Pemeriksaan Keabsahan Data METODE PENELITIAN

Muhamad Gian Ikhsan, 2013 PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Hasil penelitian kualitatif seringkali diragukan karena dianggap tidak memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh sebab itu ada cara-cara memperoleh tingkat kepercayaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kriteria kredibilitas validitas internal. Menurut Sugiyono 2009: 368-375 cara yang dapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya yaitu antara lain:

1. Perpanjangan Pengamatan

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan dapat diakhiri.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber dengan sumber yang lain dengan waktu dan pendekatan yang berbeda. Teknik ini dilakukan untuk menguji keabsahan data yang di peroleh dari sumber satu yang dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber yang lain. Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi yang dikemukakan oleh Moleong 2004 : 330 “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian”. Sedangkan menurut Nasution, 2003: 115 “Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen ”. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Berikut gambaran mengenai tiangulasi dengan teknik pengumpulan data: Muhamad Gian Ikhsan, 2013 PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Triangulasi Data Wawancara Observasi Studi Dokumentasi Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut penulis memperoleh data secara lengkap mengenai peran guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi sehingga dapat membuktikan keabsahan data atau informasi yang telah di peroleh melalui langkah pengumpulan data di lapangan. Berikut gambaran mengenai tiangulasi dengan teknik pengumpulan data: Muhamad Gian Ikhsan, 2013 PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Bungin, Burhan 2003 . Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Danial, Endang. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan. Moleong, L.J 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya. Moleong, J.X. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif dan RD. Bandung: ALFABETA. Muhamad Gian Ikhsan, 2013 PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Bersadarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dilapangan dapat disimpulkan bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mencerdaskan anak-anak penerus bangsa melalui pembelajaran yang diberikan sekolah terhadap siswa atau peserta didiknya. Pembelajaran yang diberikan oleh sekolah terhadap siswa bukan hanya sebatas memberikan materi ajar saja, melainkan harus mengajarkan juga mengenai keteraturan, dan kedisiplinan terhadap siswa agar siswa bisa menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara melalui peran sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu langkah stategis yang dilakukan oleh sekolah SMKN 1 Cimahi dalam membentuk karakter disiplin siswa adalah dengan membentuk tata tertib atau peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswa yang belajar di sekolah SMKN 1 Cimahi untuk menyatukan dan menyamaratakan siswa dalam sekolah. Peraturan yang berlaku harus dapat dijalankan oleh sekolah dengan tegas agar proses pembelajaran dan kondisi sekolah berjalan dengan kondusif, teratur, dan terarah. Dengan adanya peraturan yang berlaku di sekolah akan membatasi tingkah laku dan perbuatan siswa siswa untuk melakukan kehendaknya sendiri yang mengarah ke perbuatan yang negatif, selain itu peraturan dibuat agar seluruh siswa dapat merasakan dilindungi, dan merasa aman dari segala gangguan yang akan timbul dari siswa lain yang. Penegakan peraturan yang berlaku dalam sekolah harus dapat dijalankan oleh seluruh elemen guru yang mengajar di sekolah SMKN 1 Cimahi. Peran guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di sekolah bisa sebagai pembina, teladan, pemberi sanksi, pemimpin dalam kegiatan belajar, motivator