Data Envelopment Analysis DEA

commit to user 15 managerialnya dan marketing di dalam tahap intermediasi untuk mentransformasikan deposit menjadi pinjaman dan investasi. Kerangka kerja bank dalam menghasilkan output dan input itulah yang akan dijadikan sebagai alat pengukur efisiensi kinerja PD. BPR di Soloraya.

4. Data Envelopment Analysis DEA

Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi yaitu metode Data Envelopment Analysis DEA, di mana dengan metode ini dapat diperoleh hasil ukuran nilai efisiensi relatif suatu perusahaan perbankan, serta petunjuk mengenai perusahaan perbankan mana yang dapat dijadikan aebagai acuan perbaikan best practice bagi perusahaan perbankan yang tidak efisien. DEA diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhoders 1978. Metode DEA dibuat sebagai alat bantu untuk evaluasi kinerja suatu aktivitas dalam sebuah unit entitas organisasi , dan merupakan suatu pendekatan non parametik yang pada dasarnya merupakan teknis berbasis pemrograman linier. DEA bekerja dengan langkah mengidentifikasikan unit-unit yang akan dievaluasi, input serta output unit tersebut. Kemudian dihitung nilai produktivitasnya dan mengidentifikasi unit mana yang tidak commit to user 16 menggunakan input secara efisien atau tidak menghasilkan output secara efektif. Produktifitas yang diukur bersifat relatif, karena hanya membandingkan antar unit pengukuran dari satu set data yang sama. Dan DEA adalah model analisis faktor produksi untuk mengukur tingkat efisiensi relatif dari set unit kegiatan ekonomi UKE. Keunggulan dan kekurangan penggunaan analisi dengan menggunakan metode DEA Data Envelopment Analisys menurut Purwanto 2004 adalah : 1. Keunggulan : a. Dapat menangani banyak input dan output b. Tidak Perlu asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan output c. UKE Unit Pengambil Keputusandibandingkan secara langsung dengan sesamanya d. Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda. 2. Sedangkan kekurangan penggunaan analisa DEA adalah : a. Bersifat simple spesifik b. Merupakan extreme point technique, di mana kesalahan pengukuran dapat berakibat fatal commit to user 17 c. DEA sangat bagus untuk estimasi efisiensi relatif UKE tetapi sangat lambat untuk mengukur efisiensi absolute dengan kata lain bias membandingkan sesama UKE tetapi bukan membandingkan maksimasi teori d. Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan e. Menggunakan perumusan linier programming terpisah untuk UKE perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah berskala besar f. Bobot dan input yang dilakukan oleh DEA tidak dapat ditafsirkan dalam nilai ekonomi Awalnya DEA digunakan untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh analisis rasio dan regresi berganda. Analisa rasio hanya mampu memberikan informasi UKE bank tertentu yang memiliki kemampuan khusus berganda. Sedangkan DEA dirancang untuk mengukur efisiensi relatif suatu bank yang menggunakan input dan output yang lebih dari satu. DEA digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan memberikan kebebasan pada setiap bank untuk menentukan pembobotnya masing- masing. Efisiensi bank diukur dari jumlah output tertimbang dibandingkan dengan jumlah input tertimbang. Dimana setiap bank dalam menggunakan sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang commit to user 18 sama untuk mengevaluasi rasionya . Dimana angka rasio 1 atau kurang dari 1 berarti bank tersebut efisien dalam menghasilkan tingkat output maksimum dari tiap input. Secara grafis sederhana pengukuran efisiensi teknis suatu unit kegiatan ekonomi, dengan satu input dan satu output, dengan menggunakan alat analisis Data Envelopment Analysis DEA adalah sebagai berikut : ● ● ● Gambar 2.1 Produktivitas, Teknikal Efisiensi dan Skala Ekonomi Sumber : Timothy J. Coelli dan kawan-kawan 2005 Keterangan gambar 2.1 di atas merupakan gambaran dari efisiensi secara teknik dan produktivitas. Di mana poin A merupakan hasil pengoperasian antara input dengan out put suatu perusahaan, akan tetapi y Optimal Scale C F B A X commit to user 19 hasil dari produktivitas tersebut tidak efisien, karena masih terletak di bawah production frontier. Poin B dan Poin C sudah berada pada garis production frontier . Poin A akan menjadi efisien apabila memaksimalkan outputnya hingga mencapai poin B, tetapi hal tesebut terlalu berat untuk dilakukan. Maka disarankan untuk meminimisasi input agar berubah menjadi poin C. Poin C dianggap sebagai skala optimal dari hasil produktivitas suatu perusahaan.

B. Kajian Empiris