Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla marmorata dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L pada Bobot Awal 7 g/ekor dalam Sistem Resirkulasi.

KINERJA PRODUKSI ELVER IKAN SIDAT Anguilla marmorata
DENGAN PADAT TEBAR 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L PADA BOBOT AWAL
7 g/ekor DALAM SISTEM RESIRKULASI

ELVANI NUR ILMIAH

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Kinerja Produksi
Elver Ikan Sidat Anguilla marmorata dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L pada
Bobot Awal 7 g/ekor dalam Sistem Resirkulasi” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014

Elvani Nur Ilmiah
NIM C14100023

ABSTRAK
ELVANI NUR ILMIAH. Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla marmorata
dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L pada Bobot Awal 7 g/ekor dalam Sistem
Resirkulasi. Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI dan YANI HADIROSEYANI.
Ikan sidat merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai jual tinggi.
Permintaan terhadap ikan sidat juga sangat tinggi, baik pasar lokal maupun
internasional, namun produksinya masih belum dapat memenuhi permintaan
pasar. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk peningkatan produksi benih ikan
sidat dengan pendederan secara intensif melalui peningkatan padat tebar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh padat tebar 2 g/L, 3 g/L, 4
g/L pada bobot awal 7 g/ekor terhadap produksi elver ikan sidat Anguilla
marmorata dalam sistem resirkulasi selama 40 hari. Ikan sidat yang digunakan
adalah elver berbobot 7±0,98 g/ekor dan panjang 15±1 cm/ekor. Derajat

kelangsungan hidup untuk semua padat tebar pada penelitian ini adalah 100%.
Laju pertumbuhan, laju pertumbuhan spesifik dan koefisien keragaman bobot
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada masing-masing perlakuan padat
tebar dengan nilai berturut-turut sebesar 0,03-0,06 g/hari, 0,38-0,70%, dan 14,4525,29%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa padat tebar 4 g/L adalah padat
tebar terbaik dengan nilai laju pertumbuhan biomassa 3,89 g/hari dan konversi
pakan 1,16.
Kata kunci: ikan sidat, kelangsungan hidup, padat tebar, pertumbuhan

ABSTRACT
ELVANI NUR ILMIAH. Production Performance of Elver Anguilla marmorata
with Stocking Densities at 2 g/ L , 3 g/ L , 4 g/ L with 7 grams Initial Weight in
Recirculating System. Supervised by TATAG BUDIARDI and YANI
HADIROSEYANI.
Eels has been known as one of aquaculture commodities with high
commercial value. Both local and international demand of eel was relatively high.
High market demand of eel could be anticipated wih high elver production which
can be applied by increasing the number of eel’s stocking density. The purpose of
this research was to analyze the effects of different stocking densities of 2 g/L, 3
g/L, 4 g/L with initial weight of 7 g/eel to the production of elver Anguilla
marmorata reared in recirculating system during 40 days. Eels used in this

research were at elver stage weighed 7±0.98 g/ eel and length 15±1 cm/ eel. The
survival rate for all stocking density in this research was 100%. There are no
significant differences found in growth rate, specific growth rate, and weight
variance coefficient of all treatments with rate of 0.03-0.06 g/day, 0.38-0.70%,
and 14.45-25.29% respectively. The results showed the best stocking density was
4 g/L which showed biomass growth rate and feed conversion ratio were 3.89
g/day and 1.16 respectively.
Keywords: eel, growth, stocking density, survival rate.

KINERJA PRODUKSI ELVER IKAN SIDAT Anguilla marmorata
DENGAN PADAT TEBAR 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L PADA BOBOT AWAL
7 g/ekor DALAM SISTEM RESIRKULASI

ELVANI NUR ILMIAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan


DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla marmorata dengan
Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L pada Bobot Awal 7 g/ekor dalam
Sistem Resirkulasi.
Nama
: Elvani Nur Ilmiah
NIM
: C14100023

Disetujui oleh

Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si.
Pembimbing I


Ir. Yani Hadiroseyani, M.M.
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 27 September 2013 sampai 5
November 2013 ini ialah budidaya ikan sidat, dengan judul “Kinerja Produksi
Elver Ikan Sidat Anguilla marmorata dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L pada
Bobot awal 7 g/ekor dalam Sistem Resirkulasi”.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si. dan
Ir. Yani Hadiroseyani, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sampai menyelesaikan skripsi

ini, Dr. Ir. Eddy Supriyono, M.Sc selaku dosen penguji tamu, Dr. Ir. Mia
Setiawati, M.Si. selaku Komisi pendidikan Departemen, yang telah memberikan
arahan, motivasi, serta semangat dalam menyelesaikan gelar sarjana dari
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.
Terimakasih juga disampaiakan kepada kedua orang tua saya, ayahanda Suwarjo
dan ibunda Siti Nurwasilah, Kakak Elvira Nurfadhilah dan Adik Eliza Nur
Fauziah atas doa, kasih sayang, dan dukungannya, ibu Hangesti pemilik CV
Widya Mandiri, Ending dan Pak Iwan sebagai pegawai di CV Widya Mandiri, dan
Kang Abe di Laboratorium Lingkungan atas bantuannya selama pelaksanaan
penelitian, teman-teman Sahesti Fitria, kak Eko Harianto, kak Sufal Diansyah,
Amalia Safitri, Cyntia Agustin, Abdul Aziz, Mba Maya Angraini dan Mba Retno
Cahya Mukti yang telah memberikan banyak bantuan dan kerjasamanya, keluarga
besar BDP 47, keluarga besar FKMC 1434 H, serta semua pihak atas do’a,
dukungan dan kerjasamanya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga semua
pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juni 2014

Elvani Nur Ilmiah


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL …………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………..………………….
PENDAHULUAN …………………………………………………………..
Latar Belakang …………………………………………………………....
Tujuan Penelitian ……………………………………………………….....
METODE …………………………………………………………………....
Rancangan Penelitian ……………………………………………………..
Prosedur Penelitian ………………………………………………………..
Analisis Data ……………………………………………………………...
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………...
Hasil …………………………………………………………………….....
Pembahasan …………………………………………………………….....
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………...
Kesimpulan ………………………………………………………………..
Saran …………………………………………………………………..…..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..
LAMPIRAN ………………………………………………………………....


x
x
xi
1
1
2
2
2
2
6
6
6
8
11
11
11
12
14


DAFTAR TABEL
1 Parameter kualitas air, satuan dan alat ukur ..................................................... 6
2 Parameter produksi elver ikan sidat Anguilla marmorata …………….……... 7
3 Kisaran kualitas air media pemeliharaan ikan sidat Anguilla marmorata
pada padat tebar 2 g/L, 3 g/L dan 4g/L ……………………………………… 8

DAFTAR GAMBAR
1 Bobot rata-rata ikan sidat Anguilla marmorata dengan padat tebar
(♦) 2 g/L, (■) 3 g/L, dan (▲) 4 g/L yang dipelihara selama 40 hari ………… 7
2 Biomassa rata-rata ikan sidat Anguilla marmorata dengan padat tebar
(♦) 2 g/L, (■) 3 g/L, dan (▲) 4 g/L yang dipelihara selama 40 hari ………… 8

DAFTAR LAMPIRAN
1 Analisis statistik parameter uji yang diamati ………………………………. 14
2 Hasil pengukuran kualitas air ikan sidat Anguilla marmorata dengan
padat tebar 2 g/L, 3 g/L dan 4g/L yang dipelihara dalam sistem resirkulasi 17
3 Kontruksi akuarium penelitian ikan sidat Anguilla marmorata dengan padat
tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4g/L yang dipelihara dalam sistem resirkulasi……. 19

