Financing to Asset Ratio FAR Capital Adequecy Ratio CAR

5. Financing to Asset Ratio FAR

Semakin tinggi financing to asset ratio atau FAR maka tingkat likuiditasnya rendah karena jumlah aset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya makin besar. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak Mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi Pratiwi, 2012:23. Semakin besar kredit yang disalurkan dibandingkan dengan simpanan masyarakat pada suatu bank membawa konsekuensi semakin besar risiko yang harus ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Sehingga akan menyebabkan semakin besar pula kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang dihimpun banyak, akan menyebabkan kerugian yang akan dialami olah bank Pratiwi, 2012. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Pramudita 2012, Shingjergji 2013 dan Santosa, dkk 2013 FAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan bermasalah. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah: H5: FAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan bermasalah pada bank syariah.

6. Capital Adequecy Ratio CAR

Modal merupakan faktor penting bagi bank untuk mengatasi risiko pembiayaan bermasalah yang terjadi. Menurut Soebagio 2005 Bank yang memiliki rasio kecukupan modal yang lebih tinggi cenderung memiliki pengelolaan yang baik, sehingga dapat dikatakan bahwa CAR merupakan faktor penentu moral hazard yang dapat dihindari atau tidak. Dengan memiliki kecukupan modal bank, pembiayaan bermasalah pada bank juga akan berkurang. Semakin tinggi CAR, menjadikan semakin rendah terjadinya kecenderungan pemilik bank menyalahgunakan bank Sugema, 2003. Dengan memiliki tingkat lukuidasi yang baik oleh bank, maka dapat meminimalisirkan tingkat pembiayaan bermasalah yang akan terjadi. Karena dengan nilai CAR yang tinggi meningkatkan financial resources untuk menutupi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Soebagio 2003, Poetry dan Sanrego 2011 serta Maisarah 2015. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah: H6: CAR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan bermasalah pada bank syariah. Pembiayaan Bermasalah pada Bank syariah Inflasi Gross Domestic Product GDP Ukuran Bank Size Financing to Deposit Ratio FDR Financing to Asset Ratio FAR Capital Adequecy Ratio CAR H1 + H4 - H5 + H6 - H2 - H3 + C. Model Penelitian Berdasar uraian telaah literatur tersebut, rerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut ini: Gambar 1 Rerangka Pemikiran Dasar pijakan teori dari variabel-variabel yang dikaji pada penelitian ini dikelompokkan dalam variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Pembiayaan bermasalah pada Bank syariah. Variabel independen pada penelitian ini meliputi, inflasi, GDP, ukuran bank, FAR, FDR, dan CAR. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah bank umum syariah di inonesia. Sedangkan subyeknya berupa Laporan Keuangan tahunan seluruh Bank syariah yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan di website bank terkait, serta Laporan perekonomian Indonesia yang dipublikasi oleh Bank Indonesia BI dan Otoritas Jasa Keuangan. Data yang digunakan adalah data tahun 2011 hingga 2015.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling guna mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriterianya adalah sebagai berikut: a. Bank Umum Syairah yang menerbitkan laporan keuangannya yang telah diaudit. b. Bank Umum Syairah tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan dengan periode 2011 hingga 2015.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi sendiri merupakan proses pengumpulan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN UMKM, KUK, CAR DAN BOPO TERHADAP KREDIT BERMASALAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

2 7 139

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015).

0 2 14

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015).

0 1 20

PENDAHULUAN Pengaruh Pembiayaan Murabahah,Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2014).

0 2 7

SKRIPSI Pengaruh Pembiayaan Murabahah,Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2014).

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011 - 2014.

3 15 36

PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN UKURAN BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2013.

0 2 45

Pengaruh Kapitalisasi dan CAR Terhadap Pertumbuhan Pendanaan dan Pembiayaan pada Bank Umum Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah Indonesia dan Malaysia 2011-2015).

0 0 18

PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO, PEMBIAYAAN DARI BANK UMUM SYARIAH DAN IKNB SYARIAH TERHADAP EKSPOR INDONESIA TAHUN NOVEMBER 2013-APRIL 2016

0 0 8

PENGARUH VARIABEL MAKRO DAN MIKRO EKONOMI TERHADAP LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI

0 0 19