KONSEP DIRI
Oleh : Raras Sutatminingsih, M.Si.,psikolog
I. PENGERTIAN KONSEP DIRI
Pengertian umum dari konsep diri dalam psikologi adalah konsep pusat central construct untuk dapat memahami manusia dan tingkah lakunya serta
merupakan suatu hal yang dipelajari manusia melalui interaksinya dengan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan nyata di sekitarnya.
William H. Fitts 1971 meninjau konsep diri secara fenomenologis. Fitts mengatakan bahwa konsep diri nerupakan aspek penting dalam diri
seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan frame of reference dalam ia berinteraksi dengan lingkungannya. Definisi yang diberikan
Fitts mengenai konsep diri adalah : ... the self as seen, perceived, and experienced by him. This is the perceived self or the individuals self concept
Fitts, 1971 : 3. Fitts juga mengemukakan bahwa konsep diri mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, dengan mengetahui konsep diri seseorang maka akan lebih memudahkan untuk meramalkan dan
memahami tingkah lakunya. Fitts menjelaskan bahwa jika individu mempersepsikan dirinya, berreaksi terhadap dirinya, memberikan arti dan
penilaian serta membentuk abstraksi pada dirinya, maka hal ini menunjukkan
Raras Sutataminingsih : Konsep Diri, 2009 USU Repository © 2008
suatu kesadaran diri self awareness dan kemampuan untuk keluar dari dirinya sendiri untuk melihat dirinya sebagaimana ia lakukan terhadap obyek-obyek lain
yang ada di dalam kehidupannya. Jadi, diri yang dilihat, dihayati, dan dialami seseorang itu disebut konsep diri.
George Herbert Mead 1972 : 186-199 mengemukakan bahwa konsep diri merupakan produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi dan
organisasi pengalaman-pengalaman psikologis. Pengalaman-pengalaman psikologis ini merupakan hasil eksplorasi individu terhadap lingkungan fisiknya
dan refleksi dari dirinya yang diterima dari orang-orang penting significant others disekitarnya.
Mead juga mengemukakan bahwa setiap individu memiliki pemahaman tertentu tentang penilaian orang lain terhadap dirinya, dan individu tersebut akan
bertingkah laku sesuai dengan penilaian umum. Pernyataan ini senada dengan John Kinch 1963 dalam Fitts, 1971 : 12-13 yang mengemukakan bahwa konsep
diri terbentuk melalui interaksi sosial dan konsep diri ini mempengaruhi tingkah laku seseorang. Menurutnya, konsep diri seseorang didasarkan pada persepsi dari
reaksi-reaksi orang lain terhadap dirinya. Dari beberapa pengertian konsep diri yang telah dikemukakan, dapat
dinyatakan secara gamblang bahwa konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri. Pengertian ini senada dengan Burns 1993 yang
mengemukakan bahwa konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri.
Raras Sutataminingsih : Konsep Diri, 2009 USU Repository © 2008
Cawagas 1983 dalam Pudjijogyanti, 1988 : 2 juga mengemukakan hal yang sama bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan
dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kepandaiannya, kegagalannya, dan lain sebagainya.
Dua orang peneliti dan penulis utama yang mengkaji dan memberikan sumbangan besar dalam pengembangan studi konsep diri, Rogers 1951 dan
Staines 1954 dalam Burns 1993 : 72 menyatakan defenisi konsep diri yang sejalan. Rogers menyatakan bahwa konsep diri disusun dari unsur-unsur seperti
persepsi-persepsi dari karateristik-karateristik dan kemampuan-kemampuan seseorang; hal-hal yang dipersepsikan dan konsep-konsep tentang diri yang ada
hubungannya dengan orang-orang lain dan dengan lingkungannya; kualitas-kualitas nilai yang dipersepsikan yang dihubungkan dengan
pengalaman-pengalaman dan obyek-obyek; dan tujuan-tujuan serta ide-ide yang dipersepsikan sebagai mempunyai valensi positif atau negatif. Jadi menurut
Rogers, konsep diri dengan kata lain adalah gambaran yang terorganisasikan yang berada di dalam kesadaran baik sebagai tokoh atau dasar, dari diri dan diri yang
berkaitan self in relationship, bersama-sama dengan nilai-nilai positif dan negatif yang dihubungkan dengan kualitas-kualitas dan hubungan-hubungan
sebagaimana mereka dipersepsikan sebagai hidup atau ada dimasa lalu, sekarang, atau dimasa yang akan datang.
Staines dalam defenisinya juga menempatkan konsep diri ke dalam bidang studi tentang sikap yang dibangun dari pengalaman-pengalaman seorang
individu. Konsep diri menurutnya adalah suatu sistem yang sadar dari hal-hal
Raras Sutataminingsih : Konsep Diri, 2009 USU Repository © 2008
yang dipersepsikan, konsep-konsep, dan evaluasi-evaluasi mengenai diri individu sebagaimana dia tampak bagi dirinya sendiri. Termasuk di dalamnya suatu kognisi
respons yang evaluatif yang dibuat oleh individu itu terhadap aspek-aspek yang dipersepsikan dan dipahami tentang dirinya sendiri; suatu pemahaman tentang
gambaran yang diduga oleh orang-orang lain mengenai dia; dan suatu kesadaran dari suatu diri yang dievaluasikan, yang merupakan gagasannya tentang pribadi
sebagaimana dia inginkan dan dimana dia harus bertingkah laku. Pengharapan yang dinginkan dari setiap individu mengenai dirinya
masing-masing juga menentukan, sampai batas tertentu, bagaimana individu akan bertingkah laku dalam kehidupannya. Bila individu berpikir bahwa ia mampu
dalam banyak hal, maka cenderung individu tersebut akan meraih sukses. Sebaliknya, bila individu berpikir bahwa ia gagal dalam banyak hal, maka
sebenarnya individu tersebut menyiapkan dirinya untuk gagal. Dengan kata lain, konsep diri merupakan ramalan yang dipersiapkan untuk diri sendiri.
Konsep diri menurut Calhoun 1990 : 90 adalah gambaran tentang diri individu itu sendiri, yang terdiri dari pengetahuan tentang dirinya,
pengharapannya, dan penilaian terhadap dirinya. Pengetahuan tentang diri setiap individu adalah merupakan informasi yang dimiliki individu tersebut tentang
dirinya, misalnya usianya, jenis kelaminnya, penampilannya, dan sebagainya. Pengharapan bagi setiap diri individu adalah merupakan gagasan individu tersebut
tentang kemungkinan menjadi apa ia kelak. Sedangkan penilaian individu tentang dirinya sendiri adalah merupakan pengukuran yang dilakukan individu sendiri
tentang keadaan dirinya, yang dibandingkannya dengan apa yang menurut ia dapat
Raras Sutataminingsih : Konsep Diri, 2009 USU Repository © 2008
dan seharusnya terjadi pada dirinya. Penilaian diri ini menentukan tingkat harga dirinya, yang pada akhirnya akan menentukan perilakunya. Semakin baik setiap
individu menghargai dirinya, semakin positif pula konsep diri yang dimilikinya. Begitu juga sebaliknya, semakin tidak baik setiap individu menghargai dirinya
maka semakin negatif pula konsep diri yang dimilikinya. Akhir dari konsep diri ini semua, apakah itu positif atau negatif, adalah berbentuk perilaku yang positif
atau negatif.
II. DIMENSI KONSEP DIRI