terutama sekali pihak manajemen akan berusaha meningkatkan keuntungan, karena didasari betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan.
2.1.2. Econicmics Value Added EVA
Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh Stern Stewart Management Service yang merupakan perusahaan konsultan dari Amerika Serikat. Surya 2002
menyatakan bawha EVA telah lama dikenal sebagai economic profit, yaitu nilai profit yang melebihi kurang dari tingkat keuntungan minimum yang bisa diperoleh
diderita oleh pemegang saham dan kreditor dengan berinvestasi di sekuritas lain, yang mempunyai risiko sebanding opportunity cost.
Economic Value Added EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa
kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi operating cost dan biaya modal cost of capital. Beberapa pengertian EVA
dikemukakan para ahli sebagai berikut : a.
Anjan V. Thakor 2000 Economic Value Also Called Economic Value Added = Revenue-Direct Costs
including taxes – opportunity cost of using capital = after tax profit – opportunity cost of using capital
b. S. David Young 2001
EVA = NOPAT – Capital Charges EVA is just another term for “Economic Profit”
NOPAT = Net Operating Profit After Tax Capital Charges = Invested Capital x Cost of Capital
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
c. Erich A. Helfert 2000
Economic Value Added EVA represents a yardstick for measuring whether a business is earning above cost of capital of the resourches capital base it
employs.
EVA = NOPAT – C.k Where : NOPAT = Net Operating Profit After Taxes Adjusted
C = Capital base employed
K = Weigthed average cost of capital WACC
Dari defenisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan : 1.
EVA merupakan tujuan korporat untuk meningkatkan nilai value dari modal capital yang investor dan pemegang saham yang telah ditanamkan dalam
operasi usaha. 2.
EVA merupakan selisih dari laba operasi bersih setelah pajak Net Operating Profit After Tax – NOPAT dikurangi dengan biaya modal Cost of Capital.
3. Angka NOPAT dan Capital tidak dapat diambil begitu saja dari laporan laba rugi
perusahaan, karena ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan. G. Bennet Steward III menamakannya equity equivalent. Menurut beliau, equity equivalent
merupakan adjusment that turn a firm’s accounting book value into ”economic book value”, which is truer measure of the cash that investors have put a risk is
the firm and upon which they expect to accrue some returns. 4.
Biaya Modal perusahaan cost of capital merupakan biaya tertimbang dari modal weighted average cost of capital – WACC untuk debt dan equity yang
digunakan oleh perusahaan. Sebab itu, perusahaan harus menghitung berapa besarnya biaya hutang cost of debt dan biaya modal sendiri cost of equity.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
5. Apabila perusahaan memiliki nilai EVA yang positif, maka dapat dikatakan
bahwa manajemen dalam perusahaan tersebut telah menciptakan nilai creating value. Sebaliknya, apabila nilai EVA negatif, dinamakan distructing atau
destroying value. Nilai yang diciptakan perusahaan publik dapat dihitung untuk setiap periode
waktu dalam arti persentase, kapitalisasi ekuitas equity capitalization, indexed to dollars invested, atau per share basis Knight, 1998.
Beberapa keunggulan EVA menurut Stewart 1991 antara lain : 1.
EVA mengilangkan distorsi ekonomi dari GAAP dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. EVA membantu membuat keputusan yang lebih baik terhadap pengaruh dari
neraca dan laba rugi dengan pengenaan biaya modal terhadap NOPAT. 3.
EVA dapat digunakan untuk perhitungan bonus manager 4.
EVA meliputi semua aspek dari siklus bisnis 5.
EVA dapat dengan cepat membuat keputusan melalui komunikasi dan teamwork. Jadi, keunggulan EVA di atas sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai
penilai kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai value creation. Di Amerika Serikat semakin meluasnya penggunaan EVA
sangat terkait dengan semakin meningkatnya kesadaran manajer bahwa tugas mereka adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta meningkatkan nilai pemegang
saham, dan bukannya untuk mencapai tujuan lain.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
Namun demikian terdapat kritikan terhadap keterbatasan EVA dinyatakan sebagai berikut :
1. EVA tidak dapat mengendalikan pebedaan ukuran pabrik atau divisi
2. EVA didasarkan pada metode akuntansi keuangan yang dapat dimanipulasi oleh
para manajer 3.
EVA mungkin hanya memfokuskan hasil dan mengabaikan inovasi 4.
EVA memberikan informasi yang nyata tetapi tidak memberikan solusi yang cukup seperti yang dilakukan oleh laporan keuangan historis.
2.1.3. Tingkat Keuntungan Saham