Praktikum Kimia Uji Asam Basa

(1)

PRAKTIKUM 1

Sekolah : SMAN 1 Tabanan

Kelas/semester : XI/2

Mapel : Kimia

Waktu : 30 menit

Materi : Larutan asam dan basa

I. Judul : MENGIDENTIFIKASI LARUTAN ASAM DAN BASA II. Tujuan : Untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa

III. Landasan Teori Asam-Basa

Asam mempunyai rasa masam. Beberapa asam dapat juga dikenal karena baunya. Cuka rasanya dan baunya masam karena mengandung asam asetat. Air susu yang rusak baud an rasanya masam karena laktosa dalam susu diubah oleh bakteri menjadi asam laktat.

Basa adalah zat elektrolit yang rasanya kesat. Apabila terkena basa akan terasa seperti meraba lendir atau larutan sabun.

Suatu cara untuk mengenal asam atau basa adalah dengan menggunakan kertas lakmus. Lakmus adalah suatu zat warna yang berasal dari sejenis lumut kerak. Lakmus merupakan suatu golongan zat yang disebut indikator. Jika sepotong kertas lakmus biru dikenai asam, warnanya akan berubah menjadi merah. Sedangkan basa dapat mengubah warna kertas lamus merah menjadi biru. Perubahan warna itu disebabkan oleh ion OH

-yang ada pada basa.

Indikator lain yang dapat juga dipakai untuk membedakan asam basa ialah Metil Jingga dan Fenolftalin. Dalam lingkungan asam metil jingga berwarna merah dan fenolftalin tidak berwarna. Dalam lingkungan basa metil jingga berwarna kuning dan fenolftalin berwarna merah. Indikator semacam Lakmus, Metil Jingga, dan Fenolftalin disebut Indikator Asam-Basa.

IV. Rumusan Masalah

- Bagaimana sifat larutan HCL, CH3COOH, NaOH, NH4OH bila diuji dengan kertas lakmus merah,

kertas lakmus biru, fenolptaleni, dan metil jingga? V. Hipotesis :

Ho : larutan yang bersifat asam jika di uji dengan lakmus merah warnanya akan tetap , lakmus biru

akan menjadi merah , metil jingga akan berwarna merah dan fenolflatin tidak berwarna. Sedangkan larutan yang bersifat basa jika diuji dengan lakmus merah warnanya menjadi biru, lakmus biru warnanya tetap, metil jingga berwarna kuning, dan fenolflatin berwarna merah.


(2)

H1 : larutan yang bersifat asam jika di uji dengan lakmus merah warnanya menjadi biru, lakmus biru

warnanya akan tetap biru. Metil jingga berwarna kuning dan penolflatin berwarna merah. Sedangkan larutan yang bersifat basa jika diuji dengan lakmus merah , metal jingga berwarna merah dan

fenolflatin tidak berwarna. VI. Rancangan Percobaan

a. Alat dan bahan

a. :

b. Prosedur

kerja

1. 4 buah tabung reaksi

masing-masing diisikan dengan 5 mL larutan :HCl 0,1 M, CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M, dan, NH4OH 0,1 M.

2. Kedalam masing-masing tabung dicelupkan kertas lakmus merah dan lakmus biru. 3. Amati dan catat perubahan warna pada kertas lakmus.

4. Tentukan larutan tersebut termasuk kedalam kelompok asam atau basa. 5. Lakukan prosedur kerja pertama.

6. Tetesi setiap larutan dengan indicator Fenolptalein (PP) menggunakan pipit tetes. 7. Amati dan catat perbahan warna masing-masing larutan.

8. Tentukan larutan tersebut termasuk kedalam kelompok asam atau basa. 9. Lakukan percobaan pertama sekali lagi.

10. Tetesi setiap larutan dengan indicator Metil Jingga menggunakan pipit tetes. 11. Amati dan catat perubahan warna masing-masing larutan.

12.Tentukan larutan tersebut termasuk kedalam kelompok asam atau basa.

Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah

Gelas kimia Gelas ukur

Tabung reaksi dan rak Pipet tetes

Larutan HCL LarutanCH3COOH

Larutan NaOH Larutan NH4OH

Kertas Lakmus Biru Kertas Lakmus Biru Fenolptalein Metil Jingga 100 ml 25 ml Biasa -0,1M 0,1M 0,1M 0,1M -4 1 4 atau 1

4 5 ml 5 ml 5ml 5ml 4 potong 4 potong Seperlunya Seperlunya


(3)

VII. Simpulan

HCl adalah larutan yang bersifat : Asam CH3COOH adalah larutan yang bersifat : Asam

NaOH adalah larutan yang bersifat : Basa NH4OH adalah larutan yang bersifat : Basa

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berbunyi “larutan yang bersifat asam jika di uji dengan lakmus merah warnanya akan tetap , lakmus biru akan menjadi merah , metil jingga akan berwarna merah dan fenolflatin tidak berwarna. Sedangkan larutan yang bersifat basa jika diuji dengan lakmus merah warnanya menjadi biru, lakmus biru warnanya tetap, metil jingga berwarna kuning, dan fenolflatin berwarna merah.” Dan H1 ditolak yang berbunyi “larutan yang bersifat asam jika di uji dengan lakmus merah warnanya menjadi biru, lakmus biru warnanya akan tetap biru. Metil jingga berwarna kuning dan penolflatin berwarna merah. Sedangkan larutan yang bersifat basa jika diuji dengan lakmus merah , metal jingga berwarna merah dan fenolflatin tidak berwarna.”

PRAKTIKUM 2

Sekolah : SMAN 1 Tabanan

Kelas/semester : XI/2

Mapel : Kimia

Waktu : 30 menit

Materi : Larutan asam dan basa

I. Judul : MEMPERKIRAKAN pH LARUTAN

II. Tujuan : Memperkirakan pH larutan III. Landasan Teori :

Derajat keasaman / kekuatan larutan asam (pH) dapat diukur cukup teliti dengan menggunakan indicator. Indicator ini dibuat dari beberapa indicator asam basa yang dicampurkan. Keuntungan indicator ini ialah dalam berbagai larutan yang derajat keasamaan tidak sama dapat menunjukkan


(4)

warna-warna yang berlainan. Kita hanya menggunakan istilah derajat keasaman untuk menyatakan kekuatan suatu larutan asam atau basa. Berikut beberapa indicator dengan trayek perubahan warna :

INDIKATOR pH DAN PERUBAHAN WARNANYA

Metil jingga (MJ) Metil merah (MM) Brom timol biru (BTB) Phenolftalin (PP)

Merah 3,2 - 4,4 Kuning

Merah 4,4 - 6,2 Kuning

Kuning 6,0- 7,6 Biru tak berwarna 8,5 – 10,0 Merah

a. Methyl Jingga (MJ).

Indikator MJ merupakan indikator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana Ph dibawah 3,4 dan berwarna kuning dalam suasana Ph diatas 3,4, dengan trayek pH 3,4 – 4,4.

b. Phenol Phtalein (PP)

Indikator Phenol phtalein dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein (asam ftalat) dengan fenol. Trayek pH 8,5 – 10,0 dengan warna asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda dalam larutan basa.

c. Metil Merah

Indikator Metil Merah adalah indikator asam basa yang memiliki trayek pH 4,4 – 6,2 dengan berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna kuning dalam suasana basa.

d. Brom Timol Blue (BTB)

Indikator BTB atau biru bromtimol dalam larutan asam berwarna kuning dan dalam larutan basa berwarna biru. Warna dalam keadaan asam disebut warna asam dan warna dalam keadaan basa disebut warna basa. Trayek pH pada 6,0 – 7,6.

IV. Rumusan Masalah :

- Berapa kira-kira pH larutan yang diuji ( Larutan A,B,C,D )

V. Hipotesis :


(5)

H1 : pH suatu larutan yang di uji tidak sesuai dengan perubahaan warna masing-masing indikatornya.

VI. Rancangan Percobaan :

a. Alat dan bahan : 1. Tabung reaksi dan rak 16/1 2. Pipet tetes

3. Larutan elektrolit A,B,C, dan D 4. Kertas lakmus merah dan biru 5. Metil jingga

6. Metil merah 7. Phenolftalin 8. Brom Timol Biru

b. Prosedur Kerja : 1. Teteskan elektrolit A pada

1) Kertas lakmus merah 2) Kertas lakmus biru

2. Tuangkan larutan elektrolit A ke dalam 6 tabung reaksi dan tambahkan beberapa tetes larutan indicator pada setiap tabung,seperti larutan :

- Metil jingga pada tabung 1 - Metil merah pada tabung 2

- Brom timol biru pada tabung 3,dan - Phenolftalin pada tabung 4


(6)

4. Lakukan pengulangan seperti yang dilakukan pada larutan A untuk larutan B,C, dan D

VII. Data dan Simpulan Larut an Metil Jingga Metil Merah BTB Phenol petalin Lakmus Merah Lakmus biru pH Sifat asam/basa Kuat/lemah A

