yakni kelompok tinggi, sedang dan rendah dengan perbandingan 30, 40 dan 30 Dahlan, 2004.
1.6 Hipotesis Penelitian
Setelah meninjau kepustakaan dan mempertimbangkan penelitian- penelitian yang relevan, penulis menduga bahwa pembelajaran matematika dengan
pendekatan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa SMP, sehingga untuk dapat memenuhi tujuan
penelitian dan mengingat manfaat penelitian, maka dipilih hipotesis-hipotesis sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan menggunakan
pendekatan inkuiri terbimbing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
2. Terdapat paling sedikit dua katagori kemampuan siswa yaitu kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah yang berbeda dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan pendekatan inkuiri terbimbing.
3. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan
menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
4. Terdapat paling sedikit dua katagori kemampuan siswa yaitu kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah yang berbeda dalam peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan pendekatan inkuiri terbimbing.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian ini ada dua kelompok subjek
penelitian yaitu kelompok eksperimen melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan kelompok kontrol
melakukan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Kedua kelompok ini diberikan pretes dan postes dengan menggunakan instrumen yang sama.
Fraenkel,et.al.1993 menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang melihat pengaruh-pengaruh dari variabel bebas terhadap satu
atau lebih variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas yaitu pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri terbimbing, sedangkan variabel terikatnya yaitu kemampuan berpikir kritis dan
komunikasi matematis siswa. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran tentang
sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri terbimbing. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran
tentang kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa, pada materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Pertimbangan
pemilihan materi dilakukan setelah melakukan survey dan melakukan konsultasi dengan guru bidang studi matematika tempat penulis akan
melakukan penelitian, serta ketepatan materi tersebut dengan waktu pelaksanaan penelitian.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain yang melibatkan dua kelompok dengan pretes dan postes. Desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis quasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen Ruseffendi, 2003:52. Alasan
menggunakan desain ini karena peneliti tidak memilih siswa untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tetapi peneliti menggunakan kelas yang
ada. Diagram desain eksperimennya sebagai berikut : O
X O
O O
Keterangan : O : pretes dan postes tes kemampuan berpikir kritis dan komunikasi
matematis X : perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri
terbimbing Untuk melihat secara lebih mendalam pengaruh penggunaan
pendekatan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa, maka dalam penelitian ini dilibatkan kategori
kemampuan siswa tinggi, sedang dan rendah. Keterkaitan antar variabel bebas, terikat, dan kontrol disajikan dalam model Weiner Saragih, 2007
yang disajikan pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel. 3.1 Tabel Weiner tentang Keterkaitan Antar Variabel Bebas, Terikat dan Kontrol
Kemampuan yang diukur
Kemampuan Berpikir kritis
Kemampuan Komunikasi
Pendekatan Pembelajaran
PITA PKB
PITA PKB
Kelompok Siswa
Tinggi T KPAT
KPBT KKAT
KKBT Sedang S
KPAS KPBS
KKAS KKBS
Rendah R KPAR
KPBR KKAR
KKBR KPA
KPB KKA
KKB Keterangan:
PITA : Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing PKB : Pembelajaran dengan pendekatan konvensional
Contoh: KPAT adalah kemampuan berpikir kritis siswa kelompok tinggi yang pembelajarannya dengan pendekatan inkuiri terbimbing
KKBS adalah kemampuan komunikasi siswa kelompok sedang yang pembelajarannya dengan pendekatan konvensional
KPA adalah
kemampuan berpikir
kritis siswa
yang pembelajarannya dengan pendekatan inkuiri terbimbing.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian