Ciri-ciri Pribadi Sukses NILAI PENDIDIKAN DAN CIRI-CIRI PRIBADI SUKSES

belajar membuat animasi, belajar software development, serta praktik merakit robot. 33

B. Ciri-ciri Pribadi Sukses

1. Kerja keras Setelah seharian mengajar, Bu Muslimah melanjutkan bekerja menerima jahitan sampai jauh malam untuk mencari nafkah, menopang hidup dirinya dan adik-adiknya. 34 2. Networking Jaringan Kerja Kucai memiliki network yang luas. Ia pintar bermain kata-kata. Kalau hanya masalah perselisihan peneng sepeda dengan aparat desa, informasi dimana bisa menjual beras jatah PN, atau informasi bagaimana cara mendapatkan karcis pasar malam separuh harga, serahkan saja padanya, ia bisa memberi solusi total. 35 3. DapatBisa Dipercaya Barang siapa yang kami tunjuk sebagai amir dan telah kami tetapkan gajinya untuk itu, maka apapun yang ia terima selain gajinya itu adalah penipuan 36 4. Tanggung Jawab Pemimpin Kata - kata itu poin a mengajarkan arti penting memegang amanah sebagai pemimpin dan Al-quran mengingatkan bahwa kepemimpinan seseorang akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat…” 37 5. Memanfaatkan Waktu Jika tiba di rumah ia Lintang tak langsung istirahat melainkan segera bergabung dengan anak-anak seusia di kampungnya untuk bekerja sebagai kuli kopra. Itulah penghasilan sampingan keluarganya dan juga sebagai kompensasi terbebasnya dari pekerjaan di laut serta ganjaran yang ia dapat dari “kemewahan” bersekolah. 38 33 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 191 34 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 30 35 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 70 36 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 71 37 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 71 38 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 95 6. Semangat Kerja Keras dan Pantang Menyerah Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana melalui kata-katanya yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik air hujan. Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan membuat kami tercengang dengan petuahnya tentang keberanian dan pantang menyerah melawan kesulitan apapun. Pak Harfan memberi kami pelajaran pertama tentang keteguhan pendirian, tentang ketekunan, tentang keinginan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keiikhlasan berkorban untuk sesama. Lalu beliau menyampaikan sebuah prisip yang diam-diam menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa, yaitu bahwa hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya. 39 “Tabahkan hati kalian, kelarkan seluruh kemampuan” ledak Bu Mus memberi semangat kepada kami, para mamalia. Pak Harfan sudah tidak bisa bicara apa-apa. Tangannya membekap dada seperti orang berdoa. 40 “Dalam tarian ini kalian harus mengeluarkan seluruh energi dan harus tampak gembira Bersuka ria seperti karyawan PN baru terima jatah kain, sepeti orang Sawang dapat utangan, seperti para pelaut terdampar di sekolah perawat” 41 7. Kejujuran Sifat lain Sahara yang amat menonjol adalah kejujurannya yang luar biasa dan benar-benar menghargai kebenaran. Ia pantang berbohong. Walaupun diancam akan dicampakkan ke dalam lautan api yang berkobar-kobar, tak satupun dusta akan keluar dari mulutnya. 42 8. Kreatif dan inovatif Para guru mengangguk-angguk salut dengan ide Mahar. Mereka salut karena selain akan menampilkan sesuatu yang berbeda, menampilkan suku terasing di Afrika adalah ide yang cerdas. Suku itu tentu berpakaian seadanya. Semakin sedikit pakaiannya – atau dengan kata lain semakin tidak berpakaian suku itu – maka anggaran biaya untuk pakaian semakin sedikit. Ide Mahar bukan saja baru dan yahud dari segi nilai seni tapi juga aspiratif terhadap kondisi kas sekolah. Ide yang sangat istimewa. 43 39 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 24 40 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 240 41 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 230 42 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 75 43 Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta: PT Bentang, 2006, h. 226

C. Kesimpulan