Kondisi Salin Pengujian Vigor Daya Simpan Dan Kekuatan Tumbuh Pada Benih Padi Gogo, Padi Sawah, Dan Padi Rawa

1. Kondisi Salin

Simulasi vigor benih terhadap kondisi salin dilakukan dengan menguji benih genotipe padi rawa di media yang dilembabkan dengan larutan NaCl. Konsentrasi NaCl yang digunakan adalah 4000 ppm. Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan pengujian V KT salin memberikan pengaruh sangat nyata terhadap peubah yang diamati kecuali pada peubah panjang akar untuk genotipe padi rawa. Tabel 6. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Genotipe Padi Rawa pada Kondisi Salin NaCl K Sumber Keragaman Db F hitung DB IV BKKNgr PTcm PAcm PKcm Rawa Genotipe 9 44.67 25.66 17.87 8.05 1.57tn 3.65 Ulangan 2 3.88 0.79 1.26 0.21 0.71 0.31 Keterangan : K = Kelompok, db = Derajat Bebas, DB = Daya Berkecambah, IV Indeks Vigor, BKKN = Berat Kering Kecambah Normal, PT = Panjang Tajuk, PA = Panjang Akar, PK = Panjang Kecambah Menurut Sunarto 2001 pada tanaman kedelai, percobaan penyiraman larutan garam NaCl sebesar 0.2 sudah sangat menurunkan semua peubah pengamatan seperti tinggi tanaman, luas daun, bobot biji, bobot kering akar dan tajuk. Kondisi ini terlihat pada genotipe padi rawa yang diberi perlakuan 4000 ppm Tabel 7. Tabel 7. Daya Berkecambah, Indeks Vigor, dan Berat Kering Kecambah Normal BKKN Genotipe Padi rawa pada Kondisi Salin dengan Perlakuan NaCl 4000 ppm Keterangan: DB = Daya Berkecambah, IV = Indeks Vigor, BKKN = Berat Kering Kecambah Normal, T = Tajuk, A = Akar, K = Kecambah, Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom tidak berbeda nyata pada DMRT 5 kata yang di “Bold” menunjukkan urutan genotipe tertinggi berdasarkan peubah yang diamati. Genotipe Padi Rawa DB IV BKKN gr Panjang Tcm Acm Kcm B11844-MR-29-7-1 94.67 a 14.67 a 0.12 a-c 4.88 a 8.69 13.57 ab BP1019F-PN-6-3-1- KN-3-MR-5-3 66.67 de 0.00 c 0.09 cd 3.27 b 8.35 11.62 cd B10553E-KN-6-1 78.67 c 0.00 c 0.09 b-d 3.20 b 8.78 11.98 b-d B11377F-MR-34-2 81.33 bc 4.00 b 0.14 a 4.49 a 9.64 14.13 a B10217F-TB-38-1-1 90.67 ab 10.67 a 0.13 ab 4.34 a 8.84 13.18 a-c B11016D-KN-2-1 73.33 cd 0.00 c 0.11 bc 3.59 b 8.54 12.14 b-d B10868F-MR-15-1 57.33 ef 0.00 c 0.07 de 3.59 b 8.57 12.16 b-d B10551E-KN-62-2 62.67 de 0.00 c 0.07 de 3.44 b 8.26 11.70 cd IR70215-17-CPA-6- UBN-8-1-2-1 46.67 f 0.00 c 0.05 e 3.27 b 7.99 11.25 d PSBRC68 9.33 g 0.00 c 0.00 f 3.24 b 7.68 10.93 d Hasil analisis uji lanjut pada Tabel 7 menunjukkan bahwa genotipe padi B11844-MR-29-7-1 merupakan genotipe yang memiliki daya berkecambah dan indeks vigor tertinggi dengan berat kering kecambah normal yang tinggi, dengan panjang tajuk, panjang akar, dan panjang kecambah yang tinggi. Genotipe tersebut memiliki ketahanan terhadap simulasi cekaman salinitas dengan NaCl 4000 ppm. Hal ini sesuai dengan Utama et al. 2004 menyatakan bahwa bentuk adaptasi tanaman untuk mempertahankan pertumbuhannya dengan lebih banyak menggunakan energi untuk pertumbuhan akar dibandingkan dengan energi untuk pertumbuhan tajuk. Gambar 5. menunjukkan pertumbuhan panjang akar lebih panjang dibandingkan dengan panjang tajuk dengan perlakuan NaCl 4000 ppm sedangkan pertumbuhan panjang akar sama dengan panjang tajuk tanpa perlakuan NaCl 4000 ppm kontrol . Gambar 5. Pertumbuhan panjang akar dan panjang tajuk pada kecambah benih padi, a: tanpa perlakuan NaCl 4000 ppm kontrol, b: dengan perlakuan NaCl 4000 ppm

2. Kondisi Kekeringan