Manajemen Konflik Penegasan Judul

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Judul skripsi ini Implementasi Manajemen Konflik Dalam Penyelesaian Masalah di Sdit Ar-Raudah Tamin Bandar Lampung. Untuk menghindari kesalah fahaman dan menjaga anggapan yang salah terhadap skripsi ini, maka terlebih dahulu penulis jelaskan masing –masing istilah yang terdapat di dalamnya, sehingga pembaca akan dapat memahami dengan mudah judul tersebut. Adapun yang dipandang perlu untuk dijelaskan yaitu :

1. Manajemen

Manajemen adalah proses perencaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha –usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya– sumberdaya lainya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2 Definisi lain menyebutkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaaatan sumber daya manusia dan sumber –sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan tertentu.

2. Konflik

Konflik adalah relasi –relasi psikologis yang antagonis, berkaitan dengan tujuan-tujuan yang tidak biasa di sesuaikan interes –interes yang eksklusif dan tidak dapat dtemukan, sikap –sikap emosional yang bermusuhan dan struktur nilai berbeda. Secara prilaku konflik dapat berupa perlawanan halus, tersembunyi, 2 T.Hani Handoko, Manajemen edisi ll Yogyakarta: BPFE,1984h.9 2 terkontrol, tidak langsung atau sampai pada perilaku yang berbentuk perlawanan terbuka, dan sikap ekstrim lainya. 3 Istilah dalam Al- Qur‟an, konflik bersinonim dengan kata “Ikhtifal” sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 213:                                                      Artinya : “Manusia itu adalah umat yang satu. setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.Q.S. Al-Baqarah: 213 Manusia tadinya merupakan umat yang satu. Satu akidah dan satu tujuan amal perbuatan, yaitu untuk memperbaiki dan bukan untuk merusak, berbuat baik dan bukan berbuat jahat, berlaku adil dan bukan berbuat aniaya. Kemudian mereka berpaling dan berbuat sebaliknya, dan tidaak ada lagi kesatuan akidah dan pendapat diantara mereka, yang membawa mereka kepada kebahagiaan, lalu mereka berselisih, bercerai-berai. 4 3 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan Jakarta: Rajawali Press,1992h.213 4 Veithzal Rivai,Islamic Leadership;Membangun SuperLeadership Melalui Kecerdasan Spiritual,Bumi Aksara,Jakarta,2010,hlm.536-537 3 Konflik menurut Berstein konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah, konflik mempunyai potensi memberikan dampak positif dan negatif dalam interaksi sosial. Clinton mendefinisikan tentang konflik, sebagaimana dikutip oleh Kartini Kartono, konflik adalah relasi –relasi psikologis yang antagonis, berkaitan dengan tujuan –tujuan yang tidak biasa disesuaikan interes–interes yang eksklusif dan tidak dapat ditemukan, sikap –sikap emosional yang bermusuhan dan struktur nilai yang berbeda. Secara prilaku konflik dapat berupa perlawanan halus, tersembunyi, terkontrol dan tidak langsung atau sampai pada prilakuyang berbentuk perlawanan terbuka, dan sikap ekstrim lainya.

3. Penyelesaian Masalah