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan yang potensial dan memiliki
prospek yang sangat baik untuk dibudidayakan di Indonesia, mengingat ikan ini
memiliki nilai jual yang tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.
Dengan demikian ikan ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi
komoditas perikanan unggulan karena permintaan dunia yang sangat tinggi
(Affandi 2010). Di dunia terdapat sebanyak 18 jenis ikan sidat dan Indonesia
sendiri sedikitnya terdapat tujuh jenis sidat (Affandi dan Suhenda 2003).
Permintaan terhadap ikan sidat juga sangat tinggi, baik pasar lokal maupun
internasional. Pasar ikan sidat di Asia terutama adalah Jepang, Korea Selatan,
China, dan Taiwan. Jepang merupakan konsumen ikan sidat terbesar di dunia
yang membutuhkan 150.000 ton dari 250.000 ton kebutuhan dunia (Aji 2010).
Permintaan untuk daerah Jakarta mencapai 3 ton per bulan, belum terhitung
permintaan daerah lainnya (Subiakto 2012). Lebih lanjut dinyatakan, bahwa ikan
sidat memiliki nilai gizi tinggi, yaitu DHA 1.337 mg/100 g yang mengalahkan
ikan salmon (820 mg/100 g) atau tenggiri (748 mg/100 g), serta hati sidat
mengandung vitamin A 15.000 IU/100 g. Budidaya ikan sidat dikelompokkan ke
dalam tiga tahap yaitu pemeliharaan glass eel selama 1,5-2 bulan (dihasilkan
benih elver 1-2 g), pemeliharaan elver (1-2 g) selama 2-3 bulan untuk mencapai
benih siap tebar 10-20 g, dan pembesaran selama 7-9 bulan untuk mencapai

ukuran konsumsi (150-200 g) (Affandi dan Suhenda 2003).
Potensi sumber daya ikan sidat nasional khususnya stadia elver sangat
tinggi, sampai sekarang potensi tersebut hanya dimanfaatkan untuk keperluan
ekonomis, yakni ekspor ke negara luar dengan potensi elver yang rendah. Hal ini
merupakan akibat belum berkembangnya sistem dan teknologi budidaya fase
pendederan dan pembesaran. Kebutuhan ikan sidat ukuran konsumsi semakin
lama semakin meningkat. Salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah
pendekatan sistem dan teknologi budidaya elver untuk mengantisipasi
pemanfaatan potensi besar yang ada. Pendekatan sistem dan teknologi budidaya
dapat diawali dengan peningkatan biomassa akhir produksi dengan cara melalui
peningkatan padat tebar dan menekan mortalitas dengan memberikan kondisi
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhannya (water quality requirement). Untuk
mencapai stabilitas lingkungan yang telah dioptimalkan dan meminimalkan
terbuangnya bahan yang digunakan untuk perbaikan lingkungan, maka benih
perlu dipelihara dengan sistem resirkulasi. Menurut Hepher dan Pruginin (1981),
peningkatan padat tebar akan diikuti dengan penurunan pertumbuhan (critical
standing crop) dan pada padat tebar tertentu pertumbuhan akan berhenti ketika
mencapai daya dukung (carrying capacity). Agar tidak terjadi hal tersebut, maka
peningkatan padat tebar haruslah sesuai dengan daya dukung. Prinsip daya
dukung sangat penting dalam budidaya dengan kepadatan tinggi. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian tentang padat tebar yang terbaik dalam suatu sistem produksi
ikan sidat. Luaran dari pemeliharaan benih ikan sidat adalah biomassa dan bukan
per ekor seperti umumnya pada ikan lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi carrying capacity antara lain adalah
kualitas air, pakan, dan ukuran ikan. Keadaan lingkungan yang baik, pakan yang

2
tepat dan pemeliharaan pada media suhu yang optimal akan menghasilkan
performa produksi yang maksimal (Huisman et al. 1991). Salah satu cara
meningkatkan daya dukung produksi ikan sidat yaitu dengan pengelolaan
lingkungan budidaya melalui sistem resirkulasi. Sistem resirkulasi merupakan
sistem produksi yang menggunakan air pada suatu tempat lebih dari satu kali
dengan adanya proses pengolahan limbah dan adanya sirkulasi atau perputaran air.
Sistem ini sudah banyak digunakan, karena tidak membutuhkan lahan yang luas,
dapat diterapkan di daerah pemukiman penduduk, efektif dalam pemanfaatan air
dan ramah lingkungan, serta kondisi air mudah dikontrol dengan baik (Ekavianti
2004). Selain itu, peningkatan padat tebar akan meningkatkan hasil produksi pada
kondisi lingkungan optimal dan pakan yang mencukupi. Penelitian ini diperlukan
untuk menentukan padat tebar elver ikan sidat yang terbaik dengan sistem
resirkulasi yang menghasilkan produksi yang maksimal.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh padat tebar terhadap
produksi benih elver ikan sidat (Anguilla marmorata) dengan padat tebar 2 g/L, 3
g/L dan 4 g/L pada bobot awal 7 g/ekor yang dipelihara dalam sistem resirkulasi.

METODE
Rancangan Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dengan metode eksperimental. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3
perlakuan padat tebar dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan
dalam penelitian ini meliputi padat tebar 2 g/L (A), 3 g/L (B), dan 4 g/L (C).

Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan sidat berupa 9 akuarium
bersekat dengan sistem resirkulasi. Sekat ini berfungsi untuk memisahkan bagian
filter dan bagian untuk pemeliharaan. Dimensi akuarium yang digunakan adalah
90 cm x 50 cm x 40 cm, dengan bagian filter berukuran 10 cm x 50 cm x 40 cm
dan bagian pemeliharaan adalah 80 cm x 50 cm x 30 cm. Volume air yang
digunakan untuk pemeliharaan sebesar 120 L. Tahapan persiapan penelitian
meliputi pembuatan konstruksi sistem resirkulasi, pembersihan wadah,
penempatan wadah, pengisian wadah, dan stabilisasi air. Filter yang digunakan
adalah satu unit filter yang berfungsi sebagai filter fisik, kimia, dan biologi.
Akuarium pemeliharaan sebelum digunakan terlebih dahulu dibilas, dicuci,
dikeringkan, dan ditutup. Akuarium yang telah siap digunakan kemudian diisi air
sampai ketinggian 30 cm sehingga volume air media pemeliharaan 120 L. Air
yang digunakan telah diendapkan selama 3 hari. Sistem resirkulasi yang telah
selesai disusun kemudian dijalankan selama 4 hari. Setelah diisi air, kemudian ke

3
dalam akuarium ditambahkan garam sebanyak 360 g kedalam 120 L air untuk
mendapatkan salinitas air 3 mg/L. Setelah itu pelindung (shelter) yang terbuat dari
tali rapia dimasukan kedalam akuarium sebanyak satu buah setiap akuarium.
Bahan filter yang digunakan terdiri dari kapas sintetis, karbon aktif, zeolit,
karang jahe dan bioball. Filter dimasukkan ke dalam akuarium pada bagian filter
yang disusun secara berurutan, yaitu kapas, karbon aktif, zeolit dan karang jahe
dengan kuantitas masing-masing filter mengisi bagian filter setinggi 5 cm, dan
bioball sebanyak 10 buah yang dimasukkan di ruang pompa. Pada sistem
resirkulasi, air dari akuarium pemeliharaan masuk ke dalam filter melalui pipa
serapan dan dialirkan secara gravitasi. Air yang keluar langsung memasuki media
filter secara berurutan, yaitu kapas, karbon aktif, zeolit, karang jahe dan bioball.
Air yang telah melewati filter akan mengalir ke dalam sekat penampungan air.
Selanjutnya, air tersebut dipompa ke dalam akuarium pemeliharaan melalui pipa
inlet.
Penebaran Benih
Benih sidat yang digunakan dalam penelitian ini memiliki panjang 15±1 cm
dengan bobot 7±0,98 g/ekor yang berasal dari pembudidaya sidat di Cimanggu,
Bogor, Jawa Barat. Bobot benih sidat diukur dengan mengambil 30 sampel
sehingga dapat diperoleh bobot rata-rata untuk menentukan biomassa dalam setiap
perlakuan. Benih diaklimatisasi terlebih dahulu sebelum ditebar dengan cara
kantong yang berisi benih dimasukkan kedalam akuarium selama 15 menit, agar
suhu dalam kantong benih dengan suhu dalam akuarium menjadi sama. Penebaran
dilakukan setelah 4 hari dengan stabilisasi sistem resirkulasi. Padat tebar pada
setiap akuarium dilakukan sesuai dengan perlakuan, yaitu 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L,
kemudian dipelihara selama 40 hari.
Pemeliharaan
Penelitian dilakukan selama 40 hari masa pemeliharaan. Selama penelitian
dilakukan pengelolaan air dan pakan, serta pengambilan contoh ikan dan air
pemeliharaan. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyifonan yang
dilakukan setiap sebelum pemberian pakan, serta pergantian air yang dilakukan
dua kali sehari yakni pada pagi dan sore hari sebanyak 20% per hari menggunakan
air tawar. Pengukuran parameter kualitas air, parameter suhu dan pH diukur
secara in-situ setiap pagi dan sore hari, sedangkan parameter DO, total ammonium
nitrogen (TAN), nitrit, dan alkalinitas diukur setiap 10 hari. Pakan yang diberikan
berupa pelet tenggelam (slow shinking) untuk pakan kerapu, berdiameter 1 mm,
serta berkadar protein 50%. Pemberian pakan dilakukan secara restricted (FR
2,5%) dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak empat kali yaitu pada pukul
06.00, 11.00, 15.00 dan 21.00 WIB. Proporsi jumlah pakan yang diberikan sama
pada setiap waktunya.
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel berupa air dan ikan dilakukan setiap sepuluh hari
selama periode penelitian. Sampel air kemudian diukur di Laboratorium
Lingkungan BDP IPB. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, pH, DO,
TAN, nitrit, dan alkalinitas. Sampel ikan yang diambil untuk diukur panjang dan
bobot sebanyak 20 ekor/akuarium. Pengambilan sampel ikan dari akuarium
dilakukan dengan cara mengangkat shelter secara perlahan ke atas permukaan

4
akuarium, lalu shelter ditempatkan pada seser berukuran besar yang diiringi
dengan menggerak-gerakan shelter agar sidat keluar dari shelter. Selanjutnya
sampel ikan ditimbang setiap ekornya menggunakan bak sterofoam diats
timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g. Pengukuran panjang total pada setiap
ekor ikan sidat menggunakan alat ukur dengan ketelitian 1 mm. Alat ukur tersebut
dibuat dari 3 buah penggaris yang berbentuk ruang segitiga untuk membatasi
ruang gerak ikan sidat ketika diukur panjang totalnya.

Parameter Uji
Parameter yang diamati selama penelitian meliputi kematian dan bobot ikan,
serta jumlah pakan yang diberikan pada ikan. Data parameter tersebut digunakan
untuk menghitung derajat kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan (GR), laju
pertumbuhan biomassa (LPB), laju pertumbuhan spesifik (SGR), konversi pakan
(FCR), koefisien keragaman bobot. Selain itu dilakukan pula pengamatan
parameter kualitas air yang meliputi suhu, pH, DO, alkalinitas, TAN dan nitrit.
Derajat Kelangsungan Hidup
Derajat kelangsungan hidup (survival rate, SR) adalah perbandingan jumlah
ikan yang hidup sampai akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal
pemeliharaan. Derajat kelangsungan hidup dihitung menggunakan rumus dari
Goddard (1996) yaitu:

SR

Nt
x 100 %
N0

Keterangan: SR = derajat kelangsungan hidup (%)
Nt = jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)
N0 = jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
Laju Pertumbuhan Bobot
Laju pertumbuhan (growth rate, GR) adalah perubahan bobot rata-rata
individu dari awal sampai akhir pemeliharaan. Pertumbuhan bobot mutlak
dihitung menggunakan rumus dari Goddard (1996):
GR =
Keterangan: GR =
Wt =
Wo =
t =

laju pertumbuhan bobot mutlak (g/hari)
bobot rata-rata pada akhir pemeliharaan (g)
bobot rata-rata pada awal pemeliharaan (g)
waktu pemeliharaan (hari)

Laju Pertumbuhan Biomassa
Laju pertumbuhan biomassa (LPB) adalah perubahan biomassa rata-rata dari
awal sampai akhir pemeliharaan perhari. Laju pertumbuhan biomassa dapat
dihitung menggunakan rumus dari Goddard (1996):

5
LPB =

Keterangan: LPB
Bt
Bo
t

=
=
=
=

-

laju pertumbuhan biomassa (g/hari)
biomassa rata-rata pada akhir pemeliharaan (g)
biomassa rata-rata pada awal pemeliharaan (g)
waktu pemeliharaan (hari)

Laju Pertumbuhan Spesifik
Laju pertumbuhan spesifik (specific growth rate, SGR) adalah laju
pertumbuhan harian ikan, yang dihitung menggunakan rumus Huisman et al.
(1991):

Keterangan: SGR
t
Wt
Wo

=
=
=
=

laju pertumbuhan individu harian (%)
waktu pemeliharaan (hari)
bobot rata-rata pada akhir pemeliharaan (g)
bobot rata-rat pada awal pemeliharaan (g)

Konversi Pakan
Konversi pakan (feed conversion ratio, FCR) adalah jumlah pakan yang
diberikan (kg) untuk menghasilkan 1 kg bobot tubuh ikan, dapat dihitung
menggunakan rumus dari Goddard (1996):

FCR

Keterangan : FCR
Bt
Bd
Bo
F

=
=
=
=
=

Bt

F
Bd

B0

konversi pakan
biomassa ikan pada akhir pemeliharaan (g)
biomassa ikan mati selama pemeliharaan (g)
biomassa ikan pada awal pemeliharaan (g)
jumlah pakan selama pemeliharaan (g)

Koefisien Keragaman Bobot
Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi bobot rata-rata ikan
yang dinyatakan dalam koefisien keragaman, yang dihitung menggunakan rumus
Steel dan Torrie (1981):

Keterangan: KK = koefisien keragaman bobot (%)
S = simpangan baku
Y = rata-rata contoh

6
Parameter Kualitas air
Pengukuran parameter kualitas air dilakukan dari awal sampai akhir
pemeliharaan yang meliputi parameter suhu, pH, kandungan oksigen terlarut
(DO), nitrit, TAN (untuk menghitung amoniak), dan alkalinitas (Tabel 1).
Tabel 1 Parameter kualitas air, satuan, dan alat ukur
Parameter
Suhu
Oksigen terlarut
pH
Nitrit
TAN
Alkalinitas

Satuan
o
C
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

Metode/alat ukur
Termometer digital
DO-meter
pH-meter
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Titrimetrik

Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan
tujuan penelitian. Data parameter derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan
bobot harian, laju pertumbuhan bobot mutlak, koefisien keragaman bobot, dan
konversi pakan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada selang
kepercayaan 95%. Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah perlakuan
berpengaruh nyata terhadap derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot,
laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan biomassa, koefisien keragaman
bobot, dan konversi pakan. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan
antar perlakuan akan diuji lanjut menggunakan uji Tukey. Analisis deskripsi
kuantitatif berupa tabel digunakan untuk menjelaskan kelayakan media
pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan sidat selama penelitian. Analisis data
menggunakan perangkat lunak Ms.Excel 2007 dan SPSS 16.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian ikan sidat selama 40 hari pemeliharaan menghasilkan data berupa
parameter produksi yang meliputi derajat kelangsungan hidup (SR), laju
pertumbuhan bobot (GR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), laju pertumbuhan
biomassa (LPB), konversi pakan (FCR), serta koefisien keragaman bobot (KK).
Penelitian padat tebar ini menghasilkan perbedaan yang nyata (P0,05) pada parameter
SR, GR, SGR dan KK (Tabel 2).

7
Tabel 2 Parameter produksi elver ikan sidat Anguilla marmorata
Parameter

2 g/L

Derajat kelangsungan hidup (%)
Laju pertumbuhan bobot (g/hari)
Laju pertumbuhan biomassa (g/hari)
Laju pertumbuhan spesifik (%)
Konversi pakan
Koefisien keragaman bobot (%)
a

Padat Tebar
3 g/L
a

100±0,00
0,03±0,02a
1,01± 0,54a
0,38±0,19a
4,02±2,17a
25,29±4,72a

a

100±0,00
0,04±0,00a
2,36±0,17ab
0.58±0,04a
2,44±0,19ab
23,65±4,79a

4 g/L
100±0,00a
0,06±0,03a
3,89± 1,57b
0,70±0,24a
1,16±0,41b
14,45±6,98a

Angka-angka pada baris yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
taraf uji 5% (uji selang berganda Tukey).

Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2, bobot rata-rata dan biomassa ratarata pada perlakuan padat tebar 2 g/L, 3 g/L dan 4 g/L menunjukkan kenaikan dari
awal pemeliharan hingga akhir pemeliharaan (selama 40 hari). Pola kurva yang
ditunjukkan keduanya relatif sama. Berdasarkan analisis ragam, perlakuan padat
tebar memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap bobot rata-rata
(P>0,05), namun perlakuan padat tebar memberikan pengaruh yang berbeda nyata
terhadap biomassa (P3 (Herianti 2005)

Dokumen yang terkait

Produksi Ikan Neon Tetra Paracheirodon innesi Ukuran L Pada Padat Tebar 20, 40 Dan 60 Ekor/Liter Dalam Sistem Resirkulasi

0 9 5

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan sidat Anguilla marmorata ukuran 1 gram dalam sistem resirkulasi pada padat penebaran berbeda

0 3 28

Produksi Ikan Sidat Anguilla marmorata Stadia Elver dan Anguilla bicolor bicolor Stadia Yellow Eel dengan Padat Tebar 0.5, 1.0, 1.5 g/l pada Sistem Resirkulasi

0 8 41

Kinerja Produksi Ikan Sidat (Anguilla marmorata) Ukuran 7 Gram dengan Kepadatan Tinggi Pada Sistem Resirkulasi Melalui Kajian Fisiologis

0 8 47

Kinerja Produksi Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Berbobot Awal 10 g/ekor dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L dan 4 g/L pada Sistem Resirkulasi.

0 6 27

Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada Sistem Resirkulasi

1 14 27

Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Berbobot Awal 3 g/ekor dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam Sistem Resirkulasi

0 5 25

Kinerja Produksi Ikan Sidat (Anguilla Bicolor Bicolor) Ukuran Awal 2 G/Ekor Dengan Pergantian Air 5%, 10%, 15%, Dan 20% Per Hari Pada Sistem Resirkulasi

0 4 29

Kinerja Produksi Pendederan Glass Eel Ikan Sidat Anguilla Marmorata Pada Sistem Resirkulasi Dengan Pergantian Air 30% Dan 45% Per Hari

0 5 31

PENGARUH PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN SIDAT (Anguilla marmorata ) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO

0 0 15