Latar Belakang Masalah PENERAPAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL DALAM RANAH PSIKOMOTOR PADA SUBTOPIK PEMBUATAN INDIKATOR ASAM BASA ALAMI.

Desi Destiani Guntari, 2012 Penerapan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil Dalam Ranah Psikomotor Pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk mencetak manusia yang berkualitas, salah satunya melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Mempelajari IPA bukan hanya memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip, ataupun fakta-fakta saja, tetapi hal yang lebih penting adalah proses menemukan bagaimana teori-teori tersebut dapat diterima dan berkembang. Menurut Dahar dan Liliasari 1986 IPA meliputi dua hal, yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. Penerapan metode ilmiah dan sikap ilmiah dalam pembelajaran kimia di sekolah diharapkan dapat membentuk sikap positif seperti berpikir kreatif, kemampuan menganalisis masalah, serta memecahkan masalah pada diri siswa. Menurut Susanto 2002 fakta, konsep, dan prinsip IPA lebih banyak dicurahkan melalui ceramah, tanya jawab, atau diskusi tanpa didasarkan pada hasil kerja praktek. Siswa hanya pintar secara teoritis dan miskin aplikasi karena tidak dilibatkan langsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007, proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan Desi Destiani Guntari, 2012 Penerapan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil Dalam Ranah Psikomotor Pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses belajar mengajar kimia adalah melalui pendekatan ke arah penekanan bagaimana memperoleh fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori yaitu dengan metode praktikum. Metode praktikum dianggap efektif untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran karena memberikan pengalaman belajar secara langsung. Dengan metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses tertentu Djamarah, 2006. Salah satu materi kimia di SMP adalah Asam, Basa, dan Garam. Untuk mengetahui suatu zat tergolong asam atau basa, dibutuhkan zat lain yang dapat menunjukkan sifat atau keberadaan asam basa tersebut melalui perubahan warnanya yang khas, atau dikenal dengan indikator asam-basa. Indikator asam-basa ada yang berasal dari bahan alami disebut dengan indikator bahan alam, dan adapula yang berupa buatan disebut dengan indikator sintetis. Berdasarkan hasil survey yang telah dilaksanakan di empat sekolah, pada umumnya para guru tidak melaksanakan kegiatan praktikum pembuatan indikator asam-basa alami di sekolah dengan berbagai alasan, Desi Destiani Guntari, 2012 Penerapan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil Dalam Ranah Psikomotor Pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu seperti keterbatasan waktu, bahan yang sulit diperoleh, ketidaktersediaan laboratorium, dan masih banyak lagi. Bahan alam yang biasanya digunakan oleh guru hanya terbatas pada kol ungu dan kembang sepatu saja. Padahal kol ungu sulit diperoleh karena hanya tersedia di supermarket-supermarket besar dengan harga yang cukup mahal dan tanaman kembang sepatu sangat jarang ditemui belakangan ini. Indikator bahan alam atau indikator alami dapat diperoleh dengan mudah di lingkungan sekitar siswa. Materi indikator asam-basa alami bersinergis dengan pelajaran lingkungan hidup PLH di sekolah. Banyak bagian-bagian tanaman yang berwarna, baik bunga, daun, buah, umbi, dan akar yang ditanam di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah siswa, seperti bunga anggrek tanah, bunga pacar air, daun adam-hawa, dan kunyit dapat dijadikan sebagai sumber indikator asam-basa alami. Indikator asam-basa alami dapat digunakan untuk menguji suatu zat asam atau basa dengan syarat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam maupun larutan basa. Selain murah dan mudah diperoleh, indikator alami ini aman bagi lingkungan. Oleh sebab itu, bahan-bahan alam ini dapat dijadikan alternatif untuk indikator asam-basa. Saat ini penuntun praktikum pembuatan indikator asam-basa alami yang beredar di buku-buku sekolah masih dalam bentuk skala makro yang berakibat pada penggunaan alat dan bahan yang tidak efektif dan efisien sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar. Selain itu, penggunaan bahan kimia yang terlalu banyak memiliki dampak negatif bagi lingkungan Desi Destiani Guntari, 2012 Penerapan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil Dalam Ranah Psikomotor Pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu karena menghasilkan permasalahan limbah. Salah satu cara untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan melaksanakan praktikum kimia skala kecil. Penuntun praktikum kimia skala kecil dikembangkan oleh Nurul Fatimah dalam bentuk skripsi dengan judul Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami di SMPMTs. Praktikum kimia skala kecil membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam proses persiapan dan pelaksanaannya, menggunakan bahan yang aman, mudah diperoleh, efisien dalam biaya, dan hanya menghasilkan sedikit limbah kimia tetapi tidak menghilangkan esensi dari kegiatan praktikum itu sendiri, yaitu dapat mengamati atau menjelaskan gejala yang terjadi Engler, et al., 2000. Berdasarkan pasal 25 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ini berarti bahwa pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun menurut Rustaman 2003 para guru pada umumnya hanya melakukan penilaian pada ranah kognitif saja. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ber judul “Penerapan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil dalam Ranah Psikomotor pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam-Basa Alami ”. Desi Destiani Guntari, 2012 Penerapan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil Dalam Ranah Psikomotor Pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Penjelasan Istilah