69
Annisa Amalia, 2012 Keahlian Auditor Eksternal Dalam Penugasan Audit E-Commerce
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif
3.2.5 Pengujian Kredibilitas Data
Dalam teknik pemeriksaan keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan teori. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian Moleong, 2004:330.
Menurut Lincoln dan Guba dalam buku Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif triangulasi dengan teori adalah berdasarkan anggapan bahwa
fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajad kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Dalam mengecek keabsahan atau validitas data menggunakan teknik
triangulasi. data atau informasi dari satu pihak harus dichek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga dan
seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda. Tujuannya ialah Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Simpulan-simpulan: Penarikanverifikasi
70
Annisa Amalia, 2012 Keahlian Auditor Eksternal Dalam Penugasan Audit E-Commerce
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data.
Adapun langkah-langkah
yang dilakukan
oleh peneliti
saat menggunakan teknik ini ialah sebagai berikut:
1. Setelah peneliti selesai melakukan penelitian, peneliti akan mensortir data
yang dianggap penting dari hasil wawancara dengan partisipan auditor ahli yang mempunyai gelar CISA.
2. Peneliti membandingkan data hasil wawancara dengan dokumen-dokumen
ataupun artikel-artikel yang berkaitan.
Berikut ini adalah gambaran dari teknik triangulasi dengan sumber yang dilakukan oleh peneliti:
Gambar 3.2 Triangulasi dengan sumber
Data Hasil Wawancara Dokumen Yang Terkait
71
Annisa Amalia, 2012 Keahlian Auditor Eksternal Dalam Penugasan Audit E-Commerce
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Triangulasi dengan
Sumber Triangulasi
dengan Teori 3.
Pembandingan di atas dilakukan untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara hasil wawancara dan isi dokumen yang berkaitan
satu sama lainnya. 4.
Apabila ternyata antara hasil wawancara dan isi dokumen yang terkait tidak relevan, maka peneliti akan mengkonfirmasikan perbedaan itu
kepada informansubjek penelitian yang bersangkutan. Pengkonfirmasian informasi tersebut dilakukan dengan mengadakan pertemuan kembali
dengan informan dan memperlihatkan kutipan hasil wawancara yang telah peneliti catat, dengan tujuan untuk mendapatkan koreksi dari informan
apabila terdapat kesalahan pemahaman peneliti terhadap hasil wawancara tersebut atau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut yang dapat lebih
memperjelas informasihasil wawancara sebelumnya, serta untuk mengkaji kembali dokumen-dokumen yang berkaitan.
5. Selain itu juga peneliti membandingkan hasil penelitianwawancara
dengan teori-teori yang ada untuk mencari hubungannya dan membantu dalam menginterpretasikan data yang diperoleh triangulasi dengan teori.
Gambar 3.3
Triangulasi dengan Sumber dan Teori
72
Annisa Amalia, 2012 Keahlian Auditor Eksternal Dalam Penugasan Audit E-Commerce
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
6. Setelah mendapatkan kesimpulan, kecocokan, dan kepastiannya baik
dengan teori maupun dengan hasil konfirmasi, maka peneliti akan mendeskripsikan atau menginterpretasikan data tersebut dengan kata-kata
peneliti sendiri yang nantinya dapat dipertanggungjawabkan dalam sebuah laporan.
115
Annisa Amalia, 2012 Keahlian Auditor Eksternal Dalam Penugasan Audit E-Commerce
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai “keahlian auditor eksternal dalam penugasan audit e-commerce
”, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa audit e-commerce adalah audit yang dilakukan untuk menilai
kewajaran dalam hal keamanan transaksi pada sistem e-commerce. Perusahaan e- commerce meminta auditor eksternal untuk mengaudit e-commerce pada
perusahaannya dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari calon konsumen kepada perusahaan e-commercenya. Audit e-commerce dilakukan oleh
auditor eksternal. Dalam melaksanakan audit e-commerce, auditor eksternal harus memiliki keahlian khusus. Keahlian tersebut antara lain:
1. pemahaman mengenai dasar audit
2. pemahaman mengenai audit teknologi informasi
3. pemahaman mengenai audit TI khusus security
4. pemahaman mengenai audit dan manajemen resiko
5. pemahaman mengenai audit pengendalian
Keahlian tersebut dapat dimiliki oleh auditor dari pengalaman selama ia bekerja menjadi auditor dan didapat dengan mengikuti pendidikan berkelanjutan
mengenai teknologi dan sistem informasi.