Merah Merah Kuning Tidak Berwa

rna

Merah Merah <

3,4 Asam

B

Orange Merah Kuning Tidak Berwa

rna

Merah Merah 3,4 – 4,4

Asam

C

Kuning Kuning Biru Merah Biru Biru > 10 Basa

D

Kuning Kuning Biru Merah Muda

Biru Biru 8,5 -10

Basa

VIII. Pertanyaan

1. Setelah diperiksa dengan kertas lakmus, indictor manakah yang sebenarnya tidak perlu digunakan lagi dalam pemeriksaan lebih lanjut :

a. Larutan A ( Phenolpetalin ) b. Larutan B ( Phenolpetalin )

c. Larutan C ( Metil Jingga dan Metil Merah ) d. Larutan D ( Metil Jingga dan Metil Merah ) 2. Bagaimana warna masing-masing indicator pada :

a. Larutan X pada pH = 4 Jawaban :

Metil Jingga : Jingga (3,4 – 4,4) Metil Merah : Merah (< 4,4)


(7)

Lakmus merah dan Biru : Merah b. Larutan Y dengan pH = 11

Jawaban :

Phenolpetalin : Merah ( > 10) Lakmus merah dan Biru : Biru

IX. Simpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berbunyi “: pH suatu larutan yang diuji

sesuai dengan perubahan warna masing-masing indikatornya.” Dan H1 ditolak dengan bunyi “pH suatu

larutan yang di uji tidak sesuai dengan perubahaan warna masing-masing indikatornya.”

PRAKTIKUM 3

Sekolah : SMAN 1 Tabanan

Kelas/semester : XI/2

Mapel : Kimia

Waktu : 30 menit

Materi : pH Larutan

I. Judul : MENGUKUR pH LARUTAN DENGAN INDIKATOR UNIVERSAL

II. Tujuan : Mengukur pH larutan dengan indicator universal III. Landasan Teori :

Menentukan pH Suatu Larutan

Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, dan pH meter.


(8)

a. Indikator Universal

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.

b. Indikator Kertas (Indikator Stick)

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia

c. pH Meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

IV. Rumusan Masalah :

- Berapakah pH larutan HCl 0,1 M, HCl 0,01 M, HCl 0,001 M, CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M,

NaOH 0,01 M, dan NH4OH 0,1 M

V. Hipotesis :

H0 : pH HCl 0,1 M, HCl 0,001 M HCl 0.01 M , CH3COOH 0,1 M NaOH 0,1 M, NaOH 0,01 M dan

NH4OH 0,1 M menunjukan hasil yang berbeda.

H1 : pH HCl 0,1 M, HCl 0,001 M HCl 0.01 M , CH3COOH 0,1 M NaOH 0,1 M, NaOH 0,01 M dan


(9)

H0 : pH suatu larutan yang diuji sesuai dengan perubahan warna masing –masing indikatornya.

H1 : pH suatu larutan yang di uji tidak sesuai dengan perubahaan warna masing-masing indikatornya.

VI. Rancangan Percobaan : a. Alat dan Bahan :

1. Pelat tetes dan pipet tetes 2. Pita indikator universal 3. Larutan HCl 0,1 M 4. Larutan HCl 0,01 M 5. Larutan HCl 0,001 M

6. Larutan CH3COOH 0,1 M

7. Air Suling

8. Larutan NaOH 0,1 M 9. Larutan NaOH 0,01 M 10.Larutan NaOH 0,001 M


(10)

b. Prosedur Kerja

1. Ambil larutan HCl 0,1 M dengan menggunakan pipet tetes 2. Teteskan larutan tersebut ke pelat tetes yang tersedia 3. Celupkan pipa indicator universal

4. Ukur pH larutan tersebut

5. Lakukan percobaan 1-4 pada larutan yang lainnya. VII. Data Percobaan dan Simpulan :

NO .

BAHAN YANG DIUJI pH LARUTAN SIFAT LARUTAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Larutan HCl 0,1 M Larutan HCl 0,01 M Larutan HCl 0,001 M Larutan CH3COOH 0,1 M

Air Suling

Larutan NaOH 0,1 M Larutan NaOH 0,01 M Larutan NaOH 0,001 M

0 1 2 3 7 13 12 8 Asam Asam Asam Asam Netral Basa Basa Basa VIII. Pertanyaan

1. Bandingkanlah pH larutan HCl dengan konsentrasi yang berbeda! Kesimpulan :

Dari percobaan di atas didapatkan perbandingan pH larutan HCl dengan konsentrasi berbeda yaitu : HCl 0,1 M < HCl 0,01 M < HCl 0,001 M

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : semakin tinggi konsentrasi larutan HCl maka semakin kecil pHnya dan semakin kuat tingkat keasamannya.

