KESIMPULAN DAN SARAN PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE DENGAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS-I SMA YPI AMIR HAMZAH MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Diantaranya lingkungan belajar, kemauan siswa, kelengkapan sarana dan prasarana dan lain sebagainya.
Sekolah Menengah Atas SMA merupakan wadah mencetak siswai yang handal dan mampu bersaing dan sebagai sarana untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA adalah akuntansi. Akuntasi adalah dasar keilmuan yang berperan membangkitkan dan
mengembangkan potensi yang dimiliki manusia. Melalui pendidikan, perkembangan potensi manusia dapat dilakukan seoptimal mungkin serta
bertujuan memberikan, menanamkan serta menerapkan pengetahuan terhadap manusia itu sendiri. Potensi inilah yang akan mampu menghadapi perkembangan
dan tantangan kehidupan manusia dari masa kemasa. Sehingga siswa mampu menerapkan akuntansi dalam kehidupan dan sebagai bekal untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi. Dalam pengajaran akuntansi diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga
akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep
tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik.
Berdasarkan observasi penulis di SMA YPI Amir Hamzah Medan Kelas XI IS-1 dalam kenyataannya keaktifan dan hasil belajar akuntansi siswa masih
rendah, Hal ini dikarenakan metode mengajar yang digunakan guru masih menggunakan metode mengajar yang konvensional yaitu ceramah, pemberian
tugas dan latihan, sehingga membuat siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dikelas yang berakibat pada suasana belajar yang monoton, siswa
hanya mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan guru, yang menyebabkan tidak adanya interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengajar, sehingga
menjadikan siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Bahkan ada kecenderungan
siswa enggan
untuk bertanya,
menganalisis ataupun
mengemukakan pendapatnya dikarenakan rasa percaya diri siswa yang rendah dan juga ada suasana kelas yang cenderung berpusat pada guru. Suasana belajar yang
kaku serta kurang menantang, keadaan tersebut menunjukkan aktivitas siswa menjadi sangat rendah. Kurangnya keaktipan siswa sangat berpengaruh pada hal
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata ulangan harian siswa
dengan jumlah 40 orang siswa satu kelas, hanya 2 siswa yang dinyatakan lulus dan yang lainnya tidak lulus dengan persentase 95 atau sebanyak 38 siswa,
dengan kriteria ketuntasan minimal KKM akuntansi disekolah tersebut adalah 70.
Untuk mengatasi masalah diatas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Model ini mengutamakan keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa secara maksimal, sehingga memudahkan
pemahaman dan daya serap siswa pada mata pelajaran akuntansi, yang berkontribusi pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model
pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran Question Student Have dengan model pembelajaran Problem Posing.
Dalam penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Iyan 2009, yang menunjukkan nilai rata-rata siswa yang diterapkan model pembelajaran Question
student have sebesar 78,5 nilai tersebut lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa