Pelayanan Resep di Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai
Lampiran 1. Tabel pengumpulan data pelayanan resep
Keterangan Etiket :
Nilai 1 : Mencantumkan aturan Pakai
Nilai 2 : Mencantumkan aturan pakai, dan nama pasien
Nilai 3 : Mencantumkan aturan pakai, nama pasien, dan cara pakai/ peringtan lain. Nilai 4 : Mencantumkan aturan pakai, nama pasien, cara pakai/ peringatan lain & tanggal
Nilai 5 : Mencatumkan aturan pakai, nama pasien, cara pakai/ peringatan lain, tanggal & nomor urut resep Keterangan informasi obat :
Nilai 1 : diberikan apabila pasien hanya dapat menjawab 1 pertanyaan dengan benar. Nilai 2 : diberikan apabila pasien dapat menjawab 2 pertanyaan dengan benar. Nilai 3 : diberikan apabila pasien mampu menjawab 3 pertanyaan dengan benar. No Waktu Penyiapan
Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah Obat Jumlah item Obat
Pengantian Item Obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
(2)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
1 679 22 √ √ √ √
2 690 19 √ √ √ √
3 820 21 √ √ √ √
4 898 23 √ √ √ √
5 873 22 √ √ √ √
6 797 18 √ √ √ √
7 724 15 √ √ √ √
8 828 13 √ √ √ √
9 832 16 √ √ √ √
10 876 18 √ √ √ √
11 608 17 √ √ √ √
12 687 19 √ √ √ √
(3)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
14 647 22 √ √ √ √
15 659 23 √ √ √ √
16 817 21 √ √ √ √
17 636 20 √ √ √ √
18 696 22 √ √ √ √
19 832 24 √ √ √ √
20 626 21 √ √ √ √
21 679 20 √ √ √ √
22 797 15 √ √ √ √
23 629 17 √ √ √ √
24 799 24 √ √ √ √
25 883 20 √ √ √ √
26 642 12 √ √ √ √
27 539 20 √ √ √ √
(4)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
29 644 17 √ √ √ √
30 678 19 √ √ √ √
31 738 22 √ √ √ √
32 656 26 √ √ √ √
33 638 21 √ √ √ √
34 789 20 √ √ √ √
35 378 20 √ √ √ √
36 632 16 √ √ √ √
37 872 18 √ √ √ √
38 569 19 √ √ √ √
39 678 21 √ √ √ √
40 821 25 √ √ √ √
41 671 21 √ √ √ √
42 459 20 √ √ √ √
(5)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
44 728 25 √ √ √ √
45 467 21 √ √ √ √
46 829 20 √ √ √ √
47 652 23 √ √ √ √
48 478 24 √ √ √ √
49 854 21 √ √ √ √
50 621 18 √ √ √ √
51 489 16 √ √ √ √
52 747 18 √ √ √ √
53 538 19 √ √ √ √
54 672 21 √ √ √ √
55 674 23 √ √ √ √
56 478 22 √ √ √ √
(6)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
58 698 14 √ √ √ √
59 492 18 √ √ √ √
60 649 15 √ √ √ √
61 657 18 √ √ √ √ √
62 418 16 √ √ √ √
63 573 18 √ √ √ √
64 889 20 √ √ √ √
65 512 21 √ √ √ √
66 679 23 √ √ √ √
67 332 22 √ √ √ √
68 429 21 √ √ √ √
69 529 21 √ √ √ √
70 710 21 √ √ √ √
(7)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
72 411 19 √ √ √ √
73 329 15 √ √ √ √
74 781 13 √ √ √ √
75 527 17 √ √ √ √
51 489 16 √ √ √ √
52 747 18 √ √ √ √
53 538 19 √ √ √ √
54 672 21 √ √ √ √
55 674 23 √ √ √ √
56 478 22 √ √ √ √
57 623 20 √ √ √ √
58 698 14 √ √ √ √
59 492 18 √ √ √ √
(8)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
61 657 18 √ √ √ √ √
62 418 16 √ √ √ √
63 573 18 √ √ √ √
64 889 20 √ √ √ √
65 512 21 √ √ √ √
66 679 23 √ √ √ √
67 332 22 √ √ √ √
68 429 21 √ √ √ √
69 529 21 √ √ √ √
70 710 21 √ √ √ √
71 419 25 √ √ √ √
72 411 19 √ √ √ √
73 329 15 √ √ √ √
(9)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
75 527 17 √ √ √ √
51 489 16 √ √ √ √
52 747 18 √ √ √ √
53 538 19 √ √ √ √
54 672 21 √ √ √ √
55 674 23 √ √ √ √
56 478 22 √ √ √ √
57 623 20 √ √ √ √
58 698 14 √ √ √ √
59 492 18 √ √ √ √
60 649 15 √ √ √ √
61 657 18 √ √ √ √ √
62 418 16 √ √ √ √
(10)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
64 889 20 √ √ √ √
65 512 21 √ √ √ √
66 679 23 √ √ √ √
67 332 22 √ √ √ √
68 429 21 √ √ √ √
69 529 21 √ √ √ √
70 710 21 √ √ √ √
71 419 25 √ √ √ √
72 411 19 √ √ √ √
73 329 15 √ √ √ √
74 781 13 √ √ √ √
75 527 17 √ √ √ √
76 489 17 √ √ √ √
(11)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
78 589 16 √ √ √ √
79 372 14 √ √ √ √
80 399 17 √ √ √ √
81 578 14 √ √ √ √
82 492 14 √ √ √ √
83 638 20 √ √ √ √
84 712 21 √ √ √ √
85 487 16 √ √ √ √
86 679 19 √ √ √ √
87 676 17 √ √ √ √
88 679 16 √ √ √ √
89 655 19 √ √ √ √
90 694 19 √ √ √ √
(12)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
92 576 23 √ √ √ √
93 681 21 √ √ √ √
94 797 23 √ √ √ √
95 582 20 √ √ √ √
96 673 17 √ √ √ √
97 346 17 √ √ √ √
98 321 24 √ √ √ √
99 695 22 √ √ √ √
100 582 20 √ √ √ √
101 473 11 √ √ √ √
102 481 17 √ √ √ √
103 405 13 √ √ √ √
104 394 15 √ √ √ √
(13)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
106 301 16 √ √ √ √
107 691 12 √ √ √ √
108 457 15 √ √ √ √
109 654 12 √ √ √ √
110 528 20 √ √ √ √
111 873 23 √ √ √ √
112 376 25 √ √ √ √
113 509 21 √ √ √ √
114 896 23 √ √ √ √
115 516 26 √ √ √ √
116 718 24 √ √ √ √
117 856 21 √ √ √ √
118 429 26 √ √ √ √
(14)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
120 676 21 √ √ √ √
121 388 24 √ √ √ √
122 646 25 √ √ √ √
123 488 27 √ √ √ √
124 489 22 √ √ √ √
125 580 24 √ √ √ √
126 678 23 √ √ √ √
127 400 12 √ √ √ √
128 656 25 √ √ √ √
129 892 16 √ √ √ √
130 641 25 √ √ √ √
131 645 27 √ √ √ √
132 841 22 √ √ √ √
(15)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
134 849 21 √ √ √ √
135 676 26 √ √ √ √
136 679 22 √ √ √ √
137 677 21 √ √ √ √
138 881 27 √ √ √ √
139 798 21 √ √ √ √
140 325 11 √ √ √ √
141 621 24 √ √ √ √
142 878 26 √ √ √ √
143 649 23 √ √ √ √
144 655 21 √ √ √ √
145 872 20 √ √ √ √
146 679 25 √ √ √ √
(16)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
148 548 22 √ √ √ √
149 677 21 √ √ √ √
150 898 24 √ √ √ √
151 899 23 √ √ √ √ √
152 694 14 √ √ √ √
153 871 26 √ √ √ √
154 909 12 √ √ √ √
155 654 15 √ √ √ √
156 786 22 √ √ √ √
157 497 26 √ √ √ √
158 669 13 √ √ √ √
159 873 15 √ √ √ √
160 321 17 √ √ √ √
