Timeliness Aggregation Integration PENDAHULUAN

6 Agg = Aggregation Int = Integration SPM = Sistem Pengendalian Manajemen Des = Desentralisasi  = error 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji multikolineritas, uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Maka, dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut.

3.1.1 Uji Normalitas

Hasil Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,878 dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,424. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan model regresi dalam penelitian memiliki sebaran data normal.

3.1.2 Uji Multikolinearitas

Nilai VIF pada hasil uji multikolinearitas model regresi untuk semua variabel independennya kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 atau 10. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas.

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Berdasarkan hasil uji glejser yang dilakukan, nilai probabilitas menunjukkan lebih besar dari 0,05 maka diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan nilai mutlak residual sehingga menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas dalam model regresi.

3.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa broad scope berpengaruh terhadap kinerja manajerial, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel broad scope sebesar 2,579 lebih besar dari t tabel sebesar 2,015, dan nilai probabilitas sebesar 0,013 lebih kecil dari 5, sehingga H 1 diterima artinya broad scope 7 berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani dan Nadirsyah 2014, Damayanti et,al 2015, Solechan dan Setiawati 2009 serta Ayu dan Dahen 2014. Menurut Damayanti et,al 2015, informasi broad scope bercakupan luas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial karena para manajer perusahaan membutuhkan informasi yang bersifat broad scope untuk mendukung kemampuan daya saing mereka dan juga untuk memenuhi kebutuhan manajer terhadap informasi yang berbeda antar satu dengan lainnya sesuai dengan fungsi masing-masing. Karakteristik informasi broad scope atau cakupan luas akan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan sistem informasi yang memiliki karakteristik cakupan luas akan menjadi sangat dibutuhkan manajer. Apabila sistem akuntansi manajemen memiliki karakteristik cakupan luas yang lebih baik, maka sistem tersebut akan lebih membantu manajer dalam mengambil keputusan strategisnya. Dengan meningkatnya kondisi cakupan informasi yang semakin luas yang dimiliki perusahaan, maka kemampuan sistem akuntansi manajemen tersebut dalam memberikan informasi-informasi yang relevan bagi perkembangan perusahaan. Karakteristik informasi yang semakin luas ada pada sistem akuntansi manajemen akan memegang peranan penting dalam memberikan informasi yang juga semakin luas bagi manajer. Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa timeliness tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel timeliness sebesar 1,226 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,015, dan nilai probabilitas sebesar 0,227 lebih besar dari 5, sehingga H 2 ditolak artinya timeliness tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani dan Nadirsyah 2014 serta Herdiansyah dan Pratiwi 2012 yang menunjukkan bahwa timeliness tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Namun terdapat hasil dari penelitian Ayu dan Dahen 2014, Hasanah et,al 2014 serta Windasari dan Sujana 2016 yang menunjukkan bahwa timeliness berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen, dan Sistem Kompensasi terhadap Perilaku etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (Studi Kasus pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan).

5 103 103

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan sebagai Variabel Moderator Studi Empiris pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Pematang Siantar.

2 83 84

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cinde Wilis Jember)

1 27 15

Evaluasi Struktur Sistem Pengendalian Manajemen, Proses Sistem Pengendalian Manajemen dan Kinerja Manajerial Pada Bank Jatim Cabang Jember dan Kantor Cabang Pembantu

0 2 5

EVALUASI STRUKTUR SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, PROSES SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL PADA BANK JATIM CABANG JEMBER DAN KANTOR CABANG PEMBANTU

1 4 71

Evaluasi Struktur Sistem Pengendalian Manajemen, Proses Sistem Pengendalian Manajemen dan Kinerja Manajerial Pada Bank Jatim Cabang Jember dan Kantor Cabang Pembantu

0 6 3

IMPLEMENTASI AKUNTANSI UKM DARI PERSPEKTIF KEUANGAN, MANAJEMEN, DAN SEKTOR PUBLIK

0 1 6

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN FORMALISASI PENGEMBANGAN SISTEM TERHADAP KINERJA INDIVIDU: Studi Empiris pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Kudus

0 2 16

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PENGETAHUAN MANAJER, PERAN PENGAWAS INTERNAL, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat Se-Karisidenan Pati)

0 0 15

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PERLINDUNGAN SISTEM INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Perusahaan Rokok di Kabupaten Kudus)

0 1 16