16
Ahmad Kosasih, 2013 Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan Pada Proses Pembelajaran Untk Menumbuhkan
Kemandirian Usaha Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
5. Menumbuhkembangkan
Menumbuhkembangkan dalam penelitian ini mengandung arti yaitu menumbuhkan atau menambah dan mengangkat potensi yang terdapat pada
calon wirausaha, yang pada akhirnya berusaha untuk mengembangkan potensi tersebut menjadi sesuatu yang berharga produktif dan ekonomis.
6. Kemandirian
Kemandirian merupakan kemampuan individu untuk melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupan sebagai respon langsung dan tidak langsung terhadap
lingkungan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dengan disertai kepercayaan diri, kreativitas, dan kesanggupan membina relasi, serta
kemauan untuk mencapai kesuksesan di masa datang tanpa mengharapkan belas kasihan dan tuntunan orang lain.
E. Struktur Organisasi Penulisan
Struktur organisasi penulisan yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah
penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, serta struktur organisasi penulisan.
17
Ahmad Kosasih, 2013 Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan Pada Proses Pembelajaran Untk Menumbuhkan
Kemandirian Usaha Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini mencakup landasan teori tentang permasalahan yang diteliti berdasarkan
referensi-referensi ilmiah yang berhubungan dengan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode dan pendekatan penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta validitas data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menerangkan tentang hasil penelitian dan pembahasannya dihubungkan
dengan teori-teori yang berkaitan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil temuan peneliti dan saran yang
ditujukan sebagai masukan dari hasil penelitian.
57
Ahmad Kosasih, 2013 Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan Pada Proses Pembelajaran Untk Menumbuhkan
Kemandirian Usaha Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang dipakai untuk mencapai tujuan dalam penelitian. Menurut Suriasumantri Mulyadi, 2007: 82, metode merupakan
cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan
pendekatan kualitatif. Metode ini dipilih karena masalah yang dikaji menyangkut hal yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat atau sekolah, khususnya
fenomena yang terjadi di suatu lingkungan masyarakat pesantren. Dalam penelitian kualitatif, fenomena yang terjadi di lapangan dapat diinterpretasikan
dan dianalisis maknanya lebih mendalam. Sifat deskriptif merujuk kepada dua alasan. Menurut Kusnandi 2007: 65,
pertama, data yang dikumpulkan cenderung berbentuk kata-kata atau gambar, dan kedua, laporan hasil penelitiannya berisi kutipan-kutipan dari data sebagai
ilustrasi untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan. Penelitian dengan pendekatan kualitatif dipilih karena data dapat diperoleh
dari lapangan lebih banyak menyangkut perbuatan dan ucapan dari subjek penelitian, bersifat alami, apa adanya, dan tidak dipengaruhi oleh unsur dari luar.
Pendekatan kualitatif dipilih karena internalisasi nilai-nilai kewirausahaan merupakan proses masuknya nilai-nilai pada pribadi seseorang dalam membentuk
jiwa kewirausahaan melalui pembelajaran secara alami. Menurut Nasution
58
Ahmad Kosasih, 2013 Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan Pada Proses Pembelajaran Untk Menumbuhkan
Kemandirian Usaha Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kusnandi, 2007: 65, disebutkan bahwa dalam penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi
dengan mereka, berusaha memahami dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Apa yang dihadapi dalam penelitian adalah dunia sosial kehidupan
sehari-hari, dimana penelitian ini berupaya memnadang apa yang sedang terjadi dalam dunia tersebut dan melekatkan temuan-temuan yang diperoleh di dalamnya.
Hal ini sejalan pula dengan pendapat Bogdan dan Taylor 1993: 22, yang mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang subjek itu sendiri. Pendekatan ini diarahkan
pada pendekatan individu tersebut secara holistik. Maxwell Alwasilah, 2009: 107-109 mengemukakan lima keistimewaan
penelitian kualitatif, yaitu: a.
Pemahaman makna. „Makna‟ disini merujuk pada kognisi, afeksi, intensi, dan apa saja yang terpayungi dengan istilah
„perspektif partisipan‟ Perspektif responden tidak terbatas pada laporan mereka ihwal satu
kejadian atau fenomena saja, melainkan pada apa dibalik perspektif itu; b.
Pemahaman konteks tertentu. Dalam penelitian kualitatif perilaku responden dilihat dari konteks tertentu dan pengaruh konteks terhadap
tingkah laku itu; c.
Identifikasi fenomena dan pengaruh yang tidak terduga. Bagi peneliti kualitatif, setiap informasi, kejadian, perilaku, suasana, dan pengaruh baru
59
Ahmad Kosasih, 2013 Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan Pada Proses Pembelajaran Untk Menumbuhkan
Kemandirian Usaha Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
adalah „terhormat‟ dan berpotensi sebagai data untuk mendukung hipotesis
kerja hipotesis kini, hipotesis sementara waktu; d.
Kemunculan teori berbasis data grounded theory. Teori yang sudah jadi atau pesanan, atau a priori tidaklah mengesankan kaum naturalis, karena
teori-teori ini akan kewalahan jika disergap oleh informasi, kejadian, perilaku, suasana, dan pengaruh baru dalam konteks baru;
e. Pemahaman proses. Para peneliti naturalis berupaya untuk memahami
proses dari pada produk kejadian atau kegiatan yang diamati. Proses yang membantu perwujudan fenomena itulah yang paling berkesan,
bukannya fenomena itu sendiri. Dalam penelitian kualitatif, analisis data cenderung induktif, karena peneliti
tidak mencari data untuk membuktikan atau menolak hipotesis yang dibuat sebelum, melainkan membuat abtraksi ketika fakta-fakta khusus telah terkumpul
dan dikelompokkan. Menurut Patton Kusnandi, 2007: 67, analisis induktif berarrti bentuk-bentuk, tema-tema, kategori-kategori suatu analisis berangkat dari
data, penganalisis mencari variasi alami dari data yang ada.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian