Kualitas hidup TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Derajat Nyeri Dengan Kualitas Hidup Pasien Osteoartritis Di Poli Syaraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hardjono Ponorogo.

7-10 = Nyeri Berat: secara obyektif pasien kadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi masih bisa merespon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikan nyeri, nyeri tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi, hingga pasien tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari Smeltzer dan Bare, 2002.

C. Kualitas hidup

1. Definisi Kualitas hidup adalah komponen kebahagiaan dan kepuasan terhadap kehidupan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi seperti keuangan, keamanan, atau kesehatan Fayer dan Machin, 2007. WHO 2004 mendefinisikan kualitas hidup merupakan persepsi individu dimana berhubungan dengan standard hidup, harapan, kesenangan dan perhatian mereka mencakup kesehatan fisik, status psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial, dan hubungan kepada karakteristik lingkungan mereka termasuk mengevaluasi aspek positif dan negatif dari suatu kehidupan Skevington et. al, 2004. 2. Penilaian kualitas hidup Beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk menganalisa kualitas hidup seseorang, seperti : Short Form 36 SF-36, Sickness Impact Profile SIP, EuroQol-5 Dimensions EQ-5D, Musculosceletal Fuction Assessment MFA, Disabilities of the arm, Shoulder and Arm Questionnaire DASH, Self-rated Comorbidity Questionnaire SCQ . Medical Outcomes Study 36-Item Short Form Health Survey SF-36 merupakan instrumen penilaian kualitas hidup komprehensif kesehatan biopsiko-sosial Angst et. al, 2003. Kuesioner SF-36 pertanyaan yang mencakup 8 aspek 1. Fungsi fisik terdiri dari sepuluh pertanyaan yang menilai tentang kemampuan fisik dalam beraktivitas seperti berjalan, menaiki tangga, mengangkat benda, membungkuk. Nilai yang rendah menunjukkan adanya keterbatasan dalam melakukan aktivitas. 2. Keterbatasan akibat masalah fisik terdiri dari 4 pertanyaan untuk menilai keterbatasan peran fisik yang mengganggu aktivitas sehari-hari seperti tidak dapat melakukan aktivitas dengan sempurna, terbatas dalam melakukan pekerjaan tertentu, atau kesulitan dalam melakukan aktivitas tertentu. Nilai yang rendah menunjukkan keterbatasan peran fisik dapat mengganggu aktivitas. 3. Rasa sakit nyeri Terdiri dari dua pertanyaan untuk menganalisa intensitas nyeri dan pengaruh nyeri dalam melakukan aktivitas di dalam ataupun luar ruangan. Nilai yang rendah menunjukkan adanya keterbatasan aktifitas disebabkan karena nyeri yang dirasakan. 4. Persepsi kesehatan umum Terdiri dari enam pertanyaan untuk mengevaluasi kesehatan secara umum, termasuk kesehatan saat ini serta daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan akan kesehatan diri sendiri sedang buruk atau memburuk. 5. Energivitalitas Terdiri dari empet pertanyaan yang mengevaluasi tentang keletihan, keletihan dan kelesuan. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan yang lelahvitalitas tubuh sedang menurun. 6. Fungsi sosial Terdiri dari dua pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan dan emosi yang mengganggu aktivitas sosial. Nilai yang rendah menunjukkan gangguan tersebut sering dan sangat mengganggu aktivitas sosial 7. Keterbatasan akibat masalah emosional Terdiri dari tiga pertanyaan untuk mengevaluasi emosional yang dapat mengganggu pekerjaan dan kegiatan sehari-hari. Nilai yang rendah menunjukkan masalah emosional mengganggu aktifitas sehari-hari, pekerjaan menjadi kurang sempurna, dan bahkan tidak bisa mengerjakan suatu aktivitas. 8. Kesejahteraan mental Terdiri dari lima pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan mental secara umum termasuk kecemasan, depresi, dan kebiasaan mengontrol emosi. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan cemas, tegang, dan depresi Perwitasari, 2012.

D. Hubungan derajat nyeri dan kualitas hidup pasien oesteoartritis.

Dokumen yang terkait

Penilaian Kinerja RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard

19 162 232

Usulan Perbaikan Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Integrasi Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD)

6 84 159

Karakteristik Penderita Glaukoma Di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007

10 87 116

Kecemasan Pasien Preoperasi di RSUD Dr. Pirngadi Medan

4 76 94

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN OSTEOARTRITIS PADA POLI ORTOPEDI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG

34 150 87

HUBUNGAN DERAJAT NYERI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN OSTEOARTRITIS DI POLI SYARAF RUMAH SAKIT Hubungan Derajat Nyeri Dengan Kualitas Hidup Pasien Osteoartritis Di Poli Syaraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hardjono Ponorogo.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Derajat Nyeri Dengan Kualitas Hidup Pasien Osteoartritis Di Poli Syaraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hardjono Ponorogo.

0 3 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Derajat Nyeri Dengan Kualitas Hidup Pasien Osteoartritis Di Poli Syaraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hardjono Ponorogo.

0 4 7

HUBUNGAN DERAJAT NYERI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN OSTEOARTRITIS DI POLI SYARAF RUMAH SAKIT Hubungan Derajat Nyeri Dengan Kualitas Hidup Pasien Osteoartritis Di Poli Syaraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hardjono Ponorogo.

0 1 14

ANALISIS DESKRIPTIF PENGGUNAAN OBAT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI ANALISIS DESKRIPTIF PENGGUNAAN OBAT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. M

0 1 17