2. Bandingkanlah pH larutan NaOH dengan konsentrasi yang berbeda! Kesimpulan :

Dari percobaan di atas didapatkan perbandingan pH larutan NaOH dengan konsentrasi berbeda yaitu : NaOH 0,1M > NaOH 0,01M

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : semakin tinggi konsentrasi larutan NaOH maka semakin besar pHnya dan semakin kuat tingkat kebasaannya.

3. Bandingkanlah pH larutan HCl dengan larutan CH3COOH dengan konsentrasi yang sama!

Kesimpulan :

Dari percobaan di atas didapatkan perbandingan pH larutan HCl dengan larutan CH3COOH

konsentrasi yang sama yaitu :


(11)

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : larutan HCl dengan konsentrasi yang sama dengan larutan CH3COOH memiliki pH yang lebih kecil dan tingkat keasamannya lebih kuat dibandingkan larutan

CH3COOH.

4. Bandingkanlah pH larutan NaOH dengan NH4OH dengan konsentrasi yang sama!

Kesimpulan :

Dari percobaan di atas didapatkan perbandingan pH larutan NaOH dengan larutan NH4OH dengan

konsentrasi yang sama yaitu :

NaOH 0,1M > NH4OH 0,1M

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : larutan NaOH dengan konsentrasi yang sama dengan larutan NH4OH memiliki pH yang lebih besa dan tingkat basanya lebih kuat.

5. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap pH larutan untuk : a. Larutan asam

Jawaban :

Untuk larutan asam semakin tinggi konsentrasi larutan maka pHnya semakin kecil dan tingkat keasamanya semakin kuat. Dan begitu pula sebaliknya.

b. Larutan basa Jawaban :

Untuk larutan basa semakin tinggi konsentrasi larutan maka pHnya semakin besar dan tingkat basanya semakin kuat. Dan begitu pula sebaliknya.

IX. Simpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berbunyi ” pH HCl 0,1 M, HCl 0,001 M HCl 0.01 M , CH3COOH 0,1 M NaOH 0,1 M, NaOH 0,01 M dan NH4OH 0,1 M menunjukan hasil

yang berbeda.” Dan H1 ditolak yang berbunyi “pH HCl 0,1 M, HCl 0,001 M HCl 0.01 M ,


(1)

4. Lakukan pengulangan seperti yang dilakukan pada larutan A untuk larutan B,C, dan D

VII. Data dan Simpulan

Larut an Metil Jingga Metil Merah BTB Phenol petalin Lakmus Merah Lakmus biru pH Sifat asam/basa Kuat/lemah A

Merah Merah Kuning Tidak Berwa

rna

Merah Merah <

3,4 Asam

B

Orange Merah Kuning Tidak Berwa

rna

Merah Merah 3,4 – 4,4

Asam

C

Kuning Kuning Biru Merah Biru Biru > 10 Basa

D

Kuning Kuning Biru Merah Muda

Biru Biru 8,5

-10

Basa

VIII. Pertanyaan

1. Setelah diperiksa dengan kertas lakmus, indictor manakah yang sebenarnya tidak perlu digunakan lagi dalam pemeriksaan lebih lanjut :

a. Larutan A ( Phenolpetalin ) b. Larutan B ( Phenolpetalin )

c. Larutan C ( Metil Jingga dan Metil Merah ) d. Larutan D ( Metil Jingga dan Metil Merah ) 2. Bagaimana warna masing-masing indicator pada :


(2)

Lakmus merah dan Biru : Merah b. Larutan Y dengan pH = 11

Jawaban :

Phenolpetalin : Merah ( > 10) Lakmus merah dan Biru : Biru

IX. Simpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berbunyi “: pH suatu larutan yang diuji

sesuai dengan perubahan warna masing-masing indikatornya.” Dan H1 ditolak dengan bunyi “pH suatu

larutan yang di uji tidak sesuai dengan perubahaan warna masing-masing indikatornya.”

PRAKTIKUM 3

Sekolah : SMAN 1 Tabanan

Kelas/semester : XI/2

Mapel : Kimia

Waktu : 30 menit

Materi : pH Larutan

I. Judul : MENGUKUR pH LARUTAN DENGAN INDIKATOR UNIVERSAL

II. Tujuan : Mengukur pH larutan dengan indicator universal III. Landasan Teori :

Menentukan pH Suatu Larutan

Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, dan pH meter.


