Teori Kepatuhan Financial Reporting Lead Time

melakukan pengamatan secara detail apakah manajemen sebagai agent sudah membuat keputusan secara tepat, dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Masalah keagenan tersebut dapat dicegah melalui adanya pengawasan komite audit dalam perusahaan di bidang pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan aktivitas audit eksternal. Komite audit yang efektif dapat mendorong manajemen untuk menerbitkan laporan keuangan secara tepat waktu. Pelaporan keuangan yang tepat waktu dapat menyediakan informasi sesegera mungkin bagi principal yang dapat mencegah timbulnya asimetri informasi.

2.1.2 Teori Kepatuhan

Ilmu-ilmu sosial khususnya dibidang psikologis telah meneliti teorikepatuhan dan sosiologi khususnya yang lebih menekankan pada pentingnyaproses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu.Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku. Pada prinsipnya, seorang individu akan mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma- norma internal mereka Pada bidang ekonomi, Harahap 2011:608 menyebutkan bahwa kepatuhan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penciptaan nilai perusahaan.Hal tersebut berarti setiap perusahaan harus mematuhi seluruh aturan yang berlaku seperti kode etik perusahaan, aturan pemerintah, UU, dan lain sebagainya.teori kepatuhan compliance theory jugadiperjelas dengan pernyataan Baron dan Bryne 1991 : 387: Universitas Sumatera Utara Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is an a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, remindingthem that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36PM2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanyakepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi perusahaan publik yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam.

2.1.3 Efektivitas Komite Audit

Bursa Efek Jakarta melalui Keputusan Direksi BEJ No. kep- 315BEJ062000 menyatakan bahwa Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris perusahaan, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris, yang bertugas untuk membantu melakukan pemeriksaaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan perusahaan. Dalam Keputusan Menteri BUMN No. Kep-103MBU2002, disebutkan bahwa Komite Audit merupakan suatu badan yang berada di bawah komisaris yang sekurang- Universitas Sumatera Utara kurangnya minimal satu orang anggota komisaris, dan dua orang ahli yang bukan merupakan pegawai BUMN yang bersangkutan yang bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporannya serta bertanggung jawab secara langsung kepada Komisaris atau Dewan Pengawas. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit dalam Peraturan BAPEPAM-LK NoIX15 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. 2. Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. 3. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan. 4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit atau non audit pada emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan dalam 1 satu tahun terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris sebagaimana dimaksudkan dalam peraturan Nomor VIII A.2 tentang Independensi Akuntan yang memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara 6.Bukan merupakan karyawan kunci emiten atau perusahaan publik dalam 1 satu tahun terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris. 7.Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka Komite audit dalam perusahaan memiliki peranan penting. Karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan pihak pemegang saham. Seringkali manajemen tidak melakukan tindakan yang terbaik untuk pemegang saham seperti melakukan pengeluaran berlebih, keputusan investasi yang kurang optimal, serta adanya asimetri informasi.Tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Peraturan BAPEPAM-LK NoIX15 yaitu: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan perusahaan. 2. Melakukan penelahaan atas ketaatan perusahaan atas peraturan perundang- undangan di pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya. 3. Melakukan penelaaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor eksternal. 4. Melaporkan kepada komisarin berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi. 5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten. 6. Menjaga kerahasiaan data, dokumen, dan informasi perusahaan. Universitas Sumatera Utara Efektivitas komite audit erat kaitannya dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Keterkaitan tersebut didasarkan pada logika bahwa pembentukan komite audit bertujuan untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance serta melakukan pengawasan terhadap kinerja manajemen sehingga akan mempermudah pekerjaan auditor dan mempercepat penyampaian laporan keuangan. Efektivitas komite audit dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Ika dan Ghazali 2012 dimana diukur dengan subset indeks keefektifan komite audit yang didasarkan pada DeZoort et al. 2002. DeZoort et al. 2002 mendefinisikan komite audit yang efektif ialah “komite audit yang telah memenuhi syarat anggota dengan kewenangan dan sumber daya untuk melindungi kepentingan stakeholder, dengan memastikan laporan keuangan dapat diandalkan, pengendalian internal, dan manajemen risiko melalui upaya pengawasan rutin”. Definisi di atas menegaskan bahwa tujuan utama pembentukan komite audit yaitu melindungi kepentingan pemegang saham melalui penunjukan anggotanya yang mempunyai kompetensi dengan segala kewenangan dan sumber daya untuk memberikan pengawasan yang rutin dan terarah. Menurut DeZoort et al. 2002 ada empat dimensi yang menentukan keefektifan komite audit, yaitu komposisi, kewenangan, sumber daya, dan ketekunan.

2.1.3.1 Komposisi Composition

Komposisi mengacu pada persyaratan untuk menjadi anggota komite audit, yaitu independensi dan keahlian komite audit. Tujuan dari Universitas Sumatera Utara persyaratan tersebut adalah memungkinkan komite audit untuk membuat penilaian yang berada dalam kepentingan terbaik pemegang saham DeZoort et al., 2002, p. 43. Perusahaan dengan komite audit yang hanya terdiri dari direksi nonrelasi atau luar memiliki pengaruh negatif terhadap terjadinya penyajian kembali laba Abbott et al., 2004. Sebagai ahli keuangan yang memiliki pengetahuan dan kompetensi tertentu, mereka diharapkan untuk memimpin komite audit dalam mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan yang menantang untuk manajemen dan auditor eksternal, dan akibatnya dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. 2.1.3.2 Kewenangan Kewenangan mengacu pada tanggung jawab sejak diberikannya suatu tanggung jawab yang disertai dengan kewenangan dalam melakukan suatu tindakan yang terkait.Contohnya : piagam komite audit, laporan pertanggungjawaban komite audit. Tanggung jawab komite audit harus dimasukkan dalam piagam komite audit. Sebuah piagam resmi tidak hanya memberikan panduan kepada anggota untuk tugas-tugas mereka, tetapi juga sumber daya untuk komite audit. Peraturan BAPEPAM 2012 mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar mengadopsi piagam untuk komite audit mereka. Sebuah piagam diperlukan karena membantu anggota komite audit untuk berkonsentrasi pada tanggung jawab khusus mereka dan untuk memfasilitasi para pemangku kepentingan dalam menilai peran dan Universitas Sumatera Utara tanggung jawab komite audit DeZoort et all.,2002. Oleh karena itu, diharapkan bahwa keberadaan piagam dapat meningkatkan keefektifan komite audit. Sehubungan dengan tugas komite audit, empat dari tanggung jawab yang termasuk dalam peraturan BAPEPAM 2012 akan dikaji dalam penelitian ini. Tugas-tugas ini antara lain : 1. Meninjau informasi keuangan perusahaan; 2. Meninjau kegiatan audit eksternal; 3. Meninjau keefektifan pengendalian internal perusahaan; dan 4. Meninjau kepatuhan perusahaan terhadap peraturan. Sesuai dengan tugas komite audit untuk bertugas meninjau kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan. Peraturan yang harus ditinjau adalah peraturan di pasar modal dan peraturan- peraturan terkait lainnya yang sejalan dengan kegiatan perusahaan.Sebagaimana dinyatakan di atas, jangka waktu pelaporan keuangan untuk perusahaan yang terdaftar diatur oleh BEI dan BAPEPAM. Jika komite audit memenuhi tanggung jawabnya untuk meninjau kepatuhan perusahaan terhadap peraturan tersebut, perusahaan akan cenderung menyampaikan laporan keuangan auditan tidak melampaui batas waktu peraturan. Oleh karena itu berdasarkan pembahasan di atas, dimensi kewenangan keefektifan komite audit tampaknya memiliki pengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan, khususnya ketepatan waktu pelaporan. Universitas Sumatera Utara

2.1.3.3 Sumber Daya

Komite audit harus memiliki jumlah anggota komite yang memadai untuk melakukan tugasnya. BAPEPAM 2012 mensyaratkan bahwa komite audit setidaknya terdiri dari tiga orang. Penelitian ini menggunakan ukuran atau jumlah anggota komite audit sebagai proksi dari sumber daya. Jumlah anggota komite audit yang efektif diperlukan agar dapatmelaksanakan tugasnya dengan optimal.

2.1.3.4 Ketekunan

Efektivitas komite audit tidak dapat hanya didasarkan pada keahlian, kewenangan dan sumber daya yang cukup diperlukan peran yang aktif dari pihak komite audit. Ketekunan mengacu pada kesediaan anggota komite bekerja sama yang diperlukan untuk mempersiapkan, mengajukan pertanyaan, dan mendapatkan jawaban ketika berhadapan dengan manajemen, auditor internal, auditor eksternal, dan konstituen lain yang relevan DeZoort et al., 2002.Konsisten dengan penelitian Ika dan Ghazali 2012, proksi untuk ketekunan adalah jumlah pertemuan atau rapat yang diadakan setiap tahun oleh komite audit dan pengungkapan sukarela komite audit. Peraturan BEI 2004 menetapkan bahwa komite audit harus menyerahkan laporan kegiatannya kepada dewan komisaris secara berkala minimal sekali dalam tiga bulan. Sesuai dengan persyaratan ini, diharapkan bahwa komite audit akan mengadakan pertemuan setidaknya empat kali dalam setahun sebelum menyampaikan laporan kepada dewan Universitas Sumatera Utara komisaris. Untuk menilai keefektifan, penelitian ini konsisten dengan penelitian Ika dan Ghazali 2012, yaitu menggunakan persyaratan bahwa pertemuan komite audit minimal empat kali dalam setahun.Pengungkapan sukarela komite audit dalam indeks diharapkan menunjukkan bahwa komite audit menjadi efektif dalam fungsi pengawasan mereka, sehingga perusahaan lebih mungkin untuk menerbitkan laporan keuangan secara tepat waktu.

2.1.4 Karakterisitik Perusahaan

Karakterisik perusahaan adalah ciri khas atau sifat yang melekat pada perusahaan.Karakteristik perusahaan pada penelitian ini diproksikan dengan ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kompleksitas opersai perusahaan.

2.1.4.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan ukuran sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat memberikan manfaat ekonomis pada masa yang akan datang. Semakin besar sumber daya yang dimiliki perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan, dan sebaliknya semakin kecil sumber daya yang dimiliki perusahaan maka semakin kecil ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan total aset sehingga dapat dinyatakan bahwa semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan. Universitas Sumatera Utara Menurut Jaggi dan Tsui 1999, perusahaan yang lebih besar memiliki lebih banyak sumber daya untuk mendirikan sebuah pengendalian internal yang tepat sehingga sedikit waktu untuk dihabiskan oleh auditor eksternal dalam melakukan pengujian substantif.Selain itu, perusahaan besar terkena pengawasan publik yang menciptakan tekanan pada perusahaan untuk mengeluarkan informasi keuangan segera.Perusahaan yang besar juga memiliki sumber daya yang tinggi untuk membayar lebih tinggi auditor untuk mendapatkan waktu audit yang lebih singkat akan lebih cepat untuk menyampaikan laporan keuangannya.

2.1.4.2 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, yang dapat diproxikan dengan adanya peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan penjualan. Pada penelitian ini pertumbuhan perusahaan diukur dengan selisih antara laba bersih tahun t dikurangi dengan laba bersih tahun sebelumnya t-1 dibagi dengan total laba bersih tahun sebelumnya t-1.Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive.

2.1.4.3 Kompleksitas Operasi Perusahaan

Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung padajumlah dan lokasi unit operasinya cabang Universitas Sumatera Utara sertadiversifikasi jalur produk dan pasarnya. Hal ini lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Sehingga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik.

2.1.7 Financial Reporting Lead Time

Financial reporting lead time FRLT atau jangka waktu pelaporan keuangan didefinisikan sebagai lamanya waktu yang dibutuhkan auditor dalam proses penyusunan laporan keuangan sampai laporan keuangan tersebut diserahkan ke BAPEPAM. Hal tersebut sesuai dengan definisi yang disebutkan oleh Ika dan Ghazali 2012 bahwa financial reporting lead time FRLT adalah jumlah hari antara tanggal tutup tahun buku laporan keuangan sampai zhari dimana perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditan ke bursa efek. Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan tepat waktu sangat penting bagi para pemegang saham, karena merupakan sumber informasi utama mereka.Bagi investor, pelaporan yang tepat waktu dapat mengurangi ketidakpastian yang berkaitan dengan keputusan investasi.Apabila ada keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan maka dapat menyebabkan kebocoran rahasia yang mungkin dimanfaatkan oleh pihak internal perusahaan untuk memperoleh keuntungan pribadi, hal ini merugikan pasar dan merusak image perusahaan. Dyer dan McHugh 1975 menggunakan 3 tiga kriteria keterlambatan pelaporan keuangan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Preliminary lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai dengan penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa. b Auditor’s report lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan auditor ditandatangani. c Total lag: Interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal penerimaan laporan dipublikasikan di bursa. Proksi jangka waktu pelaporan keuangan atau financial reporting lead time, berdasarkan kriteria di atas, masuk dalam kategori total lag.Berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya yang mengukur ketepatan waktu dengan menggunakan audit delay atau auditor’s report lag, penggunaan proksi FRLT pada penelitian ini konsisten mengacu pada penelitian Ika dan Ghazali 2012.Pemilihan proksi ini bertujuan untuk menunjukkan ketepatan waktu pelaporan berdasarkan anggapan bahwa ketika perusahaan menerbitkan laporan keuangannya tepat pada batas waktu yang telah ditentukan, maka tidak dapat dikatakan bahwa perusahaan telah menunda menerbitkan laporan keuangannya.Oleh sebab itu, penggunaan financial reporting lead time sebagai proksi ketepatan waktu pelaporan dianggap sudah tepat.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitan mengenai keefektifan komite audit, karakteristik perusahaan dan ketepatanwaktu pelaporan keuangan telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain : Al-Ajmi 2008 melakukan penelitian untuk menguji faktor-faktor penentu ketepatan waktu pelaporan tahunan di Bahrain.Penelitian ini menggunakan ukuran Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Karakteristik Perusahaan dan Kompensasi Dewan Terhadap Komite Manajemen Risiko (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Financial yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)

5 51 97

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

1 8 82

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 14

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 20

Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Financial Reporting Lead Time Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Financial Reporting Lead Time Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Financial Reporting Lead Time Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 9

Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Financial Reporting Lead Time Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 20

Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Financial Reporting Lead Time Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 1 3

Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Financial Reporting Lead Time Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 11