Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT Socfin Indonesia

(1)

1   

 

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA

MEDAN

Oleh :

WITA ARYANI 112102011

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : WITA ARYANI

NIM : 112102011

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI

DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA

Tanggal : Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak) NIP. 19510425 198203 1 002

Tanggal : Agustus 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal : Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

3   

 

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : WITA ARYANI

NIM : 112102011

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI

DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA

Medan, Agustus 2014 Menyetujui

( WITA ARYANI ) NIM. 112102011


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Tiada Illahi selain Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan setetes dari lautan ilmu-Nya kepada penulis serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat mencurahkan buah pikirannya melalui penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT SOCFIN INDONESIA”. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Kritik dan saran yang konstruktif untuk kemajuan Tugas Akhir ini sangat diharapkan oleh penulis karena penulis menyadari bahwa tiada insan yang tak pernah luput dari kekhilafan. Demikian halnya dengan penyusunan Tugas Akhir ini yang masih jauh dari kesempurnaan terutama dalam tata bahasa dan analisanya. Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.


(5)

5   

 

III Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Dosen pembimbing yang telah

memberikan saran dan masukan kepada penulis.

5. Bapak H. Bahri E Dongoran selaku Kepala Bagian Umum PT SOCFIN INDONESIA.

6. Bapak Andi Suwignyo selaku General Manager PT SOCFIN INDONESIA

7. Ibu Nurmaziah selaku staf pengurus bagian umum. 8. Ibu Cendriana Tan selaku staf pengurus bagian umum.

9. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Anwar Halim dan Ibunda Dewita Affianti yang telah mencurahkan kasih sayang yang tiada hentinya serta dukungan baik moril maupun materil dan doa disetiap sujudnya.

10.Kepada Adinda Raihani Anwar dan Adinda Nabila Azzahra yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

11.Terimakasih pula untuk teman-temanku, terkhususkan kepada Syafriansyah Putra R, Khoriah, Beby Sintia, dan Raudatun Nisa yang tetap memberikan semangat dan selalu menemani penulis dalam segala kondisi.


(6)

12.Teman-teman DIII Akuntansi 2011 Grup A, B, C dan D yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya.

Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini dimasa yang akan datang.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua bantuan yang telah diberikan. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua.

Terimakasih.

Medan, 7 Agustus 2014

Penulis

WITA ARYANI 112102011


(7)

7   

 

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4

1. Tujuan Penelitian... 4

2. Manfaat Penelitian... 4

D. Rencana Penulisan... 5

1. Jadwal Survei / Observasi... 5

2. Rencana Isi... 5

BAB II : PT SOCFIN INDONESIA... 8

A. Sejarah Perusahaan... 8

1. Visi PT SOCFIN INDONESIA... 11

2. Misi PT SOCFIN INDONESIA... 11

3. Tujuan PT SOCFIN INDONESIA... 12


(8)

C. Job Description...15

D. Jaringan Usaha... 22

E. Kinerja Usaha Terkini... 22

F. Rencana Usaha... 23

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA... 24

A. Pengertian Pengawasan Internal... 24

B. Unsur-Unsur Pengawasan Internal... 27

C. Pengertian Gaji dan Upah... 31

D. Unsur-Unsur Gaji dan Upah... 33

E. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah... 37

F. Pengawasan Internal Gaji dan Upah... 44

G. Analisis dan Evaluasi Unsur-Unsur Gaji dan Upah... 45

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 47

A. Kesimpulan... 47

B. Saran... 48

DAFTAR PUSTAKA... 49


(9)

9   

 

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Penelitian dan Penyususan Tugas Akhir... 5 1.2 Contoh Perhitungan Gaji dan Upah... 44


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Bagan Struktur Organisasi PT Socfin Indonesia... 14 2.2 Diagram Konteks Sistem Perhitungan Gaji Secara Umum... 40 2.3 Diagram Konteks Sistem Perhitungan Gaji pada


(11)

11   

 

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

3.1 Gajian Besar Bulan Juli 2014... 50 3.2 Pembahagian Staf / Non Staf Bulan Maret 2014... 51


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja merupakan titik penting dalam perusahaan karena tenaga kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan termasuk didalamnya mengambil keputusan mengolah bahan mentah menjadi produk yang dapat dikonsumsi seta memberikan jasa yang baik kepada pelanggan dan masyarakat, hal ini berarti faktor tenaga kerja merupakan masalah yang kompleks sehingga diperlukan usaha untuk memelihata dan mengembangkannya agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan baik apabila tenaga kerja didalamnya memiliki kompetensi serta profesional dalam menjalankan tugas yang dilimpahkan kepadanya. Selain itu dibutuhkan kerjasama tim antara pegawai dengan atasan sehingga tercipta hasil pekerjaan yang baik dan memuaskan.

Dalam rotasi dunia kerja di Indonesia pada saat ini sedikit banyaknya telah berpengaruh terhadap iklim ketenaga-kerjaan. Saat ini dalam dunia bisnis, para tenaga kerja dituntut untuk lebih giat dan teliti serta memiliki keahlian dalam bidang yang mereka jalani. Berbicara mengenai tenaga kerja maka tidak dilepas dari masalah gaji dan upah karena gaji dan upah merupakan pembayaran perusahaan kepada tenaga kerja sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan. Gaji dan upah juga merupakan kewajiban bagi perusahaan kepada staff dan para pegawainya. Tanpa adanya gaji dan upah maka tenaga


(13)

2   

 

kerja tidak akan bekerja sesuai harapan perusahaan. Jumlah gaji dan upah yang diberikan perusahaan berdasarkan jabatan tenaga kerja tersebut dalam perusahaan. Mengingat masalah gaji dan upah adalah masalah yang sensitif, maka tidak mudah bagi suatu perusahaan atau kantor menetapkan gaji para staff dan pegawainya.

Jika tenaga kerja merasa bahwa perusahan tidak cukup bijaksana dan tidak memperhatikan gaji dan upah mereka, maka mereka dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang terkadang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan sehingga operasional perusahaan terhalang. Misalnya mogok kerja atau unjuk rasa, mengurangi kegiatan kerjanya, meminta berhenti kerja, dan lain-lain.

PT SOCFIN INDONESIA merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan. Perusahaan ini mengutamakan pengabdian kepada masyarakat. Gaji merupakan suatu bentuk kompensasi yang dibayarkan perusahaan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan. Sistem penggajian yang baik dapat merangsang timbulnya motivasi kerja sehingga karyawan bisa bekerja lebih produktif. Karena besarnya gaji akan berpengaruh positif pada kinerja karyawan dan perkembangan perusahaan.

Dalam keadaan tersebut perlu diadakan suatu penanganan yang dapat dijadikan kontrol bagi seluruh operasional perusahaan. Salah satunya yaitu dengan dilakukannya suatu pengawasan internal gaji dan upah yang baik untuk menunjang kelancaran aktifitas perusahaan itu sendiri. Namun selain itu, pengawasan internal juga dilakukan untuk menjaga perusahaan dari


(14)

kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi, seperti kerugian, pemborosan, dan kecurangan-kecurangan.

Oleh sebab itu dengan diterapkannya pengawasan internal gaji dan upah yang baik dan efektif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, pimpinan perusahaan tidak perlu terus-menerus mengawasi aktivitas karyawan secara langsung, tetapi cukup dengan pendelegasian wewenang terhadap bawahannya atau yang sering disebut dengan auditor intern, yakni auditor yang bertugas menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi.

Tujuan utama diadakannya sistem pengawasan internal gaji dan upah adalah untuk mengevaluasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem penggajian dan pengupahan, yang memberikan masukan untuk koreksi atau perbaikan bagi pihak yang berkepentingan.Oleh sebab itu Sistem Pengawasan internal Gaji dan Upah ini sangat penting dilakukan untuk menjaga harta milik perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik membuat tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT. SOCFIN INDONESIA”.

B. Rumusan Masalah

Pengawasan gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu


(15)

4   

 

sendiri. Dengan adanya pengawasan yang tegas dan objektif, perusahaan dapat mendorong para karyawan untuk semakin produktif lagi dan bertindak jujur terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan

“Apakah Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pegawai yang diterapkan PT. SOCFIN INDONESIA telah berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan ?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT SOCFIN INDONESIA dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.

b. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah pegawai yang diterapkan PT SOCFIN INDONESIA telah berjalan sesuai prosedur?

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah:

a. Bagi penulis, berguna untuk mengetahui perbedaan yang ada antara praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori buku pada bangku perkuliahan dan melalui buku-buku perusahaan.


(16)

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

1. Jadwal Survei / Observasi

Tempat : PT SOCFIN INDONESIA yang terletak di Jl. K.L. Yos Sudarso No.106 Medan.

Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survei/observasi penulis:

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan No. KEGIATAN

Juni Juli 2014

IV I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi yang membuat lebih terarahnya penulisan.Tugas Akhir ini penulis membagi luas pembahasan tugas akhir ini dalam empat (4) bab, yang dianggap cukup memadai untuk


(17)

6   

 

mengemukakan hal yang dianggap denga tujuan agar penulisan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis.Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan.

BAB II : PT SOCFIN INDONESIA

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah perusahaan yang terdiri dari visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha.

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian pengawasan internal, unsur-unsur pengawasan internal, pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah, pengawasan internal gaji dan upah, analisis dan evaluasi unsur-unsur gaji dan upah.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagaiman akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada


(18)

PT SOCFIN INDONESIA dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi PT SOCFIN INDONESIA.


(19)

8   

 

BAB II

PT SOCFIN INDONESIA

A. SEJARAH PERUSAHAAN

PT SOCFIN INDONESIA telah berdiri sejak tahun 1930 dengan nama Socfindo Medan SA (Societe Financiere Des Caulthous Medan Societe Anoyme) didirikan berdasarkan Akte Notaris William Leo No.45 tanggal 07 Desember 1930 dan merupakan perusahaan yang mengelola perusahaan perkebunan di daerah Sumatera Utara,Aceh Selatan dan aceh Timur.

Pada tahun 1965 berdasarkan penetapan Presiden No. 6 Tahun 1965, keputusan Presiden Kabinet Dwikora No. A/d/50/1965, Instruksi Mentri Perkebunan No.20/MPR/M.Perk/65 dan No. 29/MPR/M.Perk/65. No SK100/M.Perk/1965 maka perkebunan yang di kelola perusahaan PT Socfindo Medan SA berada dibawah pengawasan Pemerintah RI.

Pada tahun 1966 diadakan serah terima surat hak milik perusahaan oleh pimpinan PT. Socfindo Medan SA Kepada Pemerintah RI sesuai naskah serah terima Tanggal 11 Januari 1960 No.1/Dept/66 dan dasar penjualan perkebunan dan harta PT. Socfindo Medan SA tersebut.

Pada tanggal 29 April 1968 dicapai suatu persetujuan antara pemerintahan RI (Diwakili Menteri Perkebunan) dengan Plantation Nort Sumatera SA (pemilik saham PT. Socfindo SA) dengan tujuan mendirikan suatu perusahaan perkebunan Belgia dengan komposisi modal 40% dan 60%.


(20)

68/Press/6/1968 tanggal 13 Juni 1968) dan Menteri Pertanian (dengan keputusan No. 94/kpts/OP/6/1968 tanggal 17 juni 1968). Menyetujui terbentuknya perusahaan patungan antara Pemerintah RI dengan pengusaha Belgia.

Perusahaan patungan ini dinamai PT SOCFIN INDONESIA atau disingkat dengan PT SOCFINDO. Pendiri perusahaan ini dikukuhkan dengan akte notaris Chairil Bahri di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1968 dan Akte perubahan tanggal 12 Mei 1968 No. J.A 5/1202/1 Tanggal 13 September 1969.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan Akte No. 10 tanggal 13 September 2001 oleh Notaris Ny. R. Arie Soetarjo. Menganai Perubahan pemengan saham dengan komposisi modal menjadi 90% pengusaha Belgia dan 10 % Pemerintah Indonesia.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputin hal sebagai berikut:

1. Mengusahakan perkebunan kelapa sawit, karet dan lain-lain, tanaman serta pengolahannya.

2. Mengadakan rehabilitasi, perkebunan serta modernisasi perkebunan dan pembibitan, instalasi dan alat-alatnya sampai saraf yang mutahir.

3. Mendirikan dan mengusahakan perusahaan atau kehutanan.

4. Melakukan ekspor dan penjualan local hasil perkebunan dan hasil hutan tersebut diatas.


(21)

10   

 

Perkebunan PT SOCFIN INDONESIA yang berkedudukan dimedan memiliki dua wilayah yang cukup luas yaitu berada di dua provinsi Sumatera Utara dan Naggroe Aceh Darussalam.

1. Wilayah Sumatera Utara terdiri dari: a. Kebun Mata Pao

b. Kebun Bangun Bandar c. Kebun Tanjung Maria d. Kebun Tanah Bersih e. Kebun Lima Puluh f. Kebun Tanah Gambus g. Kebun Aek Loba h. Kebun Aek Paminke i. Kebun Halimbe j. Kebun Negeri Lima

k. Kebun PSBB (Pusat Seleksi Bangun Bandar) 2. Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terdiri dari:

a. Kebun Seunagan b. Kebun Seumanyan c. Kebun Lae Butar d. Kebun Sei Liput

Tanaman yang diusahakan oleh perusahaan ini ada dua jenis yaitu tanaman karet dan tanaman kelapa sawit. Produk yang dihasilkan PT SOCFIN INDONESIA Medan terdiri dari:


(22)

a. CPO (Crued Palm Oil) b. Olein

c. Stearin d. Fatty Acid e. Kernet f. PKE (Pallet) g. RBD PKO h. Exlauric i. Crumb Rubber

PT SOCFIN INDONESIA Medan menangani langsung kegiatan pembibitan kelapa sawit dan karet, yang pemeliharaannya dan penanganannya serta pengolahan produksi hingga terakhir kegiatan pemasarannya. Mala hasil produksi dari perkebunan sebagian besar diekspor dan sisanya dipasarkan didalam negeri sesuai dengan permintaan konsumen yang diterapkan oleh pemerintah. Perkembangan penjualan pada PT SOCFIN INDONESIA Medan setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat.

1. Visi PT. SOCFIN INDONESIA

Visi PT SOCFIN INDONESIA adalah menjadi perusahaan industri perkebunan kelapa sawit dan karet kelas dunia yang efisien dalam produksi dan memberikan keuntungan kepada para stake holder.

2. Misi PT. SOCFIN INDONESIA


(23)

12   

 

a. Mengembangkan bisnis dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

b. Memberlakukan sistem menajemen yang mengacu pada standar internasional dan acuan yang berlaku di bisnisnya.

c. Menjalankan operasi dengan efisien dan hasil yang tertinggi (mutu dan produktivitas) serta harga yang kompetitif.

d. Menjadi tempat kerja pilihan bagi karyawannya, aman dan sehat. e. Menggunakan sumber daya yang efisien dan minimalisasi limbah. f. Membagi kesejahteraan bagi masyarakat dimana kami beroperasi.

3. Tujuan PT. SOCFIN INDONESIA

Sesuai dengan akta pendirian perusahaan, tujuan perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional umumnya, khususnya di sektor pertanian dan sub sektor perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berdasarkan kepada azas:

a. Mempertahankan dan meningkatkan melalui kontribusi pendapatan nasional dari sektor perkebunan melalui upaya peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor dan non migas.

b. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta karyawan pada khususnya.


(24)

c. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air serta kesuburan tanah.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai komponen-komponen atau susunan organisasi yang berkaitan yang menunjukkan kerangka dan perwujudan pola hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas, wewenang clan tanggung jawab atas fungsi yang bersangkutan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Berikut ini Penulis sajikan Gambar dari Struktur Organisasi PT SOCFIN INDONESIA Medan.


(25)

14   

 

 


(26)

C. JOB DESCRIPTION

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi PT SOCFIN INDONESIA terdiri dari:

1. Principal Derictor

a. Memimpin dan mengurus perusahaan

b. Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar perusahaan

c. Bertanggung jawab atas seluruh keputusan dan ketetapan dalam kebijakan perusahaan

2. General Manager

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan b. Mewakili principal director

3. Estate Advisor

Memberikan pendapat langsung atau saran kepada principal director 4. General Department (Bagian umum)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian umum yang bertanggung jawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Urusan anggaran, Law, Security, dan Public Relation

1) Mengurus masalah HGU PT SOCFIN INDONESIA Medan 2) Mengurusi masalah hukum, peraturan yang berhubungan

dengan kegiatan PT SOCFIN INDONESIA

3) Menangani masalah yang timbul serta mengatur penjagaan asset perusahaan.


(27)

16   

 

1) Menangani masalah kepegawaian 2) Menangani masalah pengangkutan 3) Pencatatan kegiatan dalam statistik

4) Menghitung dan mengkontrol biaya umum 5) Membuat daftar gaji dan budget

c. Urusan Training, Jamsostek, dan Inner Social

1) Memprogram dan melaksanakan training, seminar dan Bench Marking

2) Menangani masalah jamsostek

3) Menangani masalah perumahan di seluruh kebun 4) Menangani masalah umum

d. Urusan Head Office dan Estate Security

1) Menangani masalah keamanan kantor besar medan, kompleks perumahan PT SOCFIN INDONESIA

2) Menangani masalah pencurian, penjarahan kelapa sawit dan karet

3) Menangani masalah keamanan dengan instansi terkait 4) Mengatur sistem keamanan kebun-kebun

5) Mengamankan asset perusahaan

e. Urusan Electric Data Processing dan Communication Instrument 1) Electric Data Processing

2) Mengurus dan mengatur peralatan komunikasi (radio, telepon, HT dan lain-lain)


(28)

3) Mengatur dan mengawasi peralatan komputer. f. Urusan General Expenses dan Non Staff Personil

1) Menangani personali pegawai

2) Membuat perhitungan biaya umum dan masalah asuransi 3) Membuat daftar golongan staf dan pegawai

4) Membuat laporan

g. Urusan Human Resources Recrutment, Security, Statistic dan Administration

1) Menangani administrasi penerimaan pegawai pimpinan 2) Membuat statistik laporan keamanan

3) Medical Report

4) Membuat daftar gaji seluruh staf dan pegawai kantor besar medan

5) Membuat daftar pelamar kerja

h. Urusan Home Affair dan Inventory Equipment

1) Membuat daftar rincian bangunan rumah staf dan karyawan kantor besar medan

2) Membuat dan memeriksa tagihan air, listrik, telepon, dan lain-lain

3) Mengawasi pemakaian mess dan bungalow 4) Menyusun anggaran perabot dan inventaris

5) Membuat daftar inventaris kebun kantor besar medan 6) Memeriksa bangunan rumah staf


(29)

18   

 

i. Urusan Working Permit, Vehicle Licence dan Guest 1) Mengurus izin tenaga kerja asing

2) Mengurus tiket pesawat

5. Agricultural Department (Bagian Tanaman)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian dan bertanggung jawab kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Urusan Kultur Teknis Kelapa Sawit dan Karet

1) Membuat rekomendasi mengenai kultur teknik kelapa sawit dan karet

2) Mengecek dan mereview program sadap, stimulasi, rencana serta panel-panel deres yang dibuat staf urusan administrasi karet.

3) Mengecek dan mereview program pemupukan kepala sawit dan karet yang dibuat oleh star urusan administrasi kepala sawit dan pemupukan

4) Mengambil contoh Dawn dan LD

5) Mengecek dan mereview produksi karet dan kelapa sawit yang dibuat oleh staf

6) Urusan administrasi karet b. Urusan Control Panen Kelapa Sawit

Tugasnya adalah memeriksa seluruh keperluan tanaman. c. Urusan Eksploitasi Karet


(30)

Tugasnya dalah memeriksa seluruh aspek eksploitasi dan stimulasi semua kebun karet.

d. Urusan hama dan Penyakit Tanaman

a) Melaksanakan pengendalian hama penyakit sawit dan karet b) Membuat laporan pengendalian hama penyakit

c) Mengevaluasi pengendalian hama penyakit e. Urusan Survey dan Pemetaan

a) Mensurvey area dan membuat peta dan ukurannya

b) Membuat laporan hasil dan ukuran areal peremajaan, perluasan dan konservasi

c) Rekapitulasi luas areal sawit dan karet

6. Technical / Technologi Department (Bagian Teknik / Teknologi)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Urusan Bangunan Pabrik dan Perawatan Instalasi Pengolahan

1) Membuat desain, kalkulasi dan mengawasi pekerjaan bangunan pabrik dan seluruh instansi

2) Memeriksa dan memberi petunjuk mengenai perawatan bangunan, instalasi pabrik dan mesin pengolahan

3) Mengawasi jaringan listrik dan kapasitas pabrik 4) Mengawasi kunjungan rutin ke kebun-kebun

5) Mengawasi pesanan barang dan mengevaluasi biaya perawatan bangunan instalasi pabrik dan mesin


(31)

20   

 

b. Urusan Pemeliharaan dan Mesin – Mesin Penggerak

1) Memeriksa pengoperasian boiler, bejana uap dan mesin-mesin pengolahan

2) Memberi petunjuk perawatan boiler, bejana uap dan mesin-meisn pengolahan

3) Mengawasi perbaikan mesin-mesin dan instalasi pabrik 7. Sales Department (Bagian Penjualan)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Eksport Rubber / Seeds and Local Seeds

1) Membuat dan memeriksa dokumen ekspor karet dan kecambah 2) Membuat dan memeriksa dokumen penjualan kecambah 3) Memeriksa rekening pengangkutan dan ekspedisi karet b. Eksport Oil

1) Membuat dan memeriksa dokumen ekspor CPO dan turunannya 2) Pembayaran pajak ekspor

3) Memeriksa rekening pengangkutan CPO dan turunannya 4) Memeriksa rekening PT SOCFIN INDONESIA

8. Finance Department

a. Mempersiapkan slip jurnal untuk mutasi neraca dan laba rugi setiap kebun

b. Mempersiapkan slip jurnal hutang-hutang pegawai, staf, dan pensiunan


(32)

c. Memeriksa jurnal transaksi pembukuan kantor besar d. Mempersiapkan financial result

e. Mempersiapkan daftar sisa hutang dan pemotongan hutang pegawai f. Mempersiapkan laporan keuangan

g. Mempersiapkan daftar rincian perkiraan No. 1271, 1272, 1273 dan 1278

9. Purchase Department (Bagian Pembelian) a. Urusan pembelian lokal, impor, dan gudang

b. Mengkoordinir seluruh proses pembelian lokal, impor, dan gudang c. Memeriksa permintaan uang dan pertanggung jawaban

10. IT Department

a. Mempersiapkan dan memelihara sistem komputerisasi yang terintegrasi (SAP untuk kantor besar harvest IT plus untuk kebun-kebun)

b. Mengadakan dan memelihara seluruh jaringan komputerisasi dan hardwarenya

c. Memelihara dan menyimpan data-data perusahaan yang ada di server 11. Internal Audit

Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Kepala Internal Audit

1) Menyusun rencana audit dan anggaran


(33)

22   

 

3) Membuat dan memeriksa laporan audit 4) Memonitor tindak lanjut

b. Staf Internal Audit

1) Menyiapkan daftar pemeriksaan dan audit program

2) Melaksanakan pemeriksaan dan manyiapkan laporan pemeriksaan

D. JARINGAN USAHA

PT SOCFIN INDONESIA memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya; PT Socfin Indonesia Perkebunan Aek Loba , PT Socfin Indonesia Perkebunan Aek Pamienke , PT Socfin Indonesia Perk. Aceh dll.

Jaringan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT SOCFIN INDONESIA adalah mengelola hasil kebun karet yang akan di kirim ke kebun sepupu. PT SOCFIN INDONESIA juga menyediakan infrastruktur yang memadai yang mendorong keselamatan dan kesehatan kerja. Apabila sarana umum tidak tersedia, PT SOCFIN INDONESIA juga akan menyediakan sarana tempat tinggal, pendidikan, air bersih, kesehatan, dan fasilitas umum yang memadai.

E. KINERJA USAHA TERKINI

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu jugapada PT. SOCFIN INDONESIA, yang terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam


(34)

mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalahmerencanakan dan mengalokasikan sumber daya tertentu untuk menjalankan program pembangunan dan pengembangan masyarakat dalam bentuk kegiatan ataupun sumbangan yang ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan, pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, lingkungan dan budaya setempat.

F. RENCANA KEGIATAN

Rencana kerja PT SOCFIN INDONESIA antara lain adalah sebagai berikut : 1. Membuat journal voucher untuk tata buku

2. Mengumpulkan data-data untuk penyusunan anggaran biaya kebun 3. Mengawasi pembuangan limbah padat di kantor pengurus


(35)

24   

 

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA

Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan pengawasan gaji dan upah PT SOCFIN INDONESIA dengan teori yang didapatkan peneliti. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan PT SOCFIN INDONESIA yang bergerak dalam bidang perkebunan. Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa dan kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.

Salah satu untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang diterima dalam bentuk uang disebut sebagai gaji. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengawasan gaji dan upah pegawai pada PT SOCFIN INDONESIA.

A. Pengertian Pengawasan Internal

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai kontrol intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern. Secara umum pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan-


(36)

kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.

Berikut ini merupakan pendapat mengenai pengertian pengawasan internal:

Menurut Bastian (2006 :203) pengawasan intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandaln data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan pimpinan.

Menurut Sule (2008 :328) menyatakan bahwa pengawasan intern dalah pengawasan yang dilakukan secara mandiri oleh setiap pekerja terhadap tugas yang dibebankan terhadapnya.

Berkembangnya dunia usaha dan semakin kompleksnya masalah-masalah yang dihadapi oleh para ahli untuk mengadakan penyempurnaan dan perluasan wawasan pengawasan intern yang masih perlu ditambahkan mengenai aspek-spek perlindungan harta milik perusahaan dalam sistem pengawasan.

Pengawasan intren ini semakin lama semakin dikenal sebagai sarana pengawasan yang penting dan menarik perhatian kalangan pengusaha serta para ahli akuntan dimana perkembangan seperti ini mengundang para ahli yang berkecimpung dalam bidang akuntansi dan manajemen untuk mengadakan penyempurnaan dalam perumusan peran serta pengertian pengawasan intern tersebut.

Pengertian pengawasan intern dalam arti luas adalah meliputi hal-hal yang berhubungan langsung dengan fungsi-fungsi dari Deprtemen Akuntansi dan


(37)

26   

 

standar, laporan operasional secara berkala, analisa statistik, program latihan untuk membantu pegawai agar dapat mengerti dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, adanya staf pemeriksa intern yang memberi keyakinan bagi manajemen mengenai prosedur yang telah ditetapkan, apakah sudah cukup atau sudah dilaksanakn dengan baik.

Sebenarnya pengawasan intern juga mempunyai peranan dalam bidang lain yang meliputi kegiatan penelitian, waktu dan gerak yang merupakan bidang tehnis serta penggunaan mutu melalui sistem pemeriksaan yang pada dasarnya adalah merupakan fungsi produk.

Untuk terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang membutuhkan.

Ada beberapa asumsi dasar yang perlu dipahami mengenai pengendalian intern bagi suatu entitas organisasi, yaitu:

1. Sistem pengendalian intern merupakan management responsibility. Bahwa sesungguhnya yang paling berkepentingan terhadap sistem pengendalian intern suatu entitas/oraganisasi adalah manajemen, karena dengan sistem pengendalian intern yang baik itulah top management dapat mengharapkan kebijakannya dipatuhi, aktiva atau harta dilindungi, dan penyelenggaraan pencatatan berjalan baik.


(38)

2. Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic, mendasar dan dapat diterapkan pada tiap entitas organisasi pada umumnya.

3. Sistem pengendalian intern adalah reasonable assurance, artinya tingkat rancangan yang di desain adalah yang paling optimal. Internal control tidak menjamin sepenuhnya bahwa entitas akan dapat mencapai tujuan, melainkan hanya member reasonable assurance (keyakinan memadai) yang mendorong tercapainya tujuan manajemen/organisasi.

4. Sistem pengendalian intern memiliki keterbatasan-keterbatasan

(constraints). Misalnya, sebaik-baiknya control kalau pegawai yang

melaksanakannya tidak cakap atau kolusi, maka tujuan pengendalian itu mungkin tidak tercapai.

5. Sistem pengendalian intern harus selalu dan terus-menerus dievaluasi, diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan teknologi.

B. Unsur-Unsur Pengawasan Internal

Menurut Mulyadi untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik dalam perusahaan maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain (Mulyadi, 2009: 166) sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk. Untuk melaksanakan kegiatan pokok


(39)

28   

 

tersebut dibentuk departemen produksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan umum. Departemen-departemen ini kemudian terbagi-bagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :

a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan misalnya pembelian. Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap suatu transaksi

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya


(40)

setiap transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.

Di pihak lain, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan ketelitian dan keandalan

(realibility) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan

menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:

a. Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir merupakan alat yang memberikan otorisasi terlaksananya transasksi.

b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahua terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.


(41)

30   

 

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.

d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.

e. Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya.

f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya.

g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas untur-unsur sistem pengendalian yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya berbagai cara berikut ini dapat ditempuh :

a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang menduduki jabatan tersebut.


(42)

b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. c. Misalnya untuk menjamin transaksi penjualan dilaksanakan oleh

karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, pada saat seleksi karyawan untuk mengisi jabatan masing-masing kepala fungsi pembelian, kepala fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi, manajemen puncak membuat uraian jabatan (job description) dan telah menetapkan persyaratan jabatan (job requirements). Dengan demikian pada seleksi karyawan untuk jabatan-jabatan tersebut telah digunakan persyaratan jabatan tersebut sebagai kriteria seleksi.

C. Pengertian Gaji dan Upah

Berikut ini adalah pengertian gaji dan upah menurut pendapat para ahli, yaitu:

Menurut Malayu (2005 : 118) yaitu:

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95) :

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada karyawan yang diberi tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.


(43)

32   

 

karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

Dalam praktek diperusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda yaitu:

1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk waktu yang lebih panjang biasanya dibayarkan per sebulan.

Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur. Upah dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses industri. Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang


(44)

telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

D. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya. Tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilaian. Perusahaan membeli jasa para karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya. Selain penting bagi karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 97) unsur-unsur gaji dan upah seperti yang tertera dibawah ini:

1. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar


(45)

34   

 

yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang lebih tinggi dibanding tarif yang sebelumnya

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerjanya.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalanya minyak, gula, beras, dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti: pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan.

Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus mencermati semua unsur tersebut selain gaji pokok. Unsur-unsur tersebut


(46)

harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.

Pada PT SOCFIN INDONESIA, unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1. Gaji Pokok adalah gaji yang diberikan kepada para karyawan yang siangkat dalam satu pangkat / golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan golongan ataupun ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan diberikan kepada karyawan memiliki syarat dan ketentuan sebagai berikut:

a. Karyawan yang tidak tinggal dirumah perusahaan, berhak atas tunjangan sewa rumah ( 20/5 % ) dari gaji. Jika karyawan tinggal dirumah perusahaan, maka karyawan tersebut tidak berhak mendapatkan tunjangan tersebut.

b. Transport allowance perhari Rp 9.400 dengan catatan: apabila karyawan tersebut tidak ke kantor (sakit, izin, dinas ke lapangan, training, dan lain sebagainya) maka karyawan tersebut tidak mendapatkan tunjangan transport.

c. Food Allowance, hanya diberikan bagi karyawan yang berada di Belawan saja.

3. Overtime adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila sudah mendapatkan lembur, maka karyawan tidak berhak mendapatkan premi tetap. Perhitungan lembur sebagai berikut:


(47)

36   

 

Jumlah Jam Lembur x Gaji + Catu 173

4. Catu yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk bahan pokok beras. Setiap bulannya setiap karyawan berhak mendapatkan 15 kg beras. Untuk istri maka diberikan tambahan 9 kg. Sedangkan untuk anak akan diberikan 7,5 kg perkepala dengan ketentuan maximal 3 anak.

5. Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasa diberikan kepada setiap karyawan pada hari-hari besar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Premi Extra, hanya diberikan kepada supir yang hanya pergi ke kebun. 7. Bonus diberikan kepada setiap karyawan. Selama 4 tahun mendapatkan 4

kali lipat dari gaji pokok. Jumlah bonus dapat turun dengan perhitungan maksimal 4 bulan gaji pokok, namun jumlah bonus tidak dapat naik.

Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji PT SOCFIN INDONESIA yaitu:

a. Jaminan sosial tenaga kerja merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme sosial. Setiap gaji karyawan akan dipotong sebesar 2% untuk jamsostek termasuk catu.

b. Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima dari pekerjaan baik dalam hubungan kerja maupun dari pekerjaan bebas oleh wajib pajak perorangan dalam negeri.


(48)

c. Iuran-iuran untuk organisasi lainnya.

E. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah

Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2009 : 389) dalam buku sistem akuntansi, dokumen ini terdiri dari:

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain.

2. Kartu jam hadir

Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar gaji dan upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21 utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain-lain.


(49)

38   

 

5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

6. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah.

7. Amplop gaji dan upah

Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah.

Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk diselewengkan oleh karyawan maupun pegawai. Ada beberapa cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu: 1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi

diperusahaan.

2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran dua kali.

3. Membuat kesalahan-kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang semestinya dibayar.

4. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan lain.

5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah.


(50)

6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat dicatat sebagai pengeluaran. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah yaitu:

a. Time Keeping Department

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.

b. Payroll Department

Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan jumlah upah tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klarifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah suatu perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu atau berdasarkan komputer.

c. Cost Department

Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin harus ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu pekerjaan mengumpulkan dan mengklarifikasikan biaya upah. Dengan rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya jasa-jasa karyawan.

Pada PT SOCFIN INDONESIA, prosedur pencatatan gaji dan upah sudah menggunakan sistem komputerisasi yang handal untuk mempermudah bagian-bagian yang terlibat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga


(51)

40   

 

prosedur pencatatan yang dibutuhkan perusahaan tidak terlalu rumit dan berbelit-belit agar setiap karyawan tetap merasa puas atas jasa yang diberikannya tanpa harus menunda-nunda waktu penggajian. Proses pencatatan dan perhitungan gaji yang masih manual menyebabkan proses gaji sering terlambat. Oleh sebab itu, perusahaan ini sebenarnya membutuhkan suatu sistem perhitungan gaji yang cepat dan akurat sehingga proses kerja bagian personalia dan kasir menjadi lebih efisien.

Gambar 2.2

Diagram Konteks Sistem Perhitungan Gaji Secara Umum Sumber: PT. SOCFIN INDONESIA

Sistem Akuntansi pada PT  XXX 

Bagian Personalia 

Fungsi Keuangan  Fungsi Akuntansi 

Bukti

Gaji / Upah 


(52)

Gambar 2.3

Diagram Konteks Sistem Informasi Perhitungan Gaji Sumber: PT SOCFIN INDONESIA

Prosedur pencatatan gaji dan upah pada PT SOCFIN INDONESIA adalah sebagai berikut:

1. Setiap bulannya bagian umum akan mencetak daftar absensi sehingga apabila ada karyawan yang mangkir atau tidak masuk kerja akan langsung dapat diketahui oleh perusahaan. Setelah adanya pemberitahuan melalui dokumen, maka data absensi akan langsung diinput. Data yang diinput akan langsung dihitung oleh sistem dan sistem akan langsung melakukan pemotongan.

2. Untuk lembur, bagian umum akan mencetak daftar absensi serta jumlah jam kerja masing-masing karyawan. Daftar tersebut akan diberikan ke bagian masing-masing karena akan dilakukan revisi. Setelah daftar direvisi, daftar akan langsung dikembalikan ke bagian umum untuk diinput dan dihitung oleh sistem.


(53)

42   

 

Menurut Malayu (Edisi 2005 : 124) sistem perhitungan gaji dan upah dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu:

1. Sistem Waktu

Besarnya gaji dan upah ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Besarnya kompensasi sistem waktu hanya didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan kepada prestasi kerjanya.

2. Sistem Hasil (Output)

Besarnya gaji dan upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, kilogram. Besarnya kompensasi selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu mengerjakannya.

3. Sistem Borongan

Sistem borongan merupakan suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

a. Hari Kerja

Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur yang memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diembannya, karena itu para karyawan bagian akuntansi harus mendapat latihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan tugasnya. Ketentuan jam kerja pada PT SOCFIN INDONESIA sebagai berikut:


(54)

Senin – Kamis: Pukul: 07.25 – 15.30 Jumat – Sabtu: Pukul: 07.25 – 12.00 b. Cuti

Cuti yang diberikan kepada karyawan dari perusahaan sebagai berikut:

1) Cuti Tahunan

Diberikan kepada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam satu tahun. Cuti tersebut tidak dapat diambil sekaligus, dalam satu bulan hanya diperbolehkan mengambil cuti sebanyak 4 hari.

2) Cuti Khusus

a) Cuti pada saat pernikahan

Pada saat pernikahan cuti yang diberikan kepada karyawan sebanyak 12 hari.

b) Cuti pada saat melahirkan

Pada saat melahirkan perusahaan memberikan cuti kepada karyawan selama dua minggu.

Dibawah ini akan diperlihatkan contoh perhitungan gaji dan upah salah seorang karyawan:


(55)

44   

 

Tabel 1.2

Contoh Perhitungan Gaji dan Upah

Upah Rp / HK Rp/Bln

1. UMK (yang berlaku) 32,000.0 960,000.0

2. Premi Dan Lembur 6,400.0 160,000.0

3. Tunjangan Kesehatan & Biaya Sosial 3,200.0 80,000.0 4. Tunjangan Catu Beras 11,160.0 279,000.0

TOTAL UPAH 52,760.0 1,319,000.0

Catatan :

Premi dan Lembur = 20 % dari UMK

Sub total = Rp. 6.400 Tunjangan Kesehatan & Biaya Sosial = 10 % dari UMK

Sub total = Rp. 3.200 Tunjangan Catu Beras

Pekerja = 15,0 kg

Istri = 9,0 kg

Anak (Maksimum 3 anak ) = 7,5 kg x 3 = 22,5 kg Total beras = 46,5 kg

Asumsi Harga Beras = Rp 6.000 per kg Tunjangan Catu Beras per bulan = Rp. 279.000

Per Hari Sub total = Rp. 11.160

(1 bulan = 25 hari kerja)

F. Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Pada PT SOCFIN INDONESIA, sistem pengawasan gaji dan upah bagian-bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu: 1. Bagian Umum

Tugas bagian umum dalam pengawasan internal gaji dan upah adalah meneliti kebenaran nama-nama, kehadiran, serta jam kerja yang terdapat dalam daftar absensi, daftar tarif gaji dan daftar potongannya.


(56)

2. Bagian Pembelanjaan

Bagian ini bertugas untuk membuat kwitansi pembayaran, membayarkan gaji kepada karyawan, mencatat dan membukukan kwitansi. Daftar gaji dan upah yang telah dihitung melalui sistem yang diterima dari bagian umum akan dicatat kedalam buku besar dengan jurnal:

Beban Gaji dan Upah xxx

Hutang Gaji dan Upah xxx

Sedangkan kwitansi yang diterima akan dicatat dengan jurnal:

Hutang Gaji dan Upah xxx

Kas xxx

Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa kegunaan pokok dari pengawasan internal gaji dan upah untuk mengawasi jumlah gaji dan upah yang

diterima karyawan.

Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian resiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi, dan monitoring.

