3.4. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang sudah go public dari tahun 2004 sampai 2006. Data
diambil dari beberapa website seperti http:www.jsx.co.id
, http:www.e-bursa.com
, http:www.bapepam.go.id
dan website perusahaan yang bersangkutan serta database yang diperoleh dari berbagai sumber.
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April 2008 sampai bulan juli 2008, dimulai dari pemilihan masalah, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan
laporan.
3.5. Prosedur Pengambilan Data
Dalam penelitian lapangan ini dikumpulkan data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit oleh auditor independent pada seluruh
perusahaan manufaktur . Sumber data tersebut diperoleh dari Jakarta Stock Exchange , JSX Statistic, Capital market directory 2004, 2005, 2006, serta homepage setiap
perusahaan yang terpilih sebagai sampel. Data yang digunakan merupakan gabungan data antara perusahaan cross section, dan antar waktu time series yang dikenal
dengan pooled cross section –time series.
Susan Grace Veranita Nainggolan: Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU e-Repository © 2008
3.6. Model dan Teknik Analisis Data 3.6.1.
Perumusan Model
Model analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda, dengan persamaan sebagai berikut:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dimana: Y
= Harga saham a
= konstanta b
1
-b
4
= Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independent. X
1
= Variabel ROA X
2
= Variabel DER X
3
= Variabel ROE X
4
= Variabel BVS e
= Variabel pengganggu
3.6.2. Pengujian Normalitas Data
Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan model yang disampaikan diatas, maka sesuai dengan syarat metode Ordinary Least Square OLS, terlebih
dahulu akan dilakukan pengujian normalitas dan asumsi klasik yang menurut Gujarati, alih bahasa Sumarno Zain 1995 akan meliputi pengujian multikolonieritas,
heteroskedastisitas, Autokorelasi.
Susan Grace Veranita Nainggolan: Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU e-Repository © 2008
Asumsi distribusi normal diperiksa dengan menggunakan grafik Normal Probability Plot atau Histogram. Jika data mengikuti garis normal pada grafik Normal
Probability Plot maka data diasumsikan berdistribusi normal. Cara lainnya adalah Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-
Smirnov. Pengujian dengan metode ini menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki probabilitas lebih besar dari 0.05 Santoso, 2005, maka variable penelitian
tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal
3.6.3. Pengujian Model
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat timbul jika variabel bebas saling berkorelasi satu sama lain, sehingga multikolinearitas hanya dapat terjadi pada regresi berganda. Hal ini
mengakibatkan perubahan tanda koefisien regresi serta mengakibatkan fluktuasi yang besar pada hasil regresi. Perubahan tanda koefisien regresi ini dapat mengakibatkan
kesalahan menafsirkan hubungan antara variabel sehingga keberadaan multikolinearitas ini harus diuji Levin, 1998 supaya dapat dijamain bahwa variabel
independen di dalam penelitian tidak saling berkorelasi. Pengujian dapat dilakukan dengan Colinearity Diagnostic serta partial correlation. Indikator yang digunakan
adalah melihat nilai collinearity Statistics, yaitu nilai variance inflation faktor VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10.
Susan Grace Veranita Nainggolan: Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU e-Repository © 2008
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari variabel tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Ghozali 2005 jika angka signifikan yang diperoleh dari
persamaan regresi yang baru lebih besar dari alpha 5, maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika angka signifikan yang diperoleh lebih kecil dari
alpha 5, maka dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Cara pengujian lain adalah dengan membuat diagram plot dari varibel yang
digunakan dalam penelitian. Jika diagram plot yang dibentuk menunjukkan pola tertentu maka dapat dikatakan model tersebut mengandung gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi