40 3.
Microbending pembengkokan pada saat pembuatan serat optik pada umumnya timbul di dalam proses manufaktur. Penyebab yang biasa dijumpai
adalah perbedaan laju pemuaian dan penyusutan antara serat optik dan lapisan-lapisan pelindung luarnya jaket. Ketika kabel serat optik menjadi
terlalu dingin, lapisan jaket maupun bagian intimantel akan mengalami penyusutan dan memendek sehingga dapat bergeser dari posisi relatifnya
semula dan menimbulkan lekukan-lekukan yang disebut microbend.
2.7.2 Faktor Ekstrinsik
Ada beberapa faktor ekstrinsik dari serat optik yang menyebabkan redaman, yaitu [6] :
1. Frasnel Reflection terjadi karena ada celah udara sehingga cahaya harus
melewati dua interface yang memantulkan sebagian karena perubahan index bias dari inti ke udara dan inti lagi.
2. Mode Copling terjadi karena adanya sambungan antara sumberdetektor optik
dengan serat optik. 3.
Macrobending, lekukan tajam pada sebuah kabel serat optik dapat menyebabkan timbulnya rugi daya yang cukup serius, dan lebih jauh lagi
kemungkinan terjadinya kerusakan mekanis pecahnya serat optik. Rugi day yang ditimbulkan dengan melengkungkan sepotong pendek serat optik boleh
jadi lebih besar dari rugi daya total yang timbul pada seluruh kabel serat optik sepanjang 1 km yang dipasang secara normal.
2.8 Rugi-rugi Akibat Kelengkungan Serat Optik
41 Proses pemantulan dan pembiasan sinyal di dalam serat optik tergantung
pada indeks bias bahan serat optik yang digunakan. Selain karakteristik bahan, redaman attenuation menjadi masalah tersendiri dalam penyaluran sinyal. Di
antara bentuk redaman yang sering terjadi ketika proses instalasi kabelkontruksi kabel adalah kelengkungan. Setiap kelengkungan tidak semuanya menyebabkan
terjadinya redaman. Serat optik mengalami redamanrugi-rugi sinyal ketika dibengkokkan pada jari-jari tertentu. Sinyal yang teredam di tengah perjalanan
menuju receiver menyebabkan penurunan kualitas sinyal. Kelengkungan yang terjadi di tengah perjalanannya menuju receiver menyebabkan kenaikan rugi-rugi
loss. Semakin kecil radius kelengkungan, semakin kecil kerugian. Oleh karena itu, kelengkungan di sepanjang kabel serat optik harus memiliki radius sekecil
mungkin. Rugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang
dilengkungkan, dimana sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan sempurna tapi dibiaskan. Gambar 2.6
memperlihatkan rugi-rugi akibat kelengkungan.
Gambar 2.6 Rugi-rugi karena pelengkungan
Untuk mengurangi rugi-rugi karena pelengkungan maka harga Numerical Arpature dibuat besar. Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus
42 sudut pancaran maksimum dari sumber optik yang merambat pada inti serat yang
cahayanya masih dapat dipantulkan secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding. Besarnya nilai NA diperoleh
dengan rumus :
��� ��� � 2.2
�
�
��� �
�
= �
�
��� �
�
2.3
��� ∅
�
=
�
�
�
�
2.4
dimana :
NA = Numerical Aperture
Θ = sudut cahaya yang masuk dalam serat optik
n
1
= indeks bias core
n
2
= indeks bias cladding
2.9 Lebar Jalur Serat Optik
Jenis lebar jalur untuk serat optik yang umum memiliki jangkauan sedikit MHz per km untuk inti serat yang sangat besar. Standart multi-mode fibers adalah
ratusan MHz per km, sedangkan untuk single-mode fibers adalah ribuan MHz per km. Dengan bertambahnya panjang serat maka lebar jalurnya akan berkurang
secara proporsional. Sebagai contoh, kabel serat yang dapat mendukung lebar
43 jalur 500 MHz pada jarak 1km hanya mampu mendukung 250 MHz pada jarak 2
km dan 100 MHz pada jarak 5 km. Karena single-mode fibers sebagai lebar jalur tinggi, faktor pengurangan
lebar jalur sebagai fungsi panjang ini tidak menjadi masalah utama ketika menggunakan serat jenis ini. Meskipun demikian, harus diperhatikan ketika
menggunakan multi-mode fibers, apakah digunakan sebagai lebar jalur maksimum atau digunakan dalam jangkauan sinyal sistem transmisi titik ke titik
2.10 Power Meter