Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

berpengaruh pada kemampuan untuk tumbuh, yang mengakibatkan beberapa wilayah tumbuh dengan cepat sementara wilayah lainnya tumbuh dengan lamban. Daerah yang memiliki kemajuan di bidang industri dan memiliki kekayaan alam yang melimpah cenderung memiliki PAD jauh lebih besar dibanding daerah lain. Ketimpangan PAD ini menyebakan struktur keuangan setiap daerah berbeda sehingga diasumsikan dapat mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian Sumarjo 2010 menemukan bahwa terdapat pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kinerja suatu perusahaan. Selain karakteristik pemerintah daerah, peneliti menggunakan variabel hasil pemeriksaan audit BPK dalam mengukur keterkaitan dengan kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK dapat berupa temuan audit, opini audit maupun kesimpulan audit. Dalam penelitian ini hasil pemeriksaan yang digunakan adalah opini audit. Badan Pengawas Keuangan “BPK RI” bertugas mengawasimemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan baik di pemerintah daerah maupun pemerintahan pusat, atau lembaga-lembaga Negara lainnya yang mengelola keuangan Negara. Hasil audit BPK dapat berwujud Laporan Hasil Pemeriksaan yang mencerminkan tingkat akuntabilitas suatu laporan pemerintah daerah LKPD. Opini auditor merupakan point penting akan hasil audit dari auditor. Opini dalam laporan tersebut mengungkapkan ketidakpatuhan pada Peraturan yang memiliki pengaruh langsung serta material terhadap penyajian laporan keuangan BPK RI, 2011. Kasus yang hangat baru-baru ini di pemprov DKI Jakarta menjadi sorotan dikarenakan BPK menemukan 70 temuan dalam LKPD senilai 2,16 triliun. Temuan itu terdiri program yang berindikasi kerugian daerah senilai Rp 442 miliar dan berpotensi merugikan daerah sebanyak Rp1,71 triliun. BPK lantas menyoroti pembelihan lahan Sumber Waras oleh Pemprov DKI yang tidak melewati proses pengadaan yang memadai dan terindikasi merugikan negara Rp 191 miliar, namun hal tersebut dibantah oleh pemprov DKI mengklaim bahwa pengadaan lahan telah sesuai prosedur, atas temuan tersebut Pemprov DKI mendapat opini wajar dengan pengecualian WDP terhadap LKPD tahun 2014 Megapolitan.kompas.com Keberhasilan pemerintah daerah dalam mendapatkan opini terbaik yaitu WTP, akan mempengaruhi keberhasilan kinerja keuangan pemerintah daerah Suwanda, 2015. Opini audit dapat menaikkan ataupun menurunkan tingkat kepercayaan pemangku kepentingan atas pelaporan yang disajikan oleh pihak yang diaudit, dalam hal ini entitas pemerintah daerah. Dengan kata lain, semakin wajar opini audit BPK maka seharusnya menunjukkan semakin tingginya kinerja suatu pemerintah daerah. Beberapa Peneliti sebelumnya yang menguji tentang kinerja keuangan pemerintah daerah yang diperkirakan dapat dipengaruhi oleh karakteristik pemerintah daerah, seperti penelitian Sumarjo 2010 menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, dengan hasil ukuran size pemerintah daerah, leverage, dan intergovermental revenue berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, sementara Kemakmuran wealth, Ukuran legislatif tidak terpengaruh. Penelitian Mustikarini dan Fitriasasi 2012 untuk membuktikan bahwa karakterististik suatu pemerintah daerah ukuran, tingkat kekayaan, tingkat ketergantungan dan belanja daerah dan temuan audit BPK memiliki pengaruh terhadap kinerja Pemda kabupatenkota, terkecuali untuk belanja daerah. Penelitian Garini 2015 membuktikan belanja daerah, temuan audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, sementara Jumlah pegawai berpengaruh negatif. Dengan mempertimbangkan adanya perbedaan pada penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti ingin menguji kembali pengaruh karakteristik Pemda dan opini audit BPK terhadap kinerja Pemda dengan mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sumarjo 2010 dengan beberapa perbedaan. Perbedaan pertama, peneliti menambahkan variabel independen lain yang termasuk dalam karakteristik pemerintah daerah, yaitu belanja modal. Perbedaan kedua, menambahkan juga variabel independen lain yaitu, opini audit BPK. Perbedaan ketiga adalah objek peneitian ini dikhususkan untuk kabupatenkota di wilayah Sumatera Utara. Penelitian ini ditujukan untuk menguji secara empiris variabel ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat, belanja modal dan opini audit BPK terhadap kinerja pemerintah daerah. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ingin menguji “Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Opini Audit BPK Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas penulis, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah berlakunya otonomi daerah kinerja pemda akan lebih baik ? 2. Apakah dengan peran pemda yang semakin besar perlu dilakukan pengukuran terhadap kinerja pemda ? 3. Apakah dengan adanya kasus korupsi Bansos di Pemprov sumut berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemda Sumut ? 4. Apakah Karekteristik daerah dan opini audit BPK berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemda ?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, agar penelitian yang peneliti lakukan ini tidak terlalu luas maka peneliti melakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang ada adalah objek dalam penelitin ini dikhususkan untuk daerah kabupatenkota di wilayah Sumatera Utara saja. Dan variabel karekteristik daerah yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pemda dalam penelitian ini adalah ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat, belanja modal dan temuan opini BPK

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pengindentifiksian masalah diatas, maka rumusan masalah yang diambil adalah berikut : 1. Apakah ukuran daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara ? 2. Apakah tingkat kekayaan daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara ? 3. Apakah tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara ? 4. Apakah belanja modal berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara ? 5. Apakah opini audit BPK berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara ? 6. Apakah ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat, belanja modal dan opini audit BPK berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara ?

1.5 Tujuan Penlitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran daerah terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. 4. Untuk mengetahui pengaruh belanja modal terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. 5. Untuk mengetahui pengaruh opini audit BPK terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. 6. Untuk mengetahui pengaruh ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat, belanja modal dan opini audit BPK berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, tentunya penulis berharap penelitian dapat berguna bagi : 1. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini peneliti dapat menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai pengaruh Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Opini Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan referensi dan data tambahan bagi peneliti lainnya yang tertarik pada bidang kajian ini.