI, 1997

II.8.4. Langkah C : Tingkat kinerja

1. Derajat kejenuhan Derajat kejenuhan digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan panilaian lalu lintas pada persimpangan, jika derajat kejenuhan terlampau tinggi DS0,6 asumsi dapat berubah berkaitan dengan penampang persimpangan, derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 55 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 56 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 DS = Q TOT C………………………………………………………. 2 – 7 Dimana : DS = Derajat kejenuhan Q TOT = Arus total smpjam C = Kapasitas 2. Tundaan Ada lima langakah tundaan yang diikuti yaitu : a. Tundaan lalu lintas simpang DT 1 Tundaan lalu lintas simpang adalah tundaan lalulintas, rata – rata untuk semua kenderaan bermotor yang masuk simpang. DT 1 ditentukan dari kurva empiris antara DT 1 dan DS, dan dapat juga digunakan rumus : Untuk DS 0,6 DT 1 = 2 + 8,2078 x DS 1 – DS x 2 ……………………………….. 2- 8 57 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 Dan untuk DS 0,6 DT 1 = 1,0504 0,2742 – 0,2042 x DS x 2………………………..2 – 9 Dan nilai DT1 dapat dilihat pada gambar 2.19 Derajat kejenuhan DS Gambar 2.19. Tundaan lalulintas simpang VS derajat kejenuhan Sumber : MKJI, 1997 b. Tundaan lalulintas jalan Utama DT MA Tundaan lalulintas jalan utama adlah tundaan lalulintas rata – rata semua kenderaan bermotor yang masuk persimpangan dari jalan utama. 58 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 DT MA ditentukan dari kurva empiris antara DTMA dan DS dan dapat juga digunakan rumus : Untuk DS 0,6 DT MA = 1,8 + 5,8234 x DS – 1-DS x 1,8 …………………………..2.10 Dan untuk DS 0,6 DT MA = 1,05034 0,346 – 0,246 x DS – 1-DS x 1,8 ……………2.11 Variabelnya adalah derajat kejenuhan yang terdapat pada gambar 2.20 Gambar 2.20. Tundaan lalu lintas jalan utama VS derajat kejenuhan Sumber : MKJI, 1997 59 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 60 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 c. Penentuan tundaan lalu lintas jalan minor DT MI Tundaan lalu lintas jalan minor rata – rata, ditentukan berdasarkan tundaan simpang rata – rata dan tyundaan jalan utama rata – rata. DT MI di hitung berdasarkan rumusan DT MI = QT OT X D TI X DT MA Q MI …………………………………2.12 Dimana : DT MI = Penentuan tundaan lalu lintas jalan minor QT OT = Arus total DT 1 = Tundaan laluluntas simpang Q MA = Arus lalulintas jalan utama DT MA = Tundaan lalulintasn jalan utama Q MI = Arus lalulintas jalan minor d. Tundaan gemetrik simpang DG Tundaan geometrik simpang adalah tundaan geometrik rata – rata seluruh kenderaan bermotor yang masuk simpang. DG dihitung dengan menggunakan rumus berikut : Untuk DS 1.0 : DG = 1- DS x P T x 6 +1-P T x3 + DS x 4 …………………… 2. 13 61 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009 Untuk DS ≥ 1.0 , DG = 4 Dimana : DG = Tundaan geometrik simpang DS = Derajat kejenuhan P T = Rasio belok total e. Tundaan simpang D Tundaan simpang dihitung sebagai berikut : D = GD + DT1 …………………………………………2. 14 Dimana : D = Tundaan simpang DG = Tundaan geometrik DT 1 = Tundaan lalu lintas simpang 62 Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- Jendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009. USU Repository © 2009

BAB III PENGAMBILAN DATA

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam menganalisa kapasitas dan tuntutan pada persimpangan Jl. Sukarno-Hatta – Jl. Jendral Sudirman – Jl. Cut Nyak Dien di kota Binjai, dibuthkan survey lapangan. Sehingga akan diperoleh data-data yang akurat sesuai dengan kondisi persimpangan. III.1. Peninjauan Pelayanan Tujuan peninjauan pelayanan sebelum survey, perlu diketahui kondisi lapangan yang sebenarnya agar dalam melakukan pengambilan data dapat menghasilkan data yang akurat. Kondisi lapangan itu meliputi : 1. Sket Lokasi Survey Sket lokasi survey perlu dibuat untuk menempatkan setiap pos untuk menghitung volume lalu lintas. 2. Kepadatan Lalu Lintas Kepadatan lalu lintas perlu ditinjau terlebih dahulu sehingga dapat ditentukan berapa orang yang diperlukan dalam melakukan survey pada tiap-tiap pos untuk menghitung volume kendaraan dan didapat hasil yang akurat.