Nunu Nurhayati, 2014 Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching terhadap peningkatan
kemampuan komunikasi dan disposisi matematis siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
disposisi matematis siswa dikumpulkan melalui penyebaran skala disposisi matematis siswa pada saat setelah pembelajaran, melakukan wawancara terbuka
dengan beberapa siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah, serta data dari lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif, data kuantitatif yaitu analisis terhadap jawaban siswa pada soal
komunikasi matematis. Data-data kuantitatif diperoleh dalam bentuk data pretes dan postes kemampuan komunikasi matematis, data skala disposisi matematis
setelah pembelajaran, nilai N-Gain, dan diolah dengan bantuan program Microsoft Excel
dan software SPSS Versi 16.0 for Windows. Data kualitatif berupa hasil wawancara, observasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
1. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Hasil tes kemampuan komunikasi matematis digunakan untuk menelaah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan
pembelajaran Reciprocal Teaching dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional, selanjutnya dilakukan pengolahan data
berdasarkan kategori KAM yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Data kuantitatif yang diperoleh kemudian diolah secara statistik dan dianalisis secara deskriptif dan
inferensial. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi. Sementara itu, analisis statistik inferensial adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi Sugiyono, 2009. Pada statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan nonparametrik. Statistik parametrik
digunakan untuk menguji parameter populasi melalui data yang diperoleh dari
Nunu Nurhayati, 2014 Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching terhadap peningkatan
kemampuan komunikasi dan disposisi matematis siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sampel, sedangkan statistik nonparametrik tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Maka dari itu, untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan peneliti melakukan pengujian dengan statistik parametrik terlebih dahulu. Jika
pada prosesnya untuk pengujian statistik parametrik tidak dipenuhi, maka pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan statistik nonparametrik.
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis diolah melalui tahapan sebagai berikut:
a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan pedoman
penskoran yang digunakan. b.
Membuat tabel skor pretes dan postes siswa kelas Reciprocal Teaching dan kelas konvensional.
c. Menentukan skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan
rumus N-Gain ternormalisasi dari Meltzer 2002 sebagai berikut. g =
etes Skor
SMI etes
Skor Postes
Skor Pr
Pr
Keterangan SMI = Skor Maksimal Ideal yaitu 40. d.
Hasil perhitungan N-Gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi N-Gain ternormalisasi Hake, 1999 berikut.
Tabel 3.16 Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Besarnya N-Gain g Klasifikasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
Sebelum dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows
, maka terlebih dahulu perlu ditetapkan taraf signifikansinya, yaitu α =
0,05. Selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas distribusi data dan uji homogenitas variansi data. Penjelasan uji
normalitas distribusi data dan uji homogenitas variansi data sebagai berikut:
Nunu Nurhayati, 2014 Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching terhadap peningkatan
kemampuan komunikasi dan disposisi matematis siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 Uji Normalitas Distribusi
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data skor pretes, postes dan N-Gain kemampuan komunikasi matematis yang menjadi syarat untuk
menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis selanjutnya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik nonparametrik. Uji normalitas
menggunakan uji statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 16. Pengujian normalitas data didasarkan pada hipotesis berikut:
H : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H
1
: data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Kriteria pengujian, jika nilai Sig
α = 0,05 maka H ditolak sedangkan jika nilai
Sig ≥ α maka H
diterima. Data yang berasal dari populasi berdistribusi tidak normal, pengujian hipotesis dilakukan menggunakan pengujian nonparametrik.
Data yang berasal dari populasi berdistribusi normal selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas.
2 Uji Homogenitas Varians
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui data mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika data mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Hipotesis yang
akan diuji dinyatakan sebagai berikut: H
: σ
1 2
= σ
2 2
Keterangan : σ
1 2
= Variansi data kelas eksperimen H
1
: σ
1 2
≠ σ
2 2
σ
2 2
= Variansi data kelas kontrol Pengujian homogenitas diuji dengan menggunakan statistik uji Levene
pada SPSS 16. Menurut Trihendradi 2009 kriteria pengujian hipotesis adalah jika nilai Sig
≥ α = 0,05 maka H diterima dan jika nilai Sig
˂ α = 0,05 maka H ditolak.
3 Uji Hipotesis
1. Hipotesis Pertama