Pengujian Sistem Identifikasi Lokasi Fraktur pada Citra Digital Tulang Tibia Menggunakan Metode Algoritma Scanline

Hasil dari proses identifikasi menggunakan Algoritma Scanline ditampilkan pada panel “Hasil Identifikasi”. Tampilan hasil proses Identifikasi lokasi fraktur citra tulang tibia dan fibula ditunjukkan pada Gambar 4.9. Nilai fitur yang didapatkan pada proses Canny akan mengalami perhitungan untuk mendapatkan nilai tertinggi. Nilai tertinggi tersebut akan menjadi titik pusat dalam menentukan lokasi fraktur tulang tibia dan fibula.

4.3 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam melakukan identifikasi terhadap garis tepi dari citra tulang tibia dan fibula. Pengujian sistem ini dilakukan dengan 40 citra fraktur tulang tibia dan fibula yang telah dikumpulkan. 4.3.1 Pengujian Citra Pada proses pengujian ini, hal yang mempengaruhi hasil identifikasi lokasi fraktur tulang tibia dan fibula adalah kualitas gambar, semakin bagus kualitas gambar deteksi tepi yang dilakukan akan semakin baik. Hasil dari pengujian citra fraktur tulang tibia dan fibula dapat dilihat pada Tabel 4.4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris NO Nama Citra Gambar Status 1 Fraktur1.jpg Berhasil 2 Fraktur2.jpg Berhasil 3 Fraktur3.jpg Berhasil 4 Fraktur4.jpg Berhasil 5 Fraktur5.jpg Berhasil Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris Lanjutan Universitas Sumatera Utara 6 Fraktur6.jpg Berhasil 7 Fraktur7.jpg Berhasil 8 Fraktur8.jpg Berhasil 9 Fraktur9.jpg Berhasil 10 Fraktur10.jpg Gagal Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris Lanjutan 11 Fraktur11.jpg Berhasil 12 Fraktur12.jpg Berhasil 13 Fraktur13.jpg Berhasil 14 Fraktur14.jpg Berhasil 15 Fraktur15.jpg Berhasil Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris Lanjutan Universitas Sumatera Utara 16 Fraktur16.jpg Gagal 17 Fraktur17.jpg Berhasil 18 Fraktur18.jpg Berhasil 19 Fraktur19.jpg Berhasil 20 Fraktur20.jpg Gagal Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris Lanjutan 21 Fraktur21.jpg Berhasil 22 Fraktur22.jpg Berhasil 23 Fraktur23.jpg Berhasil 24 Fraktur24.jpg Berhasil 25 Fraktur25.jpg Berhasil Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris Lanjutan 26 Fraktur26.jpg Berhasil 27 Fraktur27.jpg Gagal 28 Fraktur28.jpg Berhasil 29 Fraktur29.jpg Berhasil 30 Fraktur30.jpg Berhasil Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris Lanjutan Universitas Sumatera Utara 31 Fraktur31.jpg Berhasil 32 Fraktur32.jpg Berhasil 33 Fraktur33.jpg Berhasil 34 Fraktur34.jpg Berhasil 35 Fraktur35.jpg Gagal Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Citra Cruris Lanjutan 36 Fraktur36.jpg Berhasil 37 Fraktur37.jpg Berhasil 38 Fraktur38.jpg Berhasil 39 Fraktur39.jpg Berhasil 40 Fraktur40.jpg Berhasil Dalam menentukan lokasi fraktur, ciri citra didapatkan melalui deteksi tepi Canny. Pada proses Canny akan didapatkan piksel putih dan piksel hitam, setiap Universitas Sumatera Utara piksel putih akan diproses dengan Scanline. algoritma Scanline akan menetapkan nilai tertinggi pertiga baris, nilai tertinggi yang didapatkan akan menjadi titik pusat lokasi fraktur. Dari 40 data pengujian, kesalahan identifikasi lokasi fraktur tulang tibia dan fibula terdapat pada data ke 10, 16, 20, 27, dan 35. Sistem gagal menentukan lokasi fraktur pada citra tulang tibia dan fibula. a b Gambar 4.10. Citra gagal identifikasi a hasil deteksi Canny b hasil Scanline. Dari Gambar 4.11 lokasi yang ditandai sistem tidak sesuai dengan lokasi fraktur pada citra tulang tibia dan fibula, disebabkan karena nilai piksel putih tertinggi didapatkan pada lokasi yang ditandai. Dari hasil uji data pada sistem aplikasi identifikasi lokasi fraktur tulang tibia dan fibula menggunakan algoritma Scanline didapatkan hasil ketepatan akurasi dalam proses pengidentifikasian lokasi fraktur tulang tibia dan fibula sebesar 87,5. Hasil dari nilai akurasi identifikasi lokasi fraktur pada citra tulang tibia dan fibula dapat diilihat pada persamaan 4.1. Persentasi akurasi x 100 4.1 Keterangan : x = Jumlah citra cruris yang berhasil diidentifikasi dimana letak lokasi fraktur y= Jumlah total citra cruris Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 4.1 Persentase akurasi x 100 Akurasi = 87,5 Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas tentang kesimpulan dari metode yang diajukan untuk mengidentifikasi lokasi fraktur tulang tibia dan fibula pada bagian 5.1, serta pada bagian 5.2 akan dibahas saran-saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan