kepastian hukum, dan berbagai Peraturan Daerah yang tidak responsif terhadap iklim bisnis diidentifikasi sebagai bukti iklim bisnis yang tidak
kondusif. Peranan birokrasi semakin dituntut untuk lebih responsif atas persoalan-persoalan masyarakat dan mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas dan prima Indra J. Piliang, dkk, eds., 2003: 74-75. Dengan bertitik tolak kepada latar belakang di atas, maka ada
pemahaman bahwa secara positif ada korelasi yang kuat antara kebijakan investasi daerah dan pelayanan birokrasi. Sebagai sebuah kebijakan publik,
yang mana merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang- undangan yang mengatur tentang kebijakan desentralisasi, maka korelasi di
atas harus dikaji secara empiris. Hal ini merupakan upaya makro untuk melakukan kajian di bidang efektivitas hukum dan kebijakan publik. Atas
dasar pemahaman itu dipandang perlu untuk dilaksanakan penelitian dengan judul
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAYANAN BIROKRASI
DALAM KEBIJAKAN INVESTASI DAERAH di KABUPATEN SRAGEN.
B. PERUMUSAN MASALAH
Masalah adalah setiap persoalan dalam kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya Bambang Waluyo, 1991: 31. Rumusan
masalah ini dimaksudkan untuk penegasan masalah-masalah yang akan diteliti sehingga memudahkan dalam pekerjaan serta pencapaian sasaran. Peneliti
merasa perlu untuk mengungkapkan beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Apakah pengembangan sistem pelayanan birokrasi dalam kebijakan investasi daerah di Kabupaten Sragen dapat menjadi model pelayanan
birokrasi yang responsif?
2.
Faktor apa sajakah yang menjadi penghambat pengembangan sistem pelayanan birokrasi dalam kebijakan investasi daerah melalui model
pelayanan birokrasi yang responsif di Kabupaten Sragen?
3.
Bagaimanakah upaya-upaya untuk mengatasi hambatan dalam pengembangan sistem pelayanan birokrasi dalam kebijakan investasi
daerah melalui model pelayanan birokrasi yang responsif di Kabupaten Sragen?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan target yang ingin dicapai sebagai saksi atas masalah yang dihadapi tujuan objektif, maupun untuk memenuhi
kebutuhan tujuan subjektif. Adapun penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Objektif
a Untuk memperoleh gambaran tentang pengembangan sistem pelayanan
birokrasi dalam kebijakan investasi daerah melalui model pelayanan birokrasi yang responsif di Kabupaten Sragen;
b Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat
pengembangan sistem pelayanan birokrasi dalam kebijakan investasi daerah melalui model pelayanan birokrasi yang responsif di Kabupaten
Sragen; dan c
Untuk memperoleh alternatif pemecahan masalah dalam pengembangan sistem pelayanan birokrasi dalam kebijakan investasi
daerah melalui model pelayanan birokrasi yang responsif di Kabupaten Sragen.
2. Tujuan Subyektif
a Untuk menambah pengetahuan peneliti di bidang Hukum Tata Negara,
khususnya Hukum Pemerintahan Daerah dalam pengembangan sistem pelayanan birokrasi dalam kebijakan investasi daerah melalui model
pelayanan birokrasi yang responsif di Kabupaten Sragen; b
Untuk melatih kemampuan peneliti dalam menerapkan teori ilmu hukum yang didapat selama perkuliahan guna menganalisis
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pengembangan
sistem pelayanan birokrasi dalam kebijakan investasi daerah melalui model pelayanan birokrasi yang responsif di Kabupaten Sragen;
c Untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh derajat Sarjana
dalam ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN