CONTOH MODEL TRANSPORTASI DAN PENYELESAIAN DENGAN NORTH WEST CORNER DAN STEPPING STONE.

CONTOH M ODEL TRANSPORTASI DAN



Catatan: Solusi aw al matriks transportasi disebut

PENYELESAIAN DENGAN NORTH W EST CORNER

feasible jika jumlah sel terisi adalah m+n-1

DAN STEPPING STONE

dimana m=jumlah baris, dan n=jumlah kolom.
Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka perlu

Sebuah perusahaan saat ini beroperasi dengan 3 buah

ditambahkan

pabrik serta jumlah permintaan dari 3 Kota dengan


sebanyak 0 pada sel kosong yang memiliki ongkos

kapasitas masing-masing sebagai berikut :

terkecil.

Pabrik

Produksi

Kota

A
B
C
Total

90 ton
60 ton
50 ton

200 ton

Solo
Kudus
Tegal
Total

Permintaan



50 ton
110 t on
40 ton
200 ton

alokasi

Tujuan
Solo


Kudus

20
A

50

Pabr ik

15

To tal

Dari pabrik B ke kota Kudus = 20
Dari pabrik C ke kota Kudus = 10

10
60


50

10

19

10

40

110

40

50
20 0

Cek kelayakan

o

o
o
o

Dari pabrik A ke kota Kudus = 5

90
20

25



To tal

8

60

C


Dari pabrik C ke kota Solo = 25

Tegal

5

40

B

Dari pabrik A ke kota Solo = 20

Dari pabrik A ke kota Tegal = 8
Dari pabrik B ke kota Tegal = 10

dengan

TABEL 1


setiap pabrik ke masing-masing Kota adalah:

Dari pabrik B ke kota Solo= 15

dummy

Solusi aw al dengan NWC untuk masalah di atas:

Perkiraan biaya transportasi (dalam ribuan/ ton) dari












sel

Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;
m+n-1 = 3+3-1=5;
Solusi aw al tersebut feasible (layak) karena
jumlah sel terisi = m+n-1



Dari pabrik C ke kota Tegal = 19

Total cost (Tabel 1)

o

Total Cost = (50x20) + (40x5) + (60x20) +
(10x10) + (40x19) = 3260

Pertanyaan:


B. M enentukan Solusi Optimal dengan Stepping Stone

1.

Bagaimana distribusi barang yang paling optimal
guna memenuhi kebutuhan ketiga Kota tersebut?

2.

Berapa total biaya optimal untuk distribusi barang

cost atau perubahan ongkos dari sel kosong (non basis).

dari pabrik ke Kota tujuan?

M atriks transportasi disebut optimal jika opportunity

Optimalisasi dilakukan melalui evaluasi nilai opportunity


cost dari sel sel kosong tidak ada yang negatif.

Solusi

o

M enentukan opportunity cost dari sel kosong
pad tabel 1 melalui silkus/ loop yang melibatkan

A. M enentukan Solusi Awal dengan NW C



sel basis (sel terisi) pada sudut-sudut siklus/ loop:

Prosedur:
1.

2.


Sel
Kosong

Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel

Loop

Opportunity
Cost

kiri atas. Jika masih ada sisa kapasitas,

A3

A3 - C3 - B2 - A2

+8 - 19 +10 -5 = - 6

alokasikan pada sel di baw ahnya atau di

B1

B1- A1- A2 - B2

+15 -20 +5 -2 0 = -20

kanannya sedemikian sehingga kapasitas

B3

B3 - C3 - C2- B2

+10 - 19 +10 -20 = - 19

baris atau kolom terpenuhi.

C1

C1- A1- A2 - C2

+25 -2 0 +5 - 10 = 0

Ulangi langkah 1 hingga seluruh kapasitas
pada baris atau kolom terpenuhi.

o

Karena masih ada nilai opportunity cost yang
negatif, maka Tabel 1 belum optimal dan
dilakukan perubahan distribusi.

o

Sel kosong B1 (negatif terbesar) dipilih sebagai
entering variable (untuk diisi) sebesar minimum
dari sel terisi yang bertanda negatif , yaitu
sebesar 50. Sedangkan sel A1-A2-B2 sebagai
leaving variable (untuk ditambah/ dikurangi)
dengan nilai 50 tersebut (lihat loop).

o

Tujuan
To tal
Solo

Kudus
20

A

50 -

B

8
90

+ 40

+

20

10

50

A

40

110

40

50

5

15
B

50

20 0

20

25

Hasil dari perubahan alokasi dinyatakan pada
Tabel 2 berikut:
TABEL 2
Tujuan
Solo

