1
METODE FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Abstraksi
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui metode flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. Pendekatan penelitian menggunakan
kuantitatif dengan desain eksperimen empat kelompok Solomon. Subjek dari penelitian ini adalah anak TK Al Khoir Boyolali kelompok B sebanyak 34 anak.
Pengumpulan data menggunakan instrument test kemampuan membaca anak, dan teknik analisis data menggunakan analisis varian factorial 2x2 . Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca anak taman kanak-kanak secara sangat signifikan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil analisis F sebesar 14,322 dengan signifikansi 0,003. Sedangkan pre- post test tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca anak, dengan F
sebesar 0,141 dan signifikansi 0,943. Efek dari metode flashcard sebesar 24,7 persen terhadap peningkatan kemampuan membaca anak dan pre-post test tidak
mempengaruhi kemampuan membaca anak. Kata kunci : kemampuan membaca anak, flashcard, Solomon four group design
Abstract This research aims to know flashcards method to improve early reading
skill of children in Kindergarden. Using quantitative research with four group Solomon exsperiment design. The subject of research is 34 childrens of Al Khoir
Kindergarden Boyolali. To collecting the data using early reading instrument test and analyse with anava 2x2 factorial. The result of this research is flashcards
method can improve significantly early reading skill of children in Kindergarden. Base on result of analyse F test result for 10,157 with p value 0,003. Pre-post test
can not improve the early reading skill. F result for prapost test is 0,000 with p value 0,943. The impact of flashcard method is 24.7, and then prepost test is
nothing effect.
Keywords: early reading skill children, flashcards, Solomon four group design
1. PENDAHULUAN
Kemampuan membaca dan menulis merupakan pembelajaran yang utama di sekolah dasar, sehingga memberikan stimulus-stimulus sejak usia dini
sangatlah perlu. Beberapa Sekolah Dasar SD Negeri tidak menggunakan tes masuk berupa kemampuan membaca dan berhitung, namun banyak sekali SD
seringkali mengadakan serangkaian tes masuk untuk menyaring calon siswa, salah
2 satunya adalah tes kemampuan membaca Siantayani, 2011. Menurut Survey
Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik-Republik Indonesia BPS-RI, 2013 pada penduduk di Jawa Tengah terdapat 8,73 orang yang tidak dapat
membaca buta-huruf pada anak-anak sampai usia 15 tahun. Oleh karena itu, hal ini sangat penting sekali memberikan pendidikan membaca sejak usia dini agar
menjadi bekal untuk menempuh pendidikan selanjutnya Slavin,2008.
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia permulaan sekolah tidak segera memiliki kemampuan
membaca, anak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari bidang studi lain. Menurut Khoiriyah 2006, beberapa orang tua mengaku bahwa mengajarkan
membaca adalah sebuah tantangan berat bagi orang tua dan guru, karena anak cenderung susah untuk diajari membaca. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada
tingkat Taman Kanak-kanak telah diberikan pengenalan membaca melalui pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, anak tidak di ajarkan
materi secara langsung, namun sesuai dengan prinsip bermain sambil belajar karena dengan permainan menjadikan salah satu cara terbaik untuk
mengembangkan potensi anak didik.
Kemampuan membaca anak tidak berkembang dengan sendirinya, di dalamnya ada proses dalam perkembangannya. Proses tersebut dapat di pengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. 1.
Internal Kemampuan membaca di pengaruhi oleh kemampuan dalam proses
decoding, pengetahuan terdahulu, motivasi internal, keterampilan kognitif Gunarsa, 2004 juga di pengaruhi oleh kompetensi bahasa si pembaca, motivasi
membaca, dan minat membaca Somadyo, 2011, serta individu anak itu sendiri seperti teknik kemampuan anak dalam memahami materi pembelajaran
Sugiarto,2002 dalam disertasi oleh Widyana 2006 faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca adalah memori kerja, memori jangka pendek, serta
pengetahuan semantic.
2. Eksternal
Kemampuan membaca juga dipengaruhi oleh metakognisi, termasuk strategi pembelajaran yang didapatkanya, salah satunya metode pembelajaran.
Gunarsa, 2004. Widyana 2006 juga menjelaskan bahwa metakognisi menjadi faktor kemampuan membaca anak. Selain itu terdapat faktor yang lain seperti
lingkungan, seperti fasilitas, guru dan model pembelajaran Somadyo, 2011 serta faktor rutinitas keluarga Churcil Stoneman, 2004; Johnson, 2008; Serpell dkk,
2002. Sugiarto 2002 juga menyebutkan bahwa faktor guru, kondisi lingkungan, materi pelajaran, serta metode pelajaran menjadi faktor kemampuan membaca
anak.
Salah satunya dari faktor eksternal dari kemampuan membaca adalah menemukan metode pembelajaran yang sesuai dengan anak, maka orang tua dan
guru harus memiliki metode dan media pembelajaran yang cocok untuk anak usia dini. Ada beberapa metode pembelajaran seperti metode mengejaalphabet,
metode bunyi, metode suku kata, metode kata, metode global dan metode SAS.
3 Untuk menerapkan metode tersebut dalam pengajaran membutuhkan media.
Media-media untuk meningkatkan kemampuan membaca bebeapa di antaranya sudah diteliti, dan hasil dari penelitian tentang peningkatan kemampuan membaca
awal anak telah dilakukan oleh Janawati, Sudiana, Dantes, 2013 menggunakan kartu kata dengan pembelajaran konvensional dapat meningkatkan
kemampuan membaca. Pada penelitian yang dilakukan oleh Asrodin 2012 terdapat pengaruh menggunakan fun card sort dalam meningkatkan kemampuan
membaca permulaan anak. Suwarsi 2014 meneliti tentang adanya efektivitas metode fonetik dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak usia dini,
juga kemampuan literasi dasar di pengaruhi oleh penggunaan multimedia Moses, 2008; Lankshear Knobel, 2003.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode flashcard untuk meningkatkan kemampuan membaca anak. Flashcard adalah sejumlah kartu
bergambar yang dibuat dengan tangan atau di cetak dari foto-foto dan terdapat keterangan tentang gambar yang digunakan untuk membantu dalam pengajaran
siswa Efendi, 2008. Metode Flashcard menurut Doman dalam Novita, 2007 adalah metode yang digunakan untuk pembelajaran yang bersifat menarik dengan
bantuan kartu yang berisi huruf dan gambar. Metode pembelajaran yang menggunakan flashcard adalah salah satu metode yang berguna untuk
meningkatkan kemampuan membaca anak, karena berbagai variasi alat peraga berupa kartu bergambar dan huruf. Tempat pembelajaran dapat dilakukan di
ruangan terbuka maupun ruangan tertutup, proses belajarnya dengan bermain sehingga anak merasa nyaman dan menyenangkan.
Metode yang tepat dan disampaikan dengan bermain ini akan menghilangkan kekhawatiran bahwa anak akan terbebani otaknya, mengalami
kebosanan maupun membenci aktivitas belajar sehingga kemampuan membaca dapat meningkat Siantayani, 2011. Menurut Surana 2008 keunggulan dari
metode flashcard adalah belajar membaca sejak usia sedini mungkin, mengembangkan daya ingat otak kanan, melatih kemampuan konsentrasi,
meningkatkan perbendaharaan kata dengan cepat. Hasil penelitian Kornel 2009 mengatakan bahwa belajar menggunakan flashcard lebih efektif daripada
menghafal. Dari hasil penelitan lain menyebutkan sampai saat ini media pembelajaran dengan flashcard sangat berguna untuk mengajarkan melihat kata
dan membaca. Kupzyk et all, 2011. Dengan latar belakang ini maka peneliti ingin meneliti ”Apakah menggunakan metode flashcard dapat meningkatkan
kemampuan membaca anak taman kanak-kanak?”
2. METODE PENELITIAN