29 sebaliknya.Berdasarkan penjelasan di atas, produktivitas dapat pula dirumuskan
sebagai berikut : Produktivitas =
Input Output
. . 3 Cara pengukuran produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan berbagai
pendekatan Widodo, 1989. Produktivitas Tenaga Kerja =
Waktu Satuan
okuksi Hasil Pr
. 4
Atau =
Kerja Tenaga
Masukan Jumlah
Dihasilkan Yang
Jumlah
...5 Tujuan diadakannya pengukuran produktivitas antara lain untuk
membandingkan hasil hasil : 1. Pertumbuhan produksi dari waktu ke waktu.
2. Pertumbuhan pendapatan dari waktu ke waktu 3. Pertumbuhan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.
2.1.4. Penyerapan Tenaga Kerja
Pada dasarnya penyerapan tenaga kerja diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran. Penyerapan tenaga kerja terdiri dari adanya tenaga kerja
dan peluang kesempatan kerja. Penyerapan tenaga kerja adalah salah satu faktor penunjang berlangsungnya pembangunan ekonomi dan pembangunan industri,
dan agar dapat dimaknai dengan benar oleh setiap orang yang menggunakan penelitian ini, maka peneliti berupaya menjabarkannya dengan melakukan makna
dari setiap variabel yang dimaksud.
30 Penyerapan tenaga kerja pada dasarnya tergantung dari besar kecilnya
permintaan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja secara umum menunjukkan besarnya kemampuan suatu perusahaan menyerap sejumlah tenaga kerja untuk
menghasilkan suatu produk. Kemampuan untuk menyerap tenaga kerja besarnya tidak sama antara sektor satu dengan sektor yang lain Sony Sumarsono,2003.
Penyerapan tenaga kerja bisa di kaitkan dengan keseimbangan interaksi antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja, yang di mana
permintaan tenaga kerja pasar dan penawaran tenaga kerja pasar secara bersama menentukan sutau tingkat upah keseimbangan dan suatu penggunaan tenaga kerja
keseimbangan. Di dalam dunia kerja atau dalam hal penyerapan tenaga kerja setiap sektornya berbeda-beda untuk penyerapan tenaga kerjanya, misalnya saja
tenaga kerja di sektor formal. Penyelesaian tenaga kerjanya di butuhkan suatu keahlian khusus, pendidikan, keahlian dan pengalaman untuk bisa bekerja pada
sektor formal Don Bellante and Mark Janson 2006. Penduduk yang terserap, tersebar di berbagai sektor perekonomian. Sektor
yang mempekerjakan banyak orang umumnya menghasilkan barang dan jasa yang relatif besar. Setiap sektor mengalami laju pertumbuhan yang berbeda. Demikian
pula dengan kemampuan setiap sektor dalam menyerap tenaga kerja. Perbedaan laju pertumbuhan tersebut mengakibatkan dua hal. Pertama, terdapat perbedaan
laju peningkatan produktivitas kerja di masing-masing sektor. Kedua, secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan tenaga kerja
maupun dalam kontribusinya dalam pendapatan nasional Simanjuntak 1985.
31 Jadi yang dimaksud dengan penyerapan tenaga kerja dalam penelitian ini adalah
jumlah atau banyaknya orang yang bekerja di berbagai sektor perekonomian. Tenaga kerja ini terbagi menjadi dua, yaitu: pertama, angkatan kerja
adalah tenaga kerjapenduduk yang telah masuk dalam usia kerja 15-64 tahun meliputi orang yang bekerja, punya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja,
menganggur dan mencari pekerjaan. Kedua, bukan angkatan kerja yaitu penduduk yang tidak termasuk dalam angkatan kerja yang terdiri dari anak sekolah, dan
mengurus rumah tangga Indayati, dkk, 2010; dan Putra, 2012. Penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terserap atau
bekerja di suatu unit usaha tertentu. Menurut Indayati, dkk 2010 penyerapan tenaga kerja sebenarnya tergantung dari besar kecilnya permintaan tenaga kerja.
Dalam suatu usaha kemampuan penyerapan tenaga kerja akan berbeda antara suatu sektorusaha dengan sektorusaha lainnya Sumarsono 2003 dalam Indayati,
dkk 2010, misalnya pekerjaan pada sektor formal dan informal yang memiliki perbedaan dalam penyerapan tenaga kerjanya.
Ada perbedaan antara permintaan tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang diminta atau dalam hal ini tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan atau
suatu sektor. Permintaan tenaga kerja adalah keseluruhan hubugan antara berbagai tingkat upah dan jumlah orang yang diminta untuk dipekerjakan. Sedangkan
jumlah tenaga kerja yang diminta lebih ditunjukkan kepada kuantitas atau banyaknya permintaan tenaga pada tingkat upah tertentu Sukirno, 2004.
32
2.1.5 Modal