Pendahuluan Pidato Ilmiah Dies ke-52 USU

Isu-Isu Ideologi Jender Kebahasaan

1. Pendahuluan

Ijinkan saya memulai pidato ini dengan sejenak menoleh ke belakang, melihat rentangan sejarah manusia yang panjang. Tak ada yang dapat memastikan seberapa panjang persisnya rentangan perjalanan manusia, sementara ahli genetika dan palentologi pun beradu pendapat tentang rangka waktunya. Yang pertama menghitung rentangan sejarah manusia sekitar 200.000 tahun sementara yang kedua lebih senang menyebut angka mendekati 2.000.000 Halliday 1992. Walau di sini ahli genetika hanya kurang 1 nolnya perbedaan hitungan keduanya tentang sejarah manusia lumayan jauh; dan masih mungkin diramaikan dengan hitungan ahli yang terkini. Terlepas dari itu, teks suci mengatakan keberadaan manusia diawali di surga dan diwakili oleh dua jenis: perempuan dan laki-laki-sesekali ungkapannya dibalik, dan pembunuhan manusia pertama konon bermula dari ‘ketertarikan pada lawan jenis’ tafsir mis. QS 2:30, 35; 5:27-31. Perjalanan manusia dalam dua ‘jenis [pokok]’, perempuan dan laki-laki, tetap berlangsung lestari sampai sekarang. Sejalan dengan perjalanan alam yang berdinamika yang di dalamnya manusia hidup, perjalanan dua jenis manusia ini pun berkembang dinamis sedemikian rupa sehingga melahirkan salah satu tema penting dalam kajian akademis akhir abad ke-20 sampai kini. Banyaknya perspektif yang ditawarkan para ahli atau mereka yang berkepentingan untuk memahami fenomena ‘kejenisan’ ini menyiratkan bahwa fenomena ini dapat ditinjau dari berbagai sudut sekaligus juga menggambarkan tingkat kerumitannya yang cukup tinggi. Secara global ini tak lepas dari fenomena manusia itu sendiri, yang menyandang jatidiri bukan hanya sebagai makhluk berdimensi hayati dan ragawi tetapi lebih penting lagi juga makhluk berdimensi sosial dengan berbagai nilainya. Istilah jender dan sex kini biasa digunakan dalam kajian fenomena kejenisan ini untuk menunjuk dan menjelaskan aspek-aspek dalam ragaman dimensi tersebut. Dalam konteks Dies Natalis USU ke-52 ini wacana tentang fenomena kejenisan manusia ini akan menyinggung isu-isu yang berkembang seputar sosialisasi peran jender dalam pengajawantahannya dengan sikap berbahasa sebagai semiotik sosial. Sejalan dengan kepedulian USU terhadap masyarakat internal maupun eksternal kampus, masalah jender ini perlu diangkat dan diperbincangkan karena telah menjadi salah satu tema dan perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas, yang erat hubungannya dengan masalah kebahasaan dan kemasyarakatan dengan berbagai nilai dan tatanan yang dimilikinya. Pembicaraan dalam kesempatan ini akan mengambil pokok bahasan sebagai berikut: 1. Isu-Isu tentang Ideologi Jender 2. Kajian Linguist Femina 3. Unsur-unsur Seksis dalam Bahasa USU : Pidato Ilmiah Dies ke-52 USU, 2004 USU Repository © 2006 3

2. Isu-isu Ideologi Jender