(17)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
162 883 24 √ √ √ √
163 789 22 √ √ √ √
164 849 26 √ √ √ √
165 783 14 √ √ √ √
166 909 16 √ √ √ √
167 686 18 √ √ √ √
168 979 15 √ √ √ √
169 898 14 √ √ √ √
170 729 22 √ √ √ √
171 645 26 √ √ √ √
172 597 23 √ √ √ √
173 775 24 √ √ √ √
174 389 25 √ √ √ √
(18)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
176 399 13 √ √ √ √
177 797 15 √ √ √ √
178 679 12 √ √ √ √
179 639 20 √ √ √ √
180 968 24 √ √ √ √ √
181 899 27 √ √ √ √
182 794 29 √ √ √ √
183 699 22 √ √ √ √
184 675 24 √ √ √ √
185 536 26 √ √ √ √
186 677 21 √ √ √ √
187 616 18 √ √ √ √
188 792 18 √ √ √ √
(19)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
190 884 25 √ √ √ √
191 766 22 √ √ √ √
192 869 20 √ √ √ √
193 819 21 √ √ √ √
194 899 24 √ √ √ √
195 672 22 √ √ √ √
196 525 26 √ √ √ √
197 798 24 √ √ √ √
198 899 22 √ √ √ √
199 632 21 √ √ √ √
200 889 25 √ √ √ √
201 738 22 √ √ √ √
202 441 24 √ √ √ √
(20)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
203 831 27 √ √ √ √
204 449 21 √ √ √ √
205 898 20 √ √ √ √
206 738 18 √ √ √ √
207 426 15 √ √ √ √
208 567 19 √ √ √ √
209 838 11 √ √ √ √
210 499 14 √ √ √ √
211 897 16 √ √ √ √
212 798 19 √ √ √ √
213 598 22 √ √ √ √
214 842 21 √ √ √ √
215 894 26 √ √ √ √
(21)
Lampiran 2. Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi
No Waktu Penyiapan Obat (detik)
Waktu Penyerahan Obat (detik)
Jumlah obat Jumlah
Item Obat
Pengantian Item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
Lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
217 739 26 √ √ √ √
218 594 22 √ √ √ √
219 339 21 √ √ √ √
220 978 21 √ √ √ √
221 447 21 √ √ √ √
222 899 23 √ √ √ √
223 882 27 √ √ √ √
224 405 18 √ √ √ √
225 345 24 √ √ √ √
226 651 29 √ √ √ √
227 367 22 √ √ √ √
228 782 21 √ √ √ √
(22)
Lampiran 3.Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat racikan
I Waktu Penyiapan
Obat (detik)
Waktu penyerahan obat (detik)
Jumlah obat Jumlah item Obat
Pengantian item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
1 1267 29 √ √ √ √
2 1282 27 √ √ √ √
3 1989 25 √ √ √ √ √
4 1293 22 √ √ √ √
5 1638 20 √ √ √ √
6 1976 25 √ √ √ √
7 1827 27 √ √ √ √
8 1778 24 √ √ √ √
9 1072 23 √ √ √ √
10 1481 22 √ √ √ √
11 1372 25 √ √ √ √
12 1089 20 √ √ √ √
13 1316 21 √ √ √ √
14 1562 24 √ √ √ √
15 1987 28 √ √ √ √
16 2118 21 √ √ √ √
17 2441 23 √ √ √ √
(23)
Lampiran 3.Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat racikan
I Waktu Penyiapan
Obat (detik)
Waktu penyerahan obat (detik)
Jumlah obat Jumlah item Obat
Pengantian item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
19 1273 27 √ √ √ √
20 1670 23 √ √ √ √
21 2871 26 √ √ √ √
22 1811 24 √ √ √ √
23 1526 22 √ √ √ √
24 1632 21 √ √ √ √
25 1902 20 √ √ √ √ √
26 2089 22 √ √ √ √
27 1901 25 √ √ √ √
28 1187 27 √ √ √ √
29 2172 20 √ √ √ √
30 1876 25 √ √ √ √
31 1099 22 √ √ √ √
32 1632 26 √ √ √ √
33 1902 22 √ √ √ √
34 1900 25 √ √ √ √
35 1276 23 √ √ √ √
(24)
Lampiran 3.Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat racikan
I Waktu Penyiapan
Obat (detik)
Waktu penyerahan obat (detik)
Jumlah obat Jumlah item Obat
Pengantian item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
37 1872 20 √ √ √ √
38 1211 24 √ √ √ √
39 1406 22 √ √ √ √
40 1487 26 √ √ √ √
41 1389 24 √ √ √ √
42 1511 28 √ √ √ √
43 1329 29 √ √ √ √
44 1493 22 √ √ √ √
45 1582 20 √ √ √ √
46 1779 25 √ √ √ √
47 1371 21 √ √ √ √
48 1089 26 √ √ √ √
49 1072 23 √ √ √ √
50 1281 22 √ √ √ √
51 1218 27 √ √ √ √
52 1081 24 √ √ √ √
53 1072 28 √ √ √ √
(25)
Lampiran 3.Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat racikan
I Waktu Penyiapan
Obat (detik)
Waktu penyerahan obat (detik)
Jumlah obat Jumlah item Obat
Pengantian item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
55 1217 23 √ √ √ √
56 1082 22 √ √ √ √
57 1769 26 √ √ √ √
58 1237 28 √ √ √ √
59 1028 25 √ √ √ √
60 1899 22 √ √ √ √ √
61 1326 20 √ √ √ √
62 1179 26 √ √ √ √
63 1721 24 √ √ √ √
64 1176 28 √ √ √ √
65 1272 23 √ √ √ √
66 1833 22 √ √ √ √
67 1423 27 √ √ √ √
68 1289 25 √ √ √ √
69 1470 23 √ √ √ √
70 1781 28 √ √ √ √
71 1899 26 √ √ √ √
(26)
Lampiran 3.Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat racikan
I Waktu Penyiapan
Obat (detik)
Waktu penyerahan obat (detik)
Jumlah obat Jumlah item Obat
Pengantian item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
73 1981 23 √ √ √ √
74 1998 27 √ √ √ √
75 1978 23 √ √ √ √
76 1979 22 √ √ √ √
77 2678 25 √ √ √ √
78 1979 28 √ √ √ √
79 2167 28 √ √ √ √
80 1939 23 √ √ √ √
81 1971 26 √ √ √ √
82 2821 22 √ √ √ √
83 2893 21 √ √ √ √
84 2493 25 √ √ √ √
85 2801 28 √ √ √ √
86 1869 23 √ √ √ √
87 2400 26 √ √ √ √
88 2774 23 √ √ √ √
89 1971 22 √ √ √ √
(27)
Lampiran 3.Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat racikan
I Waktu Penyiapan
Obat (detik)
Waktu penyerahan obat (detik)
Jumlah obat Jumlah item Obat
Pengantian item obat
Etiket Hasil
IO
Lengkap Tidak
Lengkap Lengkap
Tidak
lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3
91 2648 23 √ √ √ √
92 1927 21 √ √ √ √
93 1955 20 √ √ √ √
94 2707 22 √ √ √ √
95 2071 21 √ √ √ √
96 1932 23 √ √ √ √
(28)
Lampiran 4.Kuesioner pendapat pasien pelayanan kefarmasian. KUESIONER
PENDAPAT PASIEN TERHADAP PELAYANAN RESEP DI PUSKESMAS TANAH TINGGI KOTA BINJAI
Kuesioner ini adalah kuesioner untuk untuk penulisan skripsi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), oleh karena itu saya sebagai peneliti akan sangat berterima kasih jika bapak/ibu/saudara/saudari bersedia mengisi dan menjawabsetiap pertanyaan dengan sukarela.
Beri tanda ( √ ) pada pilihan yang sesuai
I.Karakteristik Responden 1.Umur
Usia 13-17 tahun Usia 18-49 tahun Usia 50 tahun ke atas 2.Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
3.Pendidikan
Tidak tamat SD SMA
SD Perguruan Tinggi/Akademi
SMP
4.Tingkat penghasilan kepala keluarga/bulan
<Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00-Rp 5.000.000,00
>Rp 5.000.000,00 5.Pekerjaan
Mahasiswa/Mahasiswi Pegawai swasta
Wiraswasta Ibu rumah tangga
Pegawai negeri sipil Lain-lain (Pensiun)
(29)
Baru pertama kali Lebih dari 5 kali 2-5 kali
7.Resep atau obat yang anda tebus/beli untuk:
Diri sendiri Orang lain
Anak/keluarga
Pilih jawaban yang anda rasa tepat dengan tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai. II.Persepsi Pasien
A. KEHANDALAN
A1.Kecepatan pelayanan obat
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
A2.Obat tersedia dengan lengkap
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
A3.Petugas melayani dengan ramah dan tersenyum
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
A4.Petugas selalu siap membantu
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
B. KETANGGAPAN
B1.Petugas cepat tanggap terhadap keluhan konsumen
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
B2.Petugas mampu memberikan penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi konsumen
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
B3.Terjadinya komunikasi yang baik antara petugas dan konsumen
Tidak baik kurangbaik cukup baik baik sangat buruk
B4.Konsumen mendapatkan informasi yang jelas dan mudah dimengerti tentang resep/obat yang ditebus
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
(30)
C1.Petugas mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam bekerja
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
C2.Obat yang diperoleh terjamin kualitasnya
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
C3.Obat yang diberikan sesuai dengan yang diminta
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
D. EMPATI
D1.Petugas memberikan perhatikan terhadap keluhan konsumen
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
D2.Petugas memberikan pelayanan kepada semua konsumen tanpa memandang status social
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
D3.Konsumen merasa nyaman selama menunggu obat
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
E. BUKTI LANGSUNG E1.Apotik terlihat bersih dan rapi
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
E2.Kenyamanan ruang tunggu
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
E3.Penataan eksterior dan interior ruangan
Tidak baik kurang baik cukup baik baik sangat buruk
E4.Petugas apotik berpakaian bersih dan rapi
(31)
III.Saran dan tanggapan anda
Komentar dan saran anda atas pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh apotik
……… ……… ……… ……… ……… ………
(32)
RESPONDEN TOTAL NILAI
45 58
46 60
47 43
48 52
49 57
50 59
51 60
52 55
53 51
54 59
55 72
56 84
57 56
58 59
59 52
60 81
61 76
62 79
63 68
64 65
65 67
66 82
67 90
68 90
69 90
70 82
71 90
72 58
73 90
74 90
75 90
76 90
77 90
78 90
79 90
80 90
81 90
82 85
83 90
84 90
85 63
86 81
87 54
88 60
RESPONDEN TOTAL NILAI
1 84
2 80
3 90
4 90
5 84
6 84
7 83
8 90
9 89
10 86
11 89
12 84
13 90
14 90
15 90
16 86
17 78
18 74
19 78
20 81
21 82
22 79
23 90
24 90
25 90
26 90
27 90
28 90
29 90
30 90
31 78
32 90
33 80
34 65
35 60
36 60
37 55
38 60
39 57
40 79
41 89
42 63
43 71
(33)
RESPONDEN TOTAL SKOR
133 90
134 90
135 80
136 90
137 90
138 90
139 90
140 90
141 86
142 90
143 80
144 90
145 79
146 90
147 53
148 90
149 82
150 90
151 76
152 87
153 90
154 90
155 88
156 80
157 90
158 63
159 90
160 90
161 85
162 90
163 90
164 78
165 90
166 83
167 90
168 83
169 90
170 89
171 87
172 90
173 84
174 79
175 90
176 84
RESPONDEN TOTAL SKOR
89 47
90 90
91 90
92 56
93 90
94 52
95 90
96 90
97 60
98 90
99 90
100 90
101 61
102 90
103 90
104 59
105 90
106 90
107 90
108 42
109 90
110 93
111 80
112 86
113 90
114 90
115 90
116 90
117 58
118 90
119 90
120 75
121 90
122 90
123 82
124 90
125 90
126 90
127 90
128 90
129 90
130 62
131 90
(34)
RESPONDEN TOTAL SKOR
222 52
223 90
224 90
225 90
226 55
227 90
228 60
229 90
230 52
231 90
232 60
233 90
234 90
235 59
236 90
237 50
238 90
239 87
240 55
241 90
242 90
243 59
244 90
245 90
246 90
247 85
248 90
249 90
250 51
251 90
252 90
253 43
254 90
255 48
256 90
257 90
258 43
259 90
260 82
261 89
262 83
263 87
264 86
265 90
RESPONDEN TOTAL SKOR
178 81
179 90
180 79
181 90
182 86
183 90
184 87
185 84
186 90
187 89
188 86
189 90
190 90
191 55
192 90
193 84
194 90
195 83
196 76
197 90
198 90
199 89
200 90
201 83
202 90
203 90
204 90
205 90
206 45
207 90
208 90
209 90
210 90
211 52
212 90
213 80
214 90
215 58
216 90
217 90
218 90
219 54
220 90
(35)
RESPONDEN TOTAL NILAI
294 90
295 88
296 90
297 90
298 81
299 90
301 93
302 90
303 90
304 61
305 90
306 87
307 90
308 84
309 79
310 84
311 86
312 83
313 83
314 83
315 83
316 80
317 79
318 72
319 86
320 89
321 82
322 78
RESPONDEN TOTAL NILAI
266 77
267 90
268 89
269 90
270 54
271 90
272 89
273 90
274 85
275 90
276 90
277 86
278 90
279 90
280 81
281 90
282 84
283 90
284 82
285 90
286 90
287 70
288 90
289 90
290 86
291 76
292 90
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
Lampiran 10.Data pendapat responden
Karakteristikpendapat Responden Penelitian **Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Jumlah
(n = 322)
%
13 - 17 tahun 70 21,73
18 - 49 tahun 210 65,21
> 50 tahun 42 13,04
PersentasePersen :
% = Jumlah (n) / Total keseluruhan x 100% = 70/322 x 100%
= 21,739%
% = 210/322 x 100% = 65,21%
% = 42/322 x 100% = 13,04%
** 3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
(n = 322)
%
Perempuan 177 54,96
Laki-laki 145 45,03
Persentase %
% = 145/322 x 100% = 45,03% % = 177/322 x 100% =54,97%
(41)
Pendidikan Jumlah (n = 322)
%
Tidak tamat SD 2 0,62
SD 24 7,45
SMP 74 22,36
SMA 170 52,79
Perguruan Tinggi/Akademik 54 16,77
persentase (%) * % = 2/322 x 100% = 0,62%
*% = 24/322 x 100% = 7,45%
*% = 72/322 x 100% = 22,36%
*% = 170/322 x 100% = 52,79%
*% = 54/322 x 100% = 16,77%
**Karakteristik responden berdasarkan penghasilan
Penghasilan Jumlah
(n = 322)
%
< Rp 1.000.000,00 20 6,21
Rp 1.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 175 54,35
>Rp 5.000.000,00 127 39,44
Persentasi(%)
*% = 116/322 x 100% = 36,02% *% = 28/322 x 100% = 8,69% *% = 178/322 x 100% = 55,27%
(42)
**Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
(n = 322)
%
Mahasiswa/Mahasiswi 33 10,24
Wiraswasta 141 43,78
Pegawai Negeri Sipil 56 17,39
Pegawai BUMN 52 16,14
Ibu rumah tangga 28 8,69
Lain-lain (Pensiun) 12 3,72
persentasi(%)
*% = 33/322 x 100% = 10,24% *% = 141/322 x 100% = 43,78% *% = 56/322 x 100% = 17,39% *% = 52/322 x 100% = 16,14% *% = 28/322 x 100% = 8,69% *% = 12/322 x 100% = 3,72%
**Karakteristik responden berdasarkan berapa kali pasien datang ke apotek
Berapa kali pasien datang ke apotek Jumlah
(n = 322)
%
Pertama kali 12 3,72
2 - 5 kali 72 22,36
> 5 kali 238 73,91
Persentasi(%)
*% = 12/322 x 100% = 3,72% *% = 238/322 x 100% = 73,91% *% = 72/322 x 100% = 22,91%
(43)
**Karakteristik responden berdasarkan tujuan penebusan resep
Resep yang ditebus untuk Jumlah
(n = 322)
%
Diri sendiri 216 67,08
Anak/keluarga 82 25,46
Orang lain 24 7,45
Persentase(%)
*% = 216/322 x 100% = 67,08% *% = 82/322 x 100% = 25,46% *% = 24/322 x 100% = 7,45%
(44)
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, T.M. (2009). Populasi dan Sampel Penelitian 3: Pengambilan Sampel dari Populasi Tak Terhingga dan Tak Jelas. http://tatangmanguny.wordpress.com. Diakses tanggal: 19 Desember 2013. Anggraeni, R. (2012). Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kecamatan
Medan Denai Kota Medan. Skripsi. Medan: Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Anief, M. (2007). Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Cetakan Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 6, 51-54, 144, 151. Budiastuti. (2002). Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit.
http://klinis.wordpress.com/2007/12/28/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan-rumah-sakit. Diakses tanggal: 24 Februari 2014.
Biro Kepegawaian Departemen Kesehatan RI. (2000). Standar Waktu Pelaksanaan Tugas di Puskesmas. Jilid II. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Bustami, M.S. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Jakarta: Erlangga. Halaman 5 - 6.
Depkes RI (2002).Daftar tilik jaminan mutu(Quality Assurance) Pelayanan Kefarmasian di pelayanan kesehatan dasar.Jakarta:Departemen Kesehatan
RI .
Departemen Kesehatan RI.(2004).Keputusan Mentri Kesehatan
RI.Nomor:128/MENKES/SK II/2004.kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat . Jakarta:Departemen Kesehatan RI.
Kothler, P. (2003). Manajemen Pemasaran Internasional. New Jersey: Prentice Hall. Halaman 45.
Jamil., dan Mubasysyir. (2006). Mutu Pelayanan Farmasi di Puskesmas Kota Padang. Tesis. Yogyakarta: Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Universitas Gadjah Mada.
Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J., dan Lwanga, S.K. (1997). Besar Sampel Dala Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 46 - 55.
Menkes RI (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
(45)
Menkes RI.(2009).Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan.Jakarta:Tambahan lembaran Negara RI No.5063.
Menkes RI.(2014).Undang-undang No.30 tahun 2014 tentang standart pelayanan kefarmasian di puskesmas.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Menkes RI.(2014).Undang-undang No.35 tahun 2014 tentang standart pelayanan kefarmasian di apotik.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Purwastuti, C.R. (2005). Analisis Faktor-Faktor Pelayanan Farmasi yang Memprediksi Keputusan Beli Obat Ulang Dengan Pendekatan Persepsi Pasien Klinik Umum di Unit Rawat Jalan RS. Telogorejo Semarang.Tesis. Semarang: Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponogoro. Sari, N. (2008). Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap
Kualitas Pemberian Informasi Obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Orthopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
http//v2.eprints.ums.ac.id/archive/etd/15398/5/13. Diakses tanggal: 19 Desember 2013.
Sastroasmoro, S. (2008). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Ketiga. Jakarta: Sagung Seto. Halaman 93 - 95.
Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Cetakan Ketiga. Jakarta: Renika Cipta. Halaman 231 - 234, 261.
Tjiptono, Fandy, dan Anastasia, D. (2001). Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Halaman 4.
Yuningsih, Y. (2008). Evaluasi Kinerja Apotek Mitra Sehat Colomadu Karanganyer Dengan Perspektif Customer dan Keuangan. http//v2.eprints.ums.ac.id/archive/etd/986/1/1. Diakses tanggal: 19 Desember 2013.
(46)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu untuk menentukan pelayanan resep dan kepuasan pasien kefarmasian terhadap pelayanan di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai. Penelitian yang bertujuan melakukan deskripsi (menggambarkan) mengenai fenomena yang ditemukan baik yang berupa faktor resiko maupun efek atau hasil (Sastroasmoro, 2008).
3.2 Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian adalah resep dan pasien yang masuk ke ruang farmasi di Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai. Sampel dihitung menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions) (Lemeshow, dkk., 1997).
N
Z p
p d N p p Z n 1 . 1 1 . 2 2 1 2 2 2 1 Keterangan:N = jumlah populasi
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
2 1
Z = derajat kepercayaan
p = proporsi resep
d = limit dari error atau presisi absolute
dengan persen kepercayaan yang diinginkan 95%; N = 2000 lembar resep;
2 1
Z =
(47)
0,05 2000 1
1,96 0,5 1 0,5
3222000 5 , 0 1 5 , 0 96 , 1
2 2
2
n
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh sampel untuk pelayanan resep sebesar 322 resep yang masuk ke ruang obat puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai.
Jumlah pasien yang dibagikan kuesioner untuk menentukan pendapat pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Tanah Tinggi Binjai juga dihitung menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions). Jumlah sampel pasien sama dengan sampel resep yang akan diteliti yaitu 322 orang.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 di Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai bertempat di Jalan Cut Nyak Dhien No.112 Kecamatan Binjai Timur Kelurahan Tanah Tinggi .
3.4 Teknik Pengambilan Data
a. Pengambilan data untuk pelayanan resep mengadopsi dari beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Anggraeni (2012) dan penelitian yang dilakukan oleh Jamil dan Mubasysyir (2006).Adapun beberapa indikator dari resep yang masuk ke ruang obat farmasi yaitu rata-rata waktu penyiapan obat, rata-rata waktu penyerahan obat, persentase jumlah obat yang diserahkan sesuai resep, persentase jumlah item obat yang diserahkan sesuai resep, persentase penggantian item obat, persentase etiket yang lengkap dan persentase informasi obat.
(48)
b. Pengambilan data untuk menilai pendapat pasien dilakukan oleh peneliti dengan membagikan kuesioner kepada pasien yang datang ke ruang obat farmasi untuk menebus resep. Penilaian pendapat pasien ditentukan berdasarkan variabel-variabel kehandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan bukti langsung. Selanjutnya, kuesioner yang telah diisi oleh pasien dikumpulkan kembali dan diberi nilai berdasarkan hasil jawaban pasien.
3.5. Definisi Operasional
a. Pelayanan resep adalah suatu pelayanan terhadap permintaan tertulis dokter, dokter gigi , kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Kepuasan adalah tingkat perasaan pasien tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas dan terbagi dalam tiga kategori yaitu:
Kategori I = tidak puas Kategori II = puas Kategori III = sangat puas
c. Kehandalan adalah kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat (akurat) dan memuaskan. Dalam hal ini adalah melayani secara cepat, kelengkapan obat, keramahan petugas, kesiapan petugas untuk membantu. d. Ketanggapan adalah keinginan para petugas membantu semua pelanggan serta
berkeinginan dan melaksanankan pemberian pelayanan dengan tanggap. Dalam hal ini adalah cepat dan tepat dalam menghadapi permintaan, mampu memberikan solusi terhadap masalah pengobatan yang dihadapi pasien, komunikasi yang efektif antara petugas dan pasien serta kelengkapan informasi obat yang diberikan petugas kepada pasien.
(49)
e. Keyakinan adalah petugas memiliki kompetensi, kesopanan dan dapat dipercaya, bebas dari bahaya serta bebas dari risiko dan keragu-raguan. Dalam hal ini adalah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan jasa, kualitas obat yang baik dan kesesuaian produk obat dengan kebutuhan pasien.
f. Empati adalah petugas mampu menempatkan dirinya pada pasien, dapat berupa kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi termasuk perhatiannya terhadap para pasien serta dapat memahami kebutuhan dari pasien. Dalam hal ini adalah perhatian yang diberikan kepada pasien, memberikan pelayanan tanpa memandang statu sosial pasien, memberikan kenyamanan kepada pasien selama menunggu.
g. Bukti langsung adalah ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai serta penampilan petugas yang menyenangkan. Dalam hal ini adalah kebersihan dan kerapian apotek, kenyamanan ruang tunggu, penampilan eksterior dan interior ruangan serta kebersihan dan kerapian petugas.
3.6 Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran Variabel 3.6.1 Variabel penelitian
a. Variabel terikat: i. Pelayanan Resep ii. Pendapat Pasien b. Variabel bebas:
i. Pelayanan Resep
(50)
Pengukuran dilakukan mulai resep masuk ke loket sampai nama pasien dipanggil, hal ini berhubungan dengan waktu tunggu pasien. Jika beberapa resep datang secara bersamaan maka resep yang datang pertama kali yang diambil.
b). Waktu Penyerahan Obat
Pengukuran dilakukan mulai dari nama pasien dipanggil sampai pasien meninggalkan loket, hal ini berhubungan dengan adanya informasi atau kelengkapan informasi yang diberikan.
c). Jumlah Obat
Pengukuran dilakukan dengan mengamati apakah obat yang diserahkan kepada pasien cukup, jumlahnya sesuai atau kurang dari yang dimaksudkan dalam resep.Pengukuran ini dapat menggambarkan tingkat kecukupan obat di apotek.
d). Jumlah Item Obat
Pengukuran dilakukan dengan mengamati apakah obat yang diserahkan kepada pasien cukup jumlah item sesuai yang dimaksudkan dalam resep. Pengukuran ini dapat menggambarkan tingkat kecukupan obat di puskesmas.
e). Penggantian Item Obat
Pengukuran dilakukan dengan mengamati berapa banyak item obat dalam resep yang diganti baik oleh petugas maupun oleh penulis resep karena alasan obat tidak tersedia atau habis.