G. Analisis dan Evaluasi Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Dalam hal ini PT SOCFIN INDONESIA telah menerapkan sistem tambahan gaji pegawai yang mengabdikan dirinya pada perusahaan. Tambahan gaji yang diberikan oleh perusahaan juga memberikan tambahan pendapatan atau selain gaji pokok perusahaan juga memberikan tambahan pendapatan atau bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan seperti tunjangan-tunjangan dan insentif.


(57)

46   

 

Dengan ini dapat dilihat bahwa perusahaan sangat memperhatikan kesejahteraan pegawainya agar dapat hidup layak. Dan dengan demikian tidak ada alasan bagi pegawai untuk menyatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan mereka, apalagi sampai melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan perusahaan.


(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, peneliti mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengawasan internal gaji dan upah pegawai pada PT SOCFIN INDONESIA.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengawasan intern gaji dan upah serta analisis dan evaluasi, maka pada bab penutup ini penulis akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada uraian-uraian tentang internal kontrol gaji dan upah pada bab-bab terdahulu yaitu:

1. Struktur organisasi yang terdapat di dalam organisasi ini mempunyai fungsi pemisahan secara tepat. Sistem tersebut mampu menjaga keamanan harta, mampu membuat operasi perusahaan menjadi lebih efisien serta dapat membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

2. Unsur-unsur gaji dan upah pada PT SOCFIN INDONESIA telah dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan kepada karyawan dengan memberi tunjangan-tunjangan dan bantuan-bantuan lainnya.

3. Prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan baik ditandai dengan tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji dan upah, karena telah dilakukan pencatatan gaji dan upah pada bagian yang terpisah dan telah menggunakan sistem.


(59)

48   

 

4. Prosedur perhitungan gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik, walaupun terdapat jumlah karyawan yang banyak namun tetap melaksanakan perhitungan gaji dan upah dengan baik yang dipertanggungjawabkan.

5. Sistem pengawasan internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik ditandai dengan pengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan serta tidak terlalu berbelit-belit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka disini penulis memberikan saran-saran kepada perusahaan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:

1. Pemberian insentif atau tambahan gaji kepada pegawai yang berprestasi untuk meningkatkan motivasi pegawai lainnya.

2. Sebaiknya perhatian terhadap internal kontrol agar dapat lebih ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi tingkat kebutuhan yang semakin tinggi.

3. Dalam rangka untuk meningkatkan kecakapan dan efisiensi kerja, maka perlu diadakan job training bagi para pegawai.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Gondodiyoto, Sanyoto, Henny Hendarti, Ariefah. 2007. Pengelolaan Fungsi Audit SistemInformasi. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta. Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.

Mulyadi. 2009. Sistem Akuntansi. Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Roechaty, Tresnati. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Revisi. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta.

Sugiarso, Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Perkantoran Untuk Karyawan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Umum: Jakarta.

Sule, Ernie Tisnawati. 2005. Pengantar Manajemen. Penerbit Kencana: Jakarta.

Warrens, Cart, James M, Reeve, and Philip. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Kelima, Penerjemah, Amanugrahani, dan Taufik Hendra, Penerbit: Salemba Empat: Jakarta.


(61)

50   

 

 


(62)

(1)

Dengan ini dapat dilihat bahwa perusahaan sangat memperhatikan kesejahteraan pegawainya agar dapat hidup layak. Dan dengan demikian tidak ada alasan bagi pegawai untuk menyatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan mereka, apalagi sampai melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan perusahaan.


(2)

   

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, peneliti mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengawasan internal gaji dan upah pegawai pada PT SOCFIN INDONESIA.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengawasan intern gaji dan upah serta analisis dan evaluasi, maka pada bab penutup ini penulis akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada uraian-uraian tentang internal kontrol gaji dan upah pada bab-bab terdahulu yaitu:

1. Struktur organisasi yang terdapat di dalam organisasi ini mempunyai fungsi pemisahan secara tepat. Sistem tersebut mampu menjaga keamanan harta, mampu membuat operasi perusahaan menjadi lebih efisien serta dapat membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

2. Unsur-unsur gaji dan upah pada PT SOCFIN INDONESIA telah dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan kepada karyawan dengan memberi tunjangan-tunjangan dan bantuan-bantuan lainnya.


(3)

4. Prosedur perhitungan gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik, walaupun terdapat jumlah karyawan yang banyak namun tetap melaksanakan perhitungan gaji dan upah dengan baik yang dipertanggungjawabkan.

5. Sistem pengawasan internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik ditandai dengan pengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan serta tidak terlalu berbelit-belit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka disini penulis memberikan saran-saran kepada perusahaan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:

1. Pemberian insentif atau tambahan gaji kepada pegawai yang berprestasi untuk meningkatkan motivasi pegawai lainnya.

2. Sebaiknya perhatian terhadap internal kontrol agar dapat lebih ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi tingkat kebutuhan yang semakin tinggi.

3. Dalam rangka untuk meningkatkan kecakapan dan efisiensi kerja, maka perlu diadakan job training bagi para pegawai.


(4)

   

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Erlangga: Jakarta. Gondodiyoto, Sanyoto, Henny Hendarti, Ariefah. 2007. Pengelolaan Fungsi

Audit SistemInformasi. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta. Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.

Mulyadi. 2009. Sistem Akuntansi. Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Roechaty, Tresnati. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Revisi. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta.

Sugiarso, Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Perkantoran Untuk Karyawan

Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Umum: Jakarta.

Sule, Ernie Tisnawati. 2005. Pengantar Manajemen. Penerbit Kencana: Jakarta. Warrens, Cart, James M, Reeve, and Philip. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi

Kelima, Penerjemah, Amanugrahani, dan Taufik Hendra, Penerbit: Salemba Empat: Jakarta.


(5)

(6)

51