Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Berbobot Awal 3 g/ekor dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam Sistem Resirkulasi

KINERJA PRODUKSI ELVER IKAN SIDAT Anguilla bicolor bicolor
BERBOBOT AWAL 3 g/ekor DENGAN PADAT TEBAR 2 g/L, 3 g/L,
DAN 4 g/L DALAM SISTEM RESIRKULASI

SAHESTI FITRIA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Kinerja Produksi
Elver Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Berbobot Awal 3 g/ekor dengan Padat
Tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam Sistem Resirkulasi” adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014

Sahesti Fitria
NIM C14100045

ABSTRAK
SAHESTI FITRIA. Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor
Berbobot Awal 3 g/ekor dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam Sistem
Resirkulasi. Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI dan YANI HADIROSEYANI.
lkan sidat merupakan salah satu komoditas akuakultur yang berpotensi
untuk dikembangkan walaupun teknik budidayanya masih rendah. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi elver ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor berbobot awal 3 g/ekor dengan padat tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam
sistem resirkulasi melalui kajian kelangsungan hidup dan pertumbuhan selama 40
hari. Metode yang digunakan berupa metode eksperimental dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dan 3 kali ulangan pada setiap perlakuan yaitu padat tebar 2
g/L, 3 g/L dan 4 g/L. Data yang diambil meliputi kelangsungan hidup,
pertumbuhan, koefisien keragaman bobot, dan konversi pakan. Peningkatan padat
tebar cenderung meningkatkan pertumbuhan dan menurunkan konversi pakan.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa laju pertumbuhan biomassa tertinggi
dihasilkan oleh padat tebar 4 g/L sebesar 7,79 g/hari dibandingkan padat tebar 2
g/L sebesar 3,71 g/hari dan padat tebar 3 g/L sebesar 6,40 g/hari.
Kata kunci: Anguilla bicolor bicolor, padat tebar, pertumbuhan
ABSTRACT
SAHESTI FITRIA. Production Performance of Eels Elver Anguilla bicolor
bicolor at Different Stocking Densities: 2 g/L, 3 g/L, and 4 g/L with 3 g/fish
initial weight in Recirculation System. Supervised by TATAG BUDIDARDI and
YANI HADIROSEYANI.
Eels are one of the potential aquaculture commodities but the production
technique has not been developed yet. The purpose of this research was to analyze
the production performance of eels elver Anguilla bicolor bicolor at different
stocking densities: 2 g/L, 3 g/L, and 4 g/L. Initial weight was 3 g/fish. Fish
cultured in recirculation system the survival rate and growth performance were
observed for 40 days. The experiment was design used Completely Randomize
Design (RAL) with 3 replications for each treatment. The data that were obtained
consist of survival rate, speed growth rate, weight variance coefficient, and feed
conversion ratio. Increasing stocking density enhanced growth performance and
decreased the feed conversion. The results showed that the highest growth rate of
biomass was produced by the stocking density of 4 g/L of 7.79 g/day compared to

those of stocking density of 2 g/L of 3.71 g/day and stocking density 3 g/L of
6.40 g/day.
Keywords: Anguilla bicolor bicolor, growth, stocking density

KINERJA PRODUKSI ELVER IKAN SIDAT Anguilla bicolor bicolor
BERBOBOT AWAL 3 g/ekor DENGAN PADAT TEBAR 2 g/L, 3 g/L,
DAN 4 g/L DALAM SISTEM RESIRKULASI

SAHESTI FITRIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2014

Judul Skripsi : Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor
Berbobot Awal 3 g/ekor dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, dan
4 g/L dalam Sistem Resirkulasi
Nama
: Sahesti Fitria
NIM
: C14100045
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Disetujui oleh

Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si.
Pembimbing I

Ir. Yani Hadiroseyani, M.M.
Pembimbing II

Diketahui oleh


Dr. Ir. Sukenda, M.Sc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Kinerja produksi elver
ikan sidat Anguilla bicolor bicolor berbobot awal 3 g/ekor dengan padat tebar 2
g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam sistem resirkulasi” dapat diselesaikan. Penelitian ini
dilaksanakan pada 27 September 2013 sampai dengan 5 November 2013.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Tatag
Budiardi, M.Si. dan Ir. Yani Hadiroseyani, M.M. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terimakasih untuk kedua orang tua saya,
ayahanda Syahroni dan Ibunda Sitiawa, serta adik-adik saya di Kalimantan Barat
Syahensa Arif Mastian, Syaharisman, dan Sartika Cahayani atas semangat, doa,
kasih sayang, dan dukungan nya selama ini dalam menyelesaikan skripsi.
Terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Daniel Djokosetiyanto selaku dosen penguji

tamu, Dr. Dinamella Wahjuningrum, S.Si, M.Si. selaku Komisi pendidikan
Departemen, Dr. Ir. Widanarni, M.Si. selaku pembimbing akademik, yang telah
memberikan arahan, motivasi, serta semangat dalam menyelesaikan gelar sarjana
dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.
Terimakasih kepada ibu Hangesti pemilik CV Widya Mandiri, Cibanteng, Bogor,
atas kerja sama dan telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir penelitian di CV tersebut. Terimakasih pula kepada teman-teman yang
sama-sama berjuang pada saat penelitian, Elvani Nur Ilmiah, kak Eko Harianto,
kak Sufal, Mbak Retno, Cyntia Agustin, Amalia Safitri, dan Abdul Aziz, keluarga
besar BDP 47 terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya, serta teman-teman
angkatan 47 IPB, seorganisasi (LDK Al-Hurriyah IPB dan FKM-C FPIK IPB),
dan Al Iffah IPB.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bogor, Mei 2014

Sahesti Fitria

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL …………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..

PENDAHULUAN …………………………………………………………..
Latar Belakang …………………………………………………………....
Tujuan Penelitian ……………………………………………………….....
METODE …………………………………………………………………....
Rancangan Penelitian ……………………………………………………..
Prosedur Penelitian ………………………………………………………..
Analisis Data ……………………………………………………………...
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………...
Hasil …………………………………………………………………….....
Pembahasan …………………………………………………………….....
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………...
Kesimpulan ………………………………………………………………..
Saran …………………………………………………………………..…..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..
LAMPIRAN ………………………………………………………………....
RIWAYAT HIDUP..........................................................................................

x
x
1

1
2
2
2
2
5
6
6
7
10
10
10
10
12
15

DAFTAR TABEL
1
2
3


Parameter kualitas air, satuan dan alat ukur............................................... 5
Parameter produksi pemeliharaan ikan sidat Anguilla bicolor bicolor..... 6
Kisaran kualitas air media pemeliharaan ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor pada padat tebar 2g/L, 3 g/L dan 4g/L......................................... 7

DAFTAR GAMBAR
1
2

Grafik bobot rata-rata ikan sidat Anguilla bicolor bicolor padat tebar
(♦) 2 g/L, (■) 3 g/L, dan (▲) 4 g/L yang dipelihara selama 40 hari......... 6
Grafik biomassa rata-rata ikan sidat Anguilla bicolor bicolor padat tebar
(♦) 2 g/L, (■) 3 g/L, dan (▲) 4 g/L yang dipelihara selama 40 hari......... 7

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sidat termasuk ikan air tawar dengan bentuk tubuh panjang, berdaging putih,
dan bertekstur lembut. lkan sidat adalah salah satu ikan konsumsi, dan memiliki
pasar yang baik walaupun di Indonesia baru mulai dikenal. Selain itu, ikan sidat

merupakan jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas
ekspor unggulan dari sektor perikanan (Purwanto 2007). Indonesia memiliki
potensi yang cukup besar untuk pengembangan budidaya ikan sidat karena
ketersediaan benih di alam, geografi, serta iklim yang sesuai dengan habitat
aslinya.
Dalam budidaya ikan sidat, ada tiga tahap yang perlu dilakukan yaitu
pemeliharaan elver selama 1,5-2 bulan untuk memperoleh benih 1-2 g,
pemeliharaan elver (1-2 g) selama 2-3 bulan untuk mencapai benih siap tebar 1020 g, dan pembesaran selama 7-9 bulan untuk mencapai ukuran konsumsi (150200 g) (Affandi dan Suhenda 2003). Indonesia memiliki potensi elver ikan sidat
yang melimpah, tetapi sampai saat ini pemanfaatannya untuk budidaya masih
sangat rendah. Hal ini terjadi karena para pembudidaya di Indonesia masih kurang
pengetahuan tentang teknologi budidaya ikan sidat, sehingga kegagalan produksi
menjadi salah satu faktor penghambat dalam budidaya ikan sidat. Oleh karena itu,
teknologi budidaya ikan sidat perlu dikembangkan sehingga potensi elver ikan
sidat dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu cara untuk pengembangan
teknologi budidaya ikan sidat yaitu dengan meningkatkan padat tebar ikan
peliharaan.
Menurut Hepher dan Pruginin (1981), peningkatan kepadatan akan diikuti
dengan penurunan pertumbuhan (critical standing crop) sehingga pada kepadatan
tertentu pertumbuhan akan terhenti karena telah mencapai titik daya dukung
(carrying capacity). Untuk memperoleh hasil yang optimal, peningkatan

