BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Pak Artawan yang didampingi, maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman
keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara interpersonal kekeluargaan dengan keluarga Pak Artawan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan
mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, problematika dalam bidang perekonomian, serta mengobservasi suasana tempat tinggal Pak
Artawan.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 24 kali pertemuan dengan keluarga Pak Artawan. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa
permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Pak Artawan. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah masalah
perekonomian keluarga, dan masalah kesehatan. .
2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Masalah Perekonomian
Dalam bidang perekonomian sendiri keluarga pak Artawan mengalami banyak permasalahan. Pekerjaan sehari-hari pak Artawan yang hanya bekerja sebagai cleaning service
dengan upah Rp 500.000 per bulan dan penghasilan istri beliau yang hanya Rp. 50.000 per hari nya tidak cukup untuk menanggung kehidupan mereka, terlebih lagi pada saat anak kedua
mereka sedang menempuh bangku pendidikan di jenjang SMA. Pak Artawan mengaku harus menghemat seluruh pendapatan nya dan pendapaan istri nya untuk menghidupi kehidupan
mereka sehari-hari.
2.2.2 Masalah Kesehatan
Dalam bidang kesehatan sendiri keluarga pak Artawan tidak memiliki masalah yang cukup serius. Hanya saja yang menjadi problematika terberat yang dialami oleh keluarga
pak Artawan adalah anak pertama mereka yaitu Putu Juli yang mengalami keterbelakangan mental. Pak Artawan mengaku dulu sempat membawa anak nya berobat dengan terapi, namun
dikarenakan biaya yang dimiliki sangat terbatas, maka sampai saat ini sudah lama sekali anaknya tersebut tidak pernah lagi dibawa berobat maupun terapi. Putu Juli pernah mendapat
bantuan dari dinas kesehatan berupa kursi roda, namun kursi roda tersebut pun sekarang sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Bantuan kesehatan pun tidak pernah lagi didapatkan oleh
keluarga pak Artawan. Pada saat ini keluarga pak Artawan pun belum memiliki kartu tanggungan apa pun di bidang keehatan baik BPJS maupun JKBM.
BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Perekonomian
Masalah perekonomian yang dialami oleh pak Artawan dan keluarganya sebenarnya adalah pengeluaran yang tidak sepadan dengan pendapatan yang di dapat.
Oleh karena itu pemecahan masalah yang sebenarnya dapat dilakukan oleh keluarga pak Artawan pada saat ini adalah dengan Kadek Armawan sebagai anak kedua nya yang
baru lulus SMA untuk mencari pekerjaan. Dengan seperti itu, maka dapat diperkirakan meringankan beban keluarganya. Selain itu, dikarenakan usia pak Artawan dan istri nya
yang sudah cukup tua, maka sebenarnya keluarga pak Artawan seharusnya mengikuti program tabungan di hari tua seperti koperasi maupun asuransi kesehatan seperti BPJS
atau JKBM agar apabila kelak pak Artawan dan istri sudah tidak sanggup lagi bekerja, maka mereka masih punya tanggungan di hari tua.
3.1.2 Kesehatan
Masalah kesehatan terbesar yang dialami oleh keluarga pak Artawan adalah masalah keterbelakangan mental anak pertama nya, Putu Juli. Putu Juli sudah
mengalami keterbelakangan mental sejak lahir. Pak Artawan beserta istri nya pun baru menyadari keterbelakangan mental anaknya pun pada saat anaknya tersebut berusia 3
bulan. Masalah finansisal yang dialami pak Artawan menjadi penghambat pak Artawan untuk membawa anaknya untuk terapi atau berobat. Pak Artawan mengaku sudah
sangat lama anaknya Putu Juli tidak dibawa terapi dan berobat, sehingga keadaan Putu Juli masih tetap saja tidak berubah dari hari ke hari. Solusi terbaik untuk kesembuhan
anak pak Artawan adalah dengan mengikuti asuransi kesehatan untuk rakyat miskin yang juga dapat menanggung penyembuhan untuk keterbelakangan mental.
3.2 Jadwal Kegiatan