Analisis Data STUDI TENTANG AKUNTABILITAS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DALAM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN: Pada LPMP Provinsi Riau.

52

b. Catatan Lapangan

Moleong 2010:210 mengungkapkan catatan lapangan terdiri atas informasi yang dijaring, waktu kegiatan dilaksanakan, tempat pengambilan data serta nama atau identitas dari informan. Kalau informan berkeberatan namanya ditulis secara terang, dapat saja nama tersebut disamarkan. Isi catatan lapangan secara umum terdiri atas dua bagian, yakni bagian deskriptif dan bagian reflektif. Model catatan lapangan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model matrik. Dimana bagian deskriptif menggambarkan topik yang dibicarakan, sementara bagian reflektif menggambarkan pemaknaan yang dipahami peneliti serta eksplorasikan yang harus dilakukan. Secara umum, pada bagian reflektif ini termuat hal-hal terkait dengan sesuatu yang dipelajari, tema yang mulai muncul, pola umum dan gagasan atau pemahaman baru terkait penelitian yang dilakukan. 2. Telaah Dokumen Telaah dokumen yang dimaksud adalah penggunaan data berupa tulisan dan catatan resmi, arsip-arsip, statistik, dan tabel yang telah ada dan dikumpulkan oleh pihak lain pada saat penelitan berlangsung. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah aturan perundang-undangan yang terkait dengan pendidikan, SK dan SK Kepala LPMP Riau serta Database peserta kegiatan fasilitasi LPMP.

D. Analisis Data

Proses analisis data pada penelitian kualitatif dapat dikatakan sudah berlangsung sejak data dikumpulkan, namun sifatnya baru sementara. Analisis 53 data yang sesunguhnya dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Patton Moleong,2010:280 mendefinisikan analisis data sebagai proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam sebuah pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sementara menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 280 mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan hipotesis kerja. Namun dalam hal penafsiran data, dua pakar ini agak berbeda. Kalau Patton melihat secara berbeda antara analisis dengan penafsiran data, sementara Bogdan dan Taylor melihatnya dua hal tersebut tidak terpisahkan. Alasan Patton membedakan tahapan analisis dengan penafsiran karena dia berpandangan perlunya data diorganisasikan sebelum ditafsirankan untuk diketahui maksud dan tujuan dari data tersebut, sehingga melalui penafsiran data dapat diberikan arti atas hasil analisis yang dilakukan dan mencari hubungan antara dimensi-dimensi uraian. Sementara Bogdan dan Taylor lebih fokus pada pemaknaan dari data, sehingga dia tak membagi secara tahapan pengorganisasian dengan penafsiran. Namun menurut Moleong 2010,280 pendekatan tersebut sama, karena itu dia menawarkan sebuah definisi yang mensintesiskan dua pendekatan, yakni analisis data disebut sebagai upaya untuk mengorganisasikan data guna menemukan hipotesis kerja ataupun tema. Karena menurut dia, analisis data dibimbing oleh upaya untuk menemukan tema dan hipotesis kerja Moleong, 2010:153. Secara umum tahapan analisis data tersebut terdiri atas 1. Reduksi data 2. Kategorisasi data 54 3. Penarikan kesimpulan atau penafsiran data Reduksi data merupakan upaya membuat sebuah abstraksi dari data-data hasil penelitian yang telah dilakukan. Didalam abstraksi ini termuat rangkuman inti, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga karena sangat berguna untuk mendukung fokus penelitian. Karena itu, kecermatan terhadap penelaan hasil catatan lapangan menjadi faktor penting dalam proses ini. Setelah data diabstraksi tahapan selanjutnya adalah melakukan kategorisasi atas data. Kategorisasi ini terdiri atas satuan-satuan informasi yang dapat berdiri sendiri. Tahapan ini biasanya berlangsung secara paralel dengan proses pengkodean. Pada dasarnya satuan adalah sebuah upaya untuk menghaluskan pencatatan data. Menurut Patton Moleong,2010:249 ada dua tipe satuan, yakni tipe asli dan tipe hasil konstruksi analisis. Tipe asli menggunakan perspektif emik. Tahap akhir dalam proses analisis adalah mengadakan pemeriksaan atas keabsahan data sebelum tahap berikutnya adalah penafsiran atas data. Meski ahli lainnya menyebutkan antara analisis data dan penafsiran atas data adalah satu hal yang sama. Dalam penelitian ini, tahap reduksi dan tahap kategorisasi data telah dilakukan secara bersamaan pada catatan lapangan sebagaimana yang terlampir dalam laporan ini. Pada bagian laporan tersebut, data-data hasil penelitian langsung dikategorisasikan berdasarkan konsep akuntabilitasi yang dirujuk dalam penelitian ini, sementara pemaknaan atas data terlihat pada kolom makna yang merupakan perspektif etik. Sementara bagaimana data dipaparkan, hal itu dapat dilihat pada bab IV laporan penelitian ini. 55

E. Validitas Data