Zn terlibat dalam proses penyembuhan luka, dalam hal ini Zn terlibat dalam proses pembentukan protein baru untuk menyembuhkan luka. Penyakit defisiensi
Zn pada orang dapat menyebabkan meningkatnya pertumbuhan dalam tubuh manusia, kedewasaan masa kelamin terhambat, timbul penyakit kulit dan
sebagainya Darmono, 1995.
2.4. Adsorpsi 2.4.1. Defenisi Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat, ion atau molekul yang melekat pada permukaan, dimana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan
pengadsorpsi atau adsorben. Sifat adsorpsi partikel koloid banyak dimanfaatkan dalam proses penjernihan air atau pemurnian suatu bahan yang masih
mengandung pengotor, partikel koloid mempunyai permukaan luas sehingga mempunyai daya serap adsorpsi yang besar. Terjadinya adsorpsi pada permukaan
larutan disebabkan karena adanya kekuatan atau gaya tarik – menarik antara atom atau molekul pada permukaan larutan. Peristiwa penyerapan suatu zat pada
permukaan zat lain disebut adsorpsi, zat yang diserap disebut fase terserap sedangkan zat yang menyerap disebut adsorben. Peristiwa adsorpsi disebabkan
oleh gaya tarik molekul dipermukaan adsorben Estein, 2005.
2.4.2. Jenis Adsorpsi
Berdasarkan daya tarik molekul adsorben dengan adsorbat, adsorpsi
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Adsorpsi fisika
Adsorpsi yang disebabkan oleh gaya Van Der Wall yang ada pada permukaan adsorben, panas adsorpsinya rendah dan lapisan yang terjadi pada
permukaan adsorben biasanya lebih kecil dari satu molekul. b.
Adsorpsi kimia Adsorpsi yang terjadi karena adanya reaksi antara zat yang diserap dengan
adsorben panas adsorpsinya tinggi lapisan molekul pada adsorben hanya satu lapis, terbentuk ikatan kimia. Peristiwa adsorpsi disebabkan oleh daya tarik
molekul di permukaan adsorben. Adsorpsi menurunkan ketidakseimbangan daya tarik yang terjadi di permukaan Alberty, 1992.
Beberapa gaya yang dapat menyebabkan terjadinya adsorpsi diantaranya adalah : 1 interaksi non polar Van der Wall, 2 pembentukan ikatan hidrogen,
3 pertukaran ion dan 4 pembentukan ikatan kovalen. Adsorpsi fisika sering sekali menunjukkan adsorpsi dari adanya gaya Van der Wall, terjadi karena
adanya gaya adhesi antara zat terlarut dengan adsorben. Gaya-gaya paling kuat yang ada dalam adsorpsi molekul-molekul kecil dari larutan cair yaitu pertukaran
ion dan ikatan hidrogen. Adsorpsi zat terlarut oleh adsorben padat cenderung membentuk ikatan hidrogen jika salah satu mempunyai kelompok ikatan hidrogen
sebagai donor dan yang lainnya sebagai akseptor Yun dkk., 2001 dan Alberty dkk, 1992.
2.4.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi dari proses adsorpsi adalah sebagai berikut:
a. Luas permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, maka makin banyak zat yang teradsorpsi. Luas permukaan adsorben ditentukan oleh ukuran partikel dan jumlah
dari adsorben. b.
Jenis adsorbat Peningkatan polarisabilitas adsorbat akan meningkatkan kemampuan
adsorpsi molekul yang mempunyai polarisabilitas yang tinggi polar memiliki kemampuan tarik-menarik terhadap molekul lain dibandingkan molekul yang
tidak dapat membentuk dipol nonpolar. Peningkatan berat molekul adsorbat dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi. Adsorbat dengan rantai yang
bercabang biasanya lebih mudah diadsorp dibandingkan rantai yang lurus. c.
Struktur molekul adsorbat Hidroksil dan amino mengakibatkan mengurangi kemampuan penyisihan
sedangkan nitrogen meningkatkan kemampuan penyisihan. d.
Konsentrasi adsorbat
Semakin besar konsentrasi adsorbat dalam larutan maka semakin banyak jumlah substansi yang terkumpul pada permukaan adsorben.
e. Temperatur
Pemanasan atau pengaktifan adsorben akan meningkatkan daya serap adsorben terhadap adsorbat menyebabkan pori-pori adsorben lebih terbuka.
Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan rusaknya adsorben sehingga kemampuan penyerapannya menurun.
1. pH, pH larutan mempengaruhi kelarutan ion logam, aktivitas gugus fungsi
pada biosorben dan kompetisi ion logam dalam proses adsorpsi. 2.
Kecepatan pengadukan, menentukan kecepatan waktu kontak adsorben dan adsorbat. Bila pengadukan terlalu lambat maka proses adsorpsi
berlangsung lambat pula, tetapi bila pengadukan terlalu cepat kemungkinan struktur adsorben sepat rusak, sehingga proses adsorpsi
kurang optimal. 3.
Waktu kontak, penentuan waktu kontak yang menghasilkan kapasitas adsorpsi maksimum terjadi pada waktu kesetimbangan. Waktu
kesetimbangan dipengaruhi oleh tipe biomassa aktif atau tidak aktif, ion yang terlibat dalam system biosorpsi, konsentrasi ion logam.
http:www.newworldencyclopedia.org.entryAdsorption.htm Hubungan antara jumlah adsorbat yang terserap dengan konsentrasi
adsorbat dalam larutan pada keadaan kesetimbangan dan suhu tetap dapat dinyatakan dengan isoterm adsorpsi.
2.5. Model Isoterm Langmuir