III. PEMBAHASAN
3.1 Konstruksi Model 3.1.1 Model
SIR
Model SIR yang digunakan dalam tulisan ini disusun oleh Kermack and McKendrick.
Model SIR Susceptibles, Invectives
, Recovered
pada awalnya dikembangkan untuk mengetahui laju penyebaran dan
kepunahan suatu wabah penyakit dalam populasi tertutup dan bersifat epidemik
Makinde 2007. Pada tulisan ini dibahas mengenai pembentukan model SIR
berdasarkan asumsi yang dibuat. Setelah model terbentuk, kemudian dicari solusi
analitis dan titik tetapnya, yang selanjutnya diinterpretasikan dalam permasalahan yang
sesungguhnya dalam kehidupan nyata. Dalam hal ini adalah mengenai perilaku penyebaran
penyakit dan eksistensinya, yaitu titik tetap bebas penyakit dan titik tetap endemik.
Penyebaran penyakit dalam suatu populasi diasumsikan memiliki jumlah
konstan dan dalam satu periode waktu wabah. Pada saat t misalkan suatu populasi terdiri
dari: Susceptibles St: adalah subpopulasi di
mana anggotanya terdiri dari orang-orang yang rentan terkena penyakit tersebut.
InfectivesIt: adalah subpopulasi di mana anggotanya terdiri dari orang-orang yang
sudah terjangkit penyakit tersebut. RecoveredRt: adalah subpopulasi yang
telah sembuh dari penyakit tersebut. Dengan proporsi
Pada pembentukan model SIR diberikan berbagai asumsi yang terdiri dari:
1 Populasi tertutup tidak ada proses
migrasi. 2
Terjadi proses kelahiran dan kematian.
3 Laju kelahiran sama dengan laju
kematian jumlah populasi tetap. 4
Penyakit dapat disembuhkan. 5
Setiap individu yang belum terserang penyakit masuk ke subpopulasi
susceptibles rentan terserang.
6 Individu yang sembuh mempunyai
kekebalan tetap. 7
Penyakit menular melalui kontak langsung antara individu rentan
dengan penderita. 8
Tidak ada masa inkubasi apabila terjadi proses penularan.
9 Masa terjangkit yang cukup lama.
Diasumsikan terdapat kontak yang tetap dari subpopulasi S dan I dalam populasi
tersebut dan angka susceptible St ditambah dengan bilangan konstan
ȝ. Bilangan konstan ȝ melambangkan kondisi di mana muncul
kelahiran baru dan bayi yang baru lahir otomatis masuk dalam kondisi rentan. Karena
laju kelahiran sama dengan laju kematian, maka nilai kedua laju sama yaitu
ȝ. Misalkan laju penularan penyakit adalah
, maka dalam satu waktu laju dari susceptibles menjadi
infective adalah:
. dengan dan
ȝ adalah konstan positif dan ȝS adalah jumlah kematian pada subpopulasi S.
Jika 0 adalah laju kesembuhan dari
infected menjadi
recovered , maka:
. dengan
ȝI adalah jumlah kematian pada subpopulasi I, dan laju perubahan subpopulasi
recovered menjadi:
. dengan
ȝR adalah jumlah kematian dari subpopulasi R.
Gambar 2. Model SIR 3.1.2 Model
SIR dengan Pengaruh
Vaksinasi
Selanjutnya, program vaksinasi diperhatikan dalam model Makinde 2007.
Dalam hal ini, vaksin hanya diberikan pada individu yang baru lahir atau masih dalam
usia anak-anak. Diasumsikan bahwa efisiensi vaksinasi adalah 100 yang berarti setiap
individu yang telah mendapat vaksin akan kebal dari penyakit. Kekebalan yang terjadi
karena vaksin bersifat permanen yang berarti individu tersebut tidak dapat terinfeksi oleh
penyakit yang dimaksud.
Diasumsikan rasio jumlah individu yang memperoleh vaksin adalah . Individu yang
memperoleh vaksin akan kebal dari penyakit dan memasuki subpopulasi R. Jumlah individu
yang memperoleh vaksin proporsional dengan jumlah kelahiran
. Dengan demikian, jumlah
S I
R
individu yang kebal dari penyakit karena telah memperoleh vaksin adalah
. Jumlah individu yang tidak mendapat
vaksin adalah .
Selanjutnya individu yang tidak mendapatkan vaksin akan memasuki subpopulasi S dan
berpotensi untuk terinfeksi penyakit. Alur perpindahan individu susceptible
menjadi infected kemudian sembuh dan memasuki subpopulasi recovered disajikan
pada Gambar 3.2. Nilai parameter dari , ,
dan adalah positif. Batas dari laju vaksinasi adalah
. Laju perubahan individu pada subpopulasi
S dapat diekspresikan sebagai:
.
Gambar 3. Dinamika populasi model SIR dengan pengaruh vaksinasi
Laju perubahan individu pada subpopulasi I dapat dinyatakan sebagai:
. Laju perubahan individu pada subpopulasi R
adalah: .
dengan ,
, dan .
3.2 Kesetimbangan Model