(3)

a. Indikator Universal

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.

b. Indikator Kertas (Indikator Stick)

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia

c. pH Meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan

pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

IV. Rumusan Masalah :

- Berapakah pH larutan HCl 0,1 M, HCl 0,01 M, HCl 0,001 M, CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M,

NaOH 0,01 M, dan NH4OH 0,1 M


(4)

H0 : pH suatu larutan yang diuji sesuai dengan perubahan warna masing –masing indikatornya.

H1 : pH suatu larutan yang di uji tidak sesuai dengan perubahaan warna masing-masing indikatornya.

VI. Rancangan Percobaan : a. Alat dan Bahan :

1. Pelat tetes dan pipet tetes 2. Pita indikator universal 3. Larutan HCl 0,1 M 4. Larutan HCl 0,01 M 5. Larutan HCl 0,001 M

6. Larutan CH3COOH 0,1 M

7. Air Suling

8. Larutan NaOH 0,1 M 9. Larutan NaOH 0,01 M 10.Larutan NaOH 0,001 M


(5)

b. Prosedur Kerja

1. Ambil larutan HCl 0,1 M dengan menggunakan pipet tetes 2. Teteskan larutan tersebut ke pelat tetes yang tersedia 3. Celupkan pipa indicator universal

4. Ukur pH larutan tersebut

5. Lakukan percobaan 1-4 pada larutan yang lainnya. VII. Data Percobaan dan Simpulan :

NO .

BAHAN YANG DIUJI pH LARUTAN SIFAT LARUTAN

1 2 3 4 5 6 7 8

Larutan HCl 0,1 M Larutan HCl 0,01 M Larutan HCl 0,001 M Larutan CH3COOH 0,1 M

Air Suling

Larutan NaOH 0,1 M Larutan NaOH 0,01 M Larutan NaOH 0,001 M

0 1 2 3 7 13 12 8 Asam Asam Asam Asam Netral Basa Basa Basa VIII. Pertanyaan

1. Bandingkanlah pH larutan HCl dengan konsentrasi yang berbeda! Kesimpulan :

Dari percobaan di atas didapatkan perbandingan pH larutan HCl dengan konsentrasi berbeda yaitu : HCl 0,1 M < HCl 0,01 M < HCl 0,001 M

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : semakin tinggi konsentrasi larutan HCl maka semakin kecil pHnya dan semakin kuat tingkat keasamannya.

2. Bandingkanlah pH larutan NaOH dengan konsentrasi yang berbeda! Kesimpulan :

Dari percobaan di atas didapatkan perbandingan pH larutan NaOH dengan konsentrasi berbeda yaitu : NaOH 0,1M > NaOH 0,01M

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : semakin tinggi konsentrasi larutan NaOH maka semakin besar pHnya dan semakin kuat tingkat kebasaannya.


(6)

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : larutan HCl dengan konsentrasi yang sama dengan larutan CH3COOH memiliki pH yang lebih kecil dan tingkat keasamannya lebih kuat dibandingkan larutan

CH3COOH.

4. Bandingkanlah pH larutan NaOH dengan NH4OH dengan konsentrasi yang sama!

Kesimpulan :

Dari percobaan di atas didapatkan perbandingan pH larutan NaOH dengan larutan NH4OH dengan

konsentrasi yang sama yaitu :

NaOH 0,1M > NH4OH 0,1M

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : larutan NaOH dengan konsentrasi yang sama dengan larutan NH4OH memiliki pH yang lebih besa dan tingkat basanya lebih kuat.

5. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap pH larutan untuk : a. Larutan asam

Jawaban :

Untuk larutan asam semakin tinggi konsentrasi larutan maka pHnya semakin kecil dan tingkat keasamanya semakin kuat. Dan begitu pula sebaliknya.

b. Larutan basa Jawaban :

Untuk larutan basa semakin tinggi konsentrasi larutan maka pHnya semakin besar dan tingkat basanya semakin kuat. Dan begitu pula sebaliknya.

IX. Simpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berbunyi ” pH HCl 0,1 M, HCl 0,001 M HCl 0.01 M , CH3COOH 0,1 M NaOH 0,1 M, NaOH 0,01 M dan NH4OH 0,1 M menunjukan hasil

yang berbeda.” Dan H1 ditolak yang berbunyi “pH HCl 0,1 M, HCl 0,001 M HCl 0.01 M ,