50
dan Januari. Musim sedang berlangsung selama 6 bulan yaitu pada bulan Pebruari, Maret, Juni, Juli, Agustus, September dan musim kurang ikan
berlangsung selama 2 bulan yaitu April dan Mei.
5.4 Pendugaan Potensi Maksimum Lestari MSY
Pendugaan potensi maksimum lestari MSY sumberdaya kakap putih dianalisis dengan pendekatan metode surplus produksi model Schaefer dan model
Fox. Dari hasil analisis pendugaan potensi yang dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi R² untuk model Schaefer sebesar 0,0071 dan model Fox
sebesar 0,0021. Berdasarkan besarnya nilai koefisien determinasi R² dari kedua model tersebut, maka untuk menduga potensi sumberdaya kakap putih di
Kabupaten Mimika dilakukan dengan menggunakan model Schaefer. Hasil analisis kedua model tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4.
5.4.1 Produksi dan upaya penangkapan Effort
Perkembangan volume produksi dan upaya penangkapan perikanan kakap putih selama tujuh tahun 1999-2005 menunjukkan peningkatan yang cukup
besar. Peningkatan upaya penangkapan yang dilakukan diikuti dengan peningkatan hasil tangkapan Gambar 14.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun P
ro d
u k
s i
t o
n
20 40
60 80
100 120
E ff
o r
t r
ib u
tr ip
Produksi Effort
Linear Produksi Linear Effort
Gambar 14 Perkembangan produksi dan effort perikanan kakap putih di Kabupaten Mimika tahun 1999-2005.
49
sekitar 4-5 m. Sedangkan nelayan yang menggunakan perahu tanpa motor daerah penangkapannya di sekitar muara dan sungai-sungai yang banyak ditumbuhi
pohon bakau. Kakap putih terdapat disepanjang garis pantai Kabupaten Mimika
Gambar 13. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebaran kakap putih merata di setiap kampung nelayan. Namun demikian, daerah penangkapan nelayan pada
setiap kampung hanya terbatas pada perairan di wilayah administratif kampung tersebut hingga 3 mil ke arah laut. Hal ini sudah berlangsung secara turun
temurun dan dalam kurun waktu yang lama.
Gambar 13 Penyebaran kakap putih di Kabupaten Mimika. Dalam melakukan penangkapan kakap putih, nelayan-nelayan di
Kabupaten Mimika pada umumnya sudah mengetahui tujuan daerah penangkapan fishing ground kakap putih, baik di sungai-sungai, muara dan pantai. Daerah
penangkapan ini diperoleh nelayan berdasarkan pengalaman dan juga dari informasi yang diperoleh secara turun-temurun.
Musim penangkapan yang dikenal masyarakat nelayan didasarkan pada jumlah hasil tangkapan yang diperoleh nelayan selama waktu tertentu. Musim
puncak berlangsung selama 4 bulan yaitu bulan Oktober, November, Desember
48
perbedaan penanganan hasil tangkapan yang diperoleh dengan jaring insang dengan pancing ulur. Ikan kakap putih yang tertangkap dengan pancing biasanya
tidak langsung dimasukkan ke dalam perahu, tetapi dibiarkan hidup dengan cara mengikatkan tali pancing lain yang sudah dipersiapkan ke dalam mulut ikan dan
kemudian dimasukkan kembali ke dalam air dalam keadaan hidup dengan posisi ikan berada di permukaan air disisi perahu. Sedangkan ikan-ikan yang tertangkap
dengan jaring insang langsung diletakkan ke dalam perahu.
Gambar 12 Operasi penangkapan ikan dengan menggunakan pancing ulur handline.
5.3 Daerah dan Musim Penangkapan