Sanitasi Bahan Dasar Sanitasi Karyawan Sanitasi Ruangan

lvii Setelah mencapai satu chop bubuk teh siap untuk dikemas. Teh untuk pasar luar negeri dikemas dengan menggunakan paper sack sedangkan untuk pasar lokal dikemas dengan menggunakan karung plastik. Setelah proses pengemasan selesai teh siap untuk dipasarkan.

5. Sanitasi Industri

a. Sanitasi Bahan Dasar

Sanitasi terhadap pucuk teh diawali dari pemetikan di kebun. Pemetikan pucuk teh mempunyai interval pemetikan yaitu minimal 7 hari sejak penyemprotan hama yang terakhir dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan masih adanya sisa-sisa bahan kimia seperti pestisida yang menempel didaun teh. Truk pengangkut bahan baku harus beratap, bersih dari ceceran pucuk dan bebas dari kontaminasi. Penerimaan pucuk di pabrik harus diminimalkan adanya ceceran pucuk dilantai.

b. Sanitasi Karyawan

Sanitasi karyawan sangat penting untuk mendukung kelancaran proses produksi. Kontaminasi sering kali terjadi dari pekerja yang kontak dengan produk, untuk itu perlu diadakan sanitasi pekerja. Sanitasi para pekerja pada PTP Nusantara IX Kebun Jolotigo secara keseluruhan sudah cukup baik. Di bagian kebun tiap pekerja menggunakan sepatu bot, sarung plastik untuk melindungi bagian perut kebawah saat pemetikan, sarung tangan bagi pemetik serta menggunakan penutup kepala. Karyawan pabrik diharuskan memakai sepatu khusus, masker dan penutup kepala bagian pengeringan dan sortasi. Kebersihan pekerja ini sangat penting untuk menjamin tidak adanya kontaminasi pada saat proses berlangsung.

c. Sanitasi Ruangan

Ruangan merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses produksi. Tiap-tiap tahap pengolahan memerlukan ruang dengan syarat dan kriteria khusus sehingga ada pemisahan-pemisahan ruang antara satu proses dengan proses yang lainnya. Kondisi tiap ruang mencerminkan baik buruknya sanitasi dari proses pengolahan teh hitam. Setiap ruang pengolahan membutuhkan kondisi bersih dan bebas dari debu pengotor serta kontaminan yang terdapat didalam udara asap rokok, asap pabrik dan lain-lain. Sehingga membutuhkan aturan khusus yang harus diterapkan oleh perusahaan baik tertulis maupun tidak, seperti; 1 Penggunaan sepatu khusus saat memasuki ruangan pabrik. 2 Dilarang merokok di area pengolahan. lviii 3 Larangan penggunaan parfum diarea pengolahan, untuk menghindari kontaminasi bau. 4 Pada saat proses sedang berjalan dilarang membersihkan debu yang menempel pada alat dan mesin terutama pada ruangan sortasi. 5 Larangan penggunaan minyak pelumas yang berlebihan untuk melumasi alat dan mesin pengolahan karena dapat menyebabkan kontaminasi pada produk dan mengotori lantai.

d. Sanitasi Alat dan Mesin