(51)
f). Etiket
Pengukuran dilakukan dengan mengamati kelengkapan etiket dari ditulisnya nomor urut resep, tanggal, nama pasien, aturan pakai serta cara pakai/peringatan lain dengan nilai setiap item 1 dan nilai maksimal 5.
Nilai 1: diperoleh apabila hanya mencantumkan aturan pakai pada etiket.
Nilai2: diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai dan nama pasien.
Nilai 3: diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai, nama pasien, dan cara pakai/peringatan lain.
Nilai 4: diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai, nama pasien, cara pakai/peringatan lain, dan tanggal.
Nilai 5: diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai, nama pasien, cara pakai/peringatan lain, tanggal dan nomor urut resep. g). Pemberian informasi obat
Pengukuran ini dimaksud untuk melihat apakah ada diberikan informasi kepada pasien tentang obat yang diterimanya sehubungan dengan aturan pakai, cara pakai, dan peringatan lainnya dan seberapa jauh informasi yang diberikan tersebut dapat diterima/dimengerti oleh pasien, dan diberikan nilai pada setiap item pertanyaan. Nilai berkisar antara 1 sampai 3.
Nilai1: diberikan apabila pasien hanya dapat menjawab 1 pertanyaan dengan benar.
(52)
Nilai 2: diberikan apabila pasien dapat menjawab 2 pertanyaan dengan benar.
Nilai 3: diberikan apabila pasien mampu menjawab 3 pertanyaan dengan benar.
ii. Pendapat Pasien
a). Responsiveness(daya tanggap) yaitu keinginan para karyawan/staf membantu semua pelanggan serta berkeinginan dan melaksanankan pemberian pelayanan dengan tanggap. Dalam hal ini adalah sikap dari penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi permintaan.
b). Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat (akurat) dan memuaskan. Dalam hal ini adalah melayani secara benar.
c). Assurance (jaminan) yaitu karyawan/staf memiliki kompetensi, kesopanan dan dapat dipercaya, bebas dari bahaya serta bebas dari risiko dan keragu-raguan. Dalam hal ini adalah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan jasa.
d). Emphaty (empati) yaitu karyawan/staf mampu menempatkan dirinya pada pelanggan dapat berupa kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi termasuk perhatiannya terhadap para pelanggannya, serta dapat memahami kebutuhan dari pelanggan. Dalam hal ini adalah perhatian yang diberikan kepada pelanggan.
(53)
e). Tangibles (bukti langsung) dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai serta penampilan karyawan/staf yang menyenangkan (Bustami, 2011).
3.7 Analisis Data
Data yang diperoleh dari peneliti diolah dengan program microsoft excel dan dianalisis secara deskriptif dan dipaparkan menggunakan persentase, Tabel, dan Grafik.
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini dapat dilihat di Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Gambar Prosedur Penelitian Menyiapkan table
pengisian pelayanan resep yang akan diisi
oleh peneliti
Mengolah data Mengumpulkan data
penelitian
Meminta izin DINKES (dinaskesehatan) untuk melakukan
penelitian di puskesmas tersebut.
Meminta izin KAPUS(Kepala Puskesmas) untuk melakukan penelitian di puskesmas tersebut. Meminta izin
Dekan Fakultas Farmasi USU untuk melakukan
penelitian di puskesmas tersebut
(54)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai
Kecamatan Tanah Tinggi kota Binjai terletak di Wilayah Timur Kota Binjai yang berbatasan sebelah utara dengan jalan Cut Nyak Dhien, sebelah selatan dengan Stasiun Kereta api, sebelah barat dengan kantor BKKBN( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dan sebelah timur dengan rumah warga sekitar. Kecamatan Binjai Timur Tanah Tinggi memiliki luas area ±800 m². Jarak antara KotaBinjai dengan Kecamatan Binjai Timur Tanah Tinggi adalah ±500 m². Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai memiliki ruang rawat inap sehingga apabila pasien membutuhkan perawatan yang lebih intensif dapat di rawat di puskesmas tersebut.Data tenaga kesehatan di Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai
Tenaga Kesehatan Jumlah
Dokter Umum 7 org
Dokter Gigi 2 org
Tenaga tehnis Kefarmasian 2 org
Bidan 12 org
Perawat dan Gizi 31 org
(55)
4.2 Pelayanan resep
a. Rata-rata waktu penyiapan obat
Sebanyak 322 resep yang dianalisis dalam penelitian umum,sebanyak 219 resep merupakan kelompok resep obat jadi dan 93 resep merupakan kelompok resep yang mengandung obat racikan. Rata-rata waktu penyiapan obat terdiri dariobat jadi yaitu 219 resep yang memiliki rata-rata waktu penyiapan obat adalah 697,53 detik (11,62 menit) dengan interval waktu 0-1500detik sedangkan obat racikan terdiri dari 93 resep yang memiliki rata-rata waktu penyiapan obat adalah 1904,06 detik (31,73 menit) dengan interval waktu 1410-2900 detik.Menurut Pemenkes tahun 2014 nomor 35 standart lama waktu pelayanan resep antara 15-30 menit. Lama waktu pelayanan yang diperoleh lebih lama dari standart pelayanan resep yang di tetapkan oleh permenkes nmor 35 tahun 2014. Hal ini disebabkan karena tidak melakukan skrining resep dan jenis obat yang tersedia berbentuk strip dan tidak banyak obat yang berbentuk loss(telanjang).
Lamanya waktu penyiapan obat tergantung pada jenis obat yang diminta dalam resep. Waktu penyiapan obat jadi (sediaan tunggal) lebih cepat daripada waktu penyiapan obat racikan (serbuk). Walaupun begitu, dibedakan antara waktu penyiapan obat jadi (sediaan tunggal) dan obat racikan (serbuk) karena waktu yang dihasilkan melebihi standar waktu yang ditetapkan. Rata-rata waktu penyiapan obat di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai lebih lambat dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Linarni Jamil (2006) yakni 71 detik dengan interval waktu 23-149 detik. dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2
(56)
Gambar 4.1 Diagram Waktu Penyiapan Obat Jadi (detik) vs Jumlah Resep
Gambar 4.2 Diagram Waktu Penyiapan Obat Racikan (detik) vs Jumlah Resep Diagram waktu penyiapan obat dibedakan karena perbedaan waktu yang cukup jauh. Perbedaan tersebut terjadi karena penyiapan untuk resep obat racikan (serbuk/campuran) membutuhkan waktu yang cukup lama dari pada penyiapan untuk resep obat jadi (sediaan tunggal).
31 58 83 34 23 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
0-300 310-600 610-900 910-1200 1210-1500
Juml
ah
oba
t
waktu penyiapan obat jadi (detik)
43
31
8
4 5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
1410-1700 1710-2000 2010-2300 2310-2600 2610-2900
Juml
ah
re
se
p
(57)
Ju
m
lah
Re
se
p
Hal ini dikarenakan petugas membutuhkan waktu untuk mencari dan meracik obat sedangkan jumlah resep yang harus dilayani cukup banyak sehingga petugas cukup kesulitan terutama untuk melayani resep obat racikan (serbuk/campuran) dan membuat pasien menunggu lebih lama dari pada resep obat jadi.
b. Rata-rata waktu penyerahan obat
Rata-rata waktu penyerahan obat adalah 20 detik dengan interval waktu 4 - 78 detik. Sebanyak 215 resep (66,77%) mempunyai waktu penyerahan di bawah
rata-rata, data lengkap dapat dilihat di Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Diagram Waktu Penyerahan Obat (detik) vs Resep
Rata-rata waktu penyerahan obat di Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai lebih lama dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan di Puskesmas kota Medan, yakni 7 detik dengan interval waktu 2 - 80 detik (Aggraeni, 2012).
Pasien diberikan informasi yang lengkap tentang obat yang diberikan dan adanya komunikasi antara pasien dan petugas mengenai obat yang diberikan sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak. Ketika menyerahkan obat,
215
87
17
3 0
50 100 150 200 250
0-20 21-40 41-60 61-80
Juml
ah
R
ese
p
(58)
perlu disertakan juga informasi mengenai obat dan penggunaannya, bahaya terputusnya atau tidak teraturnya penggunaan obat, cara penyimpanan obat, juga tentang kemungkinan interaksi dengan obat lain atau makanan, terutama obat bebas yang digunakan pasien. Perlu diingatkan obat yang mempengaruhi kemampuan mengendarai kendaraan, pejalan kaki dalam jalan ramai, koordinasi berfikir, dan orang yang menjalankan mesin. Pasien diingatkan untuk menyimpan obat jauh dari jangkauan anak-anak (Anief, 2007).
c. Persentase jumlah obat yang diserahkan sesuai resep
Berdasarkan 322 resep yang diamati, persentase jumlah obat yang diserahkan sesuai resep adalah 98,76%. Persentase ini lebih tinggi dibandingkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kota Medan (Anggraeni, 2012), yakni 94,44%.
Penyerahan jumlah obat yang tidak lengkap disebabkan keterlambatan petugas ruang obat farmasi untuk memeriksa stok obat yang tersisa di ruang obat farmasi dan kurangnya stok obat yang tersedia tetapi dalam hal ini petugas memberikan solusi kepada pasien yaitu dengan menanyakan ke dokter kemudian menuliskan kembali resep kepada pasien agar ditebus atau dibeli apotik . Sementara untuk obat yang diperlukan segera tetapi stoknya kurang di ruang obat farmasi, biasanya petugas akan memberikan beberapa jumlah obat yang masih tersisa dahulu kepada pasien untuk segera digunakan, kemudian sisanya akan segera diresepkan kembali agar di tebus ke apotik sehingga pasien tidak perlu lama menunggu sampai stok obat masuk. Persentase jumlah item obat yang diserahkan sesuai resep
(59)
Berdasarkan 322 resep yang diamati, persentase jumlah item obat yang diserahkan sesuai resep adalah sebanyak 98,14%. Persentase ini lebih rendah dibandingkan penelitian yang pernah dilakukan di Puskesmas Kota Medan yakni 98,89%(Anggraeni,2012). Lebih rendahnya persentase jumlah item obat yang diperoleh peneliti daripada penelitian yang lalu karena keterlambatan petugas untuk menanyakan kembali kepada dokter bahwa obat tersebut tidak tersedia dan sudah habis sehingga dokter yang menuliskan resep tidak mengetahui ketidaktersediaan obat di ruang obat farmasi.Walaupun demikian petugas memberikan solusi kepada pasien dengan meresepkan kembali obat yang tidak tersedia agar pasien dapat menebus obat tersebut di apotik atau diluar dari puskesmas.
d. Persentase penggantian item obat
Berdasarkan 322 resep yang diamati, persentase penggantian item obat sebanyak 1,86%. Penggantian obat yang terjadi misalnya Captopril 25 mg diganti dengan captopril 12,5 mg tetapi jumlahnya ditingkatkan sesuai kebutuhan pasien dan sesuai dengan resep Kemudian obat mual sirup Domperidon diganti dengan tablet Domperidon. Persentase penggantian item obat adalah 1,94%. Ini menunjukkan bahwa persentase penggantian item obat di Puskesmas tanah tinggi kota Binjai lebih rendah dibandingkan penelitian yang pernah dilakukuan di kota Medan(Anggraeni, 2012).
Hal ini terjadi karena stok obat yang tidak tersedia di apotek dan ada pergantian beberapa daftar obat di puskesmas yang mungkin tidak diketahui oleh dokter sehingga dokter masih meresepkan sesuai daftar obat dipuskesmas yang lama.
(60)
e. Persentase etiket yang lengkap
Pengukuran persentase etiket dilakukan dengan mengamati kelengkapan etiket dari ditulisnya nomor urut resep, tanggal, nama pasien, aturan pakai, serta cara pakai/peringatan lain dengan nilai setiap item 1 dan nilai maksimal 5. Nilai 1 diperoleh apabila hanya mencantumkan aturan pakai pada etiket. Nilai 2 diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai dan nama pasien. Nilai 3 diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai, nama pasien, dan cara pakai/peringatan lain. Nilai 4 diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai, nama pasien, cara pakai/peringatan lain, dan tanggal. Nilai 5 diperoleh apabila mencantumkan aturan pakai, nama pasien, cara pakai/peringatan lain, tanggal, dan nomor urut resep.
Berdasarkan 322 resep yang diamati, persentase etiket bernilai 5 adalah 67,70% dengan jumlah sampel 218 resep, bernilai 4 adalah 31,68% dengan jumlah sampel 102 resep, bernilai 2 dan 3 adalah 0%,dan yang bernilai 1adalah 0,62% dengan jumlah sampel adalah 2 resep.
Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai menuliskan etiket dengan cukup lengkap dan jelas, tanggal peresepan, nama pasien, cara/waktu pakai obat , maka obat yang diresepkan dapat mengurangi kemungkinan salahnya penggunaan obat oleh pasien. Untuk obat tablet, kaplet, ataupun kapsul dimasukkan kedalam plastik bening lalu dimasukkan kertas etiket putih kedalamnya. Untuk obat racikan (serbuk) dimasukkan kedalam kertas perkamen kemudian dimasukkan kedalam plastik bening lalu dimasukkan etiket putih kedalamnya. Untuk obat cair seperti sirup, suspensi, atau emulsi dituliskan aturan pakai dengan menggunakan spidol pada kemasan. Untuk obat salap atau obat kumur ditempelkan etiket berwarna biru pada kemasan.
(61)
Apabila etiket pada obat yang diberikan kepada pasien tidak lengkap dapat berakibat tertukarnya obat dan pasien tidak mengetahui aturan pakai obat yang diminumnya. penyerahan obat kepada pasien disertai dengan etiket yang diletakkan pada wadah/pengemas yang tertera:
a. nama pasien b. aturan pakai, dan
Obat yang melalui mulut masuk perut disebut sebagai obat dalam, memakai etiket kertas berwarna putih dan bagi obat luar yaitu untuk kulit, mata, hidung, telinga, dubur, vagina, injeksi, obat kumur yang tidak ditelan digunakan etiket kertas berwarna biru (Anief, 2007).
f. Persentase pemberian informasi obat
Pengukuran persentase pemberian informasi obat dilakukan dengan memberikan tiga pertanyaan kepada pasien, dimana masing-masing pertanyaan diberikan nilai 1. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada pasien sehubungan dengan aturan pakai, cara pakai, dan peringatan mengenai obat yang diterima pasien tetapi efek samping penggunaan obat tidak di jelaskan secara lengkap.
Berdasarkan 322 resep yang diamati, persentase pemberian informasi obatbernilai 2 adalah 56,83% dengan jumlah sampel 183 pasien, dan bernilai 3 adalah 43,17% dengan jumlah sampel adalah 139 pasien dan yang bernilai 1 adalah 0%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena seringnya pasien menerima obat dengan jenis yang sama dan sebelumnya sudah dijelaskan oleh dokter yang memberikan resep, serta petugas di ruang obat farmasi juga kembali
(62)
memberikan informasi obat kepada pasien baik secara lisan maupun tulisan di etiket obat.
4.3 Pendapat Pasien
4.3.1 Karakteristik Responden a. Usia
Sebanyak 322 responden yang terlibat dalam penelitian berdasarkan usia yang diamati, dapat dilihat bahwa 65,21% lebih dari 50% pasien yang datang berobat dan menebus resep ke ruang obat farmasi pada rentang usia 18 - 49 tahun, dimana usia tersebut masih termasuk dalam usia produktif. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Jumlah (n = 322) %
13 - 17 tahun 70 21,73
18 - 49 tahun 210 65,21
> 50 tahun 42 13,04
b. Jenis Kelamin
Sebanyak 322 responden yang terlibat dalam penelitian berdasarkan jenis kelamin , dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien yang datang berobat dan menebus resep ke ruang obat farmasi adalah perempuan yaitu 54,96% dan diikuti oleh laki-laki sebanyak 45,03%. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3.
(63)
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (n = 322) %
Perempuan 177 54,96
Laki-laki 145 45,03
c. Pendidikan
Sebanyak 322 responden yang terlibat dalam penelitian berdasarkan pendidikan dapat dilihat bahwa 52,97% pasien yang datang berobat dan menebus resep ke ruang obat farmasi adalah tamatan SMA dan diikuti dengan tamatan SMP sebanyak 22,36%. Berdasarkan tingkat pendidikan, dilihat bahwa pasien yang datang cukup memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat membantu peneliti untuk menjawab pertanyaan yang diberikan secara objektif. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah (n = 322) %
Tidak tamat SD 2 0,62
SD 24 7,45
SMP 74 22,36
SMA 170 52,79
Perguruan Tinggi/Akademik 54 16,77
d. Penghasilan
Sebanyak 322 responden yang terlibat dalam penelitian berdasarkan penghasilan dapat dilihat bahwa 55,27% pasien yang datang ke ruang obat farmasi berada pada rentang Rp 1.000.000,00–Rp 5.000.000,00 dan 36,02% berpenghasilan < Rp 1.000.000,00. Hal ini berkaitan dengan tingkat pendidikan pasien yang sebagian besar tamatan SMA . Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4
(64)
Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan
Penghasilan Jumlah (n = 322) %
< Rp 1.000.000,00 116 36,02
Rp 1.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 178 55,27
> Rp 5.000.000,00 28 8,69
e. Pekerjaan
Sebanyak 322 responden yang terlibat dalam penelitian berdasarkan pekerjaan , dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien yang datang berobat dan menebus resep ke ruang obat farmasi sendiri yang berstatus sebagai wiraswasta dan lalu pegawai negri sipil, lalu diikuti oleh pegawai BUMN,kemudian para mahasiswa-mahasiswi lalu yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, dan juga pensiunan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah (n = 322) %
Mahasiswa/Mahasiswi 33 10,24
Wiraswasta 141 43,78
Pegawai Negeri Sipil 56 17,39
Pegawai BUMN 52 16,14
Ibu rumah tangga 28 8,69
Lain-lain (Pensiun) 12 3,72
4.3.2 Distribusi Penilaian pada Variabel-variabel yang Mempengaruhi Pendapat Pasien Terhadap Pelayanan resep di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai berdasarkan Jumlah Pasien
Berdasarkan perolehan data penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi pendapat pasien terhadap pelayanan resep di berdasarkan Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai jumlah pasien yang dijadikan responden.Variabel kehandalan mayoritas pasien menyatakan baik.Kecepatan pelayanan sebanyak 277 responden (86,02%), kelengkapan obat sebanyak 274
(65)
responden (85,09%), keramahan petugas sebanyak 292 responden (90,68%), tingkat kesiapan untuk membantu sebanyak 297 responden (92,23%).
Berdasarkan variabel ketanggapan, diperoleh mayoritas persentase untuk cepat tanggap petugas, pemberian solusi, dan informasi obat adalah baik dengan masing-masing jumlah responden sebanyak 272 responden (84,47%), 276 responden (85,71%), dan 292 responden (90,68%). Sementara untuk komunikasi yang efektif diperoleh persentase terbesar adalah sangat baik sebanyak 270 responden yaitu 83,85%. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Data penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi pendapat pasien terhadap pelayanan resep di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai berdasarkan jumlah pasien
No. PERTANYAAN
1 Jlh respon den (%) 2 Jlh respon den (%) 3 Jlh respon den (%) 4 Jlh respon den (%) 5 Jlh respon den (%) A. KEHANDALAN
A1 Kecepatan pelayanan 0
(0) 11 (3,31) 9 (2,79) 25 (7,76) 277 (86,02)
A2 Kelengkapan obat 0
(0) 8 (2,48) 21 (6,52) 19 (5,90) 274 (85,09)
A3 Keramahan petugas 0
(0) 6 (1,86) 10 (3,10) 14 (4,34) 292 (90,68)
A4 Kesiapan membantu 0
(0) 0 (0) 12 (3,72) 13 (4,03) 297 (92,23) B. KETANGGAPAN
B1 Cepat tanggap 0
(0) 0 (0) 26 (8,07) 24 (7,45) 272 (84,47)
B2 Pemberian solusi 0
(0) 3 (0,93) 12 (3,72) 31 (9,62) 276 (85,71)
B3 Komunikasi efektif 0
(0) 12 (6,83) 15 (4,65) 25 (7,76) 270 (83,85)
B4 Informasi obat 0
(0) 0 (0) 10 (3,10) 20 (6,21) 292 (90,68) C. KEYAKINAN
C1 Pengetahuan dan keterampilan 0 (0) 5 (1,55) 9 (2,79) 19 (5,90) 289 (89,75)
(66)
Tabel 4.7 (lanjutan)
(0) (1,24) (3,14) (7,76) (87,57)
C3 Kesesuaian produk obat 0 (0) 2 (0,62) 5 (1,55) 26 (8,07) 289 (89,75) D. EMPATI
D1 Perhatian petugas 0
(0) 2 (0,62) 14 (4,34) 33 (10,24) 273 (84,78) D2 Pelayanan tanpa memandang status sosial 0 (0) 5 (1,55) 19 (5,90) 25 (7,76) 273 (84,78)
D3 Kenyamanan
menunggu 0 (0) 6 (1,86) 14 (4,34) 26 (8,07) 289 (89,75) E. BUKTI LANGSUNG E1 Kebersihan dan
kerapian apotek 0 (0) 2 (0,62) 14 (4,34) 29 (9,00) 277 (86,02)
E2 Kenyamanan ruang
tunggu 0 (0) 0 (0) 26 (8,07) 26 (8,07) 270 (83,85) E3 Eksterior dan interior
ruangan 0 (0) 0 (0) 18 (5,59) 40 (12,42) 264 (81,98) E4 Kebersihan dan
kerapian petugas 0 (0) 0 (0) 16 (4,96) 35 (10,86) 271 (84,16) Keterangan :
* : 1 (sangat buruk), 2 (tidak baik), 3 (kurang baik), 4 (cukup baik), 5 (baik)
Berdasarkan dari variabel keyakinan, diperoleh persentase untuk pengetahuan dan keterampilan petugas terbesar adalah baik sebanyak 289 responden yaitu 89,75%. Kualitas obat dan kesesuaian produk obat dengan yang diresepkan diperoleh persentase terbesar adalah baik, dimana masing-masing 282 responden dan 289 responden, yaitu 87,57% dan 89,75%.
Variabel empati juga tidak berbeda dari variabel-variabel sebelumnya, dimana perhatian petugas kepada pasien, pelayanan yang diberikan petugas tanpa memandang status sosial, dan kenyamanan saat menunggu memperoleh persentase baik, yaitu 84,78% untuk 273 responden 84,78% untuk 273 responden, dan 86,95% untuk 280 responden.
(67)
Berdasarkan variabel bukti langsung, diperoleh persentase kebersihan dan kerapian ruang obat farmasi yang dirasakan pasien adalah baik sebanyak 277 responden yaitu 86,02%. Untuk kenyaman ruang tunggu diperoleh persentase adalah baik sebanyak 270 responden yaitu 83,85%. Pendapat pasien tentang eksterior dan interior ruangan adalah baik sebanyak 264 responden dengan persentase 81,98%. Untuk kebersihan dan kerapian petugas, sebanyak 271 pasien memiliki pendapat baik dengan persentase 84,16%.
Menurut Supranto (2006), terdapat lima determinan penilaian jasa yaitu kehandalan (reliability) adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, ketanggapan (responsiveness) kemampuan membantu pelanggan untuk memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan, keyakinan (confidence) pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan
mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau “assurance”, empati
(emphaty) kemampuan untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan, dan berwujud (tangible) penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media komunikasi.
4.3.3 Penilaian Pendapat Pasien
Penilaian pendapat pasien dilakukan dengan menjumlahkan nilai dari variabel-variabel di atas, maka dapat diperoleh total nilai pendapat pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tanah Tinggi Binjai yaitu, merasa sangat puas sebanyak 274 responden dengan persentase 85,09% dengan rentang skor 61 - 90, lalu diikuti 48 responden yang merasa puas dengan persentase 14,90% dengan rentang skor 31 - 60, dan tidak ada pasien yang merasa tidak puas. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.4.
(68)
Tabel 4.8 Data total skor pasien berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi pendapat pasien terhadap pelayanan resep di Puskesmas Tanah Tinggi Binjai.
Total skor pendapat pasien Jumlah(n = 322) %
1 (0 - 30) ( tidak puas) 0 0
2 (31 - 60) ( puas ) 48 14,90
3 (61 - 90) ( sangat puas) 274 85,09
Keterangan :
* : 1 (tidak puas), 2 (puas), 3 (sangat puas)
Gambar 4.4 Diagram pendapat pasien vs jumlah pasien
Pengukuran pendapat konsumen merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih efesien, dan lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan (Yuningsih, 2008).
0 50 100 150 200 250 300
tidak puas puas sangat puas
Juml
ah
pa
sien
(69)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan antara lain :
a. Pelayanan resep di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai belum di laksanakan secara optimal karena masih terdapat jumlah obat yang kurang ataupun item obat yang sedang kosong di ruang obat farmasi, tidak adanya apoteker dan tidak melakukan skrining resep.
b. Pendapat pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tanah Tinggi Binjai, 274 pasien (85,09%) merasa sangat puas, 48 pasien (14,90%) merasa puas, dan tidak ada pasien yang merasa tidak puas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien merasa sangat puas terhadap pelayanan resep yang diberikan Di Puskesmas Tanah Tinggi Binjai.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disarankan yaitu :
a. Untuk lebih meningkatkan pelayanan resep di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai terutama terhadap aspek pelayanan obat. Petugas lebih rutin melakukan pengecekan jumlah dan item obat sehingga tidak terjadi kekurangan jumlah dan item obat.
(70)
b. Agar Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai membagikan angket atau kuesioner kepada pasien untuk lebih mengetahui kelemahan atau kekurangan pelayanan yang diberikan berdasarkan persepsi pasien sehingga akhirnya Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan standart.
(71)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien (Menkes, RI., 2004).
Pada penelitian Purwastuti, digolongkan pelayanan farmasi sebagai salah satu pelayanan penunjang medik terapeutik bersama-sama dengan kegiatan lain seperti ruang operasi, instalasi gawat darurat, dan rehabilitasi medik. Pada saat ini, pasien menghadapi beraneka ragam pilihan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan farmasi. Mereka mempunyai posisi yang cukup kuat sehingga dalam memilih pelayanan tidak hanya mempertimbangkan aspek produk pelayanan saja, tetapi juga aspek proses dan jalinan relasinya (Purwastuti, 2005).
2.1.1 Pengelolaan perbekalan kefarmasian
Pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan (Menkes, RI., 2014).
(72)
Kepala Ruang Farmasi di Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjamin terlaksananya pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang baik.
Kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai meliputi: a. Perencanaan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
i. perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang mendekati kebutuhan;
ii. meningkatkan penggunaan obat secara rasional; dan iii. meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Perencanaan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh ruang farmasi di Puskesmas.
b. Permintaan obat dan bahan medis habis pakai
Tujuan permintaan obat dan bahan medis habis pakai adalah memenuhi kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah daerah setempat.
(73)
c. Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai
Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan dalam menerima obat dan bahan medis habis pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas. Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan obat dan bahan medis habis pakai berikut kelengkapan catatan yang menyertainya. Masa kedaluwarsa minimal dari obat yang diterima disesuaikan dengan periode pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.
d. Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai
Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
i. bentuk dan jenis sediaan;
ii. stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban); iii. mudah atau tidaknya meledak/terbakar; dan
(74)
e. Pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai
Pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat.
f. Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai
Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Pengendalian obat terdiri dari: i. Pengendalian persediaan; ii. Pengendalian penggunaan; dan
iii. Penanganan Obat hilang, rusak, dan kadaluwarsa. g. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan
Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat dan bahan medis habis pakai secara tertib, baik obat dan bahan medis habis pakai yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan lainnya (Menkes, RI., 2014).
(75)
Tujuan pencatatan, pelaporan dan pengarsipan adalah:
i. Bukti bahwa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai telah dilakukan; ii. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan
iii. Sumber data untuk pembuatan laporan.
h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk:
i. mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai sehingga dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
ii. memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai; dan
iii. memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan (Menkes, RI., 2014).
2.1.2 PelayananFarmasi klinis
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat dan bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien(Menkes, RI., 2014).
Pelayanan farmasi klinik bertujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
b. Memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas, keamanan dan efisiensi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
(76)
c. Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan pasien yang terkait dalam Pelayanan Kefarmasian.
d. Melaksanakan kebijakan obat di Puskesmas dalam rangka meningkatkan penggunaan obat secara rasional (Menkes, RI., 2014).
Pelayanan farmasi klinik meliputi:
a. Pengkajian Resep, Penyerahan obat, dan Pemberian Informasi obat
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Persyaratan administrasi meliputi:
i. Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien. ii. Nama, dan paraf dokter.
iii. Tanggal resep.
iv. Ruangan/unit asal resep. Persyaratan farmasetik meliputi:
i. Bentuk dan kekuatan sediaan. ii. Dosis dan jumlah obat. iii. Stabilitas dan ketersediaan. iv. Aturan dan cara penggunaan.
v. Inkompatibilitas (ketidakcampuran obat). Persyaratan klinis meliputi:
i. indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat. ii. Ketepatan Duplikasi pengobatan.
(1)
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BABI PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Kerangka Pikir Penelitian ... 3
1.3. Perumusan Masalah ... 4
1.4. Hipotesis ... 4
1.5. Tujuan Penelitian ... 4
1.6. Manfaat Penelitian ... 5
BABII TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Pelayanan Kefarmasian ... 6
2.1.1. Pengelolaan Perbekalan Kefarmasian ... 6
2.1.2. Pelayanan Farmasi Klinis ... 10
(2)
2.2.2. Standard Penulisan Resep ... 16
2.2.3. Skrining Resep ... 16
2.2.4. Indikator Mutu pelayanan resep ... 17
2.3. Kepuasaan Pasien ... 18
2.3.1. Definisi kepuasaan pasien ... 18
2.3.2. Faktor-faktor kepuasaan pasien ... 19
2.4. Puskesmas ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1. Jenis Penelitian ... 24
3.2. Sumber Data Penelitian ... 24
3.3. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25
3.4. Teknik Pengambilan Data ... 25
3.5. Definisi Operasional ... 26
3.6. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran Variabel ... 27
3.6.1. Variabel Penelitian ... 27
3.7. Analisis Data ... 31
3.8. Prosedur Penelitian ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1. Gambaran Umum Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai .. 32
4.2. Pelayanan Resep ... 33
4.3. Pendapat Pasien ... 40
(3)
4.3.2. Distribusi Penelitian Pada Variabel-variabel yang MempengaruhiPendapat
Pasien Terhadap Pelayanan Resep Kefarmasian di PuskesmasTanahTinggi Kota Binjai
Berdasarkan Jumlah Pasien ... 42
4.3.3. Penilaian Pendapat pasien ... 45
BABV KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
5.1. Kesimpulan ... 47
5. 2. Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA
(4)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar
1.1 Gambar Kerangka Pikir Penelitian ... 3
3.1 Gambar Prosedur Penelitian ……… 31
4.1 Diagram Waktu Penyiapan Obat Jadi (detik)
vs Jumlah Resep ... 34 4.2 Diagram Waktu Penyiapan Obat Racikan (detik)
vs Jumlah Resep ... 34 4.3 Diagram Waktu Penyerahan Obat (detik) vs Resep ... 35 4.4 Diagram Pendapat Pasien vs Jumlah Pasien ... 46
(5)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel
4.1 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai ... 32
4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 40
4.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 41
4.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis Pendidikan... 41
4.5 Karakteristik responden berdasarkan jenis Penghasilan ... 42
4.6 Karakteristik responden berdasarkan jenis Pekerjaan ... 42
4.7 Data penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi pendapat pasien terhadap pelayanan resep di Puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai berdasarkan jumlah pasien ... 43
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran
1 Tabel pengumpulan data pelayanan resep ……….... 51
2 Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat jadi …………. 52
3 Tabel pengumpulan data pelayanan resep obat racikan .…….. 72
4 Kuesioner pendapat pasien pelayanan kefarmasian …………. 79
5 Data kuesioner ...……….. 83
6 Surat permohonan izin penelitian/pengambilan data ...…….. 87
7 Surat izin penelitian/pengambilan data ………... 88
8 Surat selesai penelitian ...………. 89
9 Surat pernyataan selesai penelitian ...………. 90
10 Data pendapat responden ...……….………. 91
11 Standar Prosedur Pelayanan ...…….……… 95