PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH.

(1)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

No. DAFTAR FPIPS : 1895/UN.40.2.2/PL/2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

( Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

oleh

Muhamad Gian Ikhsan 0901540

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Peran Guru PKn Dalam Upaya

Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah

(Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)

Oleh

Muhamad Gian Ikhsan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Muhamad Gian Ikhsan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

MUHAMAD GIAN IKHSAN

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

( Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi )

DISETUUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. 19630820 198803 1 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. A. Azis Wahab, M.A. 19430401 196709 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. 19630820 198803 1 001


(4)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH Skripsi ini telah di ujikan pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2013

Tempat : Gedung FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Panitia Ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. Karim Suryadi, M, Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M, pd. NIP. 19590714 198601 1 001 3.2

Drs. Rahmat M.Si NIP. 19580915 198603 1 003 3.3

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd. S.Ip.,M.Si NIP. 19690929 199402 1 001


(5)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

ABSTRAK

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

(Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi) Oleh : Muhamad Gian Ikhsan (0901540)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya sikap disiplin yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Negeri 1 cimahi. Dan secara khusus mengetahui peraturan apa saja yang harus ditaati siswa, tingkat kesadaran siswa, upaya guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, hambatan yang dihadapi guru PKn dalam mendisiplinkan siswa, dan upaya guru PKn dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut sehingga siswa dapat berdisiplin di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana penulis merupakan instrumen utama untuk mendapatkan data secara mendalam. Subjek dalam penelitian ini Kepala Sekolah, 3 Guru PKn, 9 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian didapat bahwa peran guru PKn itu sangat penting dan guru PKn harus selalu memberikan contoh berplilaku disiplin kepada semua siswa setiap waktu. Pemberian hukuman yang mendidik bagi siswa yang melanggar merupakan solusi yang bijak dalam mendisiplinkan siswa di sekolah. Adapun kesimpulan hasil penelitian adalah, bahwa untuk meningkatkan kualitas disiplin siswa di SMK Negeri 1 Cimahi, guru PKn harus menjadi orang yang dapat memberikan keteladanan, motivasi, bimbingan, dan reward kepada siswa yang baik sehingga siswa termotivasi untuk berdisiplin. Saran bagi sekolah, kepala sekolah, dan guru PKn adalah selalu bekerjasama dan selalu membina, mengawasi, siswa untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.


(6)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

ABSTRACT

Civics TEACHER ROLE IN EFFORTS TO INCREASE STUDENT DISCIPLINE IN SCHOOLS

(Case Study 1 Cimahi SMK) By: Gian Muhammad Ikhsan (0901540)

This research was motivated by the importance of the discipline that should be owned by every student. The main problem in this research is how the role of civics teachers in improving school discipline students in SMK Negeri 1 cimahi. And specifically know what the rules should be adhered to students, the level of awareness of students, teachers Civics efforts in improving student discipline, teacher Civics obstacles faced in disciplining students, and Civics teacher attempts to overcome these barriers so that students can be disciplined in the school environment .The method used in this research is a case study using a qualitative approach, in which the author is the main instrument for getting the data in depth. Subjects in this study Principal, 3 teachers Civics, 9 students. Data was collected through observation, interviews, and documentation. The results of the study found that the teacher's role is very important and Civics Civics teacher should always give the example berplilaku discipline to all students at all times. Educational punishment for students who violate a wise solution in disciplining students in the school. The conclusion of the study is, that in order to improve the quality of student discipline at SMK Negeri 1 Cimahi, Civics teacher must be a person who can provide exemplary, motivation, guidance, and rewards to good students so that students are motivated to be disciplined. Advice for schools, principals, and teachers Civics is always cooperate and always nurture, supervise, students to improve student discipline.


(7)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

1. Umum ... 5

2. Khusus ... 5

C. Tujuan Pennelitian ... 6

1. Umum ... 6

2. Khusus ... 6

D. Manfaat/ Signifikansi Peneitian ... 6

1. Manfaat dari segi teori ... 6

2. Manfaat dari segi kebijakan ... 7

3. Manfaat Dari Segi Praktik ... 7

4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Umum Tentang Guru PKn ... 9

1. Pengertian Guru PKn ... 9

2. Kompetensi Guru PKn ... 10

3. Tugas dan Peran Guru PKn ... 13

B. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15

2. Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 17

3. Peran dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ... 21

4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 22

C. Tinjauan Umum Tentang Kedisiplinan ... 24

1. Pengertian Kedisiplinan ... 24

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ... 25

3. Macam-macam Pola Penanaman Kedisiplinan ... 29


(8)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

1. Guru PKn Sebagai Pemimpin dalam Kegiatan Belajar ... 31

2. Guru PKn sebagai Pembina ... 33

3. Peran guru PKn sebagai Motivator ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 38

1. Subjek Penelitian ... 38

2. Lokasi Penelitian ... 38

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 39

C. Definisi Oprasional ... 40

1. Pengertian Guru ... 40

2. Kompetensi Guru ... 41

3. Pengertian Disiplin ... 42

D. Instrumen Penelitian ... 42

E. Jenis dan Sumber Data ... 43

F. Teknik Pengumpulan Data ... 44

1. Studi Literatur ... 45

2. Observasi ... 45

3. Studi Dokumentasi ... 45

4. Wawancara ... 46

G. Teknik Analisi Data ... 46

1. Reduksi Data ... 47

2. Display Data ... 47

3. Conclution / Kesimpulan ... 47

H. Validasi Data ... 48

1. Perpaanjangan Pengamatan ... 48

2. Triangulasi ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 50

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

1. Bentuk Peraturan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 53

2. Kesadaran Siswa Dalam Mentaati Peraturan Sekolah ... 62

3. Upaya Guru PKn Dalam Menegakan Peraturan Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 65

4. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Sekolah Dan Guru PKn Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 66

5. Upaya Guru PKn Dalam Menghadapi Hambatan Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa ... 68


(9)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

1. Bentuk Peraturan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa

Di Sekolah ... 69

2. Kesadaran Siswa Dalam Mentaati Peraturan Sekolah ... 71

3. Upaya Guru PKn Dalam Menegakan Peraturan Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 72

a. Guru PKn sebagai Pembina Kedisiplinan ... 74

b. Guru PKn Sebagai Motivator ... 74

c. Guru PKn Sebagai Teladan ... 75

d. Pemberian Sanksi ... 76

4. Hambatan Yang Dihadapi Oleh Sekolah Dan Guru PKn Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa Di Sekolah ... 79

5. Upaya Guru PKn Dalam Menghadapi Hambatan Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

1. Kesimpulan Umum ... 82

2. Kesimpulan Khusus ... 83

B. Saran ... 85

1. Sekolah ... 85

2. Kepala Sekolah ... 85

3. Guru PKn ... 86

4. Siswa ... 86

5. Peneliti ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(10)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tata Tertib Dan Kedisiplinan Siswa ... 55 Tabel 4.2 Tindak Lanjut Dan Sanksi ... 59 Tabel 4.3 Pedoman Pemberian Penghargaan (Reward) ... 64


(11)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif .... 46 Gambar 3.2 Triangulasi Data ... 49


(12)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan Nasional sangat penting bagi kemanjuan Negara Indonesia karena dengan pendidikan maka warga Indonesia akan lebih baik dan cerdas untuk membangun negara Indonesia kedepannya.

Hakikatnya pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, dan proses menjadikan manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing dan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, dan mencerminkan kepribadian bangsa. Hal ini sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1(2) dan pasal 3 yang isinya adalah :

Pasal 1 (2). “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dantanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”

Pasal 3. “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Berdasarkan atas apa yang telah digariskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diatas bahwa pendidikan di Indonesia


(13)

2

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

haruslah mencerminkan pada karakter dan kepribadian bangsa sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai jati diri bangsa. Pendidikan nasional juga bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa yang bermartabat dan moral yang mulia.

Sekolah merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan yang merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk mencetak dan menciptakan warga negara yang memiliki sikap yang baik, bertanggung jawab, disiplin, dan berguna bagi bangsa dan negaranya, sesuai dengan yang di harapkan pendidikan nasional.

Salah satu cara untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ini yaitu dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan yang menjadi pelajaran wajib dan harus ada di semua jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), SMP,SMA, bahkkan hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan ini bertujuan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat, karena dengan pendidikan Kewarganegaraan siswa di ajarkan untuk kritis dan mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam masyarakat dengan baik dan cerdas, sebagai mana yang telah diungkapkan oleh Komalasari ( 2007 : 12 ) yang menyatakan bahwa :

“melalui Pendidikan Pancasila, setiap warganegara Indonesia diharapkan

memiliki kompetensi untuk memahami,, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional,...”

Pendidikan Kewarganegaraan secara yuridis telah di jelaskan dalam UU. No.20 Tahun 2003 dalam Pasal 37 ayat 1 yang berbunyi

“(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat

pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematik, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal.(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan agama, pendidikan


(14)

3

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Berdasarkan pada yang telah digariskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 di atas dijelaskan bahwa dalam setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan wajib yang harus diajarkan kepada peserta didik.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan jatidiri, budaya Indonesia serta dapat memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan agar peserta didik memiliki nilai dan moral yang baik, patuh dan dapat menjalankan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penanaman pendidikan mengenai nilai, moral, dan norma dalam Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membina dan melatih kedisiplinan pada diri peserta didik. Dengan kedisiplinan yang dimiliki oleh peserta didik maka akan mempermudah proses pendidikan yang berjalan dalam sekolah, karena keteraturan, ketertiban yang terjalin karena kedisiplinan siswa akan meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang tidak diinginkan.

Kedisiplinan merupakan modal dasar dalam sebuah pembelajaran karena dengan adanya kedisiplinan akan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses belajar-mengajar di lingkungan sekolah. Siswa yang sudah memilliki dasar kedisiplinan yang baik atau sudah terbiasa dengan kedisiplinan tinggi yang didapatkan dalam pendidikan yang diterapkan orangtua dalam keluarga maka siswa tersebut akan melakukan proses belajar dengan sadar, sukarela, dan penuh dengan tanggung jawab, begitu pula sebaliknya. Pada kenyataanya masih terdapat kesenjangan, antara harapan dan kenyataan masih sangat jauh untuk di katakan sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Kenyataan yang ada dilapangan latar belakang siswa mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa yang masih memiliki tingkat kedisiplinan yang masih rendah di karenakan latar belakang pendidikan siswa dalam keluarga masing-masing yang kurang menerapkan disiplin. Dapat dilihat dari gejala yang ada dalam sekolah mulai dari keterlambatan siswa datang ke sekolah, telatnya mengerjakakan tugas atau bahkan mengabaikan tugas yang telah di berikan oleh guru, kelengkapan atribut siswa yang tidak dipakai secara lengkap.


(15)

4

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Sebagai mata pelajaran yang mempelajari mengenai nilai, norma, dan mempelajari mengenai hukum, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki beban moral dalam menghadapi masalah tersebut. Sebagai guru PKn yang syarat dengan dengan pendidikan nilai moral yang tinggi serta menerapkan peraturan yang berlaku, sudah tentu harus dapat memecahkan masalah kedisiplinan dalam sekolah agar para siswa taat dan patuh terharap peraturan dalam sekolah sehingga siswa mulai terbiasa dan dapat menerapkan kedisiplinan, khususnya di lingkungan sekolah dan umumnya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Jika masalah kurangnya kedisiplinan ini dibiarkan berlarut-larut akan menjadi kebiasaan buruk bagi siswa kedepannya, dampak jangka panjangnya akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang miskin akan disiplin dan akan melahirkan warga negara yang tidak taat, dan tertib pada peraturan yang berlaku dan akan sering melanggar norma, hukum yang ada seperti yang sering kita lihat saat ini dalam masyarakat.

Berdasarkan pada uraian diatas maka peneliti akan mengadakan penelitian tentang upaya yang dilakukan oleh Guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di sekolah, yang akan dituangkan dalam judul “ PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH( Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi ). Peneliti merasa penting dan tertarik untuk meneliti masalah tersebut dikarenakan saat ini prestasi SMK sedang sangat di sorot dan diperhitungkan oleh masyarakat atas karya yang disumbangkan untuk bangsa. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cimahi, dan mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan Guru PKn SMK Negeri 1 Cimahi tersebut untuk meningkatkan disiplin siswa-siswinya.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Tingkat kedisiplinan siswa merupakan hal yang sangat penting bagi tercapainya proses belajar mengajar dalam sekolah karena dengan adanya disiplin maka siswa akan dengan senang hati melaksanakan tanggung jawabnya sebagai siswa di sekolah dan melaksanakan segala tugasnya penuh dengan tanggung jawab dan akan menjadi modal dasar terbentuknya disiplin nasional. Sebaliknya


(16)

5

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

jika tingkat kedisiplinan siswa itu kurang maka siswa akan menjalankan fungsinya sebagai pelajar dengan sangat terpaksa dan akan menghambat proses belajar mengajar dalam sekolah.

Kedisiplinan yang diterapkan oleh sekolah ini akan menjadi dasar bagi siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan sahari-hari dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dunia pendidikan merupakan sarana utama untuk menumbuhkan dan pembinaan disiplin warga negara agar menjadi warganegara yang memiliki karakter, kepribadian yang bertanggung jawab

Sebagai guru PKn yang selalu mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang baik sudah tentu guru PKn-lah yang terdepan dan menjadi pelopor untuk membina disiplin siswa di sekolah.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan yang akan dijadikan fokus penelitian sebagai berikut :

1. Umum

Secara umum penelitian ini mencari informasi dan data mengenai pentingnya peranan guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Negeri 1 cimahi.

2. Khusus

a. Apa bentuk peraturan yang ada dan harus ditaati siswa di sekolah dalam upaya meningkatkan disiplin siswa?

b. Bagaimana tingkat kesadaran siswa mentaati peraturan di sekolah? c. Bagaimana upaya Guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa

di sekolah?

d. Apa yang menjadi hambatan bagi Guru PKn dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah?

e. Apa upaya yang dilakukan guru PKn dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah?


(17)

6

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

C. Tujuan penelitian

Dengan melihat rumusan masalah diatas maka peneliti mengemukakan beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan data yang berhubungan dengan pentingnya peran guru PKn dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah secara faktual dan aktual.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendapatkan data mengenai bentuk-bentuk peraturan yang terdapat di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi

b. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesadaran siswa dalam metaati peraturan yang berlaku di sekolah

c. Untuk mendapat pengetahuan mengenai cara mendisiplinkan siswa dengan menggunakan pendidikan kewarganegaraan

d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di sekolah

e. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam upaya meningkatkan disiplin siswa disekolah.

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Dari Segi Teori

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menambah, dan memberikan kontribusi bagi penelitian sebelumnya mengenai apa yang kurang atau belum ada dalam penelitian sebelumnya dalam kajian mengenai kedisiplinan. Selain itu, kegunaan dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi dan sumbangan terhadap perkembangan dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan saat ini dan di masa yang akan datang, dimulai dengan meningkatkan disiplin dalam kehidupan


(18)

sehari-7

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

hari terutama di persekolahan, terutama kepada generasai muda yang merupakan penerus bangsa.

2. Manfaat Dari Segi Kebijakan

Diharapakan ada manfaat dari segi kebijakan yaitu dengan adanya penelitian ini sekolah ataupun guru PKn meningkatkan kebijakan untuk mendisiplinkan siswa agar lebih baik lagi dari yang sudah ada pada saat ini.

3. Manfaat dari segi Praktik

Manfaat dari segi praktik setelah adanya penelitian ini tingkat kedisiplinan siswa di sekolah kedepannya dapat meningkat dari yang sudah ada pada saat sebelum penelitian

4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah penelitian ini sangat mendukung segala upaya yang dilakukkan sekolah khususnya guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : Pendahuluan. Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai

Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian dan Stuktur Organisasi Penelitian.

BAB II : Kajian Pustaka. Dalam Bab ini akan diuraikan

mengenai konsep-konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini, serta penelitian terdahulu yang menunjang penelitian ini

BAB III : Metode penelitian. Dalam bab ini dijelaskan definisi

operasional, metode, jenis pengumpulan data dan sumber-sumber apa yang digunakan dalam penelitian ini.


(19)

8

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB IV : Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai Hasil

penelitian dan pembahasannya

BAB V : Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan

penelitian ini dan saran dari peneliti

Daftar Pustaka : Memuat semua sumber tertulis (buku, jurnal, dokumen

resmi atau sember-sumber lain dari internet) atau tercetak yang pernah digunakan dan dikutip dalam penelitian ini. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam peneliti.


(20)

9

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,, Pandji (2009). Mannajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Daryono. Dkk. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, jakarta : Rineka Cipta.

Hasibuan, Malayu S.P (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Komalasari, Kokom (2007). Pendidikan Pancasila, Surabaya : Lentera Cendikia Lembaga Ketahanan Nasional, (1995). Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai

Pustaka (Persero)

Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Somantri, Numan. (1975). Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga

Tasir, Ahmad (1992). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya

Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo, la, S.L. (2005). Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”. Jakarta : Sinar Grafika


(21)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Subjek dan Lokasi Penelitian a. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, 3 orang guru PKn, dan 3 orang siswa dari masing-masing tingkatan kelas. Mereka dipilih karena dinilai memenuhi kriteria karena mereka mengalami, memahami dan juga menghayati kegiatan yang tengah diteliti, mereka tergolong berhubungan atau terlibat langsung dalam kegiatan yang tengah diteliti dan mereka mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

Jadi dalam pengumpulan data dari responden didasarkan pada ketentuan data dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh hasil yang sama, maka sudah dianggap cukup untuk proses pengambilan data yang diperlukan sehingga tidak perlu lagi meminta keterangan dari responden berikut. Penentuan sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik jenuh.

b. Lokasi penelitian

Pada dasarnya masalah kedisiplinan merupakan masalah yang sudah mengakar dalam kedihupan masyarakat Indonesia, begitu pula masalah kedisiplinan siswa di sekolah. Penelitian ini akan dilaksanakan di sebuah lembaga pendidikan yaitu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi karena walaupun dalam kenyataannya penegakan disiplin dan peraturan yang ada dalam sekolah ini sudah sangat baik dan konsisten akan tetapi masih ada saja siswa yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan sampel bertujuan (purpose sampling) yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan


(22)

39

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

tertentu. Pertimbangan tertentu ini karena orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga besarnya sampel ditentukan oleh adanya pertimbangan informasi.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian memerlukan metode yang sesuai dengan pokok-pokok permasalahan yang diteliti, agar perolehan data yang dikehendaki menjadi relevan dengan permasalahan yang ada, dengan demikian metode penelitian sangat diperlukan untuk mempermudah penulisan, penyusunan dan pelaporan hasil penelitian. Sebagaimana di kemukakan oleh Vernon van Dyke (Bungin, 2003:18) mengemukakan bahwa “sebuah pendekatan mengisyaratkan sejumlah kriteria untuk menyeleksi data yang dianggap relevan”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian yang dilakukan merupakan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Moleong ( 2004: 6 ) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian”. Pendekatan ini dipilih berdasarkan beberapa alasan, antara lain adalah karena permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Selain itu pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya. Disamping itu, metode kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian.

Selain pendekatan, dalam sebuah penelitian juga diperlukan penentuan bentuk penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus karena penelitian diadakan dalam sebuah unit sosial yaitu sekolah yang dilakukan secara mendalam, treperinci, dan intensif mengenai gejala sosial yang terjadi dalam sekolah untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid. Pengumpulan data yang dilakukan dalam studi kasus ini dilakukan secara mendalam dengan cara


(23)

40

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

menggunakan berbagai teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data hasil penelitian. Menurut Arikunto ( 2010:185 ) menyatakan bahwa “studi kasus adalah penelitian yang dilakukkan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu”. Berdasarkan pada pendapat menurut Arikunto di atas maka peneliti merasa bahwa penelitian ini cocok menggunakan bentuk penelitian studi kasus.

C. Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “Peran Guru PKn Dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa di Sekolah (Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)” maka akan dijelaskan istilah sebagai berikut :

1. Pengertian Guru

Dalam kamus besar bahasa Indonesia guru ialah seorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.·Ahmad Tafsir (1992: 74-75) mengemukakan bahwa :“guru ialah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik”. Sedangkan Menurut Tirtarahardja dan Sulo ( 2005 : 54 ) menyatakan bahwa : “yang dimaksud dengan pendidik (Guru) ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik”. Berdasarkan pada dua pernyataan dari para ahli diatas maka dapat disimpilkan bahwa guru adalah orang-orang yang memiliki keahlian khusus yaitu dalam bidang pendidikan yang bertugas untuk mengajar para peserta didik (siswa) sesuai dengan keahliannya masing-masing, dan bertanggung jawab atas kemajuan, dan perkembangan peserta didik serta mengarahkan potensi yang dimiliki peserta didik.

Sebagai guru yang memiliki profesi di bidang Pendidikan Kewarganegaraan atau sebagai guru mata pelajaran yang sudah disiapkan untuk memegang tugas sebagai guru mata pelajaran, guru PKn memiliki tugas untuk menghasilkan siswa-siswa yang memiliki daya pikir yang kritis, disiplin, bermoraal, memiliki tingkah laku yang baik, dapat memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat secara dewasa, mampu bersosialisasi dengan masyarakat


(24)

41

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

dan lingkungannya dengan baik dan dapat menjalankan segala hak dan kewajibannya sebagai warga negara, sebagai mana yang di kemukakan oleh Somantri (1975: 25) bahwa “pelajaran civics (pendidikan kewaarganegaraan) hendaknya itu harus mencerminkan hubungan tingkah laku warganegara dalam kehidupannya sehari-hari dengan manusia dan alam sekitarnya”. Dengan kata lain tugas dan peran guru PKn adalah mempesiapkan siswa untuk menjadi warganegara yang mampu bersoaialisasi dalam masyarakat dan lingkungannya dengan baik mengerti hak dan kewajibannya sebagai warganegara.

2. Kompetensi Guru PKn

Darmodihardjo (Daryono, 2008: 196) mengataka bahwa “guru PKn harus dapat mendidik dan meneruskan (mentransfer) nilai-nilai Pancasila kepada anak didiknya dengan contoh teladan”. Dengan kata lain, menjadi seorang guru PKn tidak hanya harus memiliki modal berupa pengetahuan yang sangat luas akan tetapi harus memiliki pribadi yang terpuji dan memiliki moralitas yang tinggi untuk di jadikan teladan bagi para siswa (peserta didik).

Daryono (2008: 201-203) menyebutkan syarat kualifikasi guru PKn harus memiliki kompetensi yaitu :

a. Kompetensi Pribadi

1. Mempunyai keyakinan terhadap pancasila, baik sebagai dasar negara maupun sebagai pandangan hidup bangsa.

2. Guru PKn harus memiliki moral (yang tinggi), yang tercermin dalam sikap dan prilaku yang sesuai dengan norma-norma penghayatan dan pengamalan Pancasila.

b. Kompetensi Kemasyarakatan

Kompetensi kemasyarakatan yang dimiliki oleh guru PKn terwujud dalam partisipasi sosial seorang guru PKn, dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, dalam bentuk sikap dan prilakunya.

c. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional akan terwujud apabila Penguasaan pengetahuan yang benar tentang Pancasila dan UUD 1945, serta pengetahuan lain yang menunjangnya.

Kesimpulan dari pendapat diatas adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PKn itu begitu luas, selain harus memiliki pengetahuan yang luas, tapi seorang guru PKn harus bisa menjadi teladan yang mencerminkan nilai-nilai


(25)

42

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

yang terdapat dalam Pancasiila bagi para siswanya agar proses transformasi nilai-nilai pancasila dapat tercapai, dan pada akhirnya siswa dapat menjadi pribadi yang bermoral, bertanggung jawab, disiplin, dan dapat menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, sehingga dapat mengembangkannya sendiri sesuai dengan rasionalittasnya sendiri terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.

3. Pengertian Disiplin

Pada dasarnya kata “Disiplin” berasal dari bahasa latin “Diciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta mengembangkan tabiat. Hasibuuan (2007:193) mengemukakan bahwa “disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Sedangkan Pandji (2009:176) mengemukakn bahwa “disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan”. Dengan kata lain disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang telah disepakati. Dari definisi disiplin menurut para ahli maka peneliti menyimpulkan bahwa disiplin adalah kasadaran dan kepatuhan seseorang terhadap peraturan yang sudah disepakati dalam suuatu lembaga dan organisasi, bahkan disiplin merupakan salah satu persyaratan bagi peningkatan ketangguhan seseorang, bahkan sebagai persyaratan ketangguhan bagi masyarakat sebagaimana di kemukakan oleh Lemhannas (1997: 13) yang menyatakan bahwa “Disiplin merupakan persyaratan bagi peningkatan ketangguhan masyarakat dan ketahanan nasional”

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu pedoman dalam penelitian untuk mencari data-data atau informasi agar peneliti mendapatkan hasil atau data yang akan di oleh pada bab berikutnya. Salah satunya dapat melalui wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara untuk memecahkan


(26)

43

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

pertanyaan-pertanyaan yang di tetapkan dalam rumusan masalah. Pertanyaan wawancara mencakup tiga hal, yaitu:

1. Pertanyaan umum dan identitas informan 2. Pertanyaan tentang setting sosial

3. Pertanyaan tentang tema-tema yang diteliti

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument penelitian atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri. Wawancara, dokumentasi dan pengamatan ke lapangan adalah pelengkap untuk mengumpulkkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan angket atau selebaran lainnya dalam penelitian ke lapangan. Selain itu, menurut Sugiyono (2009; 61) menyatakan bahwa:

“Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada ground tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan”.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti berpedoman pada pendapat diatas bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen dalam penelitian, oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti harus lebih aktif dalam proses penelitian, setelah focus permasalahan menjadi jelas, maka peneliti dapat mengembangkan hasil penelitiannya dengan wawancara, pengambilan dokumentasi, dan observasi untuk melengkapi data lainnya.

E. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan mengumpulkan data yang diperlukan dilapangan. Peneliti menjadi instrument utama yang terjun ke lokasi serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Pada penelitian ini data utamanya adalah berupa orang yang diamati dan diwawancarai. Data tersebut diperoleh melalui kegiatan mengamati dan bertanya.


(27)

44

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat di peroleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun tidak tertulis. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda atau proses. Sedangkan, apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka sumber data yang diperoleh berupa dokumen atau catatan penelitian.Menurut Suharsimi (2006: 129) menyatakan bahwa sumber data adalah “subyek darimana data diambil atau diperoleh”. Data primer berupa keterangan-keterangan yang langsung dicatat oleh peneliti yang bersumber dari kepala sekolah, tenaga pendidik atau guru dan siswa SMK Negeri 1 Cimahi yang mengetahui secara rinci tentang masalah yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah catatan yang bersumber dari rekaman atau dokumen – dokumen sebagai pelengkap data.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sebuah penelitian tentu sangat memerlukan teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan informasi-informasi yang penting agar hasil penelitian sesuai dengan yang di harapkan oleh penelti pada akhir penelitian, oleh karena itu peneliti menentukan teknik pengumpulan data yang akan di gunakan. Teknik-teknik pengumpulan data yang akan di gunakan oleh peneliti yaitu :

1. Studi Literatur

Studi literatur merupakan cara pengumpulan data dengan cara mengumpulkan, mengkaji dan mendalami teori-teori yang berhubungan dengan fokus penelitian. Peneliti menggunakan studi literatur untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian yang berupa teori-teori dari para ahli dan berbagai literatur untuk mendukung penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memperolah data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan dapat menunjang hasil dari penelitian tersebut


(28)

45

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 2. Observasi,

Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Arikunto (2010: 199) mengemukakan bahwa “ mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecapan”. Melalui observasi ini peneliti akan mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian dengan cara melakukan observasi pada lokasi penelitian untuk mengamati secara langsung menggunakan panca indra peneliti langsung di lokasi pada objek yang akan di teliti yaitu tingkat kedisiplinan siswa untuk mengetahui bagaimana cara yang di lakukan oleh guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa agar lebih baik lagi.

3. Studi Dokumentasi,

Peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk mengumpulkan dokumen, atau data yang dapat menunjang pada proses penelitian.

Danial (2009: 79) mengemukakan bahwa :

”Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dsb”.

Jadi studi dokumentasi adalah langkah pengumpulan data yang di lakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang berupa data, akta, surat atau dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang di dapatkan dari sekolah, sehingga data tersebut dapat dijadikan sebagai narasumber bagi peneliti selain dari wawancara secara langsung dan observasi.

4. Wawancara,

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Moleong, (2000: 150) berpendapat bahwa :” Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Nasution, (1996:


(29)

46

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

73)mengemukakan bahwa: “Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”.

Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mengetahui informasi dari guru maupun siswa mengenai apa saja yang dilakukan oleh guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Wawancara yaitu proses interaksi dan komunikasi langsung yang dilakukan untuk memperoleh keterangan mendalam berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada orang yang berwenang dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Setiap penelitian memerlukan teknik analisis data untuk mengolah data yang telah dikumpulkan agar data mentah menjadi data yang valid untuk menyusun laporan hasil dari penelitian. Bungin ( 2003: 69) mengatakan bahwa “karena antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data menjadi tak mungkin dipisahkan satu sama lain. Keduanya berlangsung secara simultan atau berlangsung secara serempak”. Keterkaitan antara pengumpulan data dengan analisis data bersifat interaktif bahkan pengumpulan data masuk pada komponen-komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data seperti yang di gambarkan huberman dan miles (Bungin, 2003: 69) di bawah ini :

Gambar 3.1

Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif

DATA COLECTION

DATA DISPLAY

CONCLUTION DRAWING &

VERIYING DATA


(30)

47

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 1. Reduksi Data

Reduksi data dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan hasil dari pengumpulan data yang sebelumnya di lakukan kemudian merangkum semua data yang di peroleh dengan mengkatagorikannya, dan memfokuskan pada data yang penting dan sangat di perlukan dalam penelitian, seperti yang di kemukakan oleh Bungin (2003: 70) bahwa : “Reduksi data adalah mencakup kegiatan mengikhtiarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin, dan memilah-milahkannya kedalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, atau tema tertentu.”