kepadatan harus juga diikuti dengan peningkatan daya dukung. Salah satu cara
meningkatkan daya dukung yaitu dengan pengelolaan lingkungan budidaya
melalui sistem resirkulasi. Budidaya sistem resirkulasi (recirculation aquaculture
system, RAS) merupakan solusi untuk mengatasi penurunan daya dukung wadah
pemeliharaan akibat peningkatan padat tebar. Menurut Hutchinson et al. (2004)
sistem resirkulasi merupakan penerapan teknologi akuakultur yang terdiri atas
sistem pengaliran air, penyaringan secara mekanik dan biologi, penggunaan
pompa dalam pengairan air, aerasi, oksigenasi air, dan komponen pengelolaan air
lain yang menghasilkan kualitas air yang optimum untuk pertumbuhan ikan di
dalam wadah pemeliharaan. Keuntungan dari sistem resirkulasi adalah tidak
membutuhkan lahan yang luas, dapat dibuat di daerah-daerah pemukiman
penduduk, efektif dalam pemanfaatan air dan lebih ramah lingkungan. Untuk itu
diperlukan penelitian yang mengkaji kinerja produksi elver ikan sidat terbaik pada
pada tebar yang berbeda.
Prinsip daya dukung sangat penting dalam budidaya dengan kepadatan
tinggi. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang padat tebar yang terbaik
dalam suatu sistem produksi ikan sidat. Luaran dari pemeliharaan benih ikan sidat
adalah biomassa dan bukan per ekor seperti umumnya pada ikan lain. Oleh karena
itu, penelitian ini didasarkan pada produksi biomassa ikan sidat melalui kajian

2
kelangsungan hidup dan pertumbuhan, serta parameter lainnya yang terkait
dengan produksi dan kualitas air.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi elver ikan sidat
berbobot awal 3 g/ekor dengan padat tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam sistem
resirkulasi. Analisis kinerja produksi elver ikan sidat pada penelitian ini
dilakukan melalui kajian kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

METODE
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3
perlakuan padat tebar dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Perlakuan tersebut adalah pemeliharaan benih ikan sidat berbobot awal 3 g/ekor
dengan padat tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam sistem resirkulasi.
Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan sidat berupa 9 akuarium
bersekat dengan sistem resirkulasi. Sekat ini berfungsi untuk memisahkan bagian
filter dan bagian untuk pemeliharaan. Dimensi akuarium yang digunakan adalah
90 cm x 50 cm x 40 cm, dengan bagian filter berukuran 10 cm x 50 cm x 40 cm
dan bagian pemeliharaan adalah 80 cm x 50 cm x 30 cm. Volume air yang
digunakan untuk pemeliharaan sebesar 120 L. Tahapan persiapan penelitian
meliputi pembuatan konstruksi sistem resirkulasi, pembersihan wadah,
penempatan wadah, pengisian air wadah, dan stabilisasi air.
Filter yang digunakan adalah satu unit filter yang berfungsi sebagai filter
fisik, kimia, dan biologi. Bahan filter yang digunakan terdiri dari kapas sintetis,
karbon aktif, karang jahe, zeolit, dan bioball. Jumlah bahan filter yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menyesuaikan dengan ukuran akuarium yang
digunakan untuk tempat filter. Kapas sintetis yang digunakan sebanyak 4 buah,
karbon aktif sebanyak 2 lempengan, karang jahe disusun merata setinggi 5 cm,
zeolit disusun merata setinggi 3 cm, dan bioball sebanyak 2-3 buah untuk masingmasing akuarium.
Pada sistem resirkulasi, air dari akuarium pemeliharaan masuk ke dalam
filter melalui pipa serapan dan dialirkan secara gravitasi. Air yang keluar langsung
memasuki media filter secara berurutan, yaitu kapas sintetis, karbon aktif, karang
jahe, zeolit, dan bioball. Air yang telah melewati filter akan mengalir ke dalam
sekat penampungan air. Selanjutnya, air tersebut dipompa ke dalam akuarium
pemeliharaan melalui pipa inlet. Untuk menyesuaikan kondisi alami habitat ikan
sidat, masing-masing akuarium diberikan pula shelter yang terbuat dari tali rapia
sebagai tempat bersembunyi atau berlindung agar ikan sidat nyaman.
Sebelum digunakan, akuarium pemeliharaan dibilas, dicuci, dikeringkan,
dan ditutup. Akuarium yang telah siap digunakan kemudian diisi air sampai

