KESIMPULAN DAN SARAN 69 KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENDUDUK DI DESA NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SEDANG.

x DAFTAR TABEL No uraian Hal 1. Distribusi luas wilayah desa Namo Bintang berdasarkan penggunaan lahan 33 2. Distribusi jumlah penduduk desa Namo Bintang 35 3. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan jenis kelamin 36 4. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan kelompok umur 37 5. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan agama 38 6. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan suku 39 7. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan tingkat pendidikan 40 8. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan mata pencaharian 41 9. Kesejahteraan sosial penduduk desa Namo Bintang 41 10. Distribusi responden berdasarkan umur 45 11. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan 46 12. Distribusi responden berdasarkan lama pengalaman beternak 47 13. Distribusi jumlah ternak sapi 48 14. Distribusi cara pemberian makan ternak sapi 50 15. Distibusi harga penjualan ternak sapi 56 16. Distribusi perolehan modal responden dalam beternak sapi 58 17. Distribusi mata pencaharian pokok responden 59 18. Distribusi pendapatan responden dari pekerjaan utama 60 19. Distribusi rincian jumlah anak responden 61 20. Distribusi jumlah tanggungan responden 61 21. Distribusi rincian pengeluaran rumah tangga responden 62 xi DAFTAR GAMBAR No uraian Hal 1. Segitiga unsur pengembangan dan mutu ternak 12 2. Skema kerangka berpikir 25 3. Peta lokasi penelitian di desa Namo Bintang 29 4. Peta administrasi kecamatan Pancur Batu 30 5. Peta Kabupaten Deli Serdang 31 6. Ternak sapi di lapangan dan yang akan diangon 51 7. Ternak sapi di kandang sedang makan rumput yang di arit 52 8. Kondisi kandang ternak sapi 53 xii DAFTAR LAMPIRAN No uraian Hal 1. Pedoman Wawancara 72 2. Karakteristik Responden Nama, Umur, Tingkat Pendidikan, PengalamanBeternak, Jumlah Ternak 73 3. Mata Pencaharian Pokok Peternak, Pendapatan Pokok, Jumlah Anak, Jumlah Tanggungan dan Pengeluaran 75 4. Modal Awal Beternak Sapi, Jenis Sapi, Status Kepemilikan Ternak Sapi, Cara Pemberian Makan, dan Pemberian Makanan Tambahan. 77 5. Jumlah Sapi di Jual, Jenis, Usia, Pendapatan dari Penjualan Ternak Sapi Tahun Dan Pemanfaatan Hasil Kontribusi oleh Peternak Sapi 78 6. Perhitungan nilai kontribusi usaha beternak sapi terhadap pendapatan rumah tangga peternak sapi 80 7. Foto hasil penelitian di desa Namo Bintang 81 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah

Pengentasan kemiskinan merupakan upaya terencana yang dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan status sosial dan ekonomi masyarakat. Salah satu strategi pengentasan kemiskinan pada masyarakat adalah dilakukannya peningkatan pendapatan keluarga. Peningkatan pendapatan keluarga selanjutnya dapat mendukung daya beli dan kecukupan pangan keluarga. Siagian 2001 menyatakan, peningkatan mutu hidup pada dasarnya berkisar pada peningkatan taraf hidup. Dengan demikian perhatian utama pada umumnya ditujukan pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk memuaskan berbagai kebutuhan yang bersifat primer dan biasanya terwujud dalam kebutuhan yang berupa materi. Tujuannya adalah agar berbagai kebutuhan primer tersebut dapat terpenuhi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu cara yang paling efektif untuk menumbuhkan kemandirian seseorang adalah dengan memperoleh penghasilan sendiri. Memperoleh penghasilan sendiri dapat terjadi dengan menjadi seorang wirausahawan. Dalam hal ini untuk pemenuhan kebutuhan, masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup demi peningkatan kesejahteraan. Usaha manusia dalam memanfaatkan lingkungan fisik dapat berupa usaha peternakan. Pembangunan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil produksi, meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja, serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat di daerah pedesaan. Strategi usaha ternak merupakan suatu kegiatan yang mempunyai prospek yang baik di masa depan. Ini dikarenakan permintaan akan bahan pangan yang berasal dari ternak akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan, meningkatnya tingkat pendidikan, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan bergizi tinggi yang diperoleh dari ternak. Berdasarkan hal tersebut kebutuhan konsumsi daging dari tahun ke tahun terus meningkat sementara hewan ternak yang dikembangkan para peternak sampai saat ini pola pemeliharaannya masih banyak yang tradisional dan perkembangan populasi ternak dinilai melamban. Hal ini tentunya berakibat terhadap semakin menurunnya ketersediaan daging ternak. Indonesia merupakan wilayah yang potensial dalam pengembangan usaha ternak sapi. Ini disebabkan sebagian besar wilayah Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang banyak setiap tahunnya, memiliki lahan berumput luas yang dapat dijadikan sebagai tempat pengembalaan. Beberapa faktor penunjang dalam usaha ternak sapi didukung oleh bakalan atau bibit ternak, ketersediaan pakan yang cukup, lingkungan iklim sosial yang baik dan peluang pasar yang besar. Lahan dan iklim mempengaruhi tanaman sebagai pakan secara kualitatif dan kuantitatif Lawrie, 2003. Sumber pendapatan utama rumah tangga di pedesaan pada umumnya dibedakan menjadi dua, yakni pendapatan dari usaha tani farm dan pendapatan dari luar usaha tani off farm. Pendapatan usaha tani merupakan pendapatan yang diperolehdari hasil produksi pertanian termasuk di dalamnya usaha tani memelihara ternak Sriyanto, 2013 Bentuk usaha ternak sapi merupakan usaha yang saat ini banyak dipilih rakyat untuk dibudidayakan. Usaha sapi rakyat merupakan suatu kegiatan usaha

Dokumen yang terkait

Analisis profil peternak terhadap pendapatan dalam usaha ternak sapi potong di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

3 73 57

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

Pola Usaha dan Kontribusi Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Peternak di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

0 10 82

Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) “Namo Bintang” terhadap Masyarakat (Studi Kasus: Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 8 94

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 14

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 16

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 41

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Analisis profil peternak terhadap pendapatan dalam usaha ternak sapi potong di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

0 0 19