x
DAFTAR TABEL
No uraian Hal
1. Distribusi luas wilayah desa Namo Bintang berdasarkan penggunaan
lahan 33
2. Distribusi jumlah penduduk desa Namo Bintang
35 3.
Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan jenis kelamin 36
4. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan kelompok
umur 37
5. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan agama
38 6.
Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan suku 39
7. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan tingkat
pendidikan 40
8. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan mata
pencaharian 41
9. Kesejahteraan sosial penduduk desa Namo Bintang
41 10.
Distribusi responden berdasarkan umur 45
11. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan
46 12.
Distribusi responden berdasarkan lama pengalaman beternak 47
13. Distribusi jumlah ternak sapi
48 14.
Distribusi cara pemberian makan ternak sapi 50
15. Distibusi harga penjualan ternak sapi
56 16.
Distribusi perolehan modal responden dalam beternak sapi 58
17. Distribusi mata pencaharian pokok responden
59 18.
Distribusi pendapatan responden dari pekerjaan utama 60
19. Distribusi rincian jumlah anak responden
61 20.
Distribusi jumlah tanggungan responden 61
21. Distribusi rincian pengeluaran rumah tangga responden
62
xi
DAFTAR GAMBAR
No uraian Hal
1. Segitiga unsur pengembangan dan mutu ternak
12 2.
Skema kerangka berpikir 25
3. Peta lokasi penelitian di desa Namo Bintang
29 4.
Peta administrasi kecamatan Pancur Batu 30
5. Peta Kabupaten Deli Serdang
31 6.
Ternak sapi di lapangan dan yang akan diangon 51
7. Ternak sapi di kandang sedang makan rumput yang di arit
52 8.
Kondisi kandang ternak sapi 53
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No uraian Hal
1. Pedoman Wawancara
72 2.
Karakteristik Responden Nama, Umur, Tingkat Pendidikan, PengalamanBeternak, Jumlah Ternak
73 3.
Mata Pencaharian Pokok Peternak, Pendapatan Pokok, Jumlah Anak, Jumlah Tanggungan dan Pengeluaran
75 4.
Modal Awal Beternak Sapi, Jenis Sapi, Status Kepemilikan Ternak Sapi, Cara Pemberian Makan, dan Pemberian Makanan Tambahan. 77
5. Jumlah Sapi di Jual, Jenis, Usia, Pendapatan dari Penjualan Ternak Sapi
Tahun Dan Pemanfaatan Hasil Kontribusi oleh Peternak Sapi 78
6. Perhitungan nilai kontribusi usaha beternak sapi terhadap pendapatan
rumah tangga peternak sapi 80
7. Foto hasil penelitian di desa Namo Bintang
81
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah
Pengentasan kemiskinan merupakan upaya terencana yang dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan status sosial dan ekonomi masyarakat.
Salah satu strategi pengentasan kemiskinan pada masyarakat adalah dilakukannya peningkatan pendapatan keluarga. Peningkatan pendapatan keluarga selanjutnya
dapat mendukung daya beli dan kecukupan pangan keluarga. Siagian 2001 menyatakan, peningkatan mutu hidup pada dasarnya
berkisar pada peningkatan taraf hidup. Dengan demikian perhatian utama pada umumnya ditujukan pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk memuaskan
berbagai kebutuhan yang bersifat primer dan biasanya terwujud dalam kebutuhan yang berupa materi. Tujuannya adalah agar berbagai kebutuhan primer tersebut
dapat terpenuhi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu cara yang paling efektif untuk menumbuhkan kemandirian seseorang adalah dengan
memperoleh penghasilan sendiri. Memperoleh penghasilan sendiri dapat terjadi dengan menjadi seorang wirausahawan. Dalam hal ini untuk pemenuhan
kebutuhan, masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup demi peningkatan kesejahteraan.
Usaha manusia dalam memanfaatkan lingkungan fisik dapat berupa usaha peternakan. Pembangunan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil
produksi, meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja, serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat di daerah pedesaan. Strategi
usaha ternak merupakan suatu kegiatan yang mempunyai prospek yang baik di
masa depan. Ini dikarenakan permintaan akan bahan pangan yang berasal dari ternak akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,
meningkatnya pendapatan, meningkatnya tingkat pendidikan, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan bergizi tinggi yang diperoleh dari
ternak. Berdasarkan hal tersebut kebutuhan konsumsi daging dari tahun ke tahun terus meningkat sementara hewan ternak yang dikembangkan para peternak
sampai saat ini pola pemeliharaannya masih banyak yang tradisional dan perkembangan populasi ternak dinilai melamban. Hal ini tentunya berakibat
terhadap semakin menurunnya ketersediaan daging ternak.
Indonesia merupakan wilayah yang potensial dalam pengembangan usaha ternak sapi. Ini disebabkan sebagian besar wilayah Indonesia beriklim tropis
dengan curah hujan yang banyak setiap tahunnya, memiliki lahan berumput luas yang dapat dijadikan sebagai tempat pengembalaan. Beberapa faktor penunjang
dalam usaha ternak sapi didukung oleh bakalan atau bibit ternak, ketersediaan pakan yang cukup, lingkungan iklim sosial yang baik dan peluang pasar yang
besar. Lahan dan iklim mempengaruhi tanaman sebagai pakan secara kualitatif dan kuantitatif Lawrie, 2003.
Sumber pendapatan utama rumah tangga di pedesaan pada umumnya dibedakan menjadi dua, yakni pendapatan dari usaha tani farm dan pendapatan
dari luar usaha tani off farm. Pendapatan usaha tani merupakan pendapatan yang diperolehdari hasil produksi pertanian termasuk di dalamnya usaha tani
memelihara ternak Sriyanto, 2013 Bentuk usaha ternak sapi merupakan usaha yang saat ini banyak dipilih
rakyat untuk dibudidayakan. Usaha sapi rakyat merupakan suatu kegiatan usaha