3
ketinggian 30 cm sehingga volume air media pemeliharaan 120 liter. Air yang
digunakan telah diendapkan selama 3 hari. Sistem resirkulasi yang telah selesai
disusun kemudian dijalankan selama 4 hari. Setelah diisi air, kedalam akuarium
ditambahkan garam sebanyak 360 g kedalam 120 L air untuk mendapatkan
salinitas air 3 g/L.
Penebaran Benih
Benih ikan sidat yang digunakan dalam penelitian ini memiliki panjang
12±0,93 cm dengan bobot 3±0,29 gram/ekor yang berasal dari pembudidaya ikan
sidat di Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Benih diaklimatisasi terlebih dahulu
sebelum ditebar. Penebaran dilakukan setelah 4 hari stabilisasi sistem resirkulasi.
Benih ikan sidat ditimbang sesuai dengan masing-masing perlakuan dan dihitung
jumlahnya. Selanjutnya benih dipelihara selama 40 hari.
Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa pelet tenggelam (slow sinking) untuk pakan
ikan kerapu dengan kadar protein 45%. Pakan diberikan 2,5-3% per hari dengan
frekuensi 4 kali sehari. Waktu pemberian pakan pada pagi hari (pukul 08.00
WIB), siang hari (pukul 12.00 WIB), sore hari (pukul 16.00 WIB) dan malam hari
(pukul 21.00 WIB). Sebelum pemberian pakan dilakukan penyifonan dan
dilakukan penimbangan pakan apabila ada yang tersisa.
Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyifonan sebelum pemberian
pakan dan pergantian air yang dilakukan sebanyak dua kali sehari yakni pada pagi
dan sore hari sebanyak 20%/hari. Pengukuran parameter kualitas air berupa
parameter suhu dan pH diukur secara in-situ setiap pagi dan sore hari, sedangkan
parameter DO, TAN, nitrit, dan alkalinitas diukur setiap 10 hari sekali.
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel berupa sampel air dan ikan, dilakukan setiap sepuluh
hari sekali selama 40 hari penelitian. Sampel air diambil dan diukur di
Laboratorium Lingkungan Akuakultur, BDP IPB. Parameter kualitas air yang
diukur adalah suhu, pH, DO, amoniak, nitrit, dan alkalinitas. Sampel ikan diambil
untuk diukur panjang dan bobot per individu ikan guna mendapatkan hasil
parameter biologi. Cara pengambilan sampel ikan di akuarium adalah dengan
mengangkat shelter secara perlahan-lahan, kemudian meletakkan seser besar
dibawah shelter dan ikan sidat akan jatuh dengan sendirinya ke dalam seser. Ikan
sidat tersebut yang akan digunakan sebagai sampel untuk pengukuran panjang dan
bobot ikan. Cara pengukuran panjang yaitu menggunakan 3 buah penggaris
dengan panjang 30 cm yang digabungkan menjadi satu membentuk ruang segitiga
agar membatasi ruang gerak ikan sidat ketika diamati panjang tubuhnya. Cara
pengukuran bobot adalah dengan menggunakan bak sterofoam diatas timbangan
digital dan dibaca bobot ikan yang tercantum pada timbangan. Pengambilan
sampel ikan dilakukan setiap sepuluh hari sekali sebanyak 20 ekor pada setiap
ulangan dalam perlakuan.

4
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Penelitian dilakukan selama 40 hari. Parameter yang diamati selama
penelitian meliputi bobot, panjang, jumlah dan bobot ikan mati, jumlah pakan,
dan pengamatan kualitas air yang dilakukan setiap 10 hari sekali. Pengamatan
dilakukan melalui pengambilan sampel ikan sebanyak 20 ekor/akuarium. Data
yang telah dikumpulkan kemudian diolah untuk mendapatkan derajat
kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan biomassa,
konversi pakan, dan koefisien keragaman bobot.
Derajat Kelangsungan Hidup
Derajat kelangsungan hidup (survival rate, SR) adalah perbandingan jumlah
ikan yang hidup sampai akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal
pemeliharaan yang dihitung dengan rumus Goddard (1996):

N 
SR   t  x 100%
 N0 
Keterangan: SR = Derajat kelangsungan hidup (%)
N0 = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
Nt = Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)
Laju Pertumbuhan Spesifik
Laju pertumbuhan spesifik (specific growth rate, SGR) adalah laju
pertumbuhan bobot harian ikan, yang dihitung dengan rumus Huisman (1987):
t

SGR=
Keterangan: SGR
t
Wt
Wo

=
=
=
=

Wt
-1 x 100%
Wo

Laju pertumbuhan spesifik (%)
Waktu pemeliharaan (hari)
Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan (g/ekor)
Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan(g/ekor)

Laju Pertumbuhan Biomassa
Laju pertumbuhan biomassa adalah perubahan biomassa rata-rata selama
pemeliharaan yang dihitung dengan rumus Goddard (1996):
LPB =
Keterangan: LPB =
Bt =
Bo =
t =

�� −��


Laju pertumbuhan biomassa (g/hari)
Biomassa rata-rata pada akhir pemeliharaan (g)
Biomassa rata-rata pada awal pemeliharaan (g)
Waktu pemeliharaan (hari)

Konversi Pakan
Konversi pakan (feed conversion ratio, FCR) adalah jumlah pakan yang
dibutuhkan ikan untuk membentuk 1 kg daging, yang dihitung dengan rumus
Goddard (1996):

5

Keterangan: FCR
Wt
Wd
Wo
F

=
=
=
=
=



F
FCR  

 Wt  Wd   W0 
konversi pakan
Biomassa ikan pada akhir pemeliharaan (g)
Biomassa ikan mati selama pemeliharaan (g)
Biomassa ikan pada awal pemeliharaan (g)
Jumlah pakan selama pemeliharaan (g)

Koefisien Keragaman Bobot
Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi bobot ikan yang
dinyatakan dalam koefisien keragaman bobot dan dihitung dengan rumus Steel
dan Torrie (1981):
S
x 100%
KK=
Y
Keterangan: KK = Koefisien keragaman bobot (%)
S = Simpangan baku
Y = Rata-rata contoh
Parameter Kualitas Air
Pengukuran kualitas air dilakukan mulai dari awal hingga akhir masa
pemeliharaan setiap 10 hari sekali yang meliputi parameter kandungan oksigen
terlarut (DO), nitrit, amoniak, dan alkalinitas (Tabel 1).
Tabel 1 Parameter kualitas air, satuan, dan alat ukur
Parameter
Suhu
Oksigen terlarut
pH
Nitrit
TAN
Alkalinitas

Satuan
o
C
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

Alat ukur
Termometer
DO-meter
pH-meter/lakmus
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Titrimetrik

Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan
tujuan penelitian. Data parameter produksi yang meliputi derajat kelangsungan
hidup, laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan biomassa, konversi pakan,
dan koefisien keragaman bobot dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA)
pada selang kepercayaan 95%. Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah
perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter produksi tersebut. Apabila
berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Tukey untuk menentukan perbedaan
antar perlakuan pada selang kepercayaan 95%. Kualitas air dianalisis secara
deskriptif untuk menjelaskan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan
benih ikan sidat selama pemeliharaan, yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisis
data menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian ikan sidat selama 40 hari menghasilkan data berupa parameter
produksi yang meliputi derajat kelangsungan hidup (DK), laju pertumbuhan
spesifik (LPS), laju pertumbuhan biomassa (LPB), konversi pakan (KP) dan
koefisien keragaman bobot (KK) (Tabel 2). Penelitian padat tebar ini
menghasilkan perbedaan yang nyata (P20 mg/L CaCO3 (Wedemeyer 1996) dan merupakan kondisi air
yang layak untuk pemeliharaan ikan. Hal ini didukung pula oleh Boyd (1988)
bahwa toleransi bagi kehidupan ikan sidat yaitu berkisar antara 30-500 mg/L
CaCO3. Nilai alkalinitas selama pemeliharaan menunjukkan kondisi media
pemeliharaan yang masih stabil. Selain itu, Wedemeyer (1996) menyatakan
bahwa perairan yang mengandung alkalinitas lebih dari 20 mg/L relatif stabil