Kudus
20

A

To tal

Tegal

5

8

B

50

C
To tal

50

110

40

60

10

Kudus
20

A
10

10

40

110

40

50

5

15
B

C

Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;

To tal



Tabel 2 feasible (layak) karena jumlah sel

20

Loop
A1- A2 - B2 - B1

+2 0 - 5 +20 - 15 = +20

A3

A3 - C3 - C2 - A2

+8 - 19 +10 -5 = - 6

B3

B3 - C3 - C2- B2

+10 - 19 +10 -20 = - 19

C1

C1- B1- B2- C2

+25 - 15 +2 0 -10 = +2 0

Karena masih ada nilai opportunity cost
yang negatif, maka Tabel 2 belum

10

19

20

30

110

40

50
20 0

Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;
m+n-1 = 3+3-1=5;
Tabel 3 feasible (layak) karena jumlah sel

Total cost (Tabel 3)

o

A1

60

terisi = m+n-1


Opportunity
Cost

10

10

Cek kelayakan Tabel 3

Total Cost = (90x5) + (50x15) + (10x20) +

Cek optimalisasi Tabel 2

o

50






m+n-1 = 3+3-1=5;

8
90

50

20 0

Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)

Sel
Kosong

To tal

Tegal

90

19

(10x10) + (40x19) = 2260



20 0

10

Total cost (Tabel 2)

o

50

Tujuan

terisi = m+n-1



19

- 40

Hasil dari perubahan alokasi dinyatakan pada
Tabel 3 berikut:
TABEL 3

Cek kelayakan Tabel 2






60

+
10

25



10

10 +

Solo
20

25

50

90

90
15

To tal

o

8
90

10 -

C

o

Tegal

90

19

10

To tal

Kudus
20

60
10

C

Tujuan
Solo

- 60
25

To tal

Tegal

5

15

optimal dan dilakukan perubahan
distribusi.
Sel kosong B3 (negatif terbesar) dipilih
sebagai entering variable (untuk diisi)
sebesar minimum dari sel terisi yang
bertanda negatif , yaitu sebesar 10.
Sedangkan sel C3-C2-B2 sebagai leaving
variable (untuk ditambah/ dikurangi)
dengan nilai 10 tersebut (lihat loop).

Total Cost = (90x5) + (50x15) + (10x10) +
(20x10) + (30x19) = 2070



Cek optimalisasi Tabel 3
Sel
Kosong

Loop

Opportunity
Cost

A1

A1- A2 - C2 - C3 - C2 -B1

+2 0 - 5 +10 - 19 +10 - 15 = +1

A3

A3 - C3 - C2 - A2

+8 - 19 +10 -5 = - 6

B2

B2 - B3 -C3 - C2

+2 0 - 10 +19 - 10 = +19

C1

C1- B1- B3 - C3

+25 - 15 +10 - 19 = +1

o

o

Karena masih ada nilai opportunity cost
yang negatif, maka Tabel 3 belum
optimal.
Sel kosong A3 (negatif terbesar) dipilih
sebagai entering variable (untuk diisi)
sebesar minimum dari sel terisi yang
bertanda negatif , yaitu sebesar 30.
Sedangkan sel C3-C2-A2 sebagai leaving
variable (untuk ditambah/ dikurangi)
dengan nilai 30 tersebut (lihat loop).

o

Karena tidak ada nilai opportunity cost
yang negatif, maka Tabel 4 sudah optimal
dengan total cost 1890

CONTOH M ODEL TRANSPORTASI DAN
PENYELESAIAN DENGAN INSPEKSI (ONGKOS
TERKECIL/ LEAST COST) DAN STEPPING STONE
Contoh:
Lihat kembali persoalan di atas. Jika matriks solusi aw al

Tujuan
Solo
20
A
15

20

25

50

90

dapat dilakukan sebagai berikut:

60

A. M enentukan Solusi Awal dengan Inspeksi

10

10

C

10

19

20+

- 30

110

40

menggunakan metode inspeksi (ongkos terkecil) dan
penyelesaian optimalnya menggunakan stepping stone,

8

+

50

To tal

Tegal

5

90-

B

o

To tal

Kudus

50



1.
20 0

lebih dari 1 sel dengan ongkos terkecil, pilih
salah satu.
2.