2. Display Data

Setelah tahap reduksi selanjutnaya data hasil dari reduksi kemudian di buat bentuk menjadi utuh agar dapat dengan mudah untuk difahami dan di mengerti pada saat melakukan langkah selanjutnya yaitu menyimpulkan hasil dari penelitian, sehingga gambaran dari informasi yang didapat dalam pengumpulan data saat penelitian tergambar jelas, dan dapat dengan mudah ditafsirkan, seperti yang di kemukakan Bungin (2003: 69) bahwa “ seperangkat hasil reduksi data juga perlu di organisasikan kedalam suatu bentuk tertentu (Display Data) sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh”.

3. Conclution / Kesimpulan

Kesimpulan merupakan langkah kegiatan yang dilakukan dalam penelitian dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari informasi penting yang telah di dapatkan. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat tentang peran guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi dengan mengacu kepada tujuan penelitian.

Secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pengumpulan data yang masih merupakan data mentah, kemudian ditulis kembali dan mengatagorikan data sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian data dirangkum, direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis dan diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik.


(31)

48

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Hasil penelitian kualitatif seringkali diragukan karena dianggap tidak memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh sebab itu ada cara-cara memperoleh tingkat kepercayaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kriteria kredibilitas (validitas internal). Menurut Sugiyono (2009: 368-375) cara yang dapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya yaitu antara lain:

1. Perpanjangan Pengamatan

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan dapat diakhiri.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber dengan sumber yang lain dengan waktu dan pendekatan yang berbeda. Teknik ini dilakukan untuk menguji keabsahan data yang di peroleh dari sumber satu yang dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber yang lain. Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi yang dikemukakan oleh Moleong (2004 : 330) “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian”. Sedangkan menurut Nasution, (2003: 115) “Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen”. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Berikut gambaran mengenai tiangulasi dengan teknik pengumpulan data:


(32)

49

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Gambar 3.2

Triangulasi Data

Wawancara Observasi

Studi Dokumentasi

Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut penulis memperoleh data secara lengkap mengenai peran guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi sehingga dapat membuktikan keabsahan data atau informasi yang telah di peroleh melalui langkah pengumpulan data di lapangan. Berikut gambaran mengenai tiangulasi dengan teknik pengumpulan data:


(33)

50

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


(34)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum

Bersadarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dilapangan dapat disimpulkan bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mencerdaskan anak-anak penerus bangsa melalui pembelajaran yang diberikan sekolah terhadap siswa atau peserta didiknya. Pembelajaran yang diberikan oleh sekolah terhadap siswa bukan hanya sebatas memberikan materi ajar saja, melainkan harus mengajarkan juga mengenai keteraturan, dan kedisiplinan terhadap siswa agar siswa bisa menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara melalui peran sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satu langkah stategis yang dilakukan oleh sekolah SMKN 1 Cimahi dalam membentuk karakter disiplin siswa adalah dengan membentuk tata tertib atau peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswa yang belajar di sekolah SMKN 1 Cimahi untuk menyatukan dan menyamaratakan siswa dalam sekolah. Peraturan yang berlaku harus dapat dijalankan oleh sekolah dengan tegas agar proses pembelajaran dan kondisi sekolah berjalan dengan kondusif, teratur, dan terarah. Dengan adanya peraturan yang berlaku di sekolah akan membatasi tingkah laku dan perbuatan siswa siswa untuk melakukan kehendaknya sendiri yang mengarah ke perbuatan yang negatif, selain itu peraturan dibuat agar seluruh siswa dapat merasakan dilindungi, dan merasa aman dari segala gangguan yang akan timbul dari siswa lain yang. Penegakan peraturan yang berlaku dalam sekolah harus dapat dijalankan oleh seluruh elemen guru yang mengajar di sekolah SMKN 1 Cimahi.

Peran guru PKn dalam mendisiplinkan siswa di sekolah bisa sebagai pembina, teladan, pemberi sanksi, pemimpin dalam kegiatan belajar, motivator


(35)

83

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

dan pelopor terhadap penegakan peraturan sekolah dalam upaya peningkatan disiplin siswa dirasakan sudah baik. Guru PKn sepenuhnya harus bisa menegakan peraturan yang berlaku di sekolah karena melalui peraturan guru PKn akan mengajarkan siswa bagaimana cara bertanggung jawab terhadap siswa, sehingga timbulah sikap disiplin dari dalam diri siswa. Selain melalui penegakan peraturan Guru PKn yang memiliki basic sebagai guru yang mengajarkan nilai dan moral sangat berpengaruh dan sangat penting dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah, karena guru PKn bisa menjadi teladan terhadap siswa dengan cara memberikan contoh berprilaku yang baik berdasarkan pancasila.

2. Kesimpulan Khusus

1. Dalam meningkatkan kualitas disiplin siswa di sekolah yang dilakukan oleh SMKN 1 Cimahi adalah dengan membuat tata tertib yang harus di taati oleh setiap siswa yang bersekolah di SMKN 1 Cimahi. Peraturan yang diberlakukan oleh sekolah berbentuk pemberian sanksi poin terhadap setiap siswa yang melanggar. Setiap peraturan yang berlaku diberikan point agar mempermudah sekolah dan guru PKn dalam memberikan pembinaan dan sanksi terhadap siswa yang melanggar. Sanksi yang diberikan oleh sekolah adalah sanksi yang bersifat mendidik sehingga dapat membangun dan meningkatkan kualitas disiplin siswa di sekolah dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

2. Tingkat kesadaran siswa akan pentingnya mentaati peraturan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas disiplin siswa di sekolah. Tingkat kesadaran siswa SMK 1 Negeri Cimahi ini sudah lumayan tinggi terlihat dari jumlah siswa yang melanggar tata tertib yang berlaku di sekolah lebih sedikit daripada siswa yang memiliki kedisiplinan yang baik. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah selain dengan membuat aturan yang berlaku, memberikan sanksi atau hukuman, perlu juga memberikan bimbingan dan pembinaan untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam mentaati peraturan yang berlaku, sehingga siswa


(36)

84

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

tidak hanya merasa takut, jera, terpaksa bahkan merasa tertekan untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku akan tetapi mereka mematuhi segala aturan yang berlaku secara sadar dan sukarela untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku sehingga upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas disiplin siswa pun akan lebih mudah dilaakukan oleh sekolah dan guru PKn.

3. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah yang dilakukan oleh guru PKn adalah dengan cara bertindak tegas terhadap siswa yang melanggar peraturan agar siswa merasa jera dan tidak ingin mengulangi perbuatannya yang melanggar peraturaan tersebut. Selain dengan pemberian sanksi atau hukuman terhadap siswa guru PKn dan seluruh guru mata pelajaran lainnya yang berperan sebagai orang tua siswa selama di sekolah harus memberikan teladan atau contoh sikap dan prilaku yang baik terhadap siswa, jangan sampai guru PKn hanya menyuruh dan memerintah siswa siswa untuk berdisiplin, bersikap dan berprilaku yang baik, dan mematuhi peraturan yang berlaku saja, tetapi guru memberikan contoh langsung dan menjadi teladan bagi siswa. Dengan langkah tersebut diharapkan penegakan kualitas disiplin siswa di sekolah akan berjalan dengan mudah, karena siswa pun akan merasa segan untuk untuk melanggar peraturan yang berlaku.

4. Dalam penerapan peraturaan atau tata tertib yang berlaku pasti akan menghadapi kendala yang menghalangi proses penerapan peraturan tersebut. Kendala yang timbul diantaranya tingkat kesadaran siswa yang rendah untuk mentaati peraturan yang berlaku, kurangnya koordinasi semua guru mata pelajaran, fasilitas sekolah yang kurang menunjang, latar belakang siswa yang berbeda-beda, karakter setiap siswa yang berbeda-beda dan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran PKn yang berakibat timbulnya sikap apatis siswa terhadap materi-materi yang disampaikan guru PKn, dan sosok guru PKn. Hal tersebut menyulitkan guru PKn untuk meningkatkan kualitas disiplin siswa di sekolah.


(37)

85

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

5. Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh guru PKn tentunya harus segara diatasi agar penegakan peraturan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga peningkatan kualitas disiplin siswa dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara meningkatkan kesadaran siswa, menambah fasilitas sekolah, meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran PKn dan menjalin komunikasi dan koordinasi seluruh guru mata pelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka melalui skripsi ini peneliti menyampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait sebagai berikut :

1. Sekolah

a. Baiknya lebih meningkatkan keteladanan, pembinaan, dan pemberian motivasi dari seluruh guru yang mengajar kepada siswa agar upaya peningkatan disiplin siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar

b. Menambah fasilitas sekolah yang menunjang untuk penegakan peraturan sekolah seperti guru yang membantu kesiswaan untuk mengawasi siswa dan tempat sampah yang disesuaikan dengan jumlah siswa

c. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa 2. Kepala sekolah

a. Meningkatkan pengawasan dan pengarahan terhadap seluruh guru mata pelajaran agar selalu berkoordinasi untuk selalu bersama-sama membina disiplin siswa

b. Melakukan kerjasama dan komunikasi degan berbagai pihak seperti orang tua, siswa, dan seluruh guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam upaya peningkatan kedisiplinan siswa.


(38)

86

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH 3. Guru PKn

a. Selalu memberikan nasihat dan masukan terhadap siswa untuk selalu disiplin

b. Meningkatkan pengawasan, dan pembinaan terhadap siswa untuk mencegah dan mengatasi tindakan yang melanggar peraturan agar memiliki sikap disiplin

c. Selalu menjadi teladan yang bisa memberikan contoh prilaku yang baik kepada siswa

d. Selalu memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat siswa 4. Siswa

a. Terus belajar dengan giat dan disiplin untuk meraih cita-cita

b. Meningkatkan kesadaran untuk mentaati peraturan yang berlaku di sekolah karena peraturan dibuat bukan hanya untuk membatasi siswa saja, tapi juga untuk melindungi siswa

c. Jangan pernah memilah dan memilih mata pelajaran, karena setiap mata pelajaran sangat bermanfaat bagi masa depan.

d. Selalu mendengarkan masukan dan nasihat dari semua guru 5. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti lainnya yang respek terhadap permasalahan pengembangan pendidikan, khususnya menyangkut permasalah peningkatan disiplin siswa di sekolah


(39)

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,, Pandji (2009). Mannajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Budimansyah, D. (2010). Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Christine, Maylanny (2009). Pedagogi : Strategi Dan Teknik Mengajar Dengan Berkesan, Bandung : PT. Setia Purna Inves.

Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Daryono. Dkk. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. (1994). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas Republik Indonesia Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2007). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.Hamalik,

Djahiri, Kosasih (1985). Strategi Pengajaran Afektif Nilai-Moral VCT Dan Games Dalam VCT. Bandung: Ganesia.

Hasibuan, Malayu S.P (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara


(40)

88

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Lembaga Ketahanan Nasional, (1995). Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai Pustaka (Persero)

Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2007). Standar menjadi kepala sekolah profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. (2011). Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito Oemar (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta :

PT. Bumi Aksara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Prayitno. (1997). Pealayanan Bimbingan dan konseling SLTP. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Padang: Bina Sumber Daya MIPA.

Somantri, Numan. (1975). Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga

Soekanto, Soerjono. (1983). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rineka Cipta

Somantri, Numan. (2001). Mengagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bnadung : PT Remaja Rosda Karya Offset.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA

Sudjana, N (1984). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

Tasir, Ahmad (1992). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya


(41)

89

Muhamad Gian Ikhsan, 2013

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo, la, S.L. (2005). Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Usman, M. U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Winataputra, U.S. dan Budimansyah, Dasim. (2007). Civic Education. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI

Wuryan, Sri. Dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics), Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Skripsi

Lina F.R (2006). Studi Tentang Pelaksanaan Pemberian Sanksi Hukuman Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah. Skripsi Pada Program Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Jungjunan, Ricky. (2012). Peran Guru PKn Dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa :Studi Deskriptif Analitis Di Sman 1 Ciasem Kabupaten Subang. Skripsi Pada Program Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan


(1)

84

tidak hanya merasa takut, jera, terpaksa bahkan merasa tertekan untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku akan tetapi mereka mematuhi segala aturan yang berlaku secara sadar dan sukarela untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku sehingga upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas disiplin siswa pun akan lebih mudah dilaakukan oleh sekolah dan guru PKn.

3. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah yang dilakukan oleh guru

PKn adalah dengan cara bertindak tegas terhadap siswa yang melanggar peraturan agar siswa merasa jera dan tidak ingin mengulangi perbuatannya yang melanggar peraturaan tersebut. Selain dengan pemberian sanksi atau hukuman terhadap siswa guru PKn dan seluruh guru mata pelajaran lainnya yang berperan sebagai orang tua siswa selama di sekolah harus memberikan teladan atau contoh sikap dan prilaku yang baik terhadap siswa, jangan sampai guru PKn hanya menyuruh dan memerintah siswa siswa untuk berdisiplin, bersikap dan berprilaku yang baik, dan mematuhi peraturan yang berlaku saja, tetapi guru memberikan contoh langsung dan menjadi teladan bagi siswa. Dengan langkah tersebut diharapkan penegakan kualitas disiplin siswa di sekolah akan berjalan dengan mudah, karena siswa pun akan merasa segan untuk untuk melanggar peraturan yang berlaku.

4. Dalam penerapan peraturaan atau tata tertib yang berlaku pasti akan menghadapi kendala yang menghalangi proses penerapan peraturan tersebut. Kendala yang timbul diantaranya tingkat kesadaran siswa yang rendah untuk mentaati peraturan yang berlaku, kurangnya koordinasi semua guru mata pelajaran, fasilitas sekolah yang kurang menunjang, latar belakang siswa yang berbeda-beda, karakter setiap siswa yang berbeda-beda dan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran PKn yang berakibat timbulnya sikap apatis siswa terhadap materi-materi yang disampaikan guru PKn, dan sosok guru PKn. Hal tersebut menyulitkan guru PKn untuk meningkatkan kualitas disiplin siswa di sekolah.


(2)

5. Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh guru PKn tentunya harus segara diatasi agar penegakan peraturan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga peningkatan kualitas disiplin siswa dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara

meningkatkan kesadaran siswa, menambah fasilitas sekolah,

meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran PKn dan menjalin komunikasi dan koordinasi seluruh guru mata pelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka melalui skripsi ini peneliti menyampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait sebagai berikut :

1. Sekolah

a. Baiknya lebih meningkatkan keteladanan, pembinaan, dan pemberian motivasi dari seluruh guru yang mengajar kepada siswa agar upaya peningkatan disiplin siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar

b. Menambah fasilitas sekolah yang menunjang untuk penegakan peraturan sekolah seperti guru yang membantu kesiswaan untuk mengawasi siswa dan tempat sampah yang disesuaikan dengan jumlah siswa

c. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa

2. Kepala sekolah

a. Meningkatkan pengawasan dan pengarahan terhadap seluruh guru mata pelajaran agar selalu berkoordinasi untuk selalu bersama-sama membina disiplin siswa

b. Melakukan kerjasama dan komunikasi degan berbagai pihak seperti orang

tua, siswa, dan seluruh guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam upaya peningkatan kedisiplinan siswa.


(3)

86

3. Guru PKn

a. Selalu memberikan nasihat dan masukan terhadap siswa untuk selalu disiplin

b. Meningkatkan pengawasan, dan pembinaan terhadap siswa untuk

mencegah dan mengatasi tindakan yang melanggar peraturan agar memiliki sikap disiplin

c. Selalu menjadi teladan yang bisa memberikan contoh prilaku yang baik kepada siswa

d. Selalu memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat siswa

4. Siswa

a. Terus belajar dengan giat dan disiplin untuk meraih cita-cita

b. Meningkatkan kesadaran untuk mentaati peraturan yang berlaku di sekolah karena peraturan dibuat bukan hanya untuk membatasi siswa saja, tapi juga untuk melindungi siswa

c. Jangan pernah memilah dan memilih mata pelajaran, karena setiap mata pelajaran sangat bermanfaat bagi masa depan.

d. Selalu mendengarkan masukan dan nasihat dari semua guru

5. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti lainnya yang respek terhadap permasalahan pengembangan pendidikan, khususnya menyangkut permasalah peningkatan disiplin siswa di sekolah


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,, Pandji (2009). Mannajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Budimansyah, D. (2010). Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Bungin, Burhan ( 2003 ). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Christine, Maylanny (2009). Pedagogi : Strategi Dan Teknik Mengajar Dengan Berkesan, Bandung : PT. Setia Purna Inves.

Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Daryono. Dkk. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. (1994). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas Republik Indonesia Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2007). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.Hamalik,

Djahiri, Kosasih (1985). Strategi Pengajaran Afektif Nilai-Moral VCT Dan Games Dalam VCT. Bandung: Ganesia.

Hasibuan, Malayu S.P (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara


(5)

88

Lembaga Ketahanan Nasional, (1995). Disiplin Nasional. Jakarta : PT. Balai Pustaka (Persero)

Moleong, L.J (2004). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Moleong, J.X. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2007). Standar menjadi kepala sekolah profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. (2011). Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito Oemar (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta :

PT. Bumi Aksara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Prayitno. (1997). Pealayanan Bimbingan dan konseling SLTP. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Padang: Bina Sumber Daya MIPA.

Somantri, Numan. (1975). Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga

Soekanto, Soerjono. (1983). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rineka Cipta

Somantri, Numan. (2001). Mengagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bnadung : PT Remaja Rosda Karya Offset.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA

Sudjana, N (1984). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

Tasir, Ahmad (1992). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya


(6)

Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo, la, S.L. (2005). Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Usman, M. U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Winataputra, U.S. dan Budimansyah, Dasim. (2007). Civic Education. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI

Wuryan, Sri. Dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics), Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Skripsi

Lina F.R (2006). Studi Tentang Pelaksanaan Pemberian Sanksi Hukuman Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah. Skripsi Pada Program Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Jungjunan, Ricky. (2012). Peran Guru PKn Dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa :Studi Deskriptif Analitis Di Sman 1 Ciasem Kabupaten Subang. Skripsi Pada Program Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan