Perubahan fisik Perubahan pada Remaja

suatu masalah, remaja akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan penyebab dan penyelesaiannya. Selain itu, peningkatan kemampuan kognitif membuat remaja lebih terbuka terhadap informasi beragam tentang seksualitas dan tingkah laku seksual Potter Perry, 2009. c. Perubahan Psikososial Pencarian jati diri seorang remaja merupakan tugas utama remaja. Mereka dapat membentuk hubungan kelompok yang erat atau memilih untuk terisolasi. Meninjau kebingungan identitas atau peran sebagai bahaya utama pada tingkat ini. Erikson 1963 dalam Potter Perry 2009. Remaja juga menyatakan bahwa penolakan kelompok terhadap perbedaan pada anggota remaja merupakan suatu mekanisme pertahanan terhadap kebingungan identitas tersebut Erikson 1968 dalam Potter Perry 2009. Ketidakmampuan dalam membuat keputusan merupakan tingkah laku yang mengindikasikan cara penyelesaian negative dari tugas perkembangan Potter Perry, 2009. D. KERANGKA TEORI Gambar 2.1 Kurmiran, 2012.Marmi, 2013. Supariasa, 2009. Winkjosastro, 2009. : Diteliti : Tidak diteliti Menstruasi Siklus menstruasi:  Teratur dan Tidak Teratur Status Gizi Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi: 3. External 4. Internal Faktor yang mempengaruhi siklus mesntruasi:   Aktifitas fisik  Stres  Diet  Gangguan Endokrin  Gangguan perdarahan Berat badan Antropemetri Gizi:  BBTB  IMT  Kurus  Normal  Gemuk Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi: 1. External 2. Internal E. KERANGKA KONSEP Gambar 2.2 Penelitian ini untuk mengukur status gizi terhadap siklus menstruasi Remaja di sekolah menengah pertama SMP yang sudah mengalami menstruasi. Remaja putri sebagai subyek penelitian yang akan diteliti, yaitu siswi kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gamping. F. HIPOTESIS Ada hubungan antara Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gamping. Status Gizi Siklus Menstruasi Tidak teratur Teratur 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Penelitian deskriftif koleratif untuk mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat Nursalam, 2013.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian Jumlah populasi dalam penelitian ini sejumlah 206 siswi kelas VII dan VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gamping. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gamping. Penentuan besarnya sampel berdasarkan rumus Nursalam 2014, dari 206 siswi didapatkan bahwa sampel yang digunakan adalah: Keterangan: N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat signifikan p=0,05 Berdasarkan dari perhitungan sampel di atas maka besar sampel penelitian yang akan dilakukan adalah 136 siswi, dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Populasi yang telah dikenal sebelumnya dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gamping, dengan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi 1 Siswi kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Gamping yang bersedia untuk menjadi subyek penelitian. 2 Sudah mengalami menstruasi minimal 3 kali. 3 Tidak memiliki kelainan-kelainan penyakit yang berhubungan pada siklus menstruasi. 4 Tidak menggunakan kontrasepsi dan tidak dalam terapi obat- obatan hormonal.