PENDAHULUAN Pengaruh Implementasi Sistem Informasi Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pegawai : Kejelasan Peran sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banyumas)

PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KEJELASAN PERAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING STUDI EMPIRIS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANYUMAS Rini Widianingsih 1 , Dona Primasari 2 email : ri3n.wibowogmail.com email : dona_primasariyahoo.com Abstract This study examines the influence of implementation Government Financial Information System SIKD to the and performance officer, and using the Role Clarity as intervening variabel. This research represents the empirical test which used convienence sampling technics in data collection. Data were collected from 110 officer of local government in Banyumas central Java provinces. Data analysis used Structural Equation Model SEM with the program AMOS 18.0. Result of hypothesis examination indicates that the first hypothesis raised is rejected and the second hypothesis is accepted Keywords : Implementation of Government Information Financial System, SIKD, performance officer, Role Clarity

1. PENDAHULUAN

Sistem pemerintahan di Indonesia berubah sejak adanya reformasi. Perubahan yang cukup signifikan sebagai akibat dari reformasi adalah pemberian otonomi bagi daerah dalam menjalani kewenangan yang tadinya dipegang pemerintah pusat dan sekarang harus dikelola oleh masing- masing daerah. Penetapan UU No. 22 tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 tahun 1999 oleh pemerintah, mengenai Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, berimplikasi pada tuntutan otonomi yang lebih luas dan akuntabilitas publik yang nyata yang harus diberikan kepada pemerintah daerah. Selanjutnya, Undang-Undang ini diganti dan disempurnakan dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004. Undang-Undang tersebut telah mengubah akuntabilitas atau pertanggungjawaban pemerintah daerah dari pertanggungjawaban vertikal kepada pemerintah pusat ke pertanggungjawaban horisontal kepada masyarakat melalui DPRD. Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengamanatkan adanya dukungan Sistem Informasi Keuangan Daerah SIKD untuk menunjang perumusan kebijakan fiskal secara nasional serta meningkatkan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi. Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah mempunyai dampak langsung terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan yang besar dalam upaya mewujudkan good governance Darise, 2008. Rintangan penting untuk tercapainya kesuksesan dari suatu implementasi sistem yang baru adalah kurangnya perhatian pada faktor perilaku selama implementasi. Selain itu masih sedikit penelitian yang dilakukan dengan memperhatikan faktor–faktor perilaku selama tahap implementasi sistem baru serta pengaruh sistem tersebut terhadap kepuasan dan kinerja Cavallozo dan Ittner , 2004. Kesuksesan implementasi sebuah sistem juga dipengaruhi oleh 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman ISSN 2460-0784 Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper Syariah Paper Accounting FEB UMS 414 perilaku para individu yang melaksanakan sistem tersebut Soobaroyen, 2006. Ilgen et al, 1979 dalam Hall, 2004 yang menyatakan bahwa informasi kinerja dari Sistem akuntansi manajemen dapat berpengaruh secara langsung terhadap kinerja, yaitu dengan cara memberikan kejelasan tujuan Goal Crarity dan perilaku yang mengacu pada peranan individu di tempat mereka bekerja. Menurut Sherman dan Tymon 1997, individu akan bekerja lebih baik jika mereka memiliki motivasi intrinsik. Kejelasan peran merujuk kepada persepsi seorang individu tentang harapan dan perilaku yang berkaitan dengan peranannya Kahn et al, 1964 dalam Hall, 2004. adanya kejelasan peran mengenai bidang pekerjaan terkait dengan implementasi sistem akan memberikan efek positif, para pekerja akan sehingga berdampak kepada kinerja pekerjaan yang mereka tangani, selain itu akan timbul perasaan positif terhadap pekerjaan tersebut. Alasan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi kepada penelitian di bidang Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Keperilakuan, terutama penelitian terhadap pengaruh implementasi Sistem Informasi Keuangan Daerah SIKD terhadap hasil kerja Work outcomes dengan dimoderasi oleh perilaku individu yaitu : Kejelasan peran dengan mengambil sampel objek penelitian di Kabupaten Banyumas. Secara khusus penelitian ini juga dimotivasi faktor–faktor sebagai berikut: pertama, bahwa sejak mulai ditetapkannya UU RI Nomor 33 tahun 2004 mengenai Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Kepmendagri nomor 29 tahun 2002 mengenai pengimplementasian model struktur otoritas baru dan rancangan sistem akuntansi yang baru di seluruh Indonesia, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kinerja sektor publik. Kedua, masih sedikitnya penelitian pada implementasi sistem akuntansi yang baru pada organisasi non laba. Ketiga, masih sedikitnya penelitian yang memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya implementasi sistem baru serta pengaruhnya terhadap dan kinerja. Selain hal-hal tersebut penelitian ini juga dimaksudkan untuk menguji kembali apakah dengan menggunakan teori yang sama tetapi dengan sampel dan lokasi yang berbeda akan menghasilkan hasil penelitian yang sama sehingga memperkuat teori yang ada dan bisa digeneralisasikan Abernethy dan Guthrie, 1994; Chong dan Kar, 1997.

2. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi)

27 272 63

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJEMEN PUBLIK PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

0 12 71

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Sleman)

1 21 152

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN)

2 12 105

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, SISTEMAKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN SISTEM Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (St

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus Pemerintah Daerah Kota Surakarta).

0 2 8

IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Skpd) Di Kota Surakarta.

0 4 13

IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Skpd) Di Kota Surakarta.

0 0 19

PENGARUH STRUKTUR DAN IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SUBANG.

0 1 28

PENGARUH KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Temanggung).

0 0 282