10
terhadap perubahan asam atau basa karena kapasitas penyangga-bufer (buffer
capacity) lebih stabil.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian padat tebar ikan sidat 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L ini menghasilkan
perbedaan yang nyata pada laju pertumbuhan biomassa, namun tidak berbeda
nyata pada parameter kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, konversi
pakan dan koefisien keragaman bobot. Perlakuan padat tebar 4 g/L memberikan
laju pertumbuhan biomassa yang terbaik, yaitu sebesar 7,79 g/hari.
Saran
Padat tebar pada pemeliharaan ikan sidat ukuran 3 g/ekor sebaiknya
dilakukan pada 4 g/L. Untuk penelitian selanjutnya disarankan melakukan
pergantian air dengan jumlah yang berbeda pada media pemeliharaan ikan sidat.

DAFTAR PUSTAKA
Affandi R, Suhenda N. 2003. Teknik Budidaya Ikan Sidat (Anguilla bicolor).
Prosiding Sumberdaya Perikanan Sidat Tropik. UPT Baruna Jaya, BPPTDKP, Jakarta (ID). Hlm. 47-54.
Bieniarz K, Cedrowski A, Bogdan E. 1978. The influence of water temperature on
the growth of European eel (elver and two years old) was invertigated.
Raczniki NR, editor. Seri H. T. 9824. P:69-79.
Boyd CE. 1988. Water Quality in Warm Water Fish Ponds. Fourth Printing.
Auburn University Agriculture Experiment Station. Alabama. 359 hal.
Budiardi T, Gemawaty N, Wahjuningrum D. 2007. Produksi ikan neon tetra
Paracheirodon innesi ukuran L pada padat tebar 20, 40 dan 60 ekor/liter
dalam sistem resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia 6(2), 211-215.
Effendi I. 2004. Pengantar Akuakultur. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Effendie M I. 1979. Metoda Biologi Perikanan.Bogor (ID): Yayasan Dewi Sri.
Facey ED, Avyle MJ. 1987. American eel. Spesies profiles: Life histories and
environmental requirements of coastal fishes and invertebrater (North
Atlantic). Biology Reproduction. USA: Academic Press, Inc.
Goddard S. 1996. Feed Management in Intensive Aquaculture. Chapman and Hall.
New York (US). 194 hal.
Hasbullah. 1996. Pengaruh tingkat salinitas (0,3,6, dan 9 ppt) dan suhu (23,26,29,
dan 32) terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan sidat
(A.bicolor Mc.Clelland) pada masa pemeliharaan 0 – 2 minggu setelah
penangkapan dari alam [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hepher B, Pruginin Y. 1981. Commercial Fish Farming with Special Reference to
Fish Culture in Israel. John Willey and Sons, New York (US). 261 hal.
Hucthinson W, Jeffrey M, O’Sullivan D, Casement D, Clark S. 2004.
Resirculating aquaculture system minimum standard for design.
construction and management. Soult Australia Research and Development
Institute. 70 hal.

11
Huisman EA. 1987. Principles of Fish Production. Departement of Fish Culture
and Fisheries. Wageningen Agricultural University. Wageningen.
Netherlands(NL). P: 57-122.
Knosche R. 1994. An effective biofilter type for eel culture in recirculation system.
Aquaculture Engineering. Elsevier Applied Science. Vol 13.
Purwanto J. 2007. Pemeliharaan Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor) dengan Padat
Tebar yang Berbeda. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar.
Sukabumi. Bul. Tek Lit. Akuakultur. Vol. 6(2) : 85-89.
Ritonga TP. 2014. Respon Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor) terhadap
Derajat Keasaman (pH) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Steel GD, Torrie JH. 1981. Prinsip-prinsip dan Prosedur Statistika. Terjemahan
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta (ID). 747 hal.
Suresh AV, Lin CK. 1992. Effect of stocking density on water quality production
of red tilapia in recirculated water system. Aquacultural Engineering, 11: 122.
Udomkusonsri P. 2004. Phatogenesis of the Acute Ulceration Response (AUR) in
Fish. [disertasi] Raleigh (US): North Carolina State University.
Wedemeyer GA. 1996. Physiology of Fish in Intensive Culture Systems.
Northwest Biological Science Center National Biological Service U. S
Departement of the Interior. Chapman and Hall. 232 hal.
Yamagata Y, Niwa M. 1982. Acute and chronic toxicity of ammonia to eel
Anguilla japonica. Bull.Jap. Soc. Sci. Fish. 48 (2) : 171-176.

12

LAMPIRAN
Lampiran 1 Analisis statistik parameter uji yang diamati
1) Analisis statistik derajat kelangsungan hidup (%) ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor dengan padat tebar 2, 3, dan 4 g/L yang dipelihara dalam sistem
resirkulasi
a. Deskripsi
Ulangan
1
2
3
Rata-rata

Perlakuan
3 g/L
93,07
95,24
100,00
96,10 ± 3,55

2 g/L
91,43
100,00
98,25
96,56 ± 4,53

4 g/L
92,52
96,20
100,00
96,24 ± 3,74

b. Anova
Sumber Keragaman
JK
DB
KT
F
P
*)
Perlakuan
0,330
2
0,165
0,011
0,990
Sisa
94,115
6
15,686
Total
94,444
8
*)
Perlakuan padat tebar tidak berpengaruh nyata terhadap derajat kelangsungan
hidup ikan sidat (P>0,05)
2) Analisis statistik laju pertumbuhan spesifik (%) ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor dengan padat 2, 3, dan 4 g/L yang dipelihara dalam sistem resirkulasi
a. Deskripsi
Ulangan
1
2
3
Rata-rata
b. Anova
Sumber Keragaman
Perlakuan
Sisa
Total
*)

Perlakuan
3 g/L
1,42
1,39
1,52
1,44 ± 0,07

2 g/L
1,22
1,42
1,20
1,28 ± 0,12

JK
0,041
0,047
0,088

DB
2
6
8

KT
0,020
0,008

4 g/L
1,27
1,37
1,39
1,34 ± 0,06

F
2,590

P
0,155*)

Perlakuan padat tebar tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik
ikan sidat (P>0,05)

13
3) Analisis statistik laju pertumbuhan biomassa (g/hari) ikan sidat Anguilla
bicolor bicolor dengan padat 2, 3, dan 4 g/L yang dipelihara dalam sistem
resirkulasi
a. Deskripsi
Ulangan
1
2
3
Rata-rata
b. Anova
Sumber Keragaman
Perlakuan
Sisa
Total

Perlakuan
3 g/L
5,75
5,87
7,58
6,40 ± 1,02

2 g/L
3,00
4,61
3,51
3,71 ± 0,82

JK
25,823
6,753
32,558

DB
2
6
8

KT
12,912
1,122

4 g/L
6,47
7,86
9,03
7,79 ± 1,28

F
11,503

P
*)

0,009

*)

Perlakuan padat tebar berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan biomassa ikan
sidat (P0,05)

14
5) Analisis statistik koefisien keragaman bobot ikan sidat Anguilla bicolor bicolor
dengan padat tebar 2, 3, dan 4 g/L yang dipelihara dalam sistem resirkulasi
a. Deskripsi
Ulangan
1
2
3
Rata-rata
b. Anova
Sumber Keragaman
Perlakuan
Sisa
Total
*)

Perlakuan
3 g/L
24,87
21,56
30,56
25,66 ± 4,55

2 g/L
30,03
29,76
29,98
29,92 ± 0,14

JK
35,983
91,102
127,087

DB
2
6
8

KT
17,993
15,184

4 g/L
33,80
31,58
24,28
29,89 ± 4,98

F
1,185

P
0,368*)