To tal
Kudus

A

60

B

20

50

110

60

Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka perlu

50

sebanyak 0 pada sel yang kosong.

ditambahkan

19

50

To tal



dimana m=jumlah baris, dan n=jumlah kolom.
10

10

40

20 0

Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)



dummy

dengan

alokasi

Solusi aw al dengan metode inspeksi untuk
1.

Ongkos terkecil terdapat pada sel B2,

Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;

isikan dengan kapasitas penuh sebesar

m+n-1 = 3+3-1=5;

90. Akibatnya, kapasitas baris A sudah

Tabel 4 feasible (layak) karena jumlah sel

terpenuhi.
2.

terisi = m+n-1





sel

masalah di atas:

Cek kelayakan Tabel 4






Catatan: Solusi aw al matriks transportasi disebut
feasible jika jumlah sel terisi adalah m+n-1

90

10
25



8

30

50

C

Tegal

5

15

Ulangi langkah 1 hingga seluruh kapasitas
pada baris atau kolom terpenuhi.

Tujuan

20

Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel
yang memiliki ongkos terkecil. Jika terdapat

Hasil dari perubahan alokasi dinyatakan pada
Tabel 4 berikut:
TABEL 4
Solo

Prosedur:

Total cost (Tabel 4)
o Total cost = (60x5) + (30x8) + (50x15) +
(10x10) + (50x10) = 1890
Cek optimalisasi Tabel 4

Ongkos terkecil berikutnya yanag layak
terdapat pada sel B3, isikan dengan
kapasitas penuh sebesar 40. Akibatnya
kapasitas kolom Tegal sudah terpenuhi.

3.

Ongkos terkecil berikutnya yang layak
terdapat pada sel C2, isikan dengan

Sel
Kosong

Loop

Opportunity
Cost

A1

A1- A3 - B3 - B1

+2 0 - 8 +10 - 15 = +7

B2

B2 - A2 - A3 - B3

+2 0 - 5 +8 - 10 = +13

C1

C1- B1- B3 - A3 - A2 - C2

+25 - 15 +10 - 8 +5 - 10 = +7

C3

C3 - C2 -B2 - B3

+19 - 10 +5 - 8 = +6

kapasitas penuh sebesar 20 (karena
hanya

tersisa

20

untuk

Akibatnya kapasitas kolom
terpenuhi.

kolom

C.

C sudah

4.

Ongkos terkecil berikutnya yang layak

o

terdapat pada sel B1, isikan dengan
kapasitas penuh sebesar 20 (karena
hanya

tersisa

Akibatnya

20

untuk

kapasitas

baris

baris

B

B).

sudah

terpenuhi.
5.

Sel kosong A3 (negatif terbesar) dipilih sebagai
entering variable (untuk diisi) sebesar minimum
dari sel terisi yang bertanda negatif , yaitu
sebesar 30. Sedangkan sel B3-B1-C1-C2-A2 sebagai
leaving variable (untuk ditambah/ dikurangi)
dengan nilai 30 tersebut (lihat loop).

Ongkos terkecil berikutnya yang layak

Tujuan

terdapat pada sel C1, isikan sisa kapasitas

Solo

yang masih mungkin (sebesar 30).
6.

20
A

Hasil alokasi dinyatakan pada Tabel 1:

5

15

20
A

5

8

Pabr ik

20

20
10

20

50

110

To tal

10
60

40

30

To tal

90

25
C

C

To tal

90
15

B

Tegal

19
50
40

o

10

30-

20+

50

110

o

20

B

C
50

Lihat prosedur menggunakan metode Stepping Stone



A1
A3
B2
C3

o

A1- C1- C2 - A2
A3 - B3 - B1- C1- C2- A2
B2 - C2- C1- B1
C3 - C1- B1- B3

Opportunity Cost

10

19
50

110

40

20 0

Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;
m+n-1 = 3+3-1=5;
Tabel 2 feasible (layak) karena jumlah sel

Total cost (Tabel 2)

o

Total Cost = (60x5) + (30x8) + (50x15) +
(10x10) + (50x10) = 1890

pad tabel 1 melalui silkus/ loop yang melibatkan

Loop

60

terisi = m+n-1

M enentukan opportunity cost dari sel kosong

Sel
Kosong

10

10

Cek kelayakan Tabel 2






B. M enentukan Solusi Optimal dengan Stepping Stone

90

50

To tal



8

30
20

25

Solusi aw al tersebut feasible (layak) karena

sel basis (sel terisi) pada sudut -sudut siklus/ loop:

5

50

m+n-1 = 3+3-1=5;

pada cont oh sebelumnya.

20 0

Tegal

60
15

Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;

(30x25) + (20x10) = 2100

o

40

To tal

A

Total Cost = (90x5) + (20x15) + (40x10) +

50

Kudus

Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)

Total cost (Tabel 1)

19

Tujuan

20 0

jumlah sel terisi = m+n-1



60

Hasil dari perubahan alokasi dinyatakan pada
Tabel 2 berikut:
TABEL 2

Cek kelayakan

o
o
o
o

10

-40

Solo



90

20

25

Kudus

8

+

20+

Tujuan
Solo

Tegal

90-

B

TABEL 1

To tal

Kudus



Cek optimalisasi Tabel 2
Sel
Kosong

Loop

Opportunity
Cost

+2 0 -25 +10 -5 = 0

A1

A1- A3 - B3 - B1

+2 0 - 8 +10 - 15 = +7

+8 - 10 +15 -25 +10 -5 = - 7

B2

B2 - A2 - A3 - B3

+2 0 - 5 +8 - 10 = +13

+2 0 - 10 +25 -15 = +2 0

C1

C1- B1- B3 - A3 - A2 - C2

+25 - 15 +10 - 8 +5 - 10 = +7

+19 -25 +15 - 10 = - 1

C3

C3 - C2 - A2 - A3

+19 - 10 +5 - 8 = +6

Karena masih ada nilai opportunity cost yang
negatif, maka Tabel 1 belum optimal dan
dilakukan perubahan distribusi.

o

Karena tidak ada nilai opportunity cost
yang negatif, maka Tabel 2 sudah optimal
dengan total cost 1890

CONTOH M ODEL TRANSPORTASI DAN PENYELESAIAN DENGAN VAM (VOGEL APPROXIM ATION
M ETHOD) DAN STEPPING STONE
Contoh:
Lihat kembali persoalan di atas. Jika matriks solusi aw al menggunakan metode VAM dan penyelesaian optimalnya
menggunakan stepping stone, dapat dilakukan sebagai berikut:
A. M enentukan Solusi Awal dengan VAM



Prosedur:
1.

Hitung nilai pinalti (selisih 2 ongkos terkecil) pada semua baris dann kolom .

2.

Pilih nilai pinalti kolom/ baris terbesar.

3.

Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel dengan ongkos terkecil dari kolom/ baris pinalti

4.

Ulangi langkah 1 s.d. 3 hingga semua kapasitas baris/ kolom terpenuhi.

terbesar/ terpilih.



Catatan: Solusi aw al matriks transportasi disebut feasible jika jumlah sel terisi adalah m+n-1 dimana m=jumlah
baris, dan n=jumlah kolom. Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka perlu ditambahkan sel dummy dengan
alokasi sebanyak 0 pada sel yang kosong.



Solusi aw al dengan metode VAM untuk masalah di atas:
TABEL 1

A

Solo
20

B

15

Tujuan
Kudus
5
60
20

25

10

50

C
Kap 50
Pinalti
1
2
3
4
5



5
5
5
15
-

5
15
-

Kap

1

90

3

3

12

-

-

60

5

5

5

5

10

50

9

-

-

-

-

5

40
2
2
2
10
10

Cek kelayakan

o
o
o
o


50
110

Tegal
8
30
10
10
19

Pinalt i
2
3
4

Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)
Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;
m+n-1 = 3+3-1=5;
Solusi aw al tersebut feasible (layak) karena jumlah sel terisi = m+n-1

Total cost (Tabel 1)

o

Total Cost = (60x5) + (30x8) + (50x15) + (10x10) + (50x10) = 1890



Cek optimalisasi Tabel 1
Sel
Kosong

o

Loop

Opportunity
Cost

A1

A1- A3 - B3 - B1

+2 0 - 8 +10 - 15 = +7

B2

B2 - A2 - A3 - B3

+2 0 - 5 +8 - 10 = +13

C1

C1- B1- B3 - A3 - A2 - C2

+25 - 15 +10 - 8 +5 - 10 = +7

C3

C3 - C2 - A2 - A3

+19 - 10 +5 - 8 = +6

Karena tidak ada nilai opportunity cost yang negatif, maka Tabel 1 sudah optimal dengan total cost
1890

Catatan:

Dari cont oh tersebut di atas, tampak bahw a penggunaan metode VAM merupakan pendekatan terbaik dalam
menentukan solusi aw al permasalahan transportasi karena lebih cepat dalam mencapai solusi optimal.
24/ 11/ 2014 by Aris M arjuni