Definisi Operasional ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN): Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

Ummul Khaer, 2014 Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang Shieki- Ukemi Bun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Untuk mengetahui solusi yang tepat agar kesalahan mahasiswa tersebut dapat teratasi bagi pembelajar di masa yang akan datang. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan memmberikan manfaat guna menambah wawasan mengenai penggunaan kalimat kausatif- pasif bahasa Jepang shieki-ukemi bun. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam penggunaan kalimat kausatif-pasif shieki-ukemi bun tersebut. b. Manfaat Praktis 1 Bagi penulis, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang shieki-ukemi bun. 2 Bagi pengajar, dapat dijadikan masukan untuk bahan pengajaran mengenai kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang shieki-ukemi bun. 3 Bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan acuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

D. Definisi Operasional

1. Analisis Kesalahan Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya Poerwadarminta, 1983:39. Analisis dalam penulisan ini adalah memberikan penjelasan tentang kesalahan penggunaan kalimat kausatif-pasif bahasa Jepang shieki- ukemi bun yang sering terjadi pada mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI. Ummul Khaer, 2014 Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang Shieki- Ukemi Bun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam analisis kesalahan terdapat dua kategori kesalahan, yaitu error dan mistakes. Menurut tarigan 1995:76, kesalahan berbahasa dalam kategori error adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor kompetensi yang terjadi karena pembelajar belum memahami kaidah bahasa, sedangkan mistake adalah kesalahan yang disebabkan oleh faktor performasi atau terjadi karena adanya pengaruh situasi dari dalam diri pembelajar bahasa. Seperti yang dikatakan sebelumnya, kesalahan error disebabkan oleh faktor kompetensi. Artinya, siswa memang belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya. Kesalahan tersebut dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki. Sering dikatakan bahwa siswa belum menguasai system bahasa yang sedang dipelajarinya. Bila tahap memahami siswa akan system bahasa kurang, maka kesalahan sering terjadi, dan kesalahan akan berkurang apabila tahap pemahaman semakin meningkat Nazir, 1986:76. Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para penulis dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu Ellis, 1986:296. Kesalahan berbahasa yang sering dilakukan oleh siswa akan mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa harus dikurangi bahkan dihilangkan. Hal ini baru tercapai apabila seluk beluk kesalahan berbahasa itu dikaji secara mendalam Tarigan, 1995:67. 2. Shieki-ukemi a. Shieki Ummul Khaer, 2014 Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang Shieki- Ukemi Bun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Shieki adalah salah satu jenis dari jodooshi atau verba bantu dalam bahasa Jepang yang menyatakan bahwa aktivitas tersebut merupakan suruhan untuk melakukan sesuatu kegiatan. Orang yang menyuruh melakukan kegiatan tersebut menjadi subjek dalam kalimat itu Sudjianto, Dahidi, 2007:174. b. Ukemi Menurut Sutedi dalam jurnalnya yang berjudul Sebab-sebab Munculnya Kesalahan Penggunaan Kalimat Pasif Bahasa Jepang pada Pembelajar Orang Indonesia 2006, kalimat pasif atau dalam bahasa Jepang disebut ukemi biasanya digunakan untuk menyatakan arti perbuatan atau kejadian yang tidak disukai atau merupakan gangguan meiwaku bagi si penutur. c. Shieki-ukemi Kalimat kausatif-pasif atau shieki-ukemi bun berbeda dengan shieki bun dan ukemi bun. Shieki-ukemi bun menyatakan perintah atau paksaan yang tidak disukai oleh subjek kalimat atau merupakan ungkapan keluhan subjek pembicara. Hal inilah yang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Subjek dalam kalimat ini adalah orang yang diberikan perintah atau paksaan tersebut. Kalimat shieki- ukemi ini dapat dikatakan cukup unik, karena merupakan kombinasi antara kalimat kausatif –sase dan pasif –rare. Morfem –sase dan –rare tersebut akan digabungkan menjadi suatu kata kerja, proses ini dinamakan dengan pemasifan kalimat kausatif Tsujimura, 1996:258. 3. Kalimat Ummul Khaer, 2014 Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menggunakan Kalimat Kausatif-Pasif Bahasa Jepang Shieki- Ukemi Bun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, atau pikiran yang relatif lengkap Mustakim, 1992:65. Kalimat merupakan susunan kata-kata yang dilengkapi dengan tanda baca di akhir kalimat. Bahkan kalimat bisa saja terdiri dari satu kata dengan syarat terhadap tanda baca di akhir kalimat.

E. Metode Penelitian