Perlakuan padat tebar tidak berpengaruh nyata terhadap koefisien keragaman bobot
ikan sidat (P>0,05)

15

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Putussibau, Kalimantan Barat tanggal 31 Agustus
1992 dari Bapak Syahroni dan Ibu Sitiawa. Penulis merupakan anak pertama dari
empat bersaudara, dengan adik kedua Syahensa Arif Mastian, adik ketiga
Syaharisman, dan adik bungsu Sartika Cahayani.
Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah TK Yayasan Kemala
Bhayangkari Putussibau (1997-1998), SDN 1 Putussibau (1998-2004), SMPN 1
Putussibau (2004-2007), dan SMANSA Putussibau (2007-2010). Penulis diterima
menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan
Budidaya, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian
Bogor (USMI) pada tahun 2010.
Selama masa perkuliahan, penulis aktif menjadi pengurus di LDK AlHurriyah IPB (2011-2012), pengurus dan anggota LDF FKM-C FPIK IPB (2013).
Penulis juga aktif dalam penulisan karya ilmiah. Penulis berpartisipasi dalam
Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan mendapat pendanaan untuk karya ilmiah
yang diajukan dari DIKTI tahun 2013 dalam bidang PKMP (Pekan Kreativitas
Mahasiswa bidang Penelitian) dan PKMK (Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang
Kewirausahaan). Penulis juga pernah menjadi asisten mata kuliah Pendidikan
Agama Islam selama 3 semester (2012-2013) dan menjadi pembina PPTBM
(Program Pembinaan Terpadu Bidik Misi) untuk mahasiswa angkatan 50 di IPB.
Penulis pernah mengikuti kegiatan magang di BBBAT (Balai Besar
Budidaya Air Tawar) Sukabumi, Jawa Barat dan melaksanakan Praktik Lapangan
Akuakultur pada tahun 2013 di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) Cijengkol, Subang, Jawa Barat dengan judul “Pembenihan Ikan Patin
Siam Pangasionodon hypopthalmus di Balai Pengembangan Budidaya Air
Tawar (BPBAT) Subang”. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir penulis
melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “Kinerja Produksi
Elver Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Berbobot Awal 3 g/ekor dengan
Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, dan 4 g/L dalam Sistem Resirkulasi”.

Dokumen yang terkait

Produksi Ikan Sidat Anguilla marmorata Stadia Elver dan Anguilla bicolor bicolor Stadia Yellow Eel dengan Padat Tebar 0.5, 1.0, 1.5 g/l pada Sistem Resirkulasi

0 8 41

Kinerja Produksi Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor) Berukuran Awal 3 Gram dengan Kepadatan Tinggi pada Sistem Resirkulasi Melalui Kajian Fisiologis

0 8 44

Kinerja Produksi Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Berbobot Awal 10 g/ekor dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L dan 4 g/L pada Sistem Resirkulasi.

0 6 27

Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada Sistem Resirkulasi

1 14 27

Kinerja Produksi Elver Ikan Sidat Anguilla marmorata dengan Padat Tebar 2 g/L, 3 g/L, 4 g/L pada Bobot Awal 7 g/ekor dalam Sistem Resirkulasi.

0 3 30

Kinerja Produksi Ikan Sidat (Anguilla Bicolor Bicolor) Ukuran Awal 2 G/Ekor Dengan Pergantian Air 5%, 10%, 15%, Dan 20% Per Hari Pada Sistem Resirkulasi

0 4 29

Kinerja Produksi Ikan Sidat Anguilla Bicolor Bicolor Berukuran Awal 10 G.Ekor-1 Pada Media Budidaya Dengan Salinitas Dan Kalsium Karbonat (Caco3) Yang Berbeda

1 13 57

Kinerja Produksi Ikan Sidat Anguilla Bicolor Bicolor Berukuran Awal 3 Gram Dengan Pemberian Kalsium Karbonat (Caco3) Pada Salinitas Optimum Dalam Sistem Resirkulasi

0 6 46

Kinerja Produksi Ikan Sidat Anguilla Bicolor Bicolor Berukuran Awal 3 Gram Pada Sistem Resirkulasi Dengan Salinitas Berbeda

0 9 39

Kinerja Produksi dan Respons Fisiologis Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor Fingerling Terhadap Salinitas Berbeda pada Sistem Resirkulasi

0 4 38