Menguji Hipotesis Teknik Analisis Data

101 kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk grafik diagram. Setelah disajikan dalam bentuk grafik maka akan diketahui bagaimana respons siswa terhadap penggunaan model pembelajaran cooperative learning dengan teknik Jigsaw pada mata diklat OPKR-10-016B. Dari hasil skor yang diperoleh dari penyebaran angket tersebut dikorelasikan dengan tabel kriteria respons siswa terhadap model pembelajaran cooperative learning dengan teknik Jigsaw, seperti yang diperlihatkan pada tabel 3.3. Tabel 3.4. Kriteria Minat Siswa Rentang skor Kategori Skor ≥ 70 Tinggi 30 ≥ Skor 70 Sedang Skor ≤ 30 Rendah Sumber: Syamsu, et al. 1992, 130

3.6.3. Menguji Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis komparatif yang berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan dimana kelompok sampel kelas kontrol dibandingkan dengan kelompok sampel kelas eksperimen baik itu dalam hal kemampuan awal yang dilihat dari hasil pretest maupun hasil belajar setelah proses pembelajaran diberikan kepada kedua kelompok sampel yang dievaluasi melalui postrest. Hal ini juga dapat berarti lenguji kemampuan generalisasi signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variable dari kedua sampel. Apabila H o dalam pengujian diterima, maka hal ini berarti bahwa 102 nilai perbandingan antara kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan tertentu. Dalam pengujian hipotesis komparatif dua sampel, terdapat berbagai teknik statistik yang dapat digunakan tergantung pada bentuk komparasi. Untuk data interval dan rasio digunakan statistik parametris dan untuk data nominaldiskrit dapat digunakan datasatistik nonparametris. Langkah-langkah pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Menentukan hipotesis statistik yang diajukan. 2 Menentukan rata-rata kedua kelompok sampel. 3 Menentukan varians kedua kelompok sampel. 4 Menentukan harga t hitung . 5 Menentukan harga t tabel dan derajat kebebasan. 6 Mengkorelasikan harga t hitung dengan harga t tabel . 7 Membuat kesimpulan dari pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono 2007:119 terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang digunakan tergantung dari bunyi kalimat hipotesis yang diajukan. Tiga macam itu adalah: 1. Uji dua pihak H o : µ 1 = µ 2 dan H a : µ 1 = µ 2 2. Uji pihak kiri H o : µ 1 ≥ µ 2 dan H a : µ 1 µ 2 3. Uji pihak kanan H o : µ 1 ≤ µ 2 dan H a : µ 1 µ 2 Berdasarkan pertimbangan di atas, maka untuk uji t-test dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 103                 − + − = 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 __ 2 __ 1 2 n S n S r n S n S x x t hitung Sugiyono 2006:119 Dimana: __ 1 x = Rata-rata sampel 1 __ 2 x = Rata-rata sampel 2 S 1 = Simpangan baku sampel 1 S 2 = Simpangan baku sampel 2 S 1 2 = Varian sampel 1 S 2 2 = Varian sampel 2 R = korelasi antara dua sampel n = jumlah sampel Pengujian hipotesis antara dua kelompok sampel kelas kontrol dengan kelas eksperimen yang dilakukan adalah sebanyak lima kali, sehingga hipotesis statistik yang diajukan juga sebanyak lima kali. Hipotesis statistik digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji hipotesis pretest-pretest kelompok eksperimen dengan kontrol. H o : Terdapat perbedaan kemampuan kognitif awal antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. H a : Tidak terdapat perbedaan kemampuan kognitif awal antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. 104 H o : 1 = 2 H a : 1 ≠ 2 2. Uji hipotesis pretest-posttest kelompok kontrol H o : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model biasa atau konvensional pada mata diklat OPKR-10-016B. H a : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model biasa atau konvensional pada mata diklat OPKR-10-016B. H o : 1 ≤ 2 H a : 1 2 3. Uji hipotesis pretest-posttest kelompok eksperimen H o : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan setelah melaksanakan proses pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw pada mata diklat OPKR-10-016B. H a : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan setelah melaksanakan proses pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw pada mata diklat OPKR-10-016B. H o : 1 ≤ 2 H a : 1 2 4. Uji hipotesis posttest-posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol 105 H o : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara proses pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw dengan menggunakan media konvensional. H a : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara proses pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw dengan menggunakan media konvensional. H o : 1 = 2 H a : 1 ≠ 2 5. Uji hipotesis gain kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen H o : Tidak terdapat perbedaan gain hasil belajar siswa yang signifikan antara proses pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw dengan yang menggunakan media konvensional. H a : Terdapat perbedaan gain hasil belajar siswa yang signifikan antara proses pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw dengan yang menggunakan media konvensional. H o : 1 = 2 H a : 1 ≠ 2

3.6.4. Analisis Normalisasi Gain

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI SMK AR-RAHMAN MEDAN.

0 1 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR : Survei pada kelas XI AP dan UPW dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

0 9 107

PENGARUH PENGUASAAN MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT PRAKTIK TERHADAP KEBERHASILAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Pengaruh Penguasaan Mata Diklat Produktif dan Minat Praktik terhadap Keberhasilan Praktif Kerja Industri pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 6 Surakarta

0 0 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM KOMPETENSI DASAR MELAKSANAKAN PROSEDUR KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN KEAMANAN KERJA (K3) : Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X di SMK Kiansantang Bandung.

0 0 41

MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MIRI.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH PRESTASI MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT SISWA TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 9 SEMARANG.

0 0 3

PENGARUH PRESTASI MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT SISWA TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 9 SEMARANG.

0 2 76

PENGARUH PEMBELAJARAN LIFE SKILL DIKLAT KIMIA PRODUKTIF DAN PRESTASI BELAJAR DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KIMIA INDUSTRI THERESIANA SEMARANG.

1 4 88

PENGARUH PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO PADA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 1

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP PRESTASI SISWA PADA MATA DIKLAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI SMK NEGERI 1 SEDAYU.

0 1 149