xxiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pajak Ada beberapa definisi pajak yang dikemukakan oleh para pakar, antara lain:
1.  Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Pajak  adalah  iuran  rakyat  kepada  kas  negara  berdasarkan  Undang-undang
yang dapat dipaksakan dengan tiada  mendapat  jasa timbal  kontraprestrasi yang  langsung  dapat  ditunjukkan  dan  yang  digunakan  untuk  membayar
pengeluaran umum. Mardiasmo, 2006 2.  Menurut Mr. Dr. N. J. Feldman.
Pajak  adalah  prestasi  yang  dipaksakan  sepihak  oleh  dan  terutang  kepada penguasa  menurut  norma-norma  yang  ditetapkan  secara  umum,  tanpa
adanya  kontraprestasi,  dan  semata-mata  digunakan  untuk  menutup pengeluaran-pengeluaran umum Suandy, 2005.
3.  Menurut Prof. DR. M.J.H. Smeets. Pajak  adalah  prestasi  kepada  pemerintahan  yang  terutang  melalui  norma-
norma  umum  dan  dapat  dipaksakan  tanpa  ada  kontraprestasi  yang  dapat dipaksakan  tanpa  ada  kontraprestasi  yang  dapat  ditunjukan  dalam  hal
individual,  maksudnya  adalah  untuk  membiayai  pengeluaran  pemerintah Brotodihajo, 1986.
xxiv Dari  definisi-definisi  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa  pajak  memiliki
unsur sebagai berikut: a.  Iuran dari rakyat kepada negara.
b.  Berdasarkan Undang-undang. c.  Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari negara  yang secara langsung
dapat ditunjuk. d.  Digunakan  untuk  membiayai  rumah  tangga  negara,  yakni  pengeluaran-
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
B. Fungsi Pajak Ada dua fungsi pajak, yaitu:
1.Fungsi budgetair Pajak  sebagai  sumber  dana  bagi  pemerintah  untuk  membiayai
pengeluaran-pengeluarannya. 2.  Fungsi  mengatur regulerend
Pajak  sebagai  alat  untuk  mengatur  atau  melaksanakan  kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
C. Syarat Pemungutan Pajak
Pemungutan pajak agar tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1.  Syarat Keadilan Pemungutan  pajak  harus  adil,  yakni  adil  dalam  perundang-undangan
diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
xxv 2.  Syarat Yuridis
Pemungutan  pajak  harus  berdasarkan  undang-undang  yang  diatur  dalam UUD  1945  pasal  23  ayat  2.  Hal  ini  memberikan  jaminan  hukum  untuk
menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya. 3.  Syarat Ekonomis
Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran produksi maupaun perdagangan,  sehingga  tidak  menimbulkan  kelesuan  perekonomian
masyarakat. 4.  Syarat Finansial
Pemungutan  pajak  harus  efisien,  sesuai  fungsi  budgetair  biaya pemungutan  pajak  harus  dapat  ditekan  sehingga  lebih  rendah  dari  hasil
pemungutannya. 5.  Sistem pemungutan pajak harus sederhana
Pemungutan  pajak  yang  sederhana  akan  memudahkan  dan  mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
D. Pengelompokan Pajak