4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Limbah hasil ekstraksi alginat yang digunakan pada penelitian ini dikeringkan sebelum digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.
Analisis yang dilakukan terhadap limbah ekstraksi alginat meliputi kadar air dan kadar selulosa.
4.1 Kadar air
Limbah ekstraksi alginat sebagai bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kadar air 10,42 ± 0,92. Fardiaz 1989 menyatakan
bahwa air dibutuhkan sebagai reaktan dalam berbagai reaksi biokimia. Penelitian Cuevas et al. 2010 melaporkan bahwa S. cereviceae dapat tumbuh dengan kadar
air berkisar antara 8-10 dari bahan baku olive-pruning debris, sedangkan pada hasil penelitian Ahmed 2010 dilaporkan bahwa T. viride dapat tumbuh pada
kadar air 5 pada bahan baku jerami gandum. Kadar air pada penelitian ini masih berada pada kisaran dimana mikroorganisme T. viride dan S. cereviceae tersebut
dapat tumbuh. Kadar air limbah ekstraksi alginat berkisar antara 5-10. Hasil analisis limbah ekstraksi alginat memiliki kadar air yang tergolong
aman untuk pertumbuhan mikroorganisme yang digunakan pada penelitian ini. Loebis 2008 menyatakan bahwa kandungan air juga berpengaruh pada substrat
pertumbuhan kapang, aktivitas enzim, laju transfer massa oksigen dan karbondioksida. Kapang membutuhkan aktifitas air untuk germinasi spora dan
pertumbuhannya relatif lebih rendah dibandingkan bakteri. Winarno 2010 menyatakan bahwa kadar air dari bahan juga sangat mempengaruhi laju reaksi
enzimatik. Kadar air bebas yang rendah akan menyebabkan terjadinya halangan dan rintangan sehingga difusi enzim atau substrat terhambat. Akibatnya hidrolisis
hanya terjadi pada bagian substrat yang langsung berhubungan dengan enzim. Kadar air dapat digunakan untuk mengetahui daya simpan dari bahan dan sangat
berpengaruh terhadap mutu. Semakin tinggi kadar air suatu bahan maka daya simpannya semakin rendah dan mutu dari bahan tersebut menjadi rendah.
Penampakan fisik dari rumput laut coklat Sargassum sp yang belum diekstraksi dan limbah hasil ekstraksi alginat yang telah dikeringkan dapat dilihat
pada Gambar 5.
a b
Gambar 5 a Rumput laut coklat yang belum diekstrkasi dan b limbah rumput laut hasil ekstraksi yang telah dikeringkan.
4.2 